Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Anzal Risfana

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041630781

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4475/Pemasaran Strategik

Kode/Nama UPBJJ : 20/UPBJJ-UTBANDARLAMPUNG

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA
KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER:
2022/23.1 (2022.2)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4475/Pemasaran Strategik
Tugas 2

Pelajarilah kasus “Avanza” diatas dan Anda dianjurkan untuk mencari informasi tambahan untuk
lebih memahami implikasinya terhadap strategi pemasaran.

1. Anda diminta menganalisa posisi “Avanza” sebagai pemain lama dengan sebutan mobil sejuta
umat yang fenomenal menggunakan konsep Daur Hidup Produk (DHP) dengan menentukan
posisinya dalam DHP (kaitkan antara konsep (karakteristik) dengan kasus).
Jawaban
Daur hidup produk atau Product life cycle merupakan suatu konsep penting
dari pemasaran yang memberikan gambaran tentang dinamika kompetitif suatu produk
berupa perjalanan penjualan suatu produk dari diperkenalkan kepada pasar hingga akhirnya
hilang dari pasaran. Konsep siklus daur hidup produk dapat digunakan dalam
mengembangkan strategi pemasaran. Seperti halnya pada kasus ini, Avanza menempati posisi
tetap dikarenakan Toyota selalu berkomitmen menghadirkan kendaraan sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Avanza dan Veloz, menjadi tulang punggung segmen low MPV ini. Di
tengah penurunan penjualan di segmen low MPV, Avanza-Veloz berhasil mendongkrak
angka penjualan dengan peningkatan sebesar 5,1 persen menjadi 86.374 unit. Sementara itu
market share Avanza-Veloz di tahun 2019 juga mengalami peningkatan menjadi 34,0 persen
dari sebelumnya market share 28,7 persen di tahun 2018.

2. Sukses “Avanza” bertahan sebagai pemimpin pasar tidak terlepas dari keberhasilannya
menawarkan kualitas layanan. Anda diminta menganalisis kasus Avanza secara konseptual
dan mengkaitkan dimensi-dimensi kualitas layanan terhadap kasus
Jawaban
Kualitas pelayanan juga memiliki dimensi, di mana dimensi tersebut termasuk dalam unsur
dari temuan teori kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan menurut Ratminto dan Atik yakni di
mana tolak ukur keberhasilan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan.
Sementara tingkat kepuasan penerima layanan akan diperoleh jika penerima mendapatkan
jenis pelayanan sesuai dengan yang mereka harapkan. Dengan dimensi ini, dapat digunakan
untuk mengetahui jarak antara ekspektasi pelanggan dengan harapan pelanggan terhadap
layanan yang diterima. Dimensi kepuasan pelanggan ini dibagi menjadi lima aspek, yang
dikenal dengan TERRA. Di antaranya sebagai berikut:
a. Tangibles artinya adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi
pelanggan. Kemampuan ini merupakan hal yang konkret, artinya dapat dilihat dan
dirasakan secara langsung oleh pelanggan.
b. Empathy berkaitan dengan kepuasan pelanggan yang erat kaitannya dengan perhatian
yang tulus dan dekat kepada setiap pelanggan. Empathy akan membantu perusahaan
untuk mengetahui kebutuhan serta keinginan dari pelanggan dengan spesifik.
c. Reliability adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan layanan bagi pelanggan.
Bisa dikatakan, reliability adalah kebalikan dari tangible, yang mana reliability bersifat
abstrak. Karena reliability berhubungan langsung dengan harapan konsumen.
d. Responsiveness adalah dimensi yang berkaitan dengan ketanggapan. Yaitu bagaimana
perusahaan dapat memberikan layanan yang responsif terhadap semua keinginan dan
kebutuhan pelanggan. Biasanya, dimensi ini diikuti dengan penyampaian yang runtut
namun mudah dimengerti.
e. Assurance erat kaitannya dengan kepastian, yaitu kepastian yang didapatkan oleh
pelanggan dari perilaku pelaku bisnis. Dengan adanya assurance ini, maka kepercayaan
pelanggan akan meningkat. Karena merasa pelaku bisnis profesional dan
memahami product knowledge dengan baik.
Pada kasus tersebut di atas, Toyota Avanza memberikan kemudahan dalam pelayanan,
seperti halnya terdapat suku cadang diberbagai kota sehingga memudahkan konsumen untuk
mengunjungi suku cadang manakala terdapat kendala pada kendaraan tersebut. Mengingat
dalam penampilan Toyota Avanza tidak segagah Mitsubishi Xpander tetapi dari segi
kenyamaan Toyota memiliki keunggulan dengan mengusung kendaraan keluarga, artinya
terdapat space yang lebih luas sehingga dapat menciptakan kenyamaan sebuah keluarga saat
berkendara. Kemudian dilihat dari segi harga, jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan
jenis kendaraan keluarga lainnya, sehingga jelas saja itu menjadi nilai plus bagi Toyota
Avanza.

3. Anda diminta menganalisis strategi harga “Avanza” dengan mengkonsideran aspek pola
reaksi pesaing (kaitkan konsep dan kasus).
Jawaban
Analisis persaingan merupakan riset strategis, secara khusus mengumpulkan dan
menganalisis data tentang bisnis kompetitor. Dapat dikatakan, hal ini merupakan taktik
esensial untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh pesaing. Lebih dari itu, dengan analisi
pesaing dapat mengenali hal apa yang mungkin mengancam kemajuan bisnismu. Dengan
melakukan riset persaingan, dapat mengetahui dengan cepat tren di sektor industri terkait.
Selanjutnya, beradaptasi dengan strategi atau kampanye yang dilaksanakan pesaing, untuk
mempertahankan posisimu di pasar. Oleh sebab itu, analisis pesaing ini sangat krusial bagi
bisnis.
Pada kasus tersebut di atas, dapat kita lihat terdapat dua nama produk LMPV yang
selalu menjadi perbincangan utama, yakni Mitsubishi Xpander dan Toyota Avanza. Keduanya
terus bersaing selama 2 tahun terakhir. Avanza masih menjadi nomor satu. Mobil sejuta umat
dari Toyota itu dibayang-bayangi oleh pendatang baru, Mitsubishi Xpander.
Namun,untuk mempertahankan posisi sebagai market leader di awal tahun ini Toyota
mengeluarkan Avanza yang lebih segar. Sehingga, dengan gebrakan tersebut Toyota New
Avanza terjual sebanyak 37.227 unit dari Januari hingga Juni 2019 ini, sedangkan Mitsubishi
Xpander hanya berhasil terjual sebanyak 32.652 unit. Artinya Xpander yang acap disebut
sebagai ‘Avanza Killer’ masih belum mampu menyusul penjualan Avanza di separuh tahun
2019 ini.
Selain itu, Toyota telah mencanangkan untuk melawan agresivitas Xpander dengan
mengandalkan Avanza. Toyota bahkan menyiapkan strategi untuk tetap menjadi nomor satu
di kelas small MPV tahun ini. Toyota juga menilai, keberhasilan Xpander hingga saat ini
belum dapat menyamai angka yang sudah diraih Avanza. Meskipun Avanza hanya
mengusung 1300 cc sedangkan Xpander mengusung 1500 cc namun tidak membuat
konsumen terbebani dengan hal tersebut, terbukti dengan Toyota Genjot Produksi Avanza
Veloz Kemungkinan yang dimaksud selain produk adalah saling berbagi dengan platform,
teknologi, produksi sampai ke logistik. Meskipun pada akhirnya Avanza masih sanggup
mempertahankan status tersebut, Mitsubishi belum menyerah. Terakhir mereka melansir
varian termahal Xpander yang diberi nama Xpander Cross. Tambahan varian tertinggi ini
dipastikan akan menggerek penjualan Xpander.
Persaingan sengit Avanza dan XPander wajar, karena segmen pasar MPV kurang
lebih sekitar 40 persen dari seluruh model mobil yang terjual setiap tahun. Untuk
mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar Toyota selalu berkomitmen menghadirkan
kendaraan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Avanza dan Veloz, menjadi tulang punggung
segmen low MPV ini. Di tengah penurunan penjualan di segmen low MPV, Avanza-Veloz
berhasil mendongkrak angka penjualan dengan peningkatan sebesar 5,1 persen menjadi
86.374 unit. Sementara itu market share Avanza-Veloz di tahun 2019 juga mengalami
peningkatan menjadi 34,0 persen dari sebelumnya market share 28,7 persen di tahun 2018.
Selain itu, hasi penjualan Toyota Rush menjadi model penopang dari penjualan Toyota Astra
Motor pada Juni 2020, menyalip capaian dari penjualan mobil “Sejuta Umat” Avanza.
Kontribusi penjualan ritel model low sport utility vehicle (LSUV) mengalami peningkatan
pada masa pandemi virus corona atau Covid-19. Toyota Rush masih menjadi model terlaris
dengan volume penjualan mencapai 12.429 unit.
Sehingga dapat diartikan bahwa kedua perusahaan besar seperti Toyota dan
Mitsubishi selalu melakukan inovasi dan peningkatan kualitas pada masing-masing produk
yang mereka unggulkan. Selain itu, dalam melakukan sebuah bisnis perlu menganalisa pola
pesaing. Hal itu penting dilakukan, mengingat bahwa melakukan inovasi pada sebuah produk
akan meningkatkan penjualan dan minat konsumen di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai