Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

NamaMahasiswa : DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030876225

Kode/NamaMataKuliah :EKMA4413/RISET OPERASI

Kode/NamaUPBJJ :44/SURAKARTA

MasaUjian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Tahun Harga Jual
1 Rp150.000.000
2 Rp140.000.000
3 Rp130.000.000
4 Rp120.000.000

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2019/20.2

Fakultas :Ekonomi
ProgramStudi :Manajemen
Kode/NamaMK : EKMA4413/Riset Operasi
Tugas :1
PenulisSoal/Institusi : Minrohayati/UT
Penelaah Soal//Institusi : Zainur Hidayah/UT
TIK :
PokokBahasan :

No Soal Skor
1. Sebutkan dan jelaskan pendekatan yang biasa digunakan untuk menghitung
5
probalitas!
2. Diketahui, probabilitas seorang siswa SMU dapat lulus ujian tahun yang akandatang
= 0,70. Sedang probabilitas seorang nasabah Bank A memenangkan undianberhadiah
15
= 0,10. Seorang siswa SMU kelas 3, dia menjadi pelanggan Bank A, berapakah
probabilitas ia lulus SMU tahun depan dan mendapat undian!
3. Sebuah perusahaan bahan bangunan bermaksud menentukan waktu yang tepat untuk
mengganti kendaraan operasionalnya. Harga perolehan mobil Rp 200.000.000, sedangkan
harga jual dan biaya pemeliharaannya sebagai berikut:

30

FBerdasarkan nilai tinggi rata-rata, hitunglah biaya paling optimumnya dan pada tahun
ke berapa waktu yang paling tepat mengganti kendaraannya?
4. Perusahaan Jaya Makmur menjual suatu barang, kebutuhan konsumen setiap tahun
1.500 buah. Biaya penyimpanan per tahun adalah 20% dari harga barang, harga setiap
barang Rp. 30, biaya pemesananya Rp.150, biaya keterlambatan membeli barang Rp.4
setiap barang setiap tahunya. Hitunglah:
25
a. Jumlah optimum barang yangdibeli?
b. Jangka waktu optimal antara suatu pesanan dengan pesananberikutnya?
c. Jumlah biaya optimal
5. Jelaskan cara mencari titik optimal dengan cara menggambarkan fungsi tujuan! 25
Skor Total 100

1)Sebutkan dan jelaskan pendekatan yang biasa digunakan untuk menghitung


probalitas

Pendekatan Perhitungan Probabilita

Konsep-konsep probabilitas tidak hanya penting oleh karena terapan-teranpannya yang langsung pada
masalah-masalah bisnis akan tetapi juga karena probabilitas adalah dasar dari sampel-sampel dan inferences
tentang populasi yang dapat dibuat dari suatu sampel. Pendekatan perhitungan probabilitas ada tiga konsep
untuk mendefinisikan probabilitas dan menentukan nilai-nilai probabilitas, yaitu :

1. Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik didasarkan pada banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu
kejadian. “Jika ada a banyaknya kemungkinan yang dapat terjadi pada kejadian A, dan b banyaknya
kemungkinan tidak terjadi pada kejadian A, serta masing-masing kejadian mempunyai kesempatan yang
sama dan saling asing”.
Probabilitas bahwa akan terjadi A adalah P(A) = a / (a+b).
dan peluang bahwa akan terjadi b adalah: P (B) = b/a+b

Contoh:

Pelamar pekerjaan terdiri dari 10 orang pria (A) dan 15 orang wanita (B). Jika yang diterima hanya 1,
berapa peluang bahwa ia merupakan wanita?

Jawab: P (A) = 15/10+15 = 3/5

2. Pendekatan Frekuensi Relatif (Emperical Approach)

Nilai probabilitas ditentukan atas dasar proporsi dari kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu observasi
atau percobaan. Tidak ada asumsi awal tentang kesamaan kesempatan, karena penentuan nilai-nilai
probabilitas didasarkan pada hasil obserbasi dan pengumpulan data. Misalkan berdasarkan pengalaman
pengambilan data sebanyakN terdapat a kejadian yang bersifat A. Dengan demikian probabilitas akan
terjadi Auntuk data adalah P(A) = A /N.

Contoh:

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 5 orang karyawan akan terserang flu pada musim dingin. Apabila
lokakarya diadakan di Puncak, berapa probabilitas terjadi 1 orang sakit flu dari 400 orang karyawan yang
ikut serta?

Jawab: P (A) = 5/400 = P (A) = 1/80

3. Pendekatan Subyektif (Personalistic Approach)

Pendekatan subyektif dalam penentuan nilaiprobabilitas adalah tepat atau cocok apabila hanya ada satu
kemungkinan kejadian terjadi dalam satu kejadian. Dengan pendekatan ini, nilai probabilitas dari suatu
kejadian ditentukan berdasarkan tingkat kepercayaan yang bersifat individual dengan berlandaskan pada
semua petunjuk yang dimilikinya
(2)
Pendahuluan
Peluang adalah besarnya kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Peluang juga sering disebut dengan probabilitas. Peluang suatu kejadian pasti
ada pada rentang satu hingga 0.  

Peluang Kejadian Majemuk

Peluang Kejadian Sembarang


Jika dua kejadian saling beririsan,
maka:  P(AᴗB)=P(A)+P(B)-P(AnB)

Peluang Kejadian Saling Lepas  


Dua kejadian saling lepas jika keduanya tidak saling beririsan,
maka:P(AᴗB):P(A)+P(B)

Peluang Kejadian Saling Bebas


Dua kejadian saling bebas jika terjadinya kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B atau sebaliknya.
Maka:P(AnB):P(A)xP(B)

Dari penjelasan tersebut, mari kita selesaikan permasalahan di atas!

Pembahasan
Diketahui:

Probabilitas siswa SMU dapat lulus ujian tahun yang akan datang = 0,70
Probabilitas seorang nasabah Bank A memenangkan undian berhadiah = 0,10
Ditanyakan:

Probabilitas siswa lulus SMU tahun depan dan mendapat undian

Jawab:
Karena pada permasalahan tersebut memiliki 2 kejadian yang tidak saling memperngaruhi, maka berlaku peluang kejadian saling bebas.

Misal:

A = {siswa SMU dapat lulus ujian tahun yang akan datang}


B = {seorang nasabah Bank A memenangkan undian berhadiah}
Maka:
P(AnB):P(A)xP(B)
:(0,7)x(0,1)
:0,07
Jadi, probabilitas ia lulus SMU tahun depan dan mendapat undian adalah 0,07.

(3)
Penyelesaian :

1.Menghitung penurunan harga jual:

Tahun 1 ; 200.000.000 - 150.000.000 = 50.000.000

Tahun 2 ; 200.000.000 - 140.000.000 = 60.000.000

Tahun 3 ; 200.000.000 - 130.000.000 = 70.000.000

Tahun 4 ; 200.000.000 - 120.000.000 = 80.000.000

2. Menghitung biaya pemeliharaan setiap tahun

Tahun 1 = 1.000.000

Tahun 2 = 1.500.000 + 1.000.000 = 2.500.000

Tahun 3 = 2.500.000 + 2.500.000 = 5.000.000

Tahun 4 = 3.000.000 + 5.000.000 = 8.000.000

Mencari rata-rata:

Tahun 1 =51.000.000 : 1= 25.500.000

Tahun 2 = 62.500.000 : 2= 31.250.000


Tahun 3 = 75.000.000 : 3= 25.000.000

Tahun 4= 88.000.000 : 4= 22.000.000

Tahun ke 1 2 3 4

Harga jual Rp 150.000.000 Rp 140.000.000 Rp 130.000.000 Rp 120.000.000

Penurunan harga beli Rp 50.000.000 Rp 60.000.000 Rp 70.000.000 Rp 80.000.000

Biaya pemeliharaan Rp 1.000.000 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000 Rp 8.000.000

jumlah Rp 51.000.000 Rp 62.500.000 Rp 75.000.000 Rp 88.000.000

TAHUH KE 1 harus diganti , Biaya optimal Rp.51.000.000

(4)

Jumlah optimum barang yang dibeli atau besarnya Economic Order Quantity (EOQ) adalah 274 unit. Jangka waktu optimal antara suatu pesanan
dengan pesanan berikutnya adalah 2 bulan. Jumlah biaya optimal sebesar Rp450.160. Simak cara perhitungannya dalam pembahasan.

Pembahasan

Economic Order Quantity atau EOQ adalah salah satu metode yang digunakan dalam menentukan jumlah kuantitas dalam sekali pesanan. Rumus
umum perhitungan Economic Order Quantity atau EOQ adalah EOQ = √2 × S × D / P × I

Dimana :

D = Penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu

S = Biaya Pemesanan (Persiapan pesanan dan Penyimpanan mesin) per pesanan

P = Harga beli per unit

I = Biaya Penyimpanan per unit per tahun

Diketahui D = 1.500 unit

S = Rp150

P = Rp30

I = 20%

Maka nilai EOQ :

EOQ = √2 × S × D / I × P

= √2 × 150 × 1.500 / 20% × 30

= √450.000 / 6

= √75.000 = 273,86 = 274 unit.

A)Jadi EOQ sebesar 274 unit. Artinya jumlah optimum yang dibeli sebanyak 274 unit dalam satu kali pesanan.

B)Jika kebutuhan 1.500 unit dalam satu tahun, maka jangka waktu optimal antara suatu pesanan dengan pesanan berikutnya adalah 1500/274 = 6
kali pesanan. Atau 12 bulan / 6 kali = 2 bulan.

C)Jumlah biaya optimalnya (TC) bisa dicari dengan rumus:

TC = P × Q + biaya variabel

= P × Q + biaya simpan + biaya pesan + biaya keterlambatan

= 30 × 1.500 + (150 + 4 + 6)

= 450.000 + 160

= 450.160
5)Jelaskan cara mencari titik optimal dengan cara menggambarkan fungsi tujuan
Jika bentuk umum fungsi tujuan dinotasikan dengan z = f ( x,y ) = ax = bymaka bentuk umumgaris selidik dinotasikan dengan ax + by = k dengan
k € R dimana k sembarang bilangan yang kita pilih . Garis selidikax + by = k = k (k € R )merupakan himpunan garis – garis yang sejajar. Dua
buah garis dikatakan sejajar apabila memiliki gradien yang sama.
Pada dasarnya metode garis selidik dilakukan dengan cara menggeser garis selidik secara sejajar ke arah kiri , kanan , atas atau bawah sampai
garis tersebut memotong titik – titik pojok daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Untuk fungsi ujuan
maksimum , titik optimum dicapai jika semua himpunan penyelesaian dari kendala – kendala sistem pertudaksamaan linear dua variabel berada
dibawah atau sebelah kiri garis selidik. Adapun untuk fungsi tujuan minimum titik optimum dicapai jika semau himpunan penyelesaian berada
diatas atau sebelah kanan garis selidik dengan syarat koefisien y harus positif ( b>0 ) jika koefisien y negatif ( b < 0 ) maka berlaku sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai