Anda di halaman 1dari 12

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“ Pusat Pertanggungjawaban Keuangan “

DOSEN PEMBIMBING : ERFAN EFFENDI, SE., Ak., M.Tech

Disusun oleh :

Kelompok 7

Feby Fadhilla 165310621

Nadhilla Gulfi 165310439

Nofya Rusmawati 155310251

Nylam Puspita 165310492

Resky Purnamasari 165310

Siti Annisa Putri 165310440

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TAHUN 2019
Daftar Isi
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb

Puji syukur khadirat allah swt atas segala rahmatnya sehingga makalah
Pusat Pertanggungawaban Keuangan dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami ucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan materi maupun fikiran.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca, untuk kedepanya dapat memperbaiki bantuan maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, Oktober 2019

Kelompok 7
Bab 1 Pedahuluan

1. Latar Belakang.

Sistem pengendalian manajemen merupakan keharusan dalam suatu organisasi yang


mempraktikkan desentralisasi. Salah satu pandangan beragumentasi bahwa system
pengendalian manajemen harus sesuai dengan strategi perusahaan. Unsur – unsur system
pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis, pembuatan anggaran, alokasi
sumber daya, pengukuran, evaluasi, dan penghargaan atas kinerja, alokasi pusat
tanggungjawab, dan penetapan harga transfer.

Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang
bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Suatu
organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban. Adapun Tujuan
dibuatnya pusat pertanggungjawaban tersebut yaitu Sebagai basis perencanaan,
pengendalian, dan penilai kinerja manajer dan unit organisasi yang dipimpinnya. Untuk
memudahkan mencapai tujuan organisasi, Memfasilitasi terbentuknya goal congruence,
Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga
mengurangi beban tugas manajer pusat, Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan,
sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien, serta sebagai
alat pengendalian anggaran.

Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggungjawab. Penilaian kinerja manajer sangat penting karena dengan
adanya penilaian kinerja dapat diketahui apakah manajer pusat pertanggungjawaban tersebut
melaksanakan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung jawab
manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan yang optimal antara
sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dikaitkan dengan target
kinerja. Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan sedangkan output diukur
dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.

2. Rumusan Masalah.

1. Apa yang dimaksud dengan pusat-pusat pertanggungjawaban?

2. Apa saja jenis pusat-pusat pertanggungjawaban?

3. Bagaimana menilai kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban?

3. Tujuan.

1. Memaparkan definisi dari pusat-pusat pertanggungjawaban;

2. Menjelaskan jenis-jenis pusat-pusat pertanggungjawaban;

3. Menjelaskan penilaian kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban


Bab 2 Pembahasan

A. PUSAT TANGGUNG JAWAB

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan
merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh
sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian
membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi,
pergeseran kerja, dan unit organisasi kecil lainnya.

1. Sifat Pusat Tanggung Jawab

Pusat tanggung jawab muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud, yang disebut
dengan cita-cita. Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, dan manajemen senior
menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita tersebut. Fungsi dari berbagai pusat
tanggung jawab dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut.
Karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggung jawab, maka jika setiap pusat
tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita organisasi tersebut juga telah
tercapai

Tampilan 4.1 Pusat Tanggung Jawab.

Tampilan 4.1 menggambarkan cara kerja setiap tanggung jawab. Pusat tanggung jawab
menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. Dengan
menggunakan modal kerja capital (seperti : persediaan, piutang), peralatan dan aktiva
lainnya, pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir
untuk mengubah input menjadi output, baik yag berwujud (seperti : barang) atau tidak
terwujud (seperti : jasa).

2. Hubungan Antara Input dan Output.

Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara input
dan output. Di sejumlah pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal balik dan langsung,
misalnya seperti di departemen produksi, input bahan baku menjadi bagiain fisik dari barang
jadi. Di sini, pengendalian fokus pada penggunaan input minimum yang dibutuhkan untuk
memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi dan standar mutu yang benar, tepat
waktu, dan sesuai dengan jumlah yang diminta.

Akan tetapi dalam sejumlah situasi, input tidak secara langsung berkaitan dengan output yang
dihasilkan. Biaya periklanan adalah input yang ditujukan untuk meningkatkan hasil penjualan;
namun karena penjualan juga dipengaruhi sejumlah faktor lain selain iklan, maka kaitan antara
meningkatnya biaya iklan dengan meningkatnya penjualan jarang dapat ditunjukkan, lagi pula,
keputusan manajmen untuk meningkatkan pengeluaran iklan lebih didasarkan pada penilaian
daripada berdasarkan data.

3. Mengukur Input dan Output.

Kebanyakan input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakn dalam
unkuran fisik-jam kerja, liter minyak, rim kertas, dan kwh listrik. Dalam sistem pengendalian
manajemen, satuan-satuan kuantitas tersebut kemudian diterjemahkan ke satuan moneter;
yang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan berbagai sumber daya yang
beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan. Nilai uang dari input tertentu biasanya
dihitung dengan mengalikan kuantitas fisik dengan harga per unit (yaitu, jumlah jam kerja
dikalikan dengan tarif per jamnya). Jumlah moneter yang dihasilkan dari perhitungan tersebut
yang disebut sebagai “biaya”; dengan cara ini biasanya input dari pusat tanggung jawab
dinyatakan.

4. Efisiensi dan Efektivitas.

Konsep input, output, dan biaya bisa digunakan untuk menjelaskan makna dari efisiensi
dan efektivitas, yang merupakan dua kriteria dengan mana kinerja pusat tanggung jawab dinilai.
Efisiensi adalah rasio output terhadap input, atau jumlah output per unit input. Dalam banyak
pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya aktual dengan
standar, di mana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang diukur. Meskipun
metode ini dapat digunakan, tetapi metode ini mempunyai dua kelemahan utama : (1) biaya
yang tercatat bukanlah tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya digunakan, dan (2)
standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus tercapai dalam
kondisi yang ada. Efektivitas ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh
suatu pusat tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin besar output yang dikontribusikan
terhadap tujuan, maka semakin efektiflah unit tersebut. Karena baik tujuan maupun input
sangatlah sukar dikuantifikasi, efektivitas cenderung dinyatakan dalam istilah-istilah yang
subjektif dan non analitis.

5. Peranan Laba.

Laba merupakan tolak ukur yang penting atas efektivitas. Karena laba merupakan selisih
antara pendapatan (ukuran output) dan biaya (ukuran input), laba juga merupakan ukuran
efisiensi. Dengan demikian, laba mengukur baik efektivitas maupun efisiensi.
B. JENIS-JENIS PUSAT TANGGUNG JAWAB.

Ada empat jenis pusat tangung jawab, digolongkan menurut sifat input dan atau output
moneter yang untuk tujuan pengendalian pusat pendapatan, pusat beban, pusat laba, dan pusat
investasi.

1. Pusat biaya (Cost Center); merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu
produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggungjawab atas pusat biaya
memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

2. Pusat pendapatan (revenue center); jika tanggung jawab utama dari seorang manajer
adalah penghasilan pendapatan, maka segmennya sebagiknya diperlakukan sebagai pusat
pendapatan. Manajer pusat tidak mempunyai diskresi maupun pengendalian terhadap investasi
pada aktiva atau biaya lain dari barang atau jasa yang akan dijual.

3. Pusat laba (Profit center) merupakan pusat pertanggungjawaban yang


memiliki kewenangan untuk mengendalikan biaya-biaya dan menghasilkan
pendapatan tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengambil
keputusan tentang investasi. Pusat laba hanya bertanggungjawab
terhadap tingkat laba yang harus dicapai. Misalnya: pimpinan anak
perusahaan atau manajer divisi yang tidak diberi hak untuk mengambil
keputusan tentang investasi.

Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba


memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggunakan satu
indicator yg komprehensif, dibandingkan jika harus menggunakan
beberapa indicator.

Manfaat Pusat Laba

· Kualitas keputusan manajer lebih meningkat. Hal tersebut dikarenakan


keputusan tersebut dibuat oleh para manajer yang paling dekat
dengan titik keputusan.

· Kecepatan pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena


tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

· Manajer kantor pusat dapat lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih
luas, karena manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan
keputusan harian.
· Manajer lebih bebas menunjukkan imajinasi dan inisiatifnya, karena
hanya sedikit batasan dari korporat.

· Memberikan tempat pelatihan sempurna bagi kemampuan manajerial


secara umum. Para manajer mendapatkan pengalaman dalam
mengelola seluruh area fungsional, dan manajemen yang lebih tinggi
mendapatkan kesempatan untuk mengevaluasi potensi pekerjaan
yang tingkatnya lebih tinggi.

· Kesadaran terhadap laba semakin meningkat, karena para manajer yang


bertnggung jawab atas laba akan selalu mencari cara untuk
meningkatkan labanya.

· Memberikan informasi siap pakai kepada manajemen puncak tentang


profitabilitas komponen-komponen individual perusahaan.

· Output yg siap pakai membuat pusat laba sangat responsif terhadap


tekanan utk meningkatkan kinerja kompetitif.

Kesulitan yang Dihadapi Pusat Laba

· Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa


manajemen puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian
manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi,
sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.

· Kualitas keputusan yang diambil unit akan berkurang apabila manajemen


kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang lebih baik.

· Perselisihan dapat meningkat (karena argumen-argumen tentang harga


transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum yang tepat dan kredit
untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara bersama-sama
antara 2 atau lebih unit bisnis).

· Kompetisi yang tinggi antar manajer unit.peningkatan laba untuk satu


manajer dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain.
Dalam situasi seperti ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk
memberikan potensi penjualan ke unit lain yang lebih tepat untuk
merealisasikannya.

· Adanya biaya tambahan karena duplikasi tugas di setiap pusat laba.

· Manajer yang kompeten terhadap satu kompetensi mungkin tidak ada


karena tidak ada kesempatan yang cukup bagi mengembangkan
kompetensi manajemen umum.

· Cenderung kepada profitabilitas jangka pendek daripada profitabilitas


jangka panjang. Hal ini disebabkan karena setiap manajemen ingin
melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai
melaksanakan penelitian dan pengembangan, program-program
pelatihan ataupun perawatan.

· Optimalisasi laba dari pusat laba tidak dapat menjamin optimalisasi laba
perusahaan secara keseluruhan.

4. Pusat investasi

Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi


untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang
manajer utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang
terjadi didalam semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik
manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada
pimpinan perusahaan.
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang
manajer utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang
terjadi didalam semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik
manajer tersebut akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada
pimpinan perusahaan.

Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer
tersebut berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa
yang telah direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu
model pengukuran kinerja.
Bab 3 Penutup
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai