Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 9

PRODI AKUNTANSI VI A
NAMA KELOPOK :
1. ASINTA KUE (061160012)
2. BENEDIKTA E.M . FERNANDES (061160015)
3. ELYSABETH LEDYANA LOSE (061160025)

PEMBAHASAN
A. Merger dan akuisisi
Merger merupakan salah satu strategi yang diambil perusahaan untuk mengembangkan
dan menumbuhkan perusahaan. Merger adalah penggabungan usaha dari dua perusahaan atau
lebih, tetapi salah satu nama perusahaan masih tetap digunakan, sedangkan yang lain melebur
menjadi satu kesatuan hukum.
Akuisisi berasal dari kata acquisitio (Latin). Secara harfiah akuisisi adalah membeli atau
mendapatkan sesuatu untuk ditambahkan pada sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya. Akuisisi
adalah pembelian perusahaan lain dengan cara membeli saham atau aktiva perusahaan lain.
Berdasarkan PSAK No.22 (IAI, 2007) akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dari dua
perusahaan atau lebih dan salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas
aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi dengan memberikan aktiva tertentu,
mengakuisisi suatu kewajiban, atau dengan mengeluarkan saham.
Pengambilalihan (takeover) adalah akuisisi dimana perusahaan tidak mengharapkan
adanya penawaran akuisisi dari perusahaan yang mengakusisinya.

B. Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi


Alasan perusahaan melakukan Merger dan Akuisisi adalah untuk memperoleh sinergi,
strategic opportunities, meningkatkan efektifitas dan mengeksploitasi mis-pricing di pasar modal
(foster 1994). Pada umumnya tujuan dilakukannya Merger dan Akuisisi adalah mendapatkan
sinergi atau nilai tambah. Keputusan untuk Merger dan Akuisisi bukan sekedar menjadikan dua
ditambah dua menjadi empat tetapi Merger dan Akuisisi harus menjadikan dua ditambah dua
menjadi lima dan seterusnya. Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik

MANAJEMEN STRATEGI Page 1


melalui Merger maupun Akuisisi yaitu:
a. Pertumbuhan atau diversifikasi

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun
diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko
adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger dan akuisisi, maka
perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.

b. Sinergi
Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of
scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan
pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak merger.
Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama
karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.
c. Meningkatkan dana
Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi
dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan
peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini
memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.
d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi
Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi
pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan
manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat
menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli.
e. Pertimbangan pajak
Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai
kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan
akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada
kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak
dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi.
Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari
tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik.

MANAJEMEN STRATEGI Page 2


f. Meningkatkan likuiditas pemilik
Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar.
Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih mudah diperoleh
sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
g. Melindungi diri dari pengambilalihan
Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak
bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya
dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk
ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Gitman, 2003, p.714-716).

C.Akuisisi yang Efektif

1. Akuisisi yang Efektif


Kita telah mencatat bahwa strategi akuisisi tidak selalu konsisen menghasilkan
pengembalian diatas rata–rata untuk shareholder perusahaan yang melakukan akuisisi.Namun
beberapa perusahaan dapat menciptakan nilai melalui penggunaan strategi akuisisi.Ciri-ciri dan
hasil dari akuisisi yang sukses dirangkum dalam tabel 1 pada halaman berikut ini.Manajer yang
mencari kesuksesan akuisisi harus menekankan pada ketujuh atribut yang telah dicantumkan.

Tabel 1. Ciri-ciri Kesuksesan Akuisisi

Atribut Hasil

1.Perusahaan yang diakuisisi memiliki aktiva Kemungkinan yang tinggi dari sinergi
dan sumber daya yang melengkapi terhadap dan keunggulan kompetitif dalam
bisnis inti perusahaan yang mengakuisisi mempertahankan kekuatan

Integrasi yang lebih cepat dan efektif


2. Akuisisi yang bersahabat memungkinkan premium yang lebih
rendah

3. Perusahaan yang mengakuisisi memilih Perusahaan dengan kelengkapan paling


perusahaan sasaran dan melakukan negoisasi kuat diakuisisi dan pembayaran tinggi

MANAJEMEN STRATEGI Page 3


dengan teliti dan hati – hati dihindari

4. Perusahaan yang mengakuisisi mempunyai Pembayaran (hutang atau ekuitas) lebih


kelebihan keuangan (tunai atau posisi hutang mudah dan harga yang lebih rendah
yang baik) untuk mendapatkannya

Pembayaran biaya yang lebih rendah,


5. Perusahaan yang melakukan merger
resiko lebih rendah (misalnya
mempertahankan posisi hutang yang rendah
kebangkrutan) dan menghindari
sampai sedang
perdagangan dengan hutang tinggi

6. Mempunyai perubahan pengetahuan dan hal Integrasi yang lebih cepat dan efektif
itu fleksibel dan mudah beradaptasi memudahkan adanya sinergi

7. Penekanan yang berkelanjutan dan Mempertahankan keunggulan kompetitif


konsistensi pada R & D dan inovasi jangka panjang dalam pasar

D.Restrukturisasi

Restrukturisasi adalah strategi yang digunakan perusahaan untuk mengubah struktur bisnis
atau keuangannya.Kegagalan strategi akuisisi sering kali memicu strategi restrukturisasi.Pada
keadaan lain perusahaan menggunakan strategi restrukturisasi karena perubahan dalam
lingkungan eksternal dan internal. Dalam kasus ini, restrukrurisasi mungkin cocok untuk
memposisikan perusahaan, jadi dapat menciptakan lebih banyak nilai untuk para pemegang
saham.Dengan memperhatikan alasan penggunaan ini, strategi restrukturisasi merubah komposisi
bisnis portfolio perusahaan.

Perusahaan dapat mengadopsi tiga tipe strategi restrukturisasi yaitu downsizing,


downscoping dan leveraged buyout

a. Downsizing


Downsizing adalah pengurangan jumlah tenaga kerja perusahaan dan kadang–kadang

MANAJEMEN STRATEGI Page 4


jumlah unit operasi tetapi itu mungkin atau tidak mungkin merubah komposisi bisnis
dalam perusahaan portfolio. Perusahaan menggunakan downsizing sebagai strategi
restrukturisasi untuk alasan yang berbeda.Alasan yang paling banyak disebutkan adalah
bahwa perusahaan mengharapkan peningkatan keuntungan dari pengurangan biaya dan
operasi yang lebih efisien.

b. Downscoping


Dibandingkan dengan downsizing, downscoping lebih berdampak positif pada kinerja


perusahaan.Downscoping adalah pelepasan, pembagian atau cara-cara lain untuk
menghapus bisnis yang tidak berkaitan dengan bisnis inti perusahaan.Pada umumnya,
downscoping dijelaskan sebagai serangkaian tindakan yang menyebabkan perusahaan
secara strategis memusatkan kembali perhatiannya ke bisnis intinya.

c. Leveraged Buyouts


Pada umumnya leveraged buyouts (LBOs) digunakan sebagai strategi restrukturisasi


untuk memperbaiki kesalahan manajerial atau karena manajer membuat keputusan yang
pada dasarnya melayani keinginan sendiri dibandingkan keinginan pemegang
saham.Leveraged buyouts adalah strategi restrukturisasi dimana satu pihak membeli semua
aktiva perusahaan agar perusahaan menjadi milik pribadi.Ketika transaksi itu diselesaikan,
saham perusahaan tidak lagi dijual kepada public.

MANAJEMEN STRATEGI Page 5

Anda mungkin juga menyukai