Anda di halaman 1dari 17

OVERVIEW

MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 03


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK:


1. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
2. Tipe Pengendalian Manajemen
3. Struktur Pengendalian Manajemen
4. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

BUKU REFRENSI UTAMA:


Akuntansi Sektor Publik, Edisi Terbaru, Mardiasmo, 2018
PERTEMUAN 3

SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Sistem Pengendalian Manajemen
Sektor Publik
Menurut Suadi yang dimaksud dengan Sistem Pengendalian
Manajemen yaitu sebuah sistem yang terdiri dari beberapa sub
sistem yang saling berkaitan, seperti pemrograman, penganggaran,
akuntansi, pelaporan, dan pertanggungjawaban untuk membantu
manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan,
agar mau mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu
secara efektif dan efisien.

Setiap Organisasi baik organisasi publik maupun swasta memiliki


tujuan yang hendak dicapai. Sistem pengendalian Sektor Publik
berfokus pada bagaimana melaksanakan strategi organisasi secara
efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan
unit-unit organisasi sebagai pusat pertanggungjawaban.
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan penjabaran
strategi dlm bentuk program atau aktivitas.
Sistem pengendalian manajemen (SPM) memberi jaminan
dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien.
SPM meliputi:
1. Perencanaan
2. Koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi.
3. Komunikasi Informasi
4. Pengambilan keputusan
5. Memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku
sesuai dengan tujuan organisasi
6. Pengendalian
7. Penilaian kinerja
Tipe Pengendalian Manajemen

1. Pengendalian preventif (preventif control)


SPM terkait dgn perumusan & perencanaan strategik yg
dijabarkan dlm program
2. Pengendalian operasional (operational control)
SPM terkait dgn pengawasan pelaksanaan program
melalui anggaran
3. Pengendalian kinerja
SPM berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok
ukur kinerja yg telah ditetapkan
Struktur Pengendalian Manajemen
SPM harus didukung struktur organisasi yg baik, yg
termanifestasi dlm bentuk struktur responsibility centers
Responsibility centers adlh unit organisasi yg dipimpin oleh
manajer yg bertanggungjawab thdp aktivitas responsibility
center yg dipimpinnya
Tujuan dibuatnya responsibility centers adalah
1. Sbg basis perencanaan, pengendalian, & penilaian kinerja
manajer dan unit organisasi yg dipimpinnya
2. Memudahkan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence
4. Mendelegasikan tugas & wewenang ke unit-unit yg
memiliki kompetensi shg mengurangi beban tugas manajer
pusat
5. Mendorong kreativitas & daya inovasi bawahan
Struktur Pengendalian Manajemen
6. Sbg alat untuk melaksanakan strategi organisasi scr efektif
& efisien
7. Sbg alat pengendalian anggaran

Tanggung jawab manajer responsibility centers adlh


menciptakan hubungan optimal antara sumber daya input yg
digunakan dg output yg dihasilkan dikaitkan dg target kinerja.
Input diukur dg jumlah sumber daya yg digunakan
output diukur dg jumlah produk/output yg dihasilkan
Pada dasarnya terdapat empat jenis pusat
pertanggungjawaban, yaitu :
1.Pusat biaya (expense centers)
2.Pusat pendapatan (Revenue centers)
3.Pusat Laba (Profit Centers)
4.Pusat Investasi (Investment Centers)
Struktur Pengendalian Manajemen

Pusat biaya (expense centers)


Yaitu Responsibility center yg prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yg telah dikeluarkan. Pada sektor publik,
output seringkali ada tetapi tak dpt diukur atau hanya dpt
diukur scr fisik & tdk dlm nilai rupiah. Cont pusat biaya tsb adl
Departemen Produksi, Dinas sosial, & Dinas Pekerjaan Umum

Pusat pendapatan (Revenue centers)


Yaitu Responsibility center yg prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan yg dihasilkan. Misalnya Dispenda
& Departemen pemasaran
Struktur Pengendalian Manajemen

Pusat Laba (Profit Centers)


Yaitu Responsibility center yg menandingkan input (expense)
dgn output (revenue) dlm satuan moneter. Kinerja manajer
dinilai berdasarkan laba yg diperoleh. Misalnya BUMN/D,
obyek pariwisata milik Pemda, bandara, & pelabuhan

Pusat Investasi (Investment Centers)


Yaitu Rresponsibility center yg prestasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yg dihasilkan dikaitkan dgn investasi yg
ditanamkan pd responsibility center yg dipimpinnya.
Contohnya: Dapartemen Riset & Pengembangan, dan
Balitbang.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
• Proses pengendalian manajemen sektor
publik dapat dilakukan dengan menggunakan
komunikasi formal maupun informal.
• Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas
formal dalam organisasi yang meliputi : (1)
perumusan strategi, (2) perencanaan stratejik,
(3) penganggaran, (4) operasional, dan (5)
evaluasi kinerja.
• Saluran komunikasi informal dapat melalui
komunkasi langsung, pertemuan informal,
diskusi, atau melalui metode management by
walking around.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
• Sistem pengendalian manajemen organisasi
dirancang untuk memengaruhi orang-orang di
dalam organisasi tersebut agar berperilaku
sesuai dengan tujuan organisasi.
• Pengendalian organisasi dapat berupa aturan
dan prosedur birokrasi atau melalui sistem
pengendalian dan manajemen informasi yang
dirancang secara formal.
• Sistem pengendalian manajemen hendaknya
dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan
goal congruence, yaitu keselarasan antara
tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Perumusan Strategi)
• Perumusan strategi adalah proses
penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta
strategi organisasi.
• Salah satu metode penentuan strategi
adalah analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat).
• Proses perumusan strategi pada organisasi
sektor publik banyak dipengaruhi oleh
perkembangan di sektor swasta.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Perumusan Strategi)

Bryson (1995) membuat model delapan langkah proses


perumusan strategi, yaitu:
1. Memulai dan Menyetujui proses perencanaan stratejik
2. Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi
3. Klarifikasi misi dan nilai-nilai organisasi
4. Menilai lingkungan eksternal (peluang dan ancaman)
5. Menilai lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan)
6. Identifikasi isu stratejik yang seda dihadapi oragnisasi
7. Perumusan strategi untuk mengelola isu-isu
8. Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Perencanaan Stratejik)
• Perencanaan stratejik adalah proses penentuan
program-program, aktivitas, atau proyek yang akan
dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan
jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
Perencanaan stratejik merupakan proses yang
sistematik yang memiliki prosedur dan skedul yang
jelas.
• Tujuan utama perencanaan stratejik adalah untuk
meningkatkan komunikasi antara manajer puncak
dengan manajer level bawahnya. Adanya komunikasi
ini akan memungkinkan terjadi persetujuan antara
manajer puncak dengan manajer level bawah
mengenai strategi terbaik untuk mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan. Hal ini akan mendorong
terwujudnya goal congruence.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Perencanaan Stratejik)
Perencanaan stratejik perlu ditranslasikan
dalam bentuk tindakan-tindakan konkrit.
Untuk itu perencanaan stratejik harus
didukung oleh hal-hal berikut:
a) Struktur pedukung, baik secara manajerial
maupun political will;
b) Proses dan praktik implementasi di
lapangan;
c) Kultur organisasi.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Penganggaran)
• Apabila tahap perencanaan stratejik telah
selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah
menentukan anggaran.
• Tahap penganggaran dalam proses
pengendalian manajemen sektor publik
merupaka tahap yang dominan.
• Proses penganggaran pada organisasi sektor
publik memiliki karakteristik yang agak
berbeda dengan penganggaran pada sektor
swasta.
• Perbedaan tersebut terutama adalah adanya
pengaruh politik dalam proses penganggaran.
Proses
Pengendalian Manajemen Sektor Publik
(Penilaian Kinerja)
• Tahap akhir dari proses pengendalian
manajemen adalah penilaian kinerja.
• Pengendalian manajemen melalui sistem
penilaian kinerja dilakukan dengan cara
menciptakan mekanisme reward &
punishment.

Anda mungkin juga menyukai