Anda di halaman 1dari 3

Strategi pada tingkatan bisnis perlu dijabarkan 

lebih jauh ke dalam strategi fungsional yang


diperlukan oleh manajer pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan operasi. Strategi
inilah yang disebut dengan strategi fungsional karena berada pada tingkatan fungsional. Pada
tingkatan ini diharapkan strategi telah tampak lebih jelas, konkret, dan terlihat ukiran
kegagalan dan keberhasilan pencapaiannya.

1. Silahkan anda jelaskan maksud pernyataan yang digaris bawahi di atas!

b. Apakah praktik manajemen strategik di Indonesia sebelum dan sesudah krisis


ekonomi benar-benar mengikuti apa yang dijelaskan secara teoritik. Jelaskan!

 Silahkan anda cantumkan sumber referensi secara lengkap dan jelas! Wajib!

tetap semangat! you'll never study alone

1. Strategi tingkat fungsional berhubungan dengan fungsi bisnis (departemen) seperti


pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia. Ini melibatkan penetapan
tujuan fungsional jangka pendek. Meskipun setiap departemen memiliki pendekatan yang
berbeda, mereka harus diselaraskan dengan strategi unit bisnis. Jadi, ada sinergi di antara
mereka.
Sumber : cermatco.com

2. Sebelum krisis ekonomi Ketika itu, pemerintah Indonesia dikatakan sebagai salah satu
pemerintah kuat secara politik. Di saat yang sama, pemerintah juga memiliki dana yang
besar yang tercermin dalam anggaran pendapatan dan belanjanya. Dengan dua bekal
tersebut – kuat secara politis dan ekonomis – pemerintah dapat dilihat sebagai salah satu
lingkungan bisnis makro yang menjadi penentu dominan keberhasilan perusahaan.
Monopoli masih dinikmati oleh sebagian besar perusahaan negara dan daerah.
Dalam lingkungan bisnis-makro dan industri- yang begitu menjanjikan, kinerja keuangan
perusahaan hampir pasti selalu menggembirakan, setidaknya untuk jangka pendek. Laba
terkesan dengan mudah diperoleh dan akumulasi modal dengan sendirinya dapat dilakukan.
Akan tetapi, kinerja yang baik tersebut sepertinya bukan sebagai akibat langsung dari pilihan
strategi dan implementasi visi. Semata-mata terjadi karena memang demikian besarnya
peluang bisnis yang tersedia. Manajemen tidak perlu melakukan pekerjaan yang susah-
susah, karena dengan bekerja biasa saja telah menghasilkan kinerja lebih dari normal.
Setelah krisis ekonomi 1997, banyak harapan dilontarkan bahwa perilaku korporat Indonesia
akan banyak mengalami perubahan. Sumber daya dan dana tidak lagi melimpah pada masa
lalu, maka seyogyanya mereka juga lebih berhati-hati dalam mengelola uang -khususnya
dalam melakukan pinjaman- dan bekerja dengan cara lebih efisien. Tidak sebatas pada
manajemen produksi saja. Mereka juga semestinya tidak lagi berpikir jangka pendek, akan
tetapi juga mulai memberikan perhatian pada dimensi waktu yang lebih panjang, misalnya
dengan memberikan porsi perhatian yang lebih besar pada inovasi dan implementasi visi.
Adakah pasar domestik kini masih menjanjikan ketika masyarakat tidak lagi memiliki daya
beli setinggi masa sebelumnya. Tidak kalah pentingnya menjadikan perusahaan dikelola
dengan prinsip tata kelola yang baik. Transparansi dan etika diharapkan dapat mengemuka.

Sumber : https://erichasmablog.wordpress.com
Saudara mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut ini...!

Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri 4,0
dalam kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa. Tolong dikaji dengan melihat matrik
interaksi layanan jasa “Fritzsimmons”

Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi cyber dan
teknologi otomatisasi. Konsep penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang
dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses
pengaplikasiannya.

Hal tersebut tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan kerja di mana
manajemen waktu dianggap sebagai sesuatu yang vital dan sangat dibutuhkan oleh para
pemain industri. Selain itu, manajemen waktu yang baik secara eksponensial akan berdampak
pada kualitas tenaga kerja dan biaya produksi.

COVID 19, adalah virus mematikan dengan penyebaran yang sangat cepat telah mematikan
sendi-sendi perekonomian di seluruh dunia. Sendi-sendi perkonomian mengalami lock down,
perindustrian stagnant dan cenderung menurun, transportasi berhenti, dan proses pendidikan
terhambat yang ujungnya berimbas pada kekhawatiran dan efek psikologis masyarakat

Bagi pelaku perdagangan dan industry di Indonesia, hal ini juga mengalami perubahan yang
drastis. Work From Home (WFH) yang pada umumnya di Indonesia dianggap sebagai suatu
“kejanggalan” dan dianggap tidak produkstif, dengan adanya virus Corona ini telah memaksa
sebagian CEO, Direktur dan Pejabat untuk mengintruksikan bekerja dari rumah. Aplikasi-
aplikasi meeting online pun pada akhirnya menjadi suatu kewajiban untuk diinstall di Gadget
masing-masing. Apakah pekerjaan jadi terhambat ? ternyata tidak meeting-meeting yang
awalnya harus bertatap muka akhirnya dilakukan secara online yang tentu saja dapat
menghemat dari sisi waktu dan biaya.

COVID 19 telah menyadarkan dunia Pendidikan dan dunia Industri untuk memanfaatkan
teknologi digital dalam keseharian.  Dengan COVID 19, Selama lima tahun ke depan,
perusahaan industri diprediksi akan mengalokasikan sekian prosen dari pendapatan tahunan
mereka ke kebutuhan solusi Internet (digital) untuk Industri. Dengan COVID 19, dalam Lima
Tahun ke Depan, sebagian Perusahaan diprediksi akan mendigitalkan seluruh bisnis
prosesnya. Baik secara horizontal (dari semua divisi atau unit) maupun secara vertikal (dari
jenjang bawah sampai atas). Dengan COVID 19 akan memuluskan Revolusi Industri 4.0
dalam meningkatkan produktivitas dan peningkatkan efisiensi.

Contoh industri yang menurut saya mengalami peningkatan yang sangat signifikan adalah
jasa kurir karena dengan adanya angka kenaikan dalam kegiatan belanja online dikarenakan
situasi pandemi ini, ini salah satu bentuk tanggung jawab yang harus dijaga perusahaan jasa
pengiriman adalah memastikan kiriman diterima tepat waktu dan terjaga saat diterima oleh
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai