Anda di halaman 1dari 4

RESUME MATERI

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Oleh :
NAMA : STEFANI NAWANGSIH
NIM : 1922600180
PRODI : AKUNTANSI
A. Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu proses untuk
menentukan suatu sasaran agar seluruh fungsi dapat melakukan fungsinya masing-
masing. Untuk itu sistem pengendalian manajemen sangat diperlukan oleh sebuah
organisasi meskipun organisasi tersebut merupakan organisasi publik. Aktivitas
manajemen sektor publik pun tidak berbeda jauh dengan organisasi swasta yang
mencakup perencanaan, koordinasi dari berbagai bidang organisasi, komunikasi,
pengambilan keputusan, motivasi, fungsi pengendalian serta pada penilaian kerja.
Kehadiran manajemen sektor publik ini adalah sebagai pihak yang bertugas
mengendalikan dan mengawasi organisasi tersebut agar dapat mencapai tujuan dan
terhindar dari kesalahan atau kegagalan yang mungkin akan terjadi.
Pengendalian manajemen sektor publik yang ada di Indonesia diterapkan dalam
beberapa kelompok, yaitu :
1. Pengendalian Preventif
Pengendalian ini dilakukan sebelum berjalannya proses manajemen sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan merencanakan strategi untuk mencapai tujuan
organisasi. Strategi ini dirumuskan dalam bentuk program kerja yang harus
diselesaikan sehingga dapat mencapai tujuan jangka pendek yang telah
direncanakan.
2. Pengendalian Operasional
Pengendalian ini dilakukan saat berjalannya program kerja yang telah disusun
sebelumnya. Alat pengawasan pada proses pengendalian ini adalah anggaran yang
dibuat di awal tahun kerja untuk setiap program kerja yang dibuat.
3. Pengendalian Kinerja
Pengendalian ini dilakukan ketika program kerja telah selesai dilaksanakan atau
ketika organisasi telah mencapai tahun kerja yang terakhir. Pengendalian ini
dilakukan dengan melakukan penilaian program kerja dan bagaimana kinerja orang-
orang yang terkait dalam program kerja tersebut berdasarkan poin yang telah
dicapai pada setiap program kerja atau dengan membandingkan dengan kinerja
tahun lalu sebagai standarnya.

B. Struktur Pengendalian Manajemen dan Pusat-Pusat Pertanggungjawaban


Pengendalian dalam sistem manajemen sektor publik harus terstruktur agar kinerja
organisasi dapat optimal. Struktur pengendalian manajemen tersebut dapat dilihat dalam
bentuk struktur pusat pertanggungjawaban yang terdiri dari empat pusat, antara lain :
- Pusat Biaya (expense center) : merupakan pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Contoh dinas
pendapatan daerah
- Pusat Pendapatan (revenue center): merupakan pusat pertanggungjawabannya dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contoh dinsos dan pekerjaan umum
- Pusat Laba (profit center) : merupakan pusat pertanggungjawaban yang
menandingkan input dengan output. Contoh bandara, objek wisata,pelabuhan bumn/d
- Pusat Investasi (investment center) : merupakan pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi
yang ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpin. Contoh dept riset dan
balitbang
Tujuan dibentuknya pusat pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :

a. Sebagai dasar perencanaan, pengendalian, penilaian kinerja manajer dan unit


organisasi yang dipimpin.
b. Memudahkan mencapai tujuan organisasi.
c. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence (keselarasan tujuan).
d. Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit yang memiliki kompetensi sehingga
akan mengurangi beban kerja manajer atas.
e. Mendorong kreativitas dan daya inovasi para bawahan.
f. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
g. Alat pengendali organisasi.

C. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Jika dilihat dari sisi formal, pengendalian manajemen sektor publik memiliki
serangkaian tahapan yaitu perumusan strategi, perencanaan, pembuatan anggaran,
menjalankan dan menyelesaikan program kerja sesuai strategi, dan mengevaluasi kinerja.
1. Perumusan Strategi
Perumusan strategi ini merupakan salah satu tahap ketika organisasi
menentukan visi, misi, sasaran, tujuan, arah, serta berbagai kebijakan. Perumusan
strategi ini merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen puncak.
Jika di dalam organisasi pemerintahan, proses perumusan strategi ini akan
dilakukan oleh Dewan Legislatif yang mana hasil dari perumusan tersebut adalah
Garis-Garis Besar Hukum Negara (GBHN).
2. Perancangan Strategi
Dalam tahap ini terjadi proses pemantauan terhadap berbagai program
kerja, aktivitas organisasi, atau proyek yang dijalankan sehingga dapat menentukan
tindakan implementasi terhadap strategi yang telah dibuat sebelumnya.
3. Penganggaran
Pada tahap ini terjadi pembuatan perencanaan keuangan terhadap segala
program kerja yang telah dibuat oleh organisasi.
4. Operasional
Pada tahap ini, manajemen hanya melakukan pengawasan berjalannya acara
sesuai dengan rencana.
5. Evaluasi Kerja
Pada tahap ini manajemen menilai kinerja operasional dengan
membandingkan hasil kinerja dengan poin-poin yang semestinya dicapai atau
dengan membandingkan dengan kinerja tahun lalu. Hasil evaluasi ini dapat
digunakan sebagai standar untuk melakukan program kerja di tahun depan.
REFERENSI

https://dosenakuntansi.com/sistem-pengendalian-manajemen-sektor-publik

https://www.academia.edu/7347122/Sistem_Pengendalian_Manajemen_Sektor_Publik

Anda mungkin juga menyukai