Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIAL ATAU TUGAS MATA KULIAH I/II/III*

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4371 / Manajemen Rantai Pasokan
Penulis Soal/Institusi : Meirani Harsasi / Universitas Terbuka
Penelaah soal//institusi : Sudrajat / Universitas Terbuka
Tahun Penulisan : 2021

1. Adanya gangguan (disruption) dalam rantai pasok menyebabkan munculnya berbagai risiko.
Risiko-risiko tersebut perlu diminimalkan agar tidak terjadi kerugian yang lebih besar bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk merancang dan mengembangkan suatu
pendekatan yang dapat meminimalkan risiko terhadap disruption tanpa harus mengorbankan
efisiensi. Jelaskan beberapa pendekatan tersebut

JAWAB :

Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan (Kouvelis et al., 2012):

a. Memperbaiki tingkat akurasi pada peramalan permintaan.


Peramalan permintaanyang tidak akurat berdampak pada tidak cocoknya jumlah supply dan
demand.Untuk itu, perusahaan perlu melakukan pendekatan kuantitatif untukmeningkatkan
tingkat akurasi dan reliabilitas terhadap hasil peramalan.Perusahaan juga perlu untuk
mempertimbangkan error dalam peramalanpermintaan (forecast demand error) untuk
mengembangkan perencanaan kedepan. Penyesuaian terhadap peramalan seperti lead time,
waktu transit,kapasitas dan sebagainya juga diperlukan supaya hasil lebih akurat.

b. Mengintegrasi dan menyinkronkan antara perencanaan dengan eksekusi. Pada beberapa kasus,
eksekusi tidak selalu sama dengan perencanaan karenaperlunya adjustment dengan kondisi
yang terjadi saat itu. Namun, adjustmenttersebut seringkali tidak disampaikan kepada pembuat
perencanaan (planner)sehingga berdampak pada kurangnya integrasi antara pengembang
danpengeksekusi perencanaan. Dengan adanya koordinasi dan integrasi yang baikantara
keduanya, maka permasalahan yang berakibat pada ketidaksesuaianantara supply dan demand
dapat dihindari.

c. Mengurangi rata-rata dan variasi lead time. Pendekatan ini dapat mengurangitingkat
ketidakpastian dalam rantai pasokan.Beberapa aktivitas yang dapatdilakukan yaitu:
 Menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
 Meningkatkan reliabilitas dan validitas pada proses manufaktur, administratif dan logistik.
 Memberikan perhatian pada proses, sumber daya dan material yang kritis atau krusial.

d. Berkolaborasi dan bekerja sama dengan partner dalam supply chain.Mengaplikasikan kolaborasi
ini tidaklah mudah. Menumbuhkan rasa saling percaya, melakukan kesepakatan dalam hal
bagaimana membagi keuntungan,dan saling berupaya untuk meninggalkan mindset lama
merupakan langkah yang diperlukan.

Selanjutnya, antar partner dalam rantai pasokan perlu untuk bekerjasama dalam membuat
suatu keputusan dan menyelesaikan masalah, sertasharing informasi mengenai strategi,
perencanaan dan kinerja.
e. Meningkatkan awareness perusahaan terhadap aktivitas supply chain. Untukmengurangi
kemungkinan terjadinya disruption, perusahaan sebaiknyamengetahui apa yang terjadi pada
aktivitas rantai pasokannya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:
 Mengidentifikasi dan memilih indikator utama yang memengaruhi kinerja rantai pasokan.
 Mengumpulkan dan menganalisis data dari indikator tersebut.
 Menentukan tingkat benchmark untuk indikator tersebut.
 Melakukan monitoring terhadap indikator tersebut dengan membandingkannya dengan
benchmark yang telah ditentukan.
 Mengomunikasikan penyimpangan yang terjadi dari pencapaian kinerja yang ditargetkan
kepada manajer yang berwenang pada saat itu.
 Mengembangkan dan mengimplementasikan cara untuk mengatasi penyimpangan tersebut.

f. Membangun fleksibilitas dalam rantai pasokan.


Fleksibilitas dapat diterapkan dalam banyak hal yaitu fleksibilitas dalam desain
produk,fleksibilitas dalam hal pengadaan barang (sourcing), dan fleksibilitas dalam aktivitas
manufaktur. Fleksbilitas dalam desain produk dapat dilakukan dengan menerapkan standar dan
penggunaan common part sehingga mempermudah dalam merespons perubahan demand dan
gangguan dalam hal pengiriman. Fleksibilitas dalam sourcing dapat dilakukan dengan melakukan
kontrak pembelian yang fleksibel dan menggunakan spot market untuk melakukan pembelian.
Selain itu, fleksibilitas dalam hal kapasitas produksi perlu dilakukan untuk mempermudah
aktivitas manufaktur berpindah dari produksi satu produk ke produk lain secara tepat.
Perusahaan dapat menyegmentasi kapasitas produksinya menjadi kapasitas pokok dan kapasitas
reaktif. Strategi late differentiation terhadap produk juga dapat dilakukan untuk meningkatkan
fleksibilitas manufaktur.

g. Strategi penundaan (postponement strategy).

Jaringan retail pakaian H & M merupakan salah satu contoh terbaik perusahaan yang
menerapkan supply chain management. H & M rata-rata mengganti desain pakaiannya setiap tiga
minggu, sementara pesaing mengubah desainnya setiap dua atau tiga bulan. Hal ini dilakukan agar
toko H & M selalu mengikuti perkembangan tren busana yang terkini. Fokus bisnis ini menjadikan
rantai pasokan yang sangat responsif yang menjadi inti dari kesuksesan bisnisnya.
Dalam membuat produk baru, agen perusahaan selalu memantau berbagai media sosial
untuk mengamati arah mode pakaian yang dapat dilihat dari berbagai komunitas, para influencer dan
para artis. Berdasarkan arah mode yang mulai berkembang, para agen dengan cepat mengirim ide
busana-busana tersebut ke kantor pusat. Selanjutnya kantor pusat akan mengirim ide-ide tersebut ke
para desainer untuk membuat sketsa desain yang akan diproduksi di pusat-pusat produksi H & M.
Item-item baru kemudian diproduksi dan dikirim ke took-toko H & M dalam jangka waktu 4 - 6
minggu, dan item yang ada dapat diubah dalam 2 minggu. Proses produksi yang singkat menciptakan
kelangkaan desain, tidak ada stok yang menumpuk di toko yang mendorong konsumen untuk
langsung melakukan pembelian apabila tersedia item yang diinginkan. Persediaan setiap item produk
yang dijual tidak dibuat dalam jumlah yang banyak karena model pakaian akan berganti dengan cepat.
H & M memiliki 12 tingkat perputaran persediaan per tahun yang dua kali lebih cepat daripada tolo-
toko pesaingnya. Siklus pesanan terfokus jangka pendek semacam ini membuat perkiraan menjadi
sangat akurat, jauh lebih akurat daripada pesaing yang mungkin memesan setiap bulan.
Untuk kelancaran produksi, H & M membeli sejumlah besar hanya beberapa jenis kain atau
bahan (hanya empat atau lima jenis, tetapi dapat berubah dari tahun ke tahun). Dengan cara ini,
produsen kain dapat mengirimkan kain dalam jumlah besar dengan cepat langsung ke pusat produksi
H & M. Perusahaan membeli kain mentah dari berbagai pemasok dari berbagai negara yang mampu
menyediakan bahan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai. Pemasok-pemasok akan mengirimkan
pesanan bahan dalam waktu 5 hari sejak pesanan dilakukan. Terdapat keterbukaan informasi dan
kerja sama yang baik antara pusat produksi dengan para pemasok yang juga menjadi kunci agar
pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat.
Pasar inti perusahaan adalah wanita berusia 24 - 35 tahun. Mereka menjangkau pasar ini
dengan menempatkan toko mereka di pusat kota dan tempat-tempat dengan konsentrasi wanita
yang tinggi dalam rentang usia ini. Item pakaian diberi harga berdasarkan permintaan pasar, bukan
berdasarkan biaya pembuatan. Waktu tunggu yang singkat untuk pengiriman item fashion unik yang
dikombinasikan dengan produksi yang singkat memungkinkan H & M menawarkan lebih banyak gaya
dan pilihan kepada pelanggan, namun tetap menciptakan rasa urgensi untuk membeli karena item
sering terjual habis dengan cepat.
Perputaran persediaan yang cepat serta respon cepat terhadap perubahan mode fashion
menjadi kunci keberhasilanH & M. Perusahaan dapat mengirimkan pakaian ke toko-toko di seluruh
dunia hanya dalam beberapa hari dan ke toko-toko di berbagai kota besar di setiap negara dalam
hitungan kurang dari dua minggu. Pengiriman cepat ini tentunya memerlukan biaya ekstra, namun
masih rasional karena H & M dapat menanggung biaya pengiriman tersebut karena tidak perlu
melakukan banyak diskon pakaian dan juga tidak menghabiskan banyak uang untuk iklan.

Kasus tersebut digunakan untuk menjawab Pertanyaan no. 2 dan no. 3.

2. Pelajari materi dalam modul 8 Kegiatan Belajar 2 BMP Manajemen Rantai Pasokan.
Berdasarkan uraian kasus pada toko H & M tersebut, jelaskan bagaimana H & M mengatur
tingkat ketersediaan produk optimalnya sehingga mampu menjadi pemimpin retail fashion !
JAWAB SOAL NO 2 :
Dalam mengatur H&M mengatur tingkat ketersediaan produk optimalnya sehingga mampu menjadi
pemipin retail fashion karena H&M mengatur untuk mengganti desain pakainnya setiap tiga minggu,
sementara pesaing mengubah deasinnya setiap dua atau tiga bulan. H&M juga aktif memantau arah
perkembangan tren fashion dan dengan cepat mengikutinya. Setelah menentukan jenis mode baru,
dalam jangka waktu 4 – 6 minggu H&M untuk diproduksi dan dikirim ke toko-toko H&M dan item yang
ada dapat diubah dalam waktu 2 minggu.
H&M juga memproduksi item produk tidak dalam jumlah yang banyak karena merespon perubahan
mode yang cepat. Dalam memperlancar proses produksinya, H&M membeli sejumlah besar hanya
beberapa jenis kain atau bahan yang membuat produsen dapat mengirim kain dalam jumlah besar
dengan cepat secara langsung ke pusat produksi H&M dalam jangka waktu 5 hari.

3. Pelajari materi pada Modul 9 Kegiatan Belajar 1 dan 2 BMP Manajemen Rantai Pasokan.
Jelaskan praktik Customer Relationship Management dan Supplier Relationship Management
yang dilakukan di H & M!

JAWAB SOAL No 3.

Praktik Customer Relationship Management yang dilakukan oleh H&M adalah dengan membidik
konsumen utama mereka adalah wanita berusia 24 – 35 tahun. Mereka menjangkau pasar dengan
menempatkan toko mereka di pusat kota dan tempat-tempat dengna konsetrasi wanita yang tinggi
dalam rentang usia tersebut. Harga yang ditetapak untuk setiap item pakaian diberikan berdasarkan
permintaan pasar bukan berdasarkan biaya pembuatan item pakaian tersebut. Waktu tunggu yang
singkat untuk pengiriman item fashion unik yang dikombinasikan dengan produksi yang singkat
memungkinkan H&M menawarkan lebih banyak gaya dan pilihan kepada pelanggan, namun tetap
menciptakan rasa urgensi untuk membeli9 karena item sering terjual habis.
Praktik Supplier Relationship Management yang dilakukan oleh H&M adalah dengan keterbukaan
formasi dan kerja sama yang baik antara pusat produksi dengan para pemasok yang menjadi kunci agar
pemasok dapat mengirimkan pesanan dalam waktu yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai