PENDAULUAN
1.1. Latar Belakang
Konsep laba dan arus kas suatu perusahaa selalu menjadi bahan perbincangan yang
menarik bagi akuntan dan analis keuangan. Laba akuntansi dan arus kas adalah ukuran
kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari para investor dan kreditur. Hal ini
dikarena laba menentukan harga saham perusahaan. (Suwardjono.2005,p,484) Demikian
halnya laba akuntansi dan aus kas perusahaan mempunyai arus kas positif terhadap return
saham (Triyono dan Hartono,2000,p.63).
Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Besar dan kecilnya laba yang di
sebperoleh suatu perusahaan menunjukkan kinerja/prestasi perusahaan tersebut. Dengan
demikian, laba dapat dimaknai dan di interpretasikan sebagai pengukur efisiensi oleh investor
dalam bentuk return on investment (ROI) (Suwardjono,2005, p, 459). FASB (financial
Accounting Standards Board) menyatakan bahwa informasi laba yang di hitung dengan dasar
akrual biasanya bias menunjukkan informasi prestasi yang lebih baik dibanding dengan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas (arus kas), sehingga laba dapat di interpretasikan
sebagai alat untuk mengkonfirmasi harapan-harapan investor atau pemakai lain dalam
menilai kinerja perusahaan (Suwardjono,2005, p, 456).
2. Rumusan Masalah
Adapun rmusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Apa itu laba akuntansi
Apa itu laba ekonomi?
Bagaimana cara penghitungan laba?
Bagaimana laba menurut konsep akuntansi?
3. Tujuan Masalah
Adapun tujuan yang bisa diambil berdasarkan rumusan di atas, sebagai berikut:
Bisa menjelaskan tentang laba akuntansi
Bisa menjelaskan tentang laba ekonomi
Bisa menjelaskan bagaimana pengitungan dalam laba
Bisa menjelaskan laba dalam konsep akuntansi
1. Money maintenance :
Net asset 31 Desember 2000 Rp. 15.000.000,-
Net asset 1 Desember 2000 Rp. 10.000.000,-
-----------------------------------------------------------
Laba Rp 5.000.000,-
b. Unit of Measure
Ada dua jenis unit ukuran yang dipakai, yaitu sebagai berikut.
Unit moneter (uang)
Alternatif yang kita bahas disini adalah menyangkut kesalahan yang timbul karena waktu.
Untuk itu, model yang akan kita bahas adalah:
Laporan laba rugi untuk ketiga model itu adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
1
75.000 = 5.000 x 15
2
92.000 = (5.000 x 15) + (1.000 x 17)
3
50.000 = 5.000 x 10
4
60.000 = 5.000 x 12
5
73.000 = (5.000 x 12) + (1.000 x 13)
6
10.000 = 5.000 x (12-10)
7
3.000 = 1.000 x (13-10)
Neraca
31 Desember 2005
Replacement Net Realizable
Keterangan Historical Cost
Value Value
Harta
Kas 72.000 72.000 72.000
Persediaan 10.000 13.0001 17.0002
Total Harta 82.000 85.000 89.000
Utang dan Modal
Kewajiban 30.000 30.000 30.000
Modal
Modal Saham 30.000 30.000 30.000
Laba Ditahan
Realisasi 22.000 22.000 22.000
Belum Realisasi - 3.000 7.000
Total laba ditahan 22.000 25.000 29.000
Total Modal Setor 52.000 55.000 59.000
Total Utang dan Modal 82.000 85.000 89.000
Keterangan:
1
13.000 = 13 x 1.000
2
17.000 = 17 x 1.000
HC RC NRV
Total Laba Laba yang Kesalahan Laba yang Kesalahan Laba yang Kesalahan
dilaporkan dilaporkan dilaporkan
29.000 22.000 7.0001 25.000 4.0002 29.000 0
2
4.000 = (17.000-13.000) Unrealized Operating Gains
2. Alternatif Dengan Menggunakan Model Akuntansi yang Diukur Dengan Unit Tenaga
Beli Umum
PT Sipangko Jaya
1
90.000 = 75.000 x 156/130. (75.000=5.000 x 15)
2
107.000 = 90.000 + (17 x 1.000)
3
78.000 = 50.000 x 156/100
4
72.000 = 60.000 x 156/130
5
85.000 = 72.000 + (13 x 1.000)
6
(6.000) = (12 x 156/130) – (10 x 156/100) x 5.000
7
(2.600) = 13 – (10 x 156/100) x 1.000
8
1.800 = Computed Monetary Asset – Actual Monetary Asset (40.200 – 42.000)
PT Sipangko Jaya
Keterangan:
1
15.600 = 10.000 x 156/100
2
46.800 = 3.000 x 156/100
3
2.600 = 13 – (10 x 156/100) x 100
4
1.400 = Unrealized Operating Gains + Unrealized Holding Gains
5
𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿ℎ𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿 𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿𝐿ℎ 𝐿𝐿𝐿
105.000 136.800
Dikurangi:
Monetary Payments 60.000 156/100 93.600
Bunga (10%) 3.000 156/156 3.000
63.000 96.600
Ya Ya Ya
2 Replacement-cost Ya Hilang Ya
Laba Rugi Harta Harta
Ya Ya
Net-realizable-value Aktiva
3 Hilang Hilang Ya
accounting Laba Rugi Aktiva Moneter Moneter
dan Utang dan Utang
General price-level-
4 adjusted historical cost Ya Ya Hilang Ya Ya Ya
accounting
General Price-level-
5 adjusted replacement-cost Ya Hilang Hilang Hilang Ya Ya
accounting
General Price-level-
6 adjusted net-realizable- Hilang Hilang Hilang Hilang Ya Ya
value accounting
A. Defenisi SEA
SEA masih merupakan fenomena baru dalam ilmu akuntansi, dan sering ditafsirkan
sama dengan Social Accounting yang dihubungkan dengan National Income Accounting .
Para ahli juga telah banyak memberikan defenisi dan dalam tulisan ini saya akan kutip
defenisi dari Ahmed Belkaoui, dalam bukunya tentang Socio Economic Accounting. Beliau
menyatakan sebagai berikut:
“SEA timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut peraturan,
pengukuran analisis, dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan
pemerintah dan pengusaha. Hal ini termasuk kegiatan yang bersifat mikro dan makro. Pada
tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan kegiatan ekonomi dan sosial
negara mencakup social accounting dan reporting peranan akuntansi dalam
pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro bertujuan untuk mengukur dan melaporkan
pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup financial dan
managerial social accounting, social auditing”.
C. Konsep SEA
Konsep pengukuran, penilaian dalam SEA ini masih dalam proses pembahasan para
ahli. Dan FSAB sendiri pun belum mengambil sikap yang tegas dalam persoalan ini. Namun
SEA, khususnya tentang polusi telah mewajibkan perusahaan untuk menyajikan
pengungkapan. Dipihak lain AAA, AICPA telah membentuk komite dan telah mengeluarkan
laporan yang lumayan lengkap tentang SEA. Di USA kantor akuntan Ernst & Ernst telah
melakukan penelitian sejak 1971 tentang keterlibatan sosial perusahan yang diungkapkan
dalam laporan tahunan perusahaan. Beberapa hal yang diungkapkan adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan :
- Polusi
- Pencegahan kerusakan lingkungan, konservasi sumber – sumber alam, dan lain-lain.
2. Energi :
- Konservasi energi
Pelaksanaaan Socio Economic Accounting ini akan semakin cepat oleh beberapa tekanan atau
faktor antara lain:
1) Adanya Peraturan Pemerintah atau UU yang diberlakukan
2) Ditetapkannya standar akuntansi yang mengharuskan pengungkapan tanggung jawab
sosial
3) Adanya tekanan dari pressure group misalnya Greenpeace, Trade Union, PBB, dan lain
sebagainya
4) Kesadaran perusahaan
G. Pelaporan
Untuk melaporkan aspek sosial ekonomi yang diakibatkan perusahaan, ada beberapa teknik
pelaporan SEA menurut Diller (1970), yaitu:
1. Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau
bentuk laporan lainnya.
2. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Dibuat dalam perkiraan tambahan misalnya melalui adanya perkiraan (akun) penyisihan
kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya.
PT Ezly Bazliyah
Socio Economic Operating Report
Per 31 desember 1993
(Dalam Ribuan)
I. Kaitan dengan masyarakat
A. Perbaikan :
1. Pelatihan orang cacat Rp. 20.000
2. Sumbangan pada Lembaga Pendidikan Rp. 8.000
3. Biaya Ekstra karena merekrut minoritas Rp. 10.000
4. Biaya penitipan bayi Rp. 22.000
Total perbaikan Rp. 60.000
B. Kerusakan :
Penundaan pemasangan alat pengaman Rp. 28.000 _
Perbaikan ( bersih ) untuk masyarakat ( 1 ) Rp. 38.000
II. Kaitan Dengan Lingkungan
A. Perbaikan :
1. Reklamasi lahan dan pembuatan taman Rp140.000
2. Biaya pemasangan control polusi Rp. 8.000
3. Biaya pematian racun limbah Rp. 18.000
Total perbaikan Rp. 166.000
B. Kerusakan :
1. By yg akan dikeluarkan untuk reklamasi pertambangan Rp.160.000
2. Taksiran biaya pemasangan penetralan racun air Rp. 200.000
Total kerusakan Rp.360.000 _
C. Deficit ( II ) ( Rp.194.000 )
III. Kaitan Dengan Produk
A. Perbaikan :
1. Gaji eksekutif Komisi Pengamatan Produk Rp. 50.000
2. Biaya pengganti cat beracun Rp. 18.000
Total perbaikan Rp. 68.000
Di samping mereka yang mendukung penerapan akuntansi Sosio Economic Accounting atau
akuntansi pertanggung jawaban sosial ini, ada juga yang mengkritiknya. Adapun kritiknya
adalah sebagai berikut :
a. Informasi pertanggung jawaban sosial itu hanya menambah biaya saja dan tidak
dibutuhkan oleh pemegang saham atau investor lainnya.
b. Ukuran dampak sosial perusahaan dalam satuan moneter secara teknis tidak dapat
dilakukan karena sangat kompleks dan merupakan estimasi saja.
c. Faktor-faktor diluar perusahaan bukan merupakan tanggung jawab perusahaan dan ia
tidak dapat mengendalikannya.
d. Belum ada kesepakatan umum tentang konsep, tujuan, pengukuran maupun
pelaporannya.
e. Informasi tentang APS ini akan dapat mengalihkan perhatian pada indikator bisnis
intinya sehingga dapat menyulitkan para pengambil keputusan.
f. Hal ini mengaburkan posisi perusahaan dan pemerintah dalam melaksanakan tugas
masing-masing yang saling berbeda. Jadi jangan dibedakan tugas pemerintahan kepada
perusahaan.
Akuntansi Sumber Daya Manusia telah didefinisikan oleh Komite Akuntansi Sumber
Daya Manusia dari American Accounting Association sebagai suatu proses identifikasi dan
pengukuran data mengenai sumber daya manusia serta pengkomunikasian informasi ini ke
pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam pengertian harfiah, “akuntansi sumber daya manusia” berarti akuntansi untuk
manusia sebagai suatu sumber daya organisasional. Hal ini melibatkan pengukuran biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan bisnis dan organisasi lainnya untuk merekrut,
menyeleksi, mempekerjakan, melatih dan mengembangkan aktiva manusia. Akuntansi
sumber daya manusia juga melibatkan pengukuran terhadap biaya yang akan dikeluarkan
untuk menggantikan sumber daya manusia dari suatu organisasi.
Dengan demikian akuntansi sumber daya manusia berarti mengukur investasi yang
dibuat oleh organisasi dalam manusia, biaya untuk mengganti orang-orang tersebut dan nilai
dari manusia bagi perusahaan itu.
Bidang akuntansi sumber daya dikembangkan sejak tahun 1960-an. Bidang tersebut
adalah cabang dari kumpulan yang terdiri atas beberapa aliran pemikiran yang independen
namun saling berkaitan erat.
Dalam struktur ekonomi pertanian dan industrial tingkat modal manusia jauh lebih
rendah dibandingkan saat ini. Teori dan metode akuntansi tidak memperlakukan baik
manusia atau investasi dalam manusia sebagai aktiva (kecuali budak, yang dipandang sebagai
properti). Tetapi dengan semakin pentingnya modal manusia pada tingkat perekonomian
secara keseluruhan, serta pada tingkatan perusahaan individual, sejumlah besar riset telah
dirancang untuk mengembangkan konsep dan metode akuntansi bagi manusia sebagai aktiva.
Bidang ini dikenal sebagai “akuntansi sumber daya manusia”.
Akuntansi sumber daya manusia juga telah mengembangkan dari tradisi yang paralel
dalam manajemen karyawan yang dikenal sebagai “aliran sumber daya manusia” yang
didasarkan pada pemikiran bahwa manusia adalah sumber daya organisasional yang berharga
dan oleh karena itu harus dikelola sebagai sumber daya yang berharga. Teoretikus personalia
seperti Odiorne dan psikolog organisasi leperti Likert telah memperlakukan manusia sebagai
sumber daya organisasional yang berharga dalam karya mereka.
Salah satu dari pendekatan paling awal untuk mengukur dan mencatat nilai dari
sumber daya manusia dikembangkan oleh R.H Hermanson, seorang akuntan akademis,
sebagai bagian dari disertasi Ph.D-nya yang kemudian diterbitkan sebagai mongraf pada
tahun 1964 dengan judul ‘Akuntansi untuk Sumber Daya Manusia’. Keprihatinan utama dari
Hermanson adalah bahwa laporan keuangan konvensional gagal untuk mencerminkan dengan
memadai posisi keuangan dari suatu perusahaan karena laporan tersebut tidak memasukkan
Sejak studi awal oleh Hermanson, Brummet, Flamholtz, dan Pyle, terdapat sejumlah
besar riset teoritis dan empiris untuk mengembangkan konsep, model, dan metode akuntansi
bagi manusia sebagai aktiva organisasional. Bidang tersebut secara keseluruhan telah dikenal
sebagai ‘Akuntansi Sumber Daya Manusia’.
Tujuan utama akuntansi sumber daya manusia adalah untuk berfungsi sebagai suatu
sistem yang menyediakan pengukuran atas biaya dan nilai dari manusia bagi suatu organisasi.
Dari perspektif manajerial, akuntansi sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu
para pengambil keputusan untuk menggunakan kalkulus biaya-nilai yaitu, suatu penilaian
terhadap biaya dan nilai yang terlibat dalam suatu keputusan.
Pengukuran biaya dan nilai dari sumber daya manusia diperlukan untuk:
Alokasi sumber daya manusia adalah proses menempatkan orang ke berbagai peranan
dan tugas organisasional. Terdapat beberapa objektif, yang kadang kala saling berlawanan,
yang terlibat dalam keputusan alokasi. Idealnya, manajemen mengalokasikan orang-orang ke
pekerjaan dengan cara yang mengoptimalkan tiga variabel : produktivitas pekerjaan,
pengembangan sumber daya manusia, dan kepuasan individu.
Akuntansi sumber daya manusia merupakan suatu proses penggunaan jasa manusia
untuk mencapai tujuan organisasi. Akuntansi sumber daya manusia dapat membantu para
manajer untuk menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien dengan
menyediakan suatu paradigma atau kerangka kerja konseptual bagi utilisasi sumber daya
manusia.
Evaluasi sumber daya manusia adalah proses penetapan nilai manusia bagi suatu
organisasi. Hal tersebut melibatkan pengukuran produktivitas (kinerja) dan daya promosi
manusia.
Saat ini, sumber daya manusia dapat berguna dalam proses metode nonmoneter.
Tetapi, metode-metode ini tidak dapat digunakan pada kebanyakan masalah dan keputusan
akuisisi, pengembangan, alokasi, dan konservasi sumber daya manusia sebagaimana dikutip
di atas. Oleh karena itu, yang dibutuhkan sebenarnya adalah metode moneter terhadap
evaluasi sumber daya manusia.
Akuntansi sumber daya manusia juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
dari masing-masing fungsi manajemen personalia. Hal tersebut juga dapat membantu
menetapkan standar dari biaya untuk memperoleh dan mengembangkan manusia.
Tiga konsep yang berbeda telah diusulkan kepada manajemen untuk mengukur biaya sumberdaya
manusia: biaya awal, biaya penggantian, dan biaya kesempatan. Biaya awal adalahpengeluaran aktual historis
yang lerjadi sebagai suatu investasi dalam sumberdaya. Biayapenggantian adalah pengorbanan yang harus
dilakukan hari ini untuk menggantikan sumber dayadari suatu organisasi. Biaya kesempatan adalah jumlah
maksimum yang dapat diperoleh sumberdaya tersebut dalam penggunaan alternative.
a. Biaya Awal
Biaya awal dari sumber daya manusia mengacu pada pengorbanan yang sesungguhnya terjadiuntuk
memperoleh dan mengembangkan manusia. Hal ini merupakan analogi dari konsep biayaawal untuk
aktiva-aktiva lainnya, Misalnya saja, biaya awal dari pabrik dan peralatan adalahbiaya yang terjadi
untuk memperoleh sumber daya
b. Biaya Penggantian
Biaya penggantian dari sumber daya manusia mengacu pada pengorbanan yang sebenarnya
harusdilakukan saat ini untuk menggantikan sumber daya manusia yang sedang
dipekerjakan.Misalnya saja, jika seorang individu akan meninggalkan suatu organisasi, maka
harusdikeluarkan biaya untuk merekrut, menyeleksi, dan melatih penggantinya.Biaya penggantian
dari sumber daya manusia biasanya meliputi biaya-biaya yang berkaitandengan perputaran seorang
karyawan maupun biaya untuk merekrut dan mengembangkanpenggantinya. Selain itu, biaya
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Commite On Terminology (Sofyan Syafri H.,2004) dalam Aliyal Azmi (2007:12)
mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi,
biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Menurut Stice, Stice,
Skousen (2009:240) laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik.
Menurut Drs. Ainun Na’im, Ak, pengertian Akuntansi Inflasi adalah sebagai berikut :
“Merupakan suatu proses data akuntansi untuk menghasilkan informasi yang telah
memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat perubahan harga, sehingga informasi yang
menunjukkan ukuran satuan mata uang dengan tingkat harga yang berlaku.”
Tujuan dari Akuntansi Inflasi adalah untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dan
memungkinkan setiap orang yang tertarik untuk mengukur jumlah,waktu,dan kemungkinan
arus kas masa depan.
5.2. SARAN
Setiap orang menginginkan laba yang sebesar- besarnya dari apa yang mereka
kerjakan, umumnya para pengusaha. Sebagai mahasiswa yang mempelajari akuntansi
khususnya, kita harus bisa memahami konsep penentuan laba menurut beberapa pihak
karena adanya perbedaan dalam pendapat dan cara menghasilkan laba dalam praktek
kinerjanya.
. http://sareank.blogspot.com/2009/10/laba-dan-konsep-konsep-yang-berkaitan_15.html
. http://eightishad.wordpress.com/2013/05/31/laba-menurut-konsep-akuntansi-accounting-
income/
http://iweldolphin.blogspot.co.id/2012/11/akuntansi-inflasi-model-penilaian-dan.html
https://milamashuri.wordpress.com/seminar-akuntansi/akuntansi-sumber-daya-manusia/
http://dayat24576.blogspot.co.id/2015/06/akuntansi-sumber-daya-
manusia.html#!/2015/06/akuntansi-sumber-daya-manusia.html
http://mgt-sdm.blogspot.co.id/2013/03/metode-pengukuran-akuntansi-sumber-daya_27.html