Anda di halaman 1dari 5

Priyo Ari Pamungkas

044187038

Menjadi Entrepreneur Sukses dengan Growth Mindset


Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi entrepreneur. Dengan memulai
usaha sendiri, kita bisa mendapatkan kebebasan finansial, menjadi orang yang sukses serta
dihormati di masyarakat. Meski banyak orang yang memiliki ide bisnis yang cemerlang, tidak
semua dari mereka berhasil merealisasikannya dan menjadi seorang entrepreneur. Ketika ditanya
mengapa mereka tidak berani berwirausaha, kekurangan modal, pengetahuan dan koneksi menjadi
faktor utama mereka tidak bisa berwirausaha.
Terlepas dari faktor-faktor diatas, ada banyak sosok inspiratif seperti Jack Ma yang memulai
usahanya dalam kondisi yang serba terbatas. Lantas mengapa tidak semua orang pada akhirnya
menjadi entrepreneur? Bagaimana dengan karyawan yang sudah bekerja lama di perusahaan,
memiliki tabungan yang cukup mapan, pengetahuan yang mendalam dan koneksi yang banyak,
namun tetap belum berani meninggalkan zona nyamannya untuk mencoba peruntungannya sendiri
sebagai entrepreneur?
Donny Susilo yang telah menjadi konsultan perencanaan usaha dan peneliti di bidang
kewirausahaan selama kurang lebih 7 tahun membeberkan rahasia dibalik fenomena tersebut.
Setelah sekian lama berkecimpung membantu wirausahawan di Indonesia, ditemukan fakta bahwa
perbedaan terbesar antara orang yang sukses dan tidak sukses terletak pada
mindset. Mindset adalah pemikiran yang membentuk pandangan kita terhadap sesuatu, pemikiran
bisa menjadi senjata terkuat kita namun juga terkadang merupakan musuh terkuat kita untuk bisa
sukses.
Pemikiran yang pesimis akan memberikan kita beribu alasan untuk tidak melakukan sesuatu, hal
ini disebut dengan fixed mindset. Sebenarnya fixed mindset tidaklah buruk, dia bertindak sebagai
sebuah alert system, yang tujuan aslinya adalah untuk membuat kita aman dari perubahan yang
tidak pasti. Oleh karena itu orang yang pesimis akan lebih cenderung mencari faktor kegagalan
dibandingkan solusinya. Sedangkan sebaliknya, kita butuh mindset yang selalu mencari solusi
dibandingkan faktor kegagalan, hal ini disebut dengan growth mindset.
Jadi bagaimana membangun growth mindset agar berani berwirausaha? Solusi terbaiknya adalah
memahami apa yang diinginkannya agar kemudian dapat melakukan kompromi
dengannya. Mindset akan berubah ketika ada tekanan motivasi-motivasi yang lebih kuat dari dalam
diri kita, salah satu cara memunculkan motivasi dari dalam adalah melakukan apa yang menjadi
kesukaan kita, atau yang biasa disebut dengan passion. Namun, pada kenyatannya, menemukan
passion adalah hal yang gampang-gampang susah, apa hal yang paling ingin kita lakukan? Apa
yang paling kita senangi? Sering kali kita salah dalam mengenali passion kita sendiri.
Sebenarnya ada 2 cara dalam mengindentifikasi passion, cara pertama adalah dengan
memperhatikan hal apa yang paling sering kita lakukan atau yang biasa disebut dengan hobi,
namun hal ini tidak selalu berhasil karena tidak semua passion mampu kita jadikan hobi, contohnya
Priyo Ari Pamungkas
044187038

orang yang tidak mempunyai mobil mewah, bisa jadi dia memiliki passion di dunia otomotif, dan
orang yang tidak pernah keliling dunia, bisa jadi dia memiliki passion di bidang travelling, bisa
jadi dia menyukainya namun mereka tidak mampu untuk melakukannya karena keterbatasan fisik
dan finansial.
Oleh karena itu, ada cara kedua yang dapat digunkaan untuk mengindentifikasi passion, yaitu
dengan mengamati apa yang paling sering kita kritik dan komentari, orang yang selalu
memberikan komentar mengenai cara mengajar gurunya di sekolah, kemungkinan besar memiliki
passion dalam mengajar, sedangkan orang yang suka membahas busana yang dipakai orang-orang
sekelilingnya, bisa jadi memiliki passion di bidang fashion dan beauty. Ketika kita melakukan apa
yang kita suka, ini akan membuat pemikiran kita semakin optimis karena kita semakin percaya
pada diri kita sendiri. Kita akan mencari alasan untuk melakukannya dibandingkan tidak
melakukannya, hal itu juga karena growth mindset kita mendukung efisiensi waktu yang kita bisa
dapatkan dengan melakukan apa yang disukai dan mencari uang dalam waktu yang bersamaan.
Selain itu, kita harus mengenali apakah diri kita termasuk jenis orang yang suka dengan resiko
atau tidak. Orang yang suka dengan resiko, biasanya akan langsung menyewa kantor, merekrut
karyawan dan mendaftarkan usahanya, namun orang yang tidak suka dengan resiko, biasanya
mereka memulai usahanya secara kecil-kecilan, orang-orang jenis inilah yang sering tidak
mendapatkan dukungan dari keluarganya terutama jika dia berpendidikan tinggi karena memulai
usaha secara kecil-kecil dianggap menurunkan harga diri dan tidak sesuai dengan levelnya.
Pada kenyatannya, mereka melakukan itu untuk melihat respon pasar sebelum nantinya
mengeluarkan modal yang lebih besar lagi, orang-orang semacam ini jika tidak diberi kesempatan
untuk memulai dengan skala yang kecil, mereka biasanya tidak akan pernah berani
berwirausaha. Mindset yang mereka miliki menetapkan batas-batas toleransi sendiri yang menjadi
pengaman akan mereka tidak jatuh terlalu dalam pada situasi yang tidak pasti, oleh karena itu
mereka akan melakukannya setahap demi setahap.
Seringkali kita berusaha mengubah pemikiran kita dengan mengikuti seminar motivasi, namun
tidak selalu cara ini berhasil. Hal tersebut terjadi karena motivator memberikan dorongan dari luar,
menceritakan mengenai dirinya sendiri dan orang lain namun membantu kita untuk mengenali diri
kita sendiri dari dalam, tentu mereka tidak bisa melakukannya karena mereka tidak punya
kesempatan untuk berbicara secara pribadi dengan kita. Oleh karena itu, cobalah untuk memulai
dari mengenal diri sendiri karena pemikiran adalah aset terbesar dalam mencapai kesuksesan
berwirausaha. “Perbedaan terbesar orang sukses dan gagal adalah pada mindset, mereka
memiliki tangan yang sama, kaki yang sama, kebebasan yang sama untuk berusaha dan apalagi
di dukung oleh dunia digital, mereka memiliki kesempatan yang sama untuk belajar”.

Sumber: https://swa.co.id/swa/my-article/menjadi-entrepreneur-sukses-dengan-growth-
mindset
Priyo Ari Pamungkas
044187038

Pertanyaan
Berdasarkan bacaan di atas, maka analisalah:
Skor
1. Menurut Anda, apa yang menyebabkan seseorang tidak berani untuk 35
berwirausaha? Berikan contoh kasusnya.
2. Berikan analisa Anda tentang siapa sebenarnya entrepreneur itu dan berikan 15
contoh kasusnya.
3. Berikan analisa Anda mengenai karakteristik entrepreneur abad ke-21. 20
4. Bagaimana untuk menjadi seorang entrepreneur sukses dengan growth mindset? 30
Berikan Analisa Anda.
Priyo Ari Pamungkas
044187038

Yth. Dosen Kewirausahawan


Saya Priyo Ari Pamungkas, Mohon izin menjawab

1. Menurut saya, yang menyebabkan sesorang tidak berani untuk melakukan wirausaha
adalah Mindsetnya. Mindset dibentuk atas kepercayaan diri dan pandangan sesorang
terhadap kemampuan pada dirinya sendiri. Padahal kita ketahui bersama bahwa setiap
orang memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk memulai bisnis. Banyak orang juga
memiliki ide bisnis yang luar biasa hebatnya, namun tidak pernah merealisasikannya.
Karena tidak sedikit pula orang yang takut gagal dan tidak percaya diri untuk memulainya.
Itu semua bukan Mindset seorang pengusaha sukses. Seorang wirausaha yang sukses selalu
mempunyai mindset baik dan berani mengambil risikonya yang telah diperhitungkan
sebelumnya. Jadi, seorang entrepreneur sukses selalu memiliki Mindset bisnis yang baik.

Contohnya adalah Achmad Dzaky pendiri Bukalapak. Dari kisahnya, Achamad Dzaky bahkan
pernah berjualan Mie Ayam. Menjadi seorang lulusan ITB membuat Dzaky berada pada
sebuah perusahaan besar dan gaji yang tinggi. Dzaky berani meninggalkan zona nyamannya
dengan keluar pada perusahaan tersebut dan membentuk bisnis Bukalapak. Tentu tidak
mulus, karena sempat ditolak banyak investor. Namun karena kegigihan, kepercayaan diri
dan Mindset sebagai entepreneurnya membuat Bukalapak menjadi salah satu eCommerce
besar di Indonesia.

Sumber : https://www.biografiku.com/biografi-achmad-zaky-kisah-pendiri-bukalapak/

2. Menurut saya, entrepreneur adalah sesorang yang dapat merealisasikan ide bisnisnya. Jadi
bukan seseorang yang hanya memiliki ide, gagasan dan konsep yang matang namun tidak
pernah diesekusi. Selain itu entrepreneur memiliki karakter dan ciri-ciri seperti :
a. bertanggung jawab
b. memiliki kepercayaan diri
c. memiliki dorongan yang kuat
d. berorientasi pada peluang
e. memiliki ketekunan dan optimis
f. bersedia menanggung risiko
g. memiliki integritas dan mampu bekerja sama
h. kreatif dan inovatif

Contohnya adalah Bob Sadino. Bob Sadino atau bapak wirausaha Indonesia ini telah banyak
mengisnpirasi jutaan calon entrepreneur muda di Indonesia. Pemikiran yang simple dan
selalu berani mengambil risiko adalah ciri khas dari beliau. Selain itu, beliau juga terkenal
dalam ketekunannya dan memiliki dorongan yang kuat dalam mengembangkan berbagai
lini usahanya seperti PT Boga Catu, PT Kem Foods dll. Bob Sadino memulai usahanya dari
nol, beliau selalu melihat peluang yang ada untuk diwujudkannya menjadi nyata.
Priyo Ari Pamungkas
044187038

3. Karakteristik entrepreneur abad 21 adalah


a. mampu mengenali dan memanfaatkan peluang;
b. memiliki aneka ragam kemampuan;
c. kreatif;
d. memiliki impian masa depan;
e. berpikiran bebas;
f. pekerja keras;
g. optimis;
h. penemu sesuatu yang baru (inovator);
i. berani mengambil risiko;
j. memiliki jiwa pemimpin

4. Menjadi seorang entrepreneur sukses dengan growth mindset yaitu dengan memahami apa
yang diinginkannya agar kemudian dapat melakukan kompromi dengannya. Mindset akan
berubah ketika ada tekanan motivasi-motivasi yang lebih kuat dari dalam diri kita, salah
satu cara memunculkan motivasi dari dalam adalah melakukan apa yang menjadi kesukaan
kita, atau yang biasa disebut dengan passion. Kita harus mengembangkan passion, terlebih
dapat menjadikannya sebagai nilai ekonomis. Seorang entrepreneur sukses dapat
memaksimalkan passion yang dimiliki dan memiliki dorongan yang kuat untuk menjadikan
passion sebagai peluang bisnis.

Sumber : Buku Modul Kewirausahaan

https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/biografi-bob-sadino-pengusaha-sukses-
dari-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai