Anda di halaman 1dari 15

Nama Dosen: Ridiana, S.E., M.Ak.

Sistem Pengendalian Manajemen Sektor


Publik
 Organisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk
memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
 Pengendalian manajemen meliputi beberapa hal aktivitas yaitu:
 Perencanaan
 Koordinasi
 Komunikasi
 Pengambilan keputusan
 Motivasi
 Pengendalian
 Penilaian kinerja
Tipe Pengendalian Manajemen
 Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok yaitu:
 Pengendalian preventif (preventive control) – terkait
dengan perumusan strategi dan perencanaan strategik
dijabarkan dalam bentuk program.
 Pengendalian operasional (operational control) – terkait
dengan pengawasan pelaksanaan program yang ditetapkan
melalui anggaran.
 Pengendalian kinerja (performance control) – terkait
dengan analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolak ukur
kinerja yang telah ditetapkan.
Struktur Pengendalian Manajemen
 Struktur pengendalian manajemen termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers).

Tujuan dibuatnya pusat pertanggungjawaban adalah


 Basis perencanaan, pengendalian dan penilaian kinerja manajer dan unit kerja.
 Memudahkan mencapai tujuan organisasi.
 Terbentuknya good congruence.
 Mendelegasikan tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi.
 Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
 Alat pelaksanaan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
 Alat pengendalian anggaran.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
 Pusat biaya, pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Ex. Departemen
produksi, dinas sosial dan dinas pekerjaan umum.
 Pusat pendapatan, pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajer
dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Ex. Dinas pendapatan
daerah dan daerah pemasaran.
 Pusat laba, pusat pertanggungjawaban yang menandingkan input
dengan output dalam satuan moneter. Ex. BUMN, BUMD, bandara dan
pelabuhan.
 Pusat investasi, pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dengan investasi yang
ditanamkan pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Ex.
Departemen riset dan pengembangan .
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
 Struktur pusat pertanggungjawaban hendaknya sejalan dengan program atau
struktur aktivitas organisasi. Setiap jenis pusat pertanggungjawaban
membutuhkan data pengeluaran dan output yang dihasilkan selama masa
anggaran.
Fungsi departemen anggaran meliputi
 Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggaran.
 Mengkoordinasikan dan membuat asumsi (tingkat inflasi, nilai tukar dan
harga migas) sebagai dasar anggaran.
 Membantu mengkomunikasikan anggaran keseluruh bagian organisasi.
 Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada
budgetee dan manajer pusat pertanggungjawaban.
 Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, mengintepretasikan hasil dan
menyiapkan ikhitisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban.
 Menyiapkan pembuatan revisi anggaran jika diperlukan.
Proses Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
 Pengendalian manajemen dapat dilakukan secara formal dan informal.
Saluran formal terdiri dari perumusan strategi, perencanaan strategik,
penganggaran, operasional, dan evaluasi kinerja. Saluran informal
terdiri dari komunikasi langsung, pertemuan informal, diskusi, atau
melalui metode management by walking around.
 Sistem pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam
mewujudkan goal congruence yaitu keselarasan antara tujuan
organisasi dengan tujuan personal.
 Goal congruence dipengaruhi oleh pengendalian formal (sistem
pengendalian manajemen, sistem aturan dan reward and punishment
system) dan pengendalian informal secara eskternal (etos kerja, dan
loyalitas karyawan) dan secara internal (kultur organisasi, gaya
manajemen dan gaya komunikasi)
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
 Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran,
target, arah dan kebijakan serta strategi organisasi. Pertimbangannya
adalah terdapat faktor lingkungan yang berubah yang dapat berupa
ancaman atau peluang baru.
 Perubahan lingkungan dalam organisasi publik sangat mungkin terjadi
karena organisasi sektor publik sangat dipengaruhi oleh faktor politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. Strategi yang dihasilkan dari proses ini
disebut proses strategi global (corporate level strategy).
 Lima proses perumusan strategi meliputi: pernyataan misi dan tujuan
umum organisasi, analisis atau scanning lingkungan, profil internal
dan audit sumber daya, perumusan evaluasi dan pemilihan strategi,
serta implementasi dan pengendalian rencana strategi.
Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
 Berikut delapan model untuk memfasilitasi proses
perumusan strategi:
 Memulai dan menyetujui proses perencanaan strategik.
 Identifikasi apa yang menjadi mandat organisasi.
 Klarifikasi misi dan nilai organisasi.
 Menilai lingkungan eksternal baik peluang dan ancaman.
 Menilai lingkungan internal baik kekuatan dan kelemahan.
 Indentifikasi isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.
 Perumusan strategi untuk me-manage isu.
 Menetapkan visi organisasi untuk masa ke depan.
Perencanaan Strategik (strategic planning)
 Perencanaan strategik merupakan proses yang sistematik serta memiliki
prosesdur dan skedul yang jelas. Organisasi yang tidak memiliki atau
tidak melakukan perencanaan strategik akan mengalami masalah dalam
penganggaran. Misalnya terjadinya beban kerja anggaran (budget
workload) yang terlalu berat, alokasi sumber daya yang tidak tepat
sasaran, dan dilakukannya pemilihan strategi yang salah.
 Orientasi dilakukannya manajemen strategik pada organisasi publik
menuntut adanya strategic vision, strategic thinking, strategic leadership,
dan strategic organization.
Manfaat Perencanaan Strategik Bagi
Organisasi

 Sebagai sarana untuk memfasilitasi terciptanya anggaran yang efektif.


 Sebagai sarana untuk memfokuskan manajer pada pelaksanaan
strategi yang telah ditetapkan.
 Sebagai sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya
yang optimal (efektif dan efisien).
 Sebagai kerangka untuk pelaksanaan tindakan jangka pendek.
 Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi
Tindakan Nyata
 Perencanaan strategik dapat digunakan untuk membantu
mengantisipasi dan mengarahan perubahan.
 Perencanaan strategik bukan merupakan hasil akhir final.
Perencanaan strategik perlu ditranslasi dalam bentuk
tindakan. Oleh karena itu, perencanaan strategik harus
didukung oleh hal-hal berikut:
 Struktur pendukung (manajerial maupun political).
 Proses dan praktik implementasi di lapangan.
 Kultur organisasi.
Mengubah Perencanaan Strategik Menjadi
Tindakan Nyata
 Visi, misi, tujuan dan strategi yang disusun dengan baik dapat gagal
dicapai apabila struktur tujuan organisasi tidak mendukung strategi.
Jadi, perlu dilakukan restrukturisasi dan reorganisasi agar selaras
dengan strategi dan desain sistem pengendalian.

 Prinsip restrukturisasi memiliki prinsip meliputi:


 Perubahan struktur organisasi
 Pertanggungjawaban pimpinan eksekutif untuk melaksanakan strategi
dan arahan kebijakan hingga level terbawah baik komunikasi visi, misi
dan tujuan organisasi.
 Pertanggungjawaban dewan secara kolektif untuk merencanakan
strategi.
Penganggaran
 Tahap penganggaran dalam proses pengendalian
merupakan tahap dominan. Proses pengendalian
pada organisasi sektor publik memiliki
karakteristik yang agak berbeda dengan sektor
swasta.
 Perbedaan terutamanya terletak pada pengaruh
politik dalam proses penganggaran.
Penilaian Kinerja
 Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja dapat
menggunakan dengan cara menciptakan mekanisme reward and
punishment.
 Peran penting adanya penghargaan sebuah organisasi adalah
mendorong tercapai tujuan organisasi dan menciptakan kepuasan
bagi setiap individu.
 Pembelian reward dapat berupa dalam bentuk finansial (kenaikan
gaji, bonus, insentif dan tunjangan) maupun non finansial
(promosi jabatan, penambahan tanggung jawab dan kepercayaan,
otonomi yang lebih besar, penempatan kerja yang lebih baik serta
pengakuan).

Anda mungkin juga menyukai