Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARIEF HAMBALI

NPM : 231531011
MATERI : SISTEM PENGENDALIAN STRATEGI- PENDEKATAN PADA
PENGENDALIAN KEUANGAN

Sistem pengendalian strategi adalah suatu upaya sistematis yang dilakukan perusahaan
untuk mencapai tujuannya dengan cara melakukan perbandingan atas prestasi kerja agar sesuai
rencana awal dan menciptakan suatu tindakan yang tepat untuk bisa mengoreksi setiap perbedaan
yang menyimpang Tujuan dari pengendalian startejik adalah dimana orang- orang dalam
perusahaantersebut berjalans esuai dengan keinginan perusahaan dimana sudah
dikomunikasikantentang visi, misi dan tujuan. Yang diukur berhasil tidaknya pengendalian ini
dilihatdari pencapaian tujuan yang diharapkan. Tujuan utama dari perusahaan
dalampengendalian stratejiknya lebih menenkankan pada bagaiman tujuan kinerja
keuanganperusahaan tersebut mencapai tarjet yang diinginkan, sehingga system
pengendalianmanajemen yang mengfokuskan pada kinerja keuangan ini tidak lepas
darikeberhasilan departemen departemen yang memiliki tugas masing-masing
dalammenjalankan fungsinya. Tapi dalam hal ini lebih kepada tolak ukurnya yang
bersifatkeuangan
Agar perncapaian tujuan dalam hal ini yang bersifat keuangan tercaoai
denganoptimal maka pertanggungjawaban tugas yang diberikan bisa dibagikan
denganmembangun departemen yang mana memiliki tanggung jawab wewenang
untukmelakukan pengambilan keputusan tentang rencana yang dilaksanakan dan juga lebihefektif
nantinya dalam mengevaluasi stratejik yang diterapkan pengambilankeputusan tiap
departemen kemudian dievaluasi berdasarkan hasil-hasil keuanganyang dicapai.

Terdapat empat jenis pusat pertanggungjawabanan, yaitu:


1. Bagian yang bertanggungjawab terhadap biaya.
2. Bagian yang bertanggungjawab terhadap pendapatan.
3. Bagian yang bertanggungjawab terhadap laba.

1
4. Bagian yang bertanggungjawab terhadap investasi

Sifat dari pusat pertanggungjawaban ini adalah untuk mewujudkan tujuan


yanhditetapkan para manajer senior dan mengimplementasikan strajeik yang telah
ditetapkan. Cara kerja dari pusat pertanggungjawaban ini dimulai dari
pusattanggungjawab menerima masukan atau input dalam bentuk sumber daya bahan baku,tenaga
kerja, dan jasa-jasa. Dengan menggunkan modal kerja capital, peralatan, danaktiva lainnya, pusat
tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dengantujuan akhir mengubah input
menjadi output berupa barang dan jasa. Output yangdihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab
kemudian diserahkan kepada pusattanggungjawab yang lain, dimana output tersebut bisa
menjadi input, atau dilemparke pasar sebagai output organisasi sebagai keseluruhan.

1. Pusat Biaya
Pusat biaya adalah suatu bagian dalam organisasi yang mengontrol biaya dariaktivitas
produksi yang dilakukan dan tidak mengontrol pendapatan dan investasi,serta ada pembatasan
antara masukan dan keluaran karena adanya tanggungjawabbiaya yang harus
dipertanggungjawabkan oleh manajer. Pusat biaya jugamengkonsumsi masukan dan
menghasilkan keluaran, namun keluaran pusat biayanyatidak diukur dalam bentuk pendapatan.
Hal ini disebabkan karena manajer pusatbiaya tidak dapat mengendalikan pendapatan
penjualan atas keluaran yangdihasilkannya dan keluaran pusat biaya tidak dapat atau
sulit diukur secarakuantitatif. Untuk pusat biaya ini ada dua dua bagian lagi yang mengontrol
masukkeluarnya biaya yang dianggarkan, dimana kedua bagian itu adalah pusat biaya teknikdan
pusat biaya kebijakan.
Pusat Biaya Teknik (engineered expense center) Yaitu pusat pertanggungjawaban yang
sebagian besar masukannya mempunyaihubungan yang nyata dan erat dengan
keluaran.Contoh pusat biaya teknik adalahdepartemen produksi, pergudangan, dan distribus Pusat
Biaya Kebijakan (discretionary expense center) Yaitu pusat pertanggungjawaban yang sebagian
besar masukannya tidak mempunyaihubungannya yang nyata dan erat dengan keluarannya.
Contohnya administrasi,litbang dan aktivitas pemasaran.

2
2. Pusat pendapatan
Pusat pendapatan merupakan bagian dari pusat pertanggungjawaban yang mengontrolpendapatan,
tetapi tidak mengontrol manufakturing dan biaya akuisisi dari produkatau jasa yang dijual atau
tingkat investasi yang dipakai oleh pusatpertanggungjawaban dan manajernya memegang
tanggung jawab untuk menentukanpendapatan subunitnya. Jadi pusat pendapatan adalah pusat
pertanggungjawaban didalam suatu organisasi yang prestasinya dinilai berdasarkan pendapatan
dan tidakmengontrol biaya serta tingkat investasi

3. Pusat Laba
Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban yang manajernya memilikitanggungjawab
untuk mengontrol pendapatan dan biaya yang dikeluarkan untukproduk atau jasa yang
dihasilkan, tidak mengontrol tingkat investasi. Pusat labaprestasinya dinilai atas dasar
selisih antara pendapatan dengan biaya dalam pusatpertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Pada umumnya pusat laba dibentuk jikaperusahaan mempunyai usaha yang bervariasi
sifatnya sehingga manajemen puncakmendelegasikan wewenangnya ke manajer yang lebih rendah.

4. Pusat Investasi
Agar perncapaian tujuan dalam hal ini yang bersifat keuangan tercaoai dengan optimal
maka pertanggungjawaban tugas yang diberikan bisa dibagikan dengan membangun
departemen yang mana memiliki tanggung jawab wewenang untuk melakukan pengambilan
keputusan tentang rencana yang dilaksanakan dan juga lebih efektif nantinya dalam
mengevaluasi stratejik yang diterapkan pengambilan keputusan tiap departemen kemudian
dievaluasi berdasarkan hasil-hasil keuangan yang dicapai. Pusat investasi mengharuskan
manajer dan karyawannya mengontrol pendapatan,biaya dan tingkat investasi dalam
pusat pertanggungjawaban, karena manajernyabertanggung jawab untuk keuntungan
subunitnya dan penggunaan modal atauinvestasi ke dalam subunitnya akan menghasilkan laba.
Jadi pusat investasi dalamsuatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan
pendapatan serta pengendalian atas dana investasi agar memperoleh laba yang lebih besar.
Ukuranprestasi manajer pusat investasi dapat berupa rasio antara laba dengan investasi
yangdigunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rasio ini dikenal dengan pengembalianinvestasi

3
disingkat ROI (Return on Investment). Rasio lain yang dapat digunakanantara lain residual income,
rasio produktivitas dan lain-lain.

Transfer pricing Dalam mengukur keberhasilan kinerja yang dihasilkan dari


pusatpertanggungjawaban bisa dilihat dari transfer pricing ini dimana laba yang diperolehbaik
melalui penjualan dalam dan antara devisi yang terdapat dalam perusahaan.Transfer pricing
merupakan kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transferatas transaksi barang. Dapat
juga diartikan sebagai besaran harga yang dibebankansatuan usaha individual pada perseroan multi
satuan usaha atas transaksi yang terjadidi antara mereka.Kegunaan transfer pricing adalah untuk
memaksimalkan laba pada perusahaan lewatpenetapan harga barang atau jasa yang dilakukan
oleh unit organisasi dari suatuperusahaan kepada unit organisasi lainnya dalam perusahaan
yang sama. Penentuanharga terbaik adalah dengan mempergunakan pendekatan opportunity cost.
Dimanadengan pendekatan ini penentuan harga bisa menggunakan harga transfer minimumdan
mkasimum. Minimum dilihat dari sudut pandang devisi penjualan dengan rumusbiaya variable
ditambah dengan opportunity cost. Sedangkan untuk harga maksimal,dihitung dengan harga pasar.

REFERENSI
1. Atkinson, Anthony A., Kaplan, Robert S., Matsumura, Ella Mae, and Young S. Mark,
Management Accounting; Information for Decision Making and Strategy Execution, 6th edition,
Pearson Education, 2012
2. Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M., and Guan, Liming, Cost Management, 6th edition,
South- Western Cengage Learning, 2009
3. Ikatan Akuntansi Indonesia. (2015). Modul Charted Accountant: Akuntansi Manajemen
Lanjutan. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai