Anda di halaman 1dari 41

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN DI

PEMERINTAH
Pertemuan 9
Setiap organisasi memiliki tujuan dan membutuhkan SPM untuk
menjamin agar strategi organisasi berjalan secara efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan tersebut.

Sistem pengendalian manajemen sektor publik tersebut harus


didukung dengan perangkat yang lain seperti struktur organisasi
yang sesuai dengan tipe pengendalian manajemen yang digunakan,
manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang
mendukung.

Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem


pengendalian manajemen, karena sistem pengendalian manajemen
berfokus pada unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban.
Pokok Bahasan

1 • Definisi Sistem Pengendalian Manajemen Sektor


Publik

2 • Struktur Pengendalian Manajemen Sektor Publik

3 • Konsep Pusat Pertanggungjawaban Di Organisasi


Sektor Publik

4 • Pusat Pertanggungjawaban Sebagai Basis


Pengembangan Pengukuran Kinerja

5 • Implementasi Pusat Pertanggungjawaban Di


Organisasi Pemerintah
Definisi Sistem Pengendalian
Manajemen Sektor Publik

Sistem pengendalian manajemen adalah
struktur dan proses sistematis yang terorganisir
yang digunakan oleh manajemen untuk
memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan
operasi organisasi seusai dengan strategi dan
kebijakan organisasi ”
“ Pengendalian manejemen adalah proses di
mana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi organisasi


Elemen-elemen yang memungkinkan
pengendalian dapat berjalan dengan baik
Detector Suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi
atau sensor
Assesor dalam suatu proses yang sedang dikendalikan.
Suatu alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukuran
atau yang dipakai adalah dengan membandingkan kenyataan
dan standar yang telah ditetapkan atau dari apa yang
pembandin seharusnya terjadi.
g
Efektor Alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu yang
diperoleh dari assessor.

Jaringan yaitu alat yang mengirim informasi antara detector dan


komunikasi assessor dan antara assessor dan efektor.
Pengendalian manajemen merupakan beberapa bentuk
kegiatan perencanaan dan pengendalian kegiatan yang
terjadi pada suatu organisasi.

Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara


atasan-bawahan.

Pengendalian dilakukan mulai dari tingkat atas hingga


bawah
Proses ini meliputi tiga aktivitas, yaitu:
Komunika Agar bawahan bertindak secara efektif
si

Motivasi Bawahan harus diberi motivasi untuk


menyelesaikan tugasnya

Evaluasi Efisien atau efektifnya seorang bawahan


melakukan tugasnya harus dievaluasi terlebih
dahulu oleh manajer
Mardiasmo (2009) membagi aktivitas
pengendalian manajemen,meliputi:
Perencanaan.
A
Koordinasi antar berbagai bagian dalam organissi.
B
Komunikasi informasi.
C
Pengambilan keputusan.
D
Motivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai
E dengan tujuan organisasi.
Pengendalian. g. Penilaian kinerja.
F
Sedangkan Mahmudi (2007) membagi sistem
pengendalian manajemen terdiri atas 2 (dua)
bagian
• Perumusan strategi.
• Perencanaan strategi.
• Pembuatan program
Proses • Penganggaran.
pengendalian
manajemen • Implementasi.
• Pelaporan kinerja.
• Evaluasi kinerja.
• Umpan balik

Struktur • Pusat pertanggungjawaban


pengendalian • Kompensasi.
manajemen. • Jejaring informasi.
Struktur Pengendalian Manajemen
Sektor Publik

Struktur pengendalian manajemen termanifestasi dalam


bentuk struktur pusat pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban adalah unti organisasi yang dipimpin oleh
manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat
pertanggungjawaban

Tanggungjawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk


menciptakan hubungan yang optimal antara sumber daya input yang
digunakan dengan output yang dihasilkan dan dikaitkan dengan target
kinerja
Input diukur dengan jumlah sumber daya yang digunakan

Output diukur dengan jumlah produk yang dihasilkan


Tujuan dibuatnya pusat-pusat pertanggung
jawaban
Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.

Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.

Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi sehingga


mengurangi beban tugas manajer pusat.
Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.

Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.

Sebagai alat pengendali manajemen.


Konsep Pusat
Pertanggungjawaban Di
Organisasi Sektor Publik
Empat pusat pertanggungjawaban di
pemerintah,
Pusat
Pusat biaya
pendapatan Pusat laba
(expense
(revenue (profit center).
center).
center).

Pusat investasi
(investment
center).
Pusat biaya (expense center).
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer dinilai
berdasarkan pada biaya yang telah dikeluarkan bukan nilai output yang dihasilkan

Manajer hanya bertanggung jawab terhadap biaya

Suatu unit organisasi dianggap sebagai pusat biaya apabila ukuran kinerja dinilai
berdasarkan biaya yang telah digunakan, bukan nilai output yang dihasilkan

Pusat biaya banyak ditemukan pada organisasi sektor public karena output yang dihasilkan
seringkali tidak dapat diukur atau hanya dapat diukur secara fisik dan bukan dalam nilai
rupiah
Efisiensi dievaluasi dengan hubungan yang terukur antara input dengan output

Efektifitas dievaluasi dengan apakah pusat pertanggungjawaban tersebut mencapai kinerja


yang diinginkan pada target dan sasaran yang direncanakan
Pusat pendapatan (revenue center).
Pusat pendapatan merupakan pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan.
Fokus pusat pendapatan adalah menghasilkan
pendapatan dan kinerjanya didasarkan pada besaran
pendapatan sesungguhnya dari yang ditargetkan.
Pusat laba (profit center).

Pusat laba merupakan pusat


pertanggungjawaban yang prestasi manajer
dinilai berdasarkan pada laba yang dihasilkan
yakni dengan menandingkan input dengan
output dan dinilai dalam satuan moneter.
Pusat investasi (investment center).
Pusat investasi merupakan pusat
pertanggungjawaban yang dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan atas dasar
investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnnya.
Pusat Pertanggungjawaban Sebagai Basis
Pengembangan Pengukuran Kinerja
Aturan pengendalian terbagi ke dalam dua
tingkatan

Aturan
Aturan Operasi
Pelaksanaan
• Menyampaikan apa • Menetapkan
yang harus dilakukan konsekuensi bagi
seorang pengambil
keputusan jika tidak
mengikuti aturan
operasi
Pusat pertanggungjawaban merupakan alat yang sangat vital
unutk pelaksanaan dan pengendalian anggaran

Untuk mengarahkan keputusan manajer dan mengevaluasi


kinerja manajer dan pusat-pusatnya, kita membutuhkan
sebuah pengukuran kinerja.
Pusat pertanggungjawaban, merupakan basis pengkuruan
kinerja, yaitu membandingkan antara apa yang telah dicapai
oleh unit organisasi dengan anggaran yang telah ditetapkan
Manajer perlu menerapkan pengukuran kinerja
pada unit kerja karena:
Masalah Hasil dari kesesuaian tujuan adalah ketika manajer subunit membantu
organisasi dalam memenuhi tujuannya sesuai dengan yang ditetapkan oleh
kesesuaia manajemene puncak,

n tujuan
Dalam konteks organisasi pemerintahan di Indonesia, yang menerapkan
penganggaran berbasis kinerja, pengukuran kinerja mutlak diperlukan.

Pengukuran kinerja dalam organisasi sektor publik dilakukan untuk mengukur


value for money (3E) program dan kegiatan yaitu: ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas. Tanpa adanya pengukuran kinerja akan sulit untuk
mengindentifikasi apakah suatu program atau kegiatan dinyatakan berhasil
atau gagal, dengan kata lain sesuai atau tidak sesuai dengan tujuan yang telah
direncanakan.
Masalah Pada organisasi bisnis, pengukuran kinerja nonkeuangan diterapkan
untuk mendukungkinerja keuangan, karena tujuan organisasinya
eksternalita adalah untuk mencapai laba yang berkelanjutan.
s

Sebaliknya, tujuan organisasi public adalah menyediakan pelayanan


publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga
pengkuran nonkeuangan, seperti pengukuran pelanggan (masyarakat)
menjadi yang utama dibanding pengukuran kinerja keuangan

Oleh karena itu, penerapan pengukuran kinerja menjadi sangat


penting bagi organisasi sektor publik karena tingginya ktergantungan
orgnaisasi sektor public kepada oversight body (Lembaga pengawasan)
yang mengakibatkan tingginya ketidakpastian lingkungan yang
dihadapi serta banyak dan bervariasinya pihak yang berkepentingan,
dan saran organsiasi yang samar
Implementasi Pusat
Pertanggungjawaban Di
Organisasi Pemerintah
Indonesia menerapkan system desentraliasi dengan adanya otonomi daerah.
Pengaruh system desentralisasi pada organisasi pemerintahan adalah dengan
dibentuknya pusat-pusat pertanggunjawaban.
PUSAT BIAYA
Hampir sebagian besar unit organisasi dalam organisasi
pemerintahan merupakan pusat biaya, karena memang tujuan
utama organisasi sektor publik adalah pelayanan publik.
Dalam konteks organisasi sektor public, pusat biaya
merupakan unit organisasi yang beroperasi semata-mata
hanya untuk pelayanan public atau peningkatan
kesejahteraan masyarakat

Ukuran kinerja yang digunakan untuk menilai unit


organisasi sebagai pusat biaya adalah seberapa besar input
yang digunakan oleh unit organisasi tersebut untuk
mencapai atau menghasilkan output tertentu pula baik
berupa fisik maupun nonfisik, tanpa memperhitungkan
tingkat pengembalian secara finansialnya.
Efisiensi dapat ditetukan dengan membandingkan antara
input yang digunakan dengan output yang dihasilakan
atau dengan standar biaya yang telah ditetapkan.

Efektifitas unit organisasi dapat ditentukan dengan


misalnya, mengukur tingkat keterjangkauan, kualitas dan
kapuasan publik dari output yang telah dihasilkan
tersebut dengan metode survei.
Dalam pemerintahan efisiensi pusat biaya didasarkan
pada biaya standar, dan tingkat efektifitas didasarkan
pada kepuasan dan kualitas pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat.

Contoh : Kementerian kesehatan mengeluarkan biaya


berdasarakan standar biaya tertentu (efisiensi) untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat, tingkat
kepuasan dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat merupakan hasil dari pusat
Contoh pusat biaya dari pemerintah pusat
adalah Kementrian Pendidikan Nasional,
Kementerian Kesehatan, dsb

Contoh pusat biaya pada pemerintahan


daerah adalah Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, dsb
Pusat Pendapatan
Sesuai namanya, pusat pendapatan adalah unit organiasi yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatanyang
dihasilkan
Pada organisasi sektor publik, unit organisasi yang berfungsi
sebagai pusat pendapatan adalah unit organisasi yang tujuan
utamanya adalah memungut dan menghasilkan pendapatan.

Operasi unit organisasi didominasi untuk menghasilkan dan


memungut pendapatan.

Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada input yang


digunakan (biaya), namun semua sumber daya yang digunakan
(misalnya anggaran) digunakan dalam rangka untuk
melaksanakan pemungutan, ekstensifikasi dan intensifikasi
pendapatan.
Unit organisasi ini akan dinilai kinerjanya bersasarkans eberapa besar
pendapatan yang dapat diperoleh dibandingkan dengan target
pendapatan yang ditetapkan

Pada pemerintah pusat, unit organisasi yang berfungsi sebagai pusat


pendapatan adalah Kementrian Keuangan terutama Dirjen Pajak dan
Dirjen Bea Cukai.

Dalam konteks pemerintah daerah, unti organisasi yang berfungsi pada


pusat pendapatan adalah bagian pendapaan pada Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan Kantor Pelayanan
Perizinan Terpadu (KPPT).
Pusat Laba
Merupakan unit organisasi yang berfungsi untuk membantu
meningkatkan pendapatan daerah untuk menjalankan pelayanan
public.
Kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan
Biasanya unit organisasi ini merupakan bisnis milik pemerintah yang sebagian
sahamnya dimiliki oleh pemerintah

Pada unit organisasi ini, proses pembiayaannya tunduk pada aturan


perundangan yang mengatur pengelolaan keuangan negara atau daerah,
sedangkan operasionalnya seperti organisasi bisnis.

Contoh: BUMN yang beberapa diantara masih mendapatkan suntikan dana


dari APBN, namun dalam praktiknya seperti organisasi bisnis untuk
menghasilkan laba yang nantinya pada tingkat tertentu dari laba tersebut akan
diserahkan kepada Negara
Contoh lainnya adalah BUMD, objek pariwisata milik pemda, bandara, dan
pelabuhan
Pusat Investasi
Pusat pertanggungjawaban yang presentasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang
ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya
Tujuan investasi organisasi sektor public berbeda dengan organisasi sektor
privat.

Investasi pada organisasi sektor privat bertujuan untuk memperoleh imbalan


dari modal yang ditanamkan.

Sedangkan, organisasi sektor publikmelakukan mengartikan invesatasi


sebagaipengorbanan konsumsi (berupa anggaran belanja modal maupun
pembiayaan) untuk memperoleh manfaat, baik berupa manfaat
keuanganmaupun nonkeuangan di masa mendatang
Penenekanan manfaat nonkeuangan lebih besar karena tujuan utama
orgnisasi sektor public adalah untuk pelayan apublik dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Investasi yang dilakukan oleh organisasi sektor
publik tidak harus langsung menghasilkan
imbalan keuangan tetapi dapat juga bersifat tidak
langsung yaitu apabila keputusan investasinya
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat
sekitar sehingga nantinya aknmeningkatkan
kapasitas anggaran pemda
Contoh manfaat
keuangan
langsung: Pembangunan pasar dan kios
• Hasil investasi berupa keuntungan sewa atau keuntungan atas enjualan secara kredit
• Apabila tanggung jawab investasi berada pada bagian aset di DPPKAD atau bagian
umum di secretariat dareah maka unit tersebut merupakan pusat investasi.

Contoh manfaat
tidak langsung: Pembangunan jalan
• Pembangunan jalan, terutama pada desa terpencil, akan
meningkatkan perekonomian masyarakat desa tersebut.
Perekonomian meningkat, perutaran barang dan jasa juga meningkat
dan pada akhirnya meningkatkan penerimaan pajak dan retribusi
daerah
TERIMAKASIH
Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai