Anda di halaman 1dari 2

EKMA4366

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Pengembangan SDM
EKMA4366
No. Soal Skor
1. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan 50
telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik
negara yang sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dikuasai oleh publik.

Layanan telekomunikasi dan jaringan PT. Telkom sangat luas dan beragam. Meliputi layanan
dasar telekomunikasi domestik dan internasional, baik menggunakan jaringan kabel, nirkabel
tidak bergerak (Code Division Multiple Access atau CDMA) maupun Global System for Mobile
Communication (GSM) serta layanan interkoneksi antar operator penyedia jaringan. Di luar
layanan telekomunikasi, PT Telkom juga berbisnis di bidang multimedia berupa konten dan
aplikasi, melengkapi portofolio bisnis perusahaan yang disebut TIMES.

Menyadari keadaan bisnis telekomunikasi yang sudah dalam keadaan “mature”, salah satu
cara untuk memenangkan kompetisi adalah dengan terus melakukan inovasi. Begitu pula yang
dilakukan oleh PT Telkom, dalam upaya untuk memenangkan kompetisi, PT Telkom memilih
menjadi perusahaan yang inovatif dan membangun organisasi pembelajar yang efektif. PT
Telkom melakukan transformasi bisnis dari yang semula hanya organisasi informasi dan
telekomunikasi, kini portofolio bisnis PT Telkom berubah dan mulai menambah bisnis ke area
baru. Area ini adalah Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services
(TIMES).

Kompetisi bisnis yang semakin ketat, perubahan yang sangat cepat dan masa depan yang
penuh dengan tidak ketidakpastian menjadi alasan utama setiap organisasi baik PT. Telkom
untuk terus belajar dan menjadi organisasi pembelajar atau “Learning Organization”. Kegiatan-
kegiatan knowledge sharing yang ada di PT Telkom antara lain adalah Kampiun, e-learning,
video learning, e-library, case study, dan Community of Practice. Kampiun atau Knowledge
Management System adalah nama yang diberikan untuk aplikasi Knowledge Management
Telkom yang berbasis IT, yang menjadi tool bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawan
Telkom untuk berbagi dan mengakuisisi knowledge. Penulisan artikel di Kampiun ini menjadi
salah satu kriteria dalam penilaian kompetensi karyawan Telkom. Apabila seorang karyawan
mendapat nilai yang baik namun ternyata tidak menulis artikel di Kampiun, maka secara
otomatis penilaian atas kompetensinya tidak maksimal. Hal ini dilakukan sebagai salah satu
upaya PT Telkom dalam memotivasi karyawannya untuk terus melakukan knowledge sharing.
Selain sebagai salah satu kriteria penilaian kompetensi, Telkom menetapkan knowledge
sharing di Kampiun sebagai salah satu budaya perusahaan, dimana setiap karyawan
diwajibkan untuk menulis minimal sebuah artikel di Kampiun per tahunnya. Tidak semua artikel
dapat dimuat di Kampiun, artikel-artikel tersebut harus lolos penilaian yang dilakukan oleh team
expert. Akan tetapi jumlah partisipasi individu di Kampiun dirasa masih kurang aktif. Padahal
berdasarkan penetapan peraturan perusahaan yang dikeluarkan oleh direktur human capital
management & general affairs PT Telkom menetapkan knowledge sharing sebagai budaya
perusahaan dengan cara mewajibkan karayawannya untuk melakukan sharing di Kampiun
minimal satu tahun sekali, dan menjadikan partisipasi di Kampiun sebagai salah satu indicator
dalam penilaian kompetensi karyawan.

1 dari 2
EKMA4366

Dari kondisi diatas, menurut Saudara :


1. Jika dilihat dari kondisi yang ada, metodologi apa yang digunakan oleh PT.Tekom
mewujudkan “Organisasi Belajar/ Learning Organization”? Jelaskan!
2. Jelaskan alasan apa saja yang memperkuat PT.Telkom menggunakan metodologi
tersebut, dalam mewujudkan “Organisasi Belajar/ Learning Organization”?
3. Apakah pendekatan dalam membangun Organisasi Belajar/ Learning Organization sudah
tepat? jelaskan!

2. PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memiliki sistem yang dapat menilai kinerja karyawannya, 50
yaitu Performance Management System. Namun sistem tersebut masih dirasa belum mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut yaitu kesulitan
dalam mempertahankan orang-orang terbaik dalam perusahaan dan kesulitan dalam proses
rekrutmen calon karyawan yang berpotensi dan memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini
diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi antar perusahaan dan persediaan calon yang
terbatas. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-
permasalahan tersebut, yaitu Talent Management System.

Talent Management System yang dikembangkan PT. KAI merupakan suatu objek dan
Informasi yang dimiliki oleh manajemen organisasi perusahaan dalam melakukan pengelolaan
talenta. Talent Management menentukan suatu pembelajaran dan pelatihan yang tepat yang
dibutuhkan oleh seorang karyawan melalui kualifikasi-kualifikasi yang sesuai dengan karyawan
tersebut.

Pendidikan dan pelatihan sejak jenjang pertama juga merupakan perangkat untuk melakukan
seleksi talent. Orang-orang terbaik akan masuk ke dalam talent pool untuk pengembangan
kompetensi lebih lanjut. Program Diklat juga dibagi untuk fungsional dan manajerial sesuai
pola karir dari pekerja. Dalam menjalani penugasan, para talent akan mengalami sistem 70-20-
10 dimana 70% adalah mutasi. Setiap pekerja akan mengalami banyak mutasi ke berbagai
posisi untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial individu. Sedangkan 20% adalah
proses pengarahan dan mentoring dari atasan dan 10% adalah kesempatan mengikuti
pendidikan dan pelatihan. Mutasi diterapkan juga mulai dari level pelaksana hingga Direksi
untuk mengetahui tempat yang paling tepat dan kinerja terbaik bagi pekerja bersangkutan.
Perseroan juga memiliki program pengembangan para pekerja yang sudah berusia antara 40-
50 tahun yang umumnya lebih sulit dalam mengikuti pelatihan di ruang kelas. Untuk mereka,
Perseroan mempunyai program “Seeing is Believing” dan “Hospitality”.

Program Seeing is Believing adalah mengirim pekerja ke Tiongkok untuk melihat sistem
perkeretaapian di Tiongkok. Pekerja yang dikirim adalah semua level jabatan termasuk para
penjaga jalan lintasan (PJL). Dengan melihat sendiri, mereka menyerap banyak pengetahuan
baru yang dapat diaplikasikan di tempat tugasnya. Sedangkan program Hospitality adalah
mengirim pekerja ke Perancis untuk belajar dan membandingkan teknik dan pengorganisasian
pelayanan penumpang yang diterapkan pengelola kereta api SNCF International Perancis.

Dari fenomena yang terjadi pada PT. ABC, menurut Saudara :


1. Sebutkan definisi Talent Management System yang dikembangkan PT. KAI ?
2. Mengapa PT KAI menerapkan Manajemen SDM Talenta?
3. Langkah-langkah apa saja yang diambil PT KAI untuk dapat menerapkan Manajemen SDM
Talenta?

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai