UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER 2020/2021.1
1. Kita mengenal ada biaya-biaya kuali-tas. Hal ini berarti untuk mewujudkan produk
berkualitas memerlukan biaya. Bagaimana kualitas dapat meningkat-kan produktivitas
perusahaan jika untuk menghasil-kan produk berkua-litas itu memerlu-kan biaya? Bagai-
mana pendapat Anda?
Jawab :
Ada dua kelompok biaya kualitas yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas
(yang meliputi biaya pencegahan dan biaya penilaian atau pengujian) dan biaya yang
dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat (yang meliputi biaya kegagalan internal dan
biaya eksternal).
Berdasarkan pernyataan di atas, menurut saya, untuk membuat suatu produk yang
berkualitas perusahaan dapat melakukannya dengan cara menghilangkan segala bentuk
pemborosan, yang biasanya pemborosan ini disebabkan karena perusahaan menghasilkan
produk yang ternyata cacat, sehingga harus diadakan perbaikan atau dibuang. Dengan
hilangnya biaya pemborosan tersebut maka dapat meningkatkan produktivitas. Produktivitas
adalah berapa biaya atau input yang harus dikeluarkan untuk setiap unit atau output yang
dihasikan oleh perusahaan. Semakin kecil input dengan output yang konstan pun akan
meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, kualitas dan produktivitas dapat
ditingkatkan secara bersamaan oleh perusahaan.
2. TQM memiliki tujuh elemen dalam teknik pelaksanaan-nya. Apakah tujuh elemen dalam
TQM tersebut masing-masing akan mendukung? Ataukah dapat berdiri sendiri-sendiri?
Jawab :
Menurut pendapat Oakland (1994) dan Agus (2000), elemen-elemen penting dalam
penerapan TQM yaitu antara lain:
3. JIT merupakan salah satu elemen dalam TQM. Bagaimana hubungan TQM dan JIT yang
disebut sebagai “dua sisi dari sekeping mata uang logam”?
Jawab :
JIT dan TQM merupakan filosofi yang hubungannya seperti dua sisi sekeping mata uang
logam, yang artinya dalam pelaksanaannya haru berjalan bersamaan atau seiring. JIT tidak
dapat dilaksanakan bila perusahaan tersebut tidak melaksanakan TQM dan sebaliknya.
Keduanya merupakan filosofi untuk menghilangkan pemborosan dengan mencegah
kesalahan sejak awal. Hubungan TQM dan JIT dapat dilihat pada tabel berikut.
TQM JIT
Company-wide customer, Manufacturing centered,
Lingkup
subkontraktor subkontraktor
Kegiatan Strategi Strategi
strategik yang Manajerial Manajerial
penting Operasional Operasional
Pengurangan biaya dan perbaikan
Laba, kepuasan pelanggan, kualitas
Sasaran produktivitas dengan pengurangan
total
pemborosan
5. ISO 9000 merupakan standar sistem manajemen kualitas yang banyak mengatur mengenai
penyusunan SOP dalam perusahaan. Bagaimana hubungan ISO 9000 dengan TQM?
Jawab :
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan
pelanggan (Karemani and Kapaj, 2016). ISO 9000 merupakan sistem manajemen mutu
berbasis dokumentasi sedangkan TQM merupakan program kerja yang berhubungan dengan
sistem mutu yang lebih menekankan pada perbaikan mutu yang berkelanjutan. Banyak
perusahaan yang menerapkan TQM memiliki kinerja operasional yang baik hingga dapat
memuaskan pelanggannya. Hasil temuan Foo et al., (2016) memperkuat hubungan ISO 9000
dan TQM. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan sertifikasi ISO 9000
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap praktek TQM, dan dinyatakan pula
bahwa ISO 9000 merupakan langkah tepat menuju praktek TQM (Osman and Supervisor,
2016).
ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman
perusahaan dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. Keduanya memiliki kesamaan
dalam tahap penerapanya. ISO 9000 dapat memberikan pesan yang aktual dan potensial
kepada pelanggan bahwa perusahaan menggunakan standar mutu yang legal ditaraf
internasional. Jadi, dapat dikatakan hubungan antara ISO 9000 dengan TQM adalah
komplementer artinya ISO 9000 dan TQM merupakan sistem manajemen yang terpadu serta
bekerja sama untuk mencapai sasaran yakni kepuasan pelanggan. Karena hubungan diantara
keduanya adalah komplementer, maka keduanya penting untuk diadopsi oleh suatu
perusahaan.
Sumber : BMP EKMA4265 Modul 3 , Akhyar, Y., 2014, Total Quality Management
(Manajemen Mutu Terpadu), Jurnal Potensiavol, Vol 1, No 13