Anda di halaman 1dari 4

MODUL 9

Pengembangan Organisasi yang


Digerakkan oleh Pasar Serta
Implementasi dan Pengendalian
Strategi Pemasaran

Kelompok 9 :
1.Salman Dipo Islamy (030029791)
2.Siti Lestari (030194977)
3.Veranika Cahyani (021151411)
4.Vivi Maslamaini (030614028)
5.Yoshi Ruchella Putri (030216757)
2. Pendekatan-pendekatan terhadap Implementasi
Pemasaran

Walaupun menggerakkan bawahan merupakan proses multidimensi, terdapat empat


pendekatan menurut Ferrel et al., 2010 yang dapat dipilih manajer, yaitu : 
a. Pendekatan Perintah
Dengan pendekatan ini, strategi pemasaran dibuat para petinggi perusahaan, lalu
manajer level menengah, manajer level bawah, dan karyawan biasa diharuskan untuk
mengimplementasikannya. Keuntungan pendekatan ini adalah mudah membuatnya dan
jelas apa yang akan dilakukan. Pada sisi lain, pendekatan ini kurang mempertimbangkan
kelayakan implementasi strategi. Para petinggi yang membuatnya memang punya kuasa
untuk memaksakan implementasi, namun karena kurang menguasai situasi lapangan,
strategi yang mereka buat belum tentu layak diimplementasikan.
b. Pendekatan Perubahan
Pendekatan ini sama saja dengan pendekatan perintah. Strategi dibuat para petinggi
perusahaan dan implementasi dilakukan para bawahan. Bedanya, dilakukanlah
perubahan-perubahan organisasi yang dianggap mengefektifkan implementasi.
Perubahan dimaksud dapat menyangkut struktur organisasi, transfer karyawan,
perekrutan karyawan baru, adopsi teknologi baru, perubahan skema kompensasi
karyawan, atau penggabungan organisasi dengan perusahaan lain.
c. Pendekatan Konsensus
Dalam pendekatan ini, petinggi perusahaan dan manajer menengah dan bawah,
duduk bersama mendiskusikan situasi lingkungan dan merumuskan strategi.
Tentu, banyak kepala, beragam pula isinya tentang situasi lingkungan.
Kesimpulan akhirnya biasanya dibuat melalui kompromi. Kepemimpinan
pimpinan puncak tentu sangat penting dalam penyatuan pendapat ini. Dengan
pendekatan ini tentu strategi pemasaran lebih realistik. Sebab, manajer lapangan
yang dilibatkan dalam perumusan tentu lebih menguasai kebutuhan, keinginan,
dan perilaku pasar sasaran.

d. Pendekatan Budaya
Pendekatan ini mirip-mirip dengan pendekatan konsensus, namun partisipan
dalam perumusan strategi dan implementasinya diperluas sampai karyawan
paling rendah. Pendekatan ini tidak sekedar perumusan strategi, akan tetapi juga
pembentukan budaya perusahaan yang menekankan bahwa seluruh karyawan
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang memungkinkan perusahaan
meraih sasarannya.
C. EVALUASI DAN PENGENDALIAN PEMASARAN

Strategi pemasaran yang direalisasikan sering kali berbeda dari strategi


pemasaran yang dirumuskan. Menurut Ferrel et al. (2010), masalah demikian
biasanya muncul karena :
1.Strategi pemasaran tidak tepat atau tidak realistis.
2.Implementasi tidak tepat untuk strategi atau salah kelola.
3.Lingkungan internal ataupun eksternal berubah cepat pada masa antara perumusan
dan implementasi strategi.
  Pengendalian adalah fungsi manajemen yang meliputi pemonitoran
(monitoring), pembandingan (comparing), dan pengoreksian (correcting) kinerja aktual
dengan suatu standar, lalu mengambil tindakan manajerial yang sesuai (Robbins dan
Coulter, 2015). Untuk mengurangi diskrepansi negatif antara sasaran dan pencapaian
dan untuk mengatasi ketiga masalah di atas, kegiatan pemasaran harus dievaluasi
dan dikendalikan secara terus-menerus. Cara terbaik untuk menghindari masalah
implementasi adalah membentuk sistem pengendalian yang memungkinkan manajer
menemukan masalah potensial sebelum menjadi masalah nyata.

Anda mungkin juga menyukai