Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI M-ANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Moneter


Kode Mata Kuliah : ESPA4227
Jumlah sks : 3 SKS

Tugas 3

1. Jelaskan perbedaan antara kurva IS dengan kurva LM ? (20)


2. Jelaskan keseimbangan kurva IS dengan kurva LM dalam perspektif Islam ? (20)
3. Sebutkan dan jelaskan transaksi dalam neraca pembayaran (10)
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pasar keuangan internasional? (20)
5. Jelaskan motif investor dan kreditor untuk memasuki pasar keuangan internasional ? (30)

 KISI-KISI TUGAS 3 : Bacalah buku BMP Ekonomi Moneter modul 7 dan modul 8
Jawaban :

1. Perbedaan antara kurva IS dengan kurva LM :


 Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan hubungan dari pendapatan (Y) dan
suku bunga (i) yang terjadi pada saat di pasar barang. Keseimbangan di pasar barang
akan terjadi saat permintaan barang sama dengan penawaran barang. Dengan ini
ditandai dengan suku bunga keseimbangan yang dihasilkan dari permintaan akan
dana yang berupa investasi (I) sama dengan tawaran dana yang berupa tabungan (S)
untuk kegiatan nyata. Dari terminologi S dan I inilah kurva ini dinamai dengan kurva
IS.
 Kurva LM adalah kurva imajiner yang menunjukkan hubungan antara (Y) (atau lebih
dari tingkat output) dan suku bunga (i) yang terjadi pada keseimbangan di pasar
uang. Keseimbangan di pasar uang akan terjadi pada saat permintaan uang sama
dengan penawaran uang. Hal ini ditandai dengan suku bunga yang dihasilkan
interseksi permintaan akan uang (Preferensi Likuiditas) dengan penawaran uang
yang terkait oleh bank sentral (uang beredar). Dari terminologi L dan M inilah maka
kurva ini dinamai dengan kurva LM.

Kurva IS memiliki kemiringan yang negatif. Ini berarti hubungan dengan tingkat suku
bunga berkebalikan yang akan lebih tinggi tingkat bunga pada saat yang sama tingkat
pendapatan menurun. Langkah-langkah yang tejadi sebab pemasangan suku cadang
meningkat. Dengan turunnya investasi ini maka tingkat pendapatan juga turun karena
investasi itu sendiri adalah bagian dari pengeluaran yang merupakan pembentuk dari
pendapatan.
Sedangkan kurva LM memiliki kemiringan yang positif. Ini berarti hubungan dengan
tingkat suku bunga yang bersikulasi tinggi pada saat yang sama. Kebijakan ini terjadi
sebab peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan permintaan akan uang (prsferensi
likuiditas).

2. Kurva IS dalam perspektif islam :
Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dan dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar merupakan agregasi
dari semua permintaan akan barang dan jasa didalam negeri, sementara yang menjadi
penawarnya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri. Dalam keadaan
keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang
akan terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang
seimbang baik dipasar barang maupun pasar uang. Kurva IS menyatakan hubungan
antara tingkat bung adan tingkat pendapatan yang muncul dipasar barang dan jasa.
Pada sistem ekonomi Islam sistem bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di
pasar barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda keseimbangan pasar barang pada
sistem ekonomi konvensional. Hal ini karena sitem bunga dihapuskan dan diganti dengan
ingkat keuntungan yang diharapkan (R).

Kurva LM dalam perspektif Islam 
Alasan utama dalam memegang uang dalam ekonomi Islam adalah karena motif transaksi
dan motif berjaga-jaga. Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang
muncul dipasar uang dinyatakan dengan kurva LM. Teori preferensi likuiditas
menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan
permintaan untuk aset perekonomian yang paling liquid, yaitu uang. Jika M menyatakan
penawawran uang dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari
keseimbangan uang riil. Penawaran uang M adalah variabel kebijakan eksogen yang
dipilih oleh bank sentral. Asumsi ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah
tetap dan biasanya tiak tergantung pada tingkat bunga (Hida,2007).
Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga.
Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan
uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan.

(Sumber :BMP ESPA4227 / Modul 7 – hal. 7.18 - 7.21)

3. Transaksi dalam neraca pembayaran :


a. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif
(-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
b. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi
positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan
devisa negara.

(Sumber :BMP ESPA4227 / Modul 8 – hal. 8.4-8.5)

4. Jenis-jenis pasar keuangan internasional :


 Pasar Eurocurency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang
berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai perantara :
menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian
memanfaatkan dana ini untuk dislurkan dlam kredit yang berjangka pendek juga.
Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”, dengan nilai
transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah
perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency dalam
suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis
internasional dalam area tersebut.
 Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutama dalam
kredi jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih dari satu
tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama antara kredit di
pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu kreditnya. Bank-bank
komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency sebagai lembaga perantara
juga dapat bermain di pasar Eurocredit.
 Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang
kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar Eurobond
mengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat diberikan
oleh pasar Eurocurrency dan Euocredit. Beberapa bank komersial berpartisipasi
dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai investasi. Tugas utama
bank ini adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam memasarkan
obligasi.
 Pasar modal internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam wujud
invetasi ekuiti (equity invesment). Pertumbuhan yang mengesankan dalam transaksi
sistem internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya internasional mutual
funds. Selain memiliki lebih banyak informasi mengenai perusahaan-perusahaan
asing, juga mempunyai akses yang lebih mudah ke pasar internasional dibandingkan
investor individu.
 Pasar currency, swap, futures, options, dan forward
Trasnfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali
menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risik valas,
risiko suku bunga. Risiko ini dalam praktik, dapat diminalisasi melalui pasar
currency swap, futures, options, dan forward. Para pelaku ekonomi menggunakan
pasar-pasar ini untuk melakukan spekulasi dan berjaga-jaga (hedge). Bank=bank
komersial dan perusahaan sekuritas merupakan perantara utama dalam pasar swap.
Perusahaan sekuritas menangani transaksi future dan option.

(Sumber :BMP ESPA4227 / Modul 8 – hal. 8.25-8.27)

5. Motif investor dan kreditor untuk memasuki pasar keuangan internasional :


 Motif investor melakukan investasi di pasar internasional, antara lain :
a. Kondisi perekonomian : perusahaan-perusahaan di negara tertentu biasanya
mengharapkan kinerja lebih menguntungkan dengan beroperasi di negara lain.
b. Harapan terhadap kurs valas : kebanyakan investor membeli surat-surat berharga
dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami apresiasi terhadap mata
uang Negara si investor. Dari perspektif investor asing, konerja investasi
semacam ini amat tergantung dari pergerakan nilai mata uang.
c. Diversifikasi internasional : investor besar kemungkinan memperoleh manfaat
dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara internasional. Bukti empiris
menunjukkan bahwa peruntungan risiko dalam jumlah yang substansial dapat
terjadi akibat diversifikasi internasional.

 Motif kreditor menyediakan kredit di pasar internasional, antara lain :


a. Tingginya tingkat suku bunga internasional : banyak negara mengalami
kekurangan dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya menyebabkan
suku bunga domestic relative tinggi. Kondisi semacam ini akan mendorong
kreditor asing untuk berupaya memanfaatkannya dengan menawarkan modal ke
pasar Negara tersebut. Suku bunga domestik yang tinggi mencerminkan
tingginya harapan inflasi di negara tersebut. Karena inflasi dapat menyebabkan
depresiasi mata uang lokal terhadap mata uang asing. Tingginya suku bunga di
negara tersebut mungkin saja ditutup dengan melemahnya mata uang lokal
selama periode tertentu.
b. Harapan terhadap kurs valas : kreditor biasanya mempertimbangkan uang
mensuplai modal kepada negara-negara yang mata uangnya diharapkan
mengalami appresiasi terhadap mata uang negara si kreditor. Apapun bentuk
transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman internasional, kreditor
akan untung bila nilai mata uang yang mendominasi transaksinya menguat
dibanding mata uang Negara si kreditor.
c. Diversifikasi internasional : para kreditor dapat memperoleh keuntungan dari
diversifikasi internasional, yang mengurangi kemungkinan bangkrutnya
peminjam pada saat yang bersamaan. Efektivitas dari strategi semacam ini
tergantung dari koreksi kegiatan ekonomi antar negara. Diversifikasi antar
negara akan kurang efektif bila negara yang bersangkutan cenderung mengalami
siklus bisnis yang kurang lebih sama.

(Sumber :BMP ESPA4227 / Modul 8 – hal. 8.27-8.28)

Anda mungkin juga menyukai