Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Fajar Pujianto Kusuma

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041629605

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4570/Penganggaran

Kode/Nama UPBJJ : 20/ UPBJJ UT BANDAR LAMPUNG

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Balanced scorecard adalah sistem manajemen yang bertujuan untuk
menerjemahkan tujuan strategis organisasi ke dalam serangkaian tujuan
kinerja yang, pada gilirannya, diukur, dipantau, dan diubah jika perlu
untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi terpenuhi. Premis
utama dari pendekatan balanced scorecard adalah bahwa metrik
akuntansi keuangan yang secara tradisional diikuti perusahaan untuk
memantau tujuan strategis mereka tidak cukup untuk menjaga
perusahaan tetap pada jalurnya. Hasil keuangan menjelaskan apa yang
telah terjadi di masa lalu, bukan ke mana arah bisnis atau seharusnya.
Terdapat 4 perspektif yang perlu Anda pikirkan sebelum merancang
balanced scorecard yang benar. Berikut adalah 4 perspektif tersebut:

A. Perspektif Keuangan
Bagi sebagian besar organisasi bisnis, keuntungan menjadi tujuan teratas.
Oleh karena itu, perspektif paling atas adalah tentang tujuan keuangan
dan meraih keuntungan secara berkelanjutan. Pada dasarnya, tujuan
utama apa pun yang terkait dengan kesehatan dan kinerja keuangan
perusahaan dapat dimasukkan dalam perspektif ini. Pendapatan dan laba
adalah tujuan jelas yang dicantumkan sebagian besar organisasi dalam
perspektif ini.
Tujuan keuangan lainnya mungkin termasuk:
Penghematan biaya dan efisiensi (misalnya, tujuan tertentu untuk
mengurangi biaya produksi sebesar 10% pada tahun 2020) Margin Laba
(meningkatkan margin laba operasi, misalnya) sumber pendapatan
(misalnya, menambahkan saluran pendapatan baru)

B. Perspektif Pelanggan
Perspektif ini berfokus pada tujuan kinerja yang terkait dengan pelanggan
dan pasar. Dengan kata lain, jika Anda ingin mencapai tujuan keuangan
Anda, apa yang sebenarnya Anda butuhkan untuk pelanggan dan pasar
Anda? Contoh hal yang termasuk dalam perspektif ini adalah seperti:
 Layanan dan kepuasan pelanggan (meningkatkan net promotor
score, atau mengurangi lead time pusat panggilan, misalnya)
 Pangsa pasar (seperti, pangsa pasar yang berkembang di segmen
atau negara tertentu)
 Kesadaran merek (misalnya, meningkatkan interaksi di media
sosial)

C. Perspektif Proses Internal


Proses apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapai tujuan terkait
pelanggan dan keuangan? Itulah pertanyaan yang ingin dijawab oleh
perspektif ini.
Di sini Anda akan menetapkan tujuan dan sasaran operasional internal,
atau dengan kata lain, apa yang perlu dimiliki bisnis dan apa yang perlu
dilakukan bisnis dengan baik untuk mendorong kinerja?
Contoh tujuan proses internal mungkin termasuk:
 Perbaikan proses (misalnya, mempersingkat proses persetujuan
internal)
 Optimalisasi kualitas (seperti, mengurangi limbah produksi)
 Pemanfaatan kapasitas (menggunakan teknologi untuk
meningkatkan efisiensi, misalnya)

D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Sementara perspektif ketiga adalah tentang sisi proses konkret dari
berbagai hal, perspektif terakhir ini mempertimbangkan pendorong
kinerja yang lebih tidak berwujud. Karena mencakup spektrum yang
begitu luas, perspektif ini sering dipecah menjadi komponen-
komponen berikut:
 Modal manusia – keterampilan, bakat dan pengetahuan
(misalnya, penilaian keterampilan, skor manajemen kinerja,
efektivitas pelatihan)
 Modal informasi – database, sistem informasi, jaringan dan
infrastruktur teknologi (seperti, sistem keselamatan, sistem
perlindungan data, investasi infrastruktur)
 Modal organisasi – budaya, kepemimpinan, penyelarasan
karyawan, kerja tim dan manajemen pengetahuan (misalnya,
keterlibatan staf, skor promotor bersih karyawan, audit
budaya perusahaan)

2. Menurut Welsch ( 1988 ) dalam penyusunan anggaran diperlukan


beberapa langkah yang memiliki urutan sebagai berikut :
 Trendwatching
 Pengembangan tujuan perusahaan
 Pengembangan sasarn kusus perusahaan
 Pengembangan dan revaluasi strategi
 Perintah dari managemen puncak untuk menyususn rencana
 Persiapan dan penilaian perencanaan proyek
 Pengembangan dan rencana laba
 Pemanfaatan laporan kinerja
 Penggunaan anggaran biaya variabel
 Implementasi tindakan
Dan dari langkah langkah diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Identifikasi dan evaluasi kondisi eksternal ( trendwatching )
Identifikasi dan evaluasi variable eksternal atau sering disebut
trendwatching adalah proses pengamatan terhadap trend atau
gaya suatu perubahan lingkungan makro dan lingkungan
industri yang bertujuan mengidentifikasi akan peluang yang
dapat tercapai serta ancaman yang harus dihadapi oleh
perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut.

Cakupan ruang identifikasi variable eksternal yaitu suatu


pertimbangan untuk memilih variable yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan, sehingga pihak
manajemen mendapatkan manfaat yang berasal dari akibat
yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang
merugikan bagi perusahaan.

Anggaran memiliki pendekatan yang komprehensif yang


berlandaskan pada ekspektasi dimana aspek operasi yang
penting dan akan dianalisis secara kritis. Selanjutnya akan
dievaluasi setiap periode menggunakan cara yang benar
sehingga akan mendapatkan bantuan dari pihak yang
independen sehingga sangat penting bagi penilaian ini.
b. Mengembangkan Tujuan Perusahaan
Sebelum merumuskan strategi suatu perusahaan harus
memiliki tujuan umum yang menjadi harapan untuk dapat
tercapai oleh perusahaan.
Tujuan umum suatu perusahaan ini berisi mengenai:
 Misi
Misi berfungsi sebagai alat fokus dan pemberi makna
terhadap aktivitas kerja seluruh anggota organisasi.
Selain itu misi juga harus menetapkan apakah bisnis
perusahaan harus terpisah dari bisnis pesaing.
 Visi
Umumnya visi akan menjelaskan keadaan di masa
mendatang dari organisasi yang akan hendak
diwujudkan.
 Keyakinan dasar
Keyakinan dasar adalah suatu kepercayaan serta
keyakinan akan kebenaran visi dan misi yang akan
ditempuh dalam mewujudkan visi. Keyakinan dasar ini
dapat menjadi suatu pemicu semangat seluruh anggota
organisasi untuk mencapai tujuan.
 Nilai dasar
Nilai dasar merupakan nilai-nilai yang dianggap penting
oleh seluruh anggota organisasi, selain itu nilai dasar
juga dapat memandu anggota untuk memilih berbagai
alternative yang dibutuhkan dalam keadaan serta
hambatan yang terjadi di masa mendatang. Nilai dasar
memiliki fungsi yaitu adalah menjadi pembatas dalam
pengambilan keputusan oleh para anggota untuk
mewujudkan visi demi tercapainya tujuan perusahaan.
Tujuan umum perusahaan melambangkan dasar atau fondasi
tempat mengembangkan dan memperkuat kebanggaan
kepada perusahaan baik manajer, karyawan, pemilik,
konsumen, serta pihak yang berhubungan secara komersial.
c. Mengembangkan sasaran Khusus Perusahaan
Dalam pengembangan sasaran khusus ini memiliki tujuan
dalam proses anggaran yaitu untuk mengarahkan serta
memfokuskan tujuan umum yang lebih terperinci lagi serta
mentransformasikan informasi umum kepada informasi
perencanaan yang lebih spesifik.
d. Pengembangan Dan revaluasi Strategi
Strategi perusahaan merupakan sasaran yang mendasar, atau
cara dan taktik yang akan digunakan dalam proses tercapainya
tujuan serta sasaran yang telah direncanakan. Tujuan dari
pengembangan strategi ini adalah untuk dapat menemukan
alternative cara yang terbaik dalam mencapai tujuan umum
yang direncanakan dan sasaran yang spesifik.
Strategi perusahaan menginformasikan garis besar atas
rencana yang akan dilakukan oleh perusahaan. Umumnya
manajemen eksekutif harus memiliki jiwa serta pemikiran yang
kreatif dan berpartisipasi secara langsung dalam
pengembangan dan penyesuaian strategi baru yang sedang
dijalankan sesuai dengan variable relevan yang dikuasai oleh
manajemen.
Evaluasi strategi dilakukan secara periodik merupakan hal
yang penting untuk dianalisis secara teliti atas semua variable
yang relevan dan akibat yang akan terjadi dalam perusahaan di
masa depan. Setiap alternative strategi diwajibkan untuk
dievaluasi secara mendalam, rinci dan detail dengan cara
mengidentifikasi manfaat serta kelemahan yang dimiliki
strategi tersebut. Berikut ini merupakan kriteria dalam
mengevaluasi strategi, yaitu:
 Konsisten intern, merupakan strategi tindakan anggota
organisasi yang mendukung satu sama lain.
 Realistis, merupakan strategi tindakan yang dipilih
untuk mencapai tujuan meskipun terdapat tantangan.
 Pencarian peluang dan penyelesaian masalah,
merupakan strategi yang dipilih dalam mewujudkan
peluang sekaligus menyelasaikan masalah utama serta
mengarahkan ke isu strategi utama.
 Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan semua
masalah dan bermanfaat bagi customer, hal ini berarti
strategi yang digunakan harus mampu mengimprove
value yang dihasilkan bagi customer.
e. Perintah dari manajemen puncak untuk menyusun rencana
Instruksi perencanaan manajemen eksekutif yaitu seperti
mengkomunikasikan materi perencanaan yang dibutuhkan
oleh semua tingkatan manajemen agar ikut berpartisipasi
dalam pengembangan perencanaan laba strategis untuk tahun
anggaran mendatang.
f. Persiapan dan penilaian perencanaan proyek
Dalam pembuatan rencana proyek, rencana taktik, serta
rencana strategis anggaran memiliki konsep yang
komprehensif dan biasanya akan mencakup suatu pendekatan
yang sistematis dan terintegrasi. Setiap manajemen
membutuhkan tabel ataupun grafik yang menggambarkan
waktu dalam pengambilan keputusan dan perencanaan pada
setiap unitnya.
g. Pengembangan dan rencnana Laba
Dalam perusahaan setiap manajer memiliki tanggung jawab
lalu membaginya jika akan memulai kegiatan kerjanya untuk
mengembangkan rencana laba secara strategi serta taktik yang
disusun secara bersama-sama.
Setiap tahun perusahaan memiliki perencanaan kegiatan-
kegiatan yang disebut dengan rencana laba taktis. Manajer,
owner, serta pihak lain akan membutuhkan jadwal, hasil dari
rencana laba tersebut secara periodik, laporan kerja, serta
evaluasi perihal kemajuan atau progress perusahaan atas
rencana laba tersebut. Hal yang perlu diketahui bahwa laporan
rencana dan progress perusahaan umumnya dibuat dalam per
bulan, atau per tiga bulan, bahkan tahunan.
Apabila rencana laba telah selesai dibuat, maka selanjutnya
prosses persetujuan dimulai. Proses ini terdiri dari
persetujuan, ketidaksetujuan atau saran serta solusi. Setelah
itu jika proses persetujuan telah selesai dalam setiap pusat
tanggung jawab. Dan bila semua perbedaan yang ada telah
diluruskan dan diselesaikan, maka macam-macam rencana dan
program yang berasal dari pusat tanggung jawab utama akan
digabungkan ke dalam semua rencana laba strategis dan taktis
perusahaan dalam kesatuan yang utuh. Rencana manajemen
yang sebelumnya telah dikembangkan dan disetujui dalam
meelaksanakan proses perencanaan ini mengikut sertakan
fungsi manajemen seperti pengarahan kepada bawahan guna
mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Manajemen yang
efektif yaitu manajemen yang dapat mengkomunikasikan
tujuan, saran, strategi dan kebijakan perusahaan dalam semua
tingkatan dan juga harus dapat dimengerti oleh bawahannya
Dalam perencanaan laba yang luas ini serta program yang
berhubungan dengan proses pengendalian dapat membantu
dalam melaksnakan fungsi manajemen ini. Renacan, strategi,
dan kebijakan yang telah dibuat maka akan dapat menetapkan
dasar untuk komunikasi yang efektif antar angota.
h. Penerapan Rencana Laba
Rencana manajemen yang sebelumnya telah dikembangkan
dan disetujui dalam meelaksanakan proses perencanaan ini
mengikut sertakan fungsi manajemen seperti pengarahan
kepada bawahan guna mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan. Manajemen yang efektif yaitu manajemen yang
dapat mengkomunikasikan tujuan, saran, strategi dan
kebijakan perusahaan dalam semua tingkatan dan juga harus
dapat dimengerti oleh bawahannya.
Dalam perencanaan laba yang luas ini serta program yang
berhubungan dengan proses pengendalian dapat membantu
dalam melaksnakan fungsi manajemen ini. Renacan, strategi,
dan kebijakan yang telah dibuat maka akan dapat menetapkan
dasar untuk komunikasi yang efektif antar angota.
i. Pemanfaatan laporan kinerja
Bila rencana laba telah dilaksanakan dalam periode
tertentu, maka selanjutnya adalah laporan kinerja periodik
yang dibuat berdasarkan laporan bulanan. Berikut ini
merupakan isi dari laporan kinerja:
 Laporan kinerja secara aktual periodic
 Perbandingan antara kinerja secara aktual dan
rencana kerja
 Menampilkan perbedaan sebagai varians kinerja
yang mendatangkan keuntungan atau tidak
Perbedaan antara laporan keungan eksternal dan internal
dibuat secara jelas. Berikut ini merupakan 3 kelompok laporan
internal yaitu:

a. Laporan statistic
Laporan statistik dapat menjelaskan statistik kuantitatif
internal dasar yang berisi tentang aktivitas perusahaan
b. Laporan manajerial
Laporan ini merupakan laporan yang khusus membahas
mengenai masalah manajerial yang tidak berulang dan
masalah-masalah khusus yang terjadi dalam perusahaan.
c. Laporan kinerja periodic
Laporan ini merupakan laporan kinerja yang memiliki
jangka waktu yang pendek namun memiliki peranan yang
penting dalam pengendalian yang efektif.
j. Penggunaan anggaran biaya variabel
Dalam anggaran fleksibel atau sering disebut dengan anggaran
variable memiliki konsep yang hanya digunakan pada biaya
yang terpisah dari rencana laba yang telah dibuat, sehingga
anggaran fleksibel ini bersifat tambahan.
Anggaran fleksibel akan menjelaskan informasi yang secara
realistis perihal biaya yang dapat digunakan dalam menghitung
jumlah anggaran untuk segala macam jumlah output atau
tingkat operasinya dari setiap pusat tanggung jawab.
k. Implementasi tindakan
Dalam penerapan tindak lanjut umumnya dibutuhkan alat
pemisah antara sebab dan akibat. Misalnya macam-mecam
kinerja adalah sebuah akibat atau hasil, maka dalam hal ini
manajemen harus dapat mengetahui dan menentukan sebab
yan mendasari hasil tersebut.
Proses indentifikasi sebab ini merupakan tugas serta tanggung
jawab dari manajemen lini. Dalam menentukan sebab akibat
membutuhkan analisis macam-macam kinerja yang akan
terpilih dengan menganalisis hal yang mendatangkan
keuntungan ataupun tidak.
Dalam kasus varians kinerja yang mendatangkan keuntungan
memiliki sebab yang mendasar yang harus diidentifikasi. Sebab
yang mendasar ini akan menjadi suatu informasi yang
berharga dalam peningkatan efisiensi dan pengembangan
dukungan yang positif dalam aktivitas perusahaan serta bagi
karyawan yang kurang berhasil.
Namun, dalam kasus varians yang tidak mendatangkan
keuntungan maka harus didentifikasi alternative tindakan apa
yang harus dilakukan duna untuk memperbaikinya.

3. Yaitu :
a) Anggaran Statis
Anggaran statis berisikan perkiraan tingkat operasional
perusahaan yang tidak akan berubah selama periode anggaran.
Anggaran statis hanya disusun berdasarkan satu tingkat
operasional perusahaan, Contohnya : jika perusahaan telah
menetapkan bahwa target penjualan untuk tahun anggaran
mendatang sebesar 1.000.000 unit, maka seluruh anggaran akan
disusun berdasarkan target penjualan tersebut.

b) anggaran fleksibel disusun berdasarkan perkiraan berbagai tingkat


operasional perusahaan. Anggaran fleksibel memberikan
informasi pada manajemen tentang kinerja yang diharapkan dapat
dicapai oleh perusahaan pada berbagai tingkat operasional
perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan dapat membuat
anggaran fleksibel berdasarkan target penjualan 900.000 unit,
1.000.000 unit, dan 1.100.000 unit.

Anda mungkin juga menyukai