Anda di halaman 1dari 4

EKMA4565 TUGAS 1

TUGAS 1 MANAJEMEN PERUBAHAN


1. a. Jelaskan perbedaan karakteristik perubahan pada era industri dan era informasi dari aspek:
pemasaran, teknologi, informasi, komoditas, produksi, dan distribusi.
b. Berikan contoh rill pada perusahaan yang Anda ketahui, tentang gambaran karakteristik
suatu perusahaan di era informasi pada aspek pemasaran, informasi, komoditas, produksi,
dan distribusinya

2. Jelaskan dengan contoh tekanan lingkungan penyebab organisasi berubah dari faktor
persaingan yang tinggi (hypercompetition), khususnya karena kondisi pada era globaliasi dan
perkembangan teknologi informasi!

3. Jelaskan dengan singkat apa pola perilaku dan proses perubahan yang terjadi pada kondisi
tahapan Unfreezing, Movement, Refreezing dari model perubahan Lewin!

Yohanes Rizky Setiawan


041297416
1a. EKMA4565 Modul 1 Halaman 1.23
Era Industri Informasi
Consumer
Pemasaran Product Centric Centric
Teknologi Elektro Mekanikal Digital/genetik
Informasi Massa Interaktif
Komoditas Modal Data
Produksi Massa/pertukaran Prosumptive
Distribusi Massa Spesialisasi
1b.
Netflix (http://e-journal.uajy.ac.id/25060/3/170906226%203.pdf)
Perusahaan Netflix adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan tontonan
streaming “video on demand online” (Hasan, 2017, h. 26). Untuk mendapatkan produk,
konsumen harus membayarkan biaya perbulan pada pihak perusahaan untuk dapat menikmati
hiburan berupa tontonan yang dapat diakses melalui jaringan internet (Netflix, n.d., p. 3).
Dalam perkembangan Netflix sebagai penyedia layanan streaming, terdapat beberapa fitur yang
ditambahkan Netflix untuk memuaskan penggunanya. Beberapa fitur tersebut adalah fitur ‘Profil
Anak’ untuk menyediakan konten khusus anak, ‘Pusat Profil’ untuk membuat pengaturan pada
masing-masing akun sesuai dengan suasana hati pengguna, ‘Kunci Profil’ untuk membuat pin
pada akun atau profil, ‘Pembatasan Konten untuk menyaring konten berdasarkan usia pengguna,
‘Mematikan Pemutaran Otomatis’ dan ‘Aktivitas Menonton’ sebagai fitur pengawasan orang tua
terhadap anak (Rahman, 2020, p. 3-10). Selain fitur tersebut juga disediakan fitur remote control,
fitur ‘Daftar Saya’ untuk mengumpulkan daftar tontonan yang ingin ditonton di lain waktu, fitur
bahasa untuk menyesuaikan bahasa dari pengguna, fitur ‘Deskripsi Audio’ untuk memfasilitasi
para tunanetra, fitur download untuk mengunduh tontonan sehingga dapat dinikmati secara
online, fitur tombol ‘Lewati Intro’ untuk melewati durasi yang dianggap tidak perlu, fitur ‘Daftar
10 Teratas’ untuk merekomendasikan tayangan populer bagi pengguna, dan fitur ‘Share’ untuk
membagikan tayangan melalui sosial media pengguna (Netflix, 2020, p. 2-23).
Sebelum adanya fitur “Share” dari Netflix, pengguna Netflix harus melakukan tangkapan
layar pada tayangan untuk disebarkan atau direkomendasikan di media sosial (Ludwianto, 2019,
p. 1). Setelah fitur ‘Share’ ini dirilis pada tahun 2019, pengguna dapat membagikan suatu judul
tayangan ke dalam beberapa media sosial seperti WhatsApp, Messaging, Instagram Stories,
Messenger, Twitter, dan LINE. Fitur share dalam Instagram Stories berbeda dengan fitur share
dalam media sosial lainnya karena dengan fitur ini, pengguna dapat membagikan dalam bentuk
poster tayangan dan bukan link. Fitur ini terletak di bagian bawah deskripsi tayangan dan
berdekatan dengan fitur ‘Suka’ dan ‘Daftar Saya’. Dalam layanan Netflix Bahasa Indonesia, fitur
“Share” ini memiliki nama fitur ‘Bagikan’. Fitur ini dapat dinikmati oleh para pengguna Netflix
baik dengan perangkat Android maupun iOS. Menurut juru bicara Netflix (Alamudi, 2019, p.7),
fitur ini dibuat untuk mempermudah pengguna membagikan judul film yang disukai dan
menginspirasi pengguna lain untuk menontonnya., 2020, p. 1-4).

2. EKMA4565 Modul 2 Halaman 2.26


http://staffnew.uny.ac.id/upload/197410142008121001/penelitian/
UPAYA+MENINGKATKAN+KEUNGGULAN+KOMPETITIF.pdf
Persaingan yang tinggi disebabkan globalisasi dan teknologi informasi yang merupakan dua
terminologi menjadi acuan pelaku bisnis dan selalu dimanfaatkannya. Globalisasi diainggap
membuka peluang bisnis bagi pelaku bisnis yang bermain pada pasar lokal. Pengaruh teknologi
informasi terhadap kegiatan bisnis menyebabkan konsumen lebih suka membaca berita melalui
internet daripada harus berlangganan pada media cetak.
Hypercompetition merupakan persaingan yang terjadi dalam lingkungan yang terus menerus
mengalami perubahan secara cepat dalam kurun waktu yang semakin singkat. Kecepatan dan
pendeknya periode perubahan lingkungan menyebabkan perusahaan tidak terlalu mudah untuk
melakukan antisipasi dalam upaya menghindari kegagalankegagalan. Perusahan-perusahaan
yang ingin bertahan dan lebih maju dalam kondisi demikian perlu untuk mengembangkan
strategi yang baru.

Strategi menghadapi situasi Hypercompetition di Indonesia (Perusahaan TEH)


Dalam rangka meningkatkan daya saing dan nilai tambah di industri teh Indonesia, mutlak
diperlukan suatu sistem untuk meninglcatkankemampuan teknologi secara berkesinambungan
melalui penerapan Total Technology Changing Management (TTCM). Peningkatan kemampuan
tcknologi dimulai dari adanya kebutuhan untuk mclakukan perubahan teknologi dalam rangka
mengimbangi dan mengantisipasi terhadap kecepatan perubahan beberapa aspek agar perusahaan
dapat tetap tumbuh. Beberapa aspek perubahan yang harus diantisipasi adalah:
(1) Perubahan konsumen yaitu yang berkaitan dengan perubahan tuntutan kualitas, biaya. waktu,
kebiasaan, inovasi, dan pelayanan;
(2) Perubahan lingkungan yaitu yang berkaitan dengan globalisasi, ekonomi, era pengetahuan,
ilmu pengetahuan barn, dan turbulensi sosial;
(3) Perubahan tempat kerja (workplace) yaitu perubahan yang berkaitan dengan teknologi
informasi, struktur dan ukuran organisasi, inisiatif kualitas total. tekanan keragaman serta
mobilisasi:
(4) Perubahan pekerja yang berkaitan dengan keterampilan kerja baru. aturan kerja baru,
harapan-harapan baru dari pekerja khususnya harapan keseimbangan antara kehidupan pribadi
dan pekerjaan, kepuasan, tantangan, dan harapan pembelajaran.
Kecepatan perubahan teknologi diharapkan lebih cepat dibandingkan dengan perubahan-
perubahan dari empat aspek tersebut agar perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang.
Dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan perubahan teknologi tersebut, berbagai pihak baru
perusahaan yang bersangkutan maupun pemerintah perlu bersikap proaktif. Pihak pemerintah
memberikan andil dalam pengadaan informasi dan fasilitas untuk mempercepat penyebaran
informasi mengenai perubahan lingkungan yang perlu diantisipasi dan mengantisipasi trend
teknologi yang dibutuhkan kalangan bisnis. Demikian pula kalangan bisnis perlu segera
merespon informasi tersebut disamping turut aktif dalam mencari informasi dari sumber-sumber
lainnya dan menuangkannya dalam perencanaan bisnis.

3. EKMA4565 Modul 3 Halaman 3.50


Unfreezing
Pada tahap ini pola perilaku pada kondisi yang sekarang berlangsung diguncang, sehingga orang
merasa kurang nyaman sebagai upaya awal untuk mengelola resistensi terhadap perubahan. Pada
level individu dilakukan dengan mempromosikan atau memecat beberapa orang secara selektif,
pada level structural mendesain ulang struktur organisasi dan mengembangkan model pelatihan
sebagai tidak lanjutnya, pada level organisasi menyediakan database sebagai umpan balik
tentang iklim kerja atau organisasi dan pandangan karyawan terhadap praktik manajemen.
Tujuannya adalah untuk menyadarkan para anggota organisasi akan adanya kebutuhan untuk
berubah, meningkatkan perhatian mereka terhadap pola perilaku yang menjadi pedoman
bertindak dan membuat mereka menjadi lebih terbuka terhadap perubahan organisasi.
Movement / Change
Proses perubahan di mana organisasi akan bergerak dari kondisi sekarang ke kondisi yang
diharapkan. Pada level individu kita berharap pada anggota organisasi sudah memiliki perilaku
yang berbeda dalam keterampilan baru dan cara baru dalam mensupersisi karyawan. Pada level
struktur diharapkan ada perubahan pada struktur organisasi, sistem pelaporan dan sistem imbalan
yang pada akhirnya mempengaruhi cara kerja dan perilaku karyawan. Pada level organisasi
diharapkan tercipta iklim organisasi baru dan pola perilaku baru yang bisa menciptakan saling
percaya dalam hubungan kerja, keterbukaan dan meminimalisis interaksi yang disfungsi

Refreezing
Tahap ini dilakukan stabilisasi dari perubahan dengan cara membangun sistem yang
memungkinkan pola perilaku yang baru relative aman dan tidak mudah goyah terhadap
perubahan-perubahan lebih lanjut jika perubahan tersebut dianggap perlu. Kegiatan dalam tahap
tersebut yaitu mendesain ulang sistem rekrutmen karyawan yang diharapkan memperoleh calon
pegawai yang sejalan dengan gaya manajemen dan nilai organisasi yang baru. Diharapkan juga
pola perilaku karyawan yang baru menjadi norma kerja yang permanen yang didukung oleh
sistem imbalan yang sesuai dan memungkinkan karyawan bisa berpartisipasi aktif dalam
kegiatan organisasi dan dalam proses pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai