Anda di halaman 1dari 2

Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 mengandung pengertian yang sangat dalam, terutama

yang berbunyi '...melindungi segenap bangsa Indonesia...' yang demikian seluruh warga negara
Indonesia tanpa kecuali, apakah berstatus sebagai anggota TNI/ POLRI, Aparatul Sipil Negara,
pegawai-pegawai lainnya dan bahkan yang tidak memiliki status kepegawaian sekalipun harus
mendapat perlakuan dalam arti mendapat perlindungan yang sama. Dengan demikian apabila
seorang warga bangsa yang memiliki status aparatur sipil negara mendapat jaminan asuransi
untuk hari tua, seyogyanya untuk seorang petani pun harus mendapatkan jaminan asuransi untuk
hari tua yang sama pula.

Bagaimana menurut pendapat Saudara ?

JAWAB :

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban
negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat, sesuai dengan
kondisi kemampuan keuangan negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya,
mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security yaitu jaminan sosial
yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Program asuransi sosial sengaja dipisahkan dari usaha asuransi jiwa dan asuransi umum atau
asuransi kerugian. Pertimbangannya karena tujuan usahan asuransi jiwa dan asuransi umum,
jelas berorientasi pada laba. Disamping itu, kedua usaha asuransi tersebut dalam melaksanakan
seluruh kegiatannya cenderung tunduk dan harus mempertimbangkan prinsip-prinsip usaha yang
termuat dalam undang-undang perseroan terbatas.

Sedangkan asuransi sosial merupakan sejatinya merupakan misi pemerintah dalam rangka
melaksanakan alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Alinea keempat tersebut berbunyi “ kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Alinea keempat mengandung pengertian yang sangat dalam, terutama yang berbunyi
'...melindungi segenap bangsa Indonesia...' yang demikian seluruh warga negara Indonesia tanpa
kecuali, apakah berstatus sebagai anggota TNI/ POLRI, Pegawai Negeri Sipil, pegawai-pegawai
lainnya dan bahkan yang tidak memiliki status kepegawaian sekalipun harus mendapat perlakuan
dalam arti mendapat perlindungan yang sama. Dengan demikian, apabila seorang warga bangsa
yang memiliki status pegawa negeri sipil mendapat jaminan asuransi untuk hari tua, seyogyanya
untuk seorang petani pun harus mendapatkan jaminan asuransi untuk hari tua yang sama pula.

Yang menjadi pertanyaan sekarang telah mampukah Pemerintah melaksanakan misi yang
terkandung di dalam Alinea keempat tersebut ? Dihitung sejak proklamasi kemerdekaan 17
Agustus 1945, dewasa ini usia kemerdekaan Indonesia telah mencapai 70 tahunan lebih, suatu
usia yang tidak bisa dipandang muda. Pemikiran kita tentu mengadakan perbandingan dengan
negara tetangga yang usia kemerdekaanya relatif tidak jauh berbeda dengan negara kita seperti
Malaysia, Singapura, dan negara-negara yang masuk dalam kategori developing country.

This study source was downloaded by 100000848197131 from CourseHero.com on 06-08-2022 23:35:07 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/87063256/diskusi8-riirndocx/
Dengan memperhatikan dan mempelajari apa yang telah dijalankan oleh negara maju, kiranya
kita sudah harus mulai menyiapkan konsep guna merealisasikan amanah yang tertuang dalam
alinea keempat tersebut. Pemerintah perlu meyakini bahwa apabila ada kemauan pasti ada jalan
keluarnya. Semoga para pemegang otoritas dalam hal ini segera mengambil prakarsa untuk
segera mulai menyiapkan langkah dan strategi guna mewujudkan cita-cita luhur tersebut.

Seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh jaminan sosial, termasuk petani. Namun,
berdasarkan prinsip kegotong-royongan, setiap peserta jaminan sosial harus membayar iuran
sesuai dengan tingkat gaji, upah atau penghasilannya. Tidak seluruh lapisan masyarakat mampu
dan/atau mau membayar iuran tersebut. Indonesia sendiri belum mampu menyelenggarakan
jaminan sosial tanpa iuran mengingat banyaknya moral hazard yang dapat timbul dari jaminan
sosial tanpa iuran tersebut.

setiap orang penting untuk mendapat jaminan asuransi untuk hari tua dalam pekerjaan apapun
termasuk untuk seorang petani. Karena petani merupakan pekerja berisiko cukup tinggi dan
cukup menjadi perhatian akan jaminan sosialnya. Untuk itu, dalam hal ini perlu adanya peran
pemerintah untuk bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan guna mendorong para petani agar
dapat terdaftar dalam asuransi.

Pemerintah telah mendorong kepesertaan dalam asuransi sosial baik dari pekerja penerima upah
(PNS, Pemda, BUMN, dan swasta) maupun pekerja bukan penerima upah (kelompok
masyarakat/ individu). Para petani termasuk ke dalam kategori Pekerja bukan Penerima Upah.
Petani bisa memperoleh jaminan hari tua jika mereka mendaftarkan dirinya ke dalam program
Jaminan Hari Tua yang dilaksanakan oleh BPJS Ketenagakerjaan, dengan membayar iuran 2%
dari upah yang dilaporkan. Dengan begitu, petani juga akan memperoleh manfaat yang sama
dengan para pekerja lainnya seperti ASN,dll. Diharapkan pemerintah dengan memberikan
program jaminan hari tua untuk para petani dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi
kehidupan para petani kelak. Apalagi para petani sudah bekerja keras dan berjasa sebagai
pahlawan pangan bagi rakyat Indonesia.

Sumber :

Suryanto, Manajemen Risiko dan Asuransi Edisi 2 Penerbit Universitas Terbuka, BMP
ADBI 4211 / Modul 1-9 Hal 9.21-9.22.

This study source was downloaded by 100000848197131 from CourseHero.com on 06-08-2022 23:35:07 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/87063256/diskusi8-riirndocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai