Anda di halaman 1dari 11

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

NamaMahasiswa : DIMAS JOKO BUDI HANGUDYA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030876225

Kode/NamaMataKuliah :EKMA4568/Pemasaran

Kode/NamaUPBJJ :44/SURAKARTA

MasaUjian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
NASKAH TUGAS MATA
KULIAH UNIVERSITAS
TERBUKA SEMESTER:
2019/20.2

Fakultas : Ekonomi
ProgramStudi : Manajemen
Kode/NamaMK :
EKMA4568/Pemasaran Jasa
Tugas :1
Penulis Soal/Institusi :
Andriyansah/UT Penelaah
Soal//Institusi : Fahriansyah/UT
TIU :
1. 25
2. 25
3. 10
4. 15
Jelaskan sampai sejauh mana dampak perubahan gaya hidup internetan dapat
5. 25
mendorong meningkatnya bisnis jasa, berikan contohnya
100
JAWAB

1) Hertog et al., (2010), menjelaskan ada enam dimensi penting yang harus dipahami oleh
penyedia jasa dalam melakukan inovasi jasa, yaitu:
a. Service offering, ide-ide baru yang ditawarkan penyedia jasa hendaknya lebih
diarahkan sebagai solusi permasalahan konsumen . jadinilai yang ditawarkan
merupakan suatu bentuk kolaborasi antara penyedia jasa dan konsumen.
b. The customer interaction, penyedia jasa harus mampu memangun interaksi yang
efektif dengan konsumen agar dapat memperoleh masukan dari konsumen
mengenai apa yang benar-benar dibutuhkan. Dalam dunia perbankan penemuan
mesin ATM merupakan inofasi jasa yang berdampak signifikan terhadap
peningkatan layanan pihak bank terhadap konsumen . perkembangan pemanfaatan
fitur-fitur ATM juga tidak terlepas dari hasil kaloborasi antara konsumen dan
penyedia jasa di bidang perbankan.
c. The new value system , keterlibatan konsumen dalam menciptakan jasa baru(co-
creation) dapat memberikan manfaat baik bagi konsumen sendiri dan perusahaan.
Melalui co-creation maka keterlibatan konsumen untuk memberikan ide-ide dalam
pengembangan produk jasa menjadi sumber daya yang perlu diperhitungkan
potensinya.
d. New Delivery System, potensi sumber daya yang ada dalam perusahaan seperti
sumber daya manusia , budaya dan organsasi harus dimanfaatkan secara total agar
dapat mendukung implementasi inovasi jasa.
e. Information,Communication, and Thechnological, perkembangan ICT harus benar-
benar harus dimanfaatkan oleh penyedia jasa untuk mengembangkan inovasi jasa
yang ditujukan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan,ketepatan,,kecepatan
dan akurat.
2) Perbedaan Barang dan Jasa
a. Barang itu ada wujudnya , sedangkan jasa tidak berwujud, sehingga jasa tidak dapat
disimpan, jasa tidak dengan mundah dipatenkan, jasa selalu tidak bias dipamerkan
atau dikonikasikan, dan sulit ditetapkan harganya.
b. Barang diproduksi dan dikonsumsi secara terpisah, sedangkan jasa diproduksi dan
dikonsumsi hampir bersamaan , sehingga konsumen harus berpartisipasi dan
mempengaruhi interaksi , konsumen akan saling mempengaruhi. Karyawan akan
mempengaruhi outcome jasa, dan produksi massal sulit dilakukan.
c. Kulitas barang dapat distandartkan, sedangkan jasa bersifat heterogen, sehingga
tindakan konsumen akan mempengaruhi hasil jasa dan kepuasan, kualitas jasa
bergantung pada sejumlah factor yang tidak bias dikontrol; sulit untuk memberikan
standart yang pasti bahwa jasa yang disampaikan sesuai dengan yang direncanakan
atau dijanjikan.
d. Barang dapat berthan lama, sedangkan jasa dapat musnah, hal ini disebabkan oleh
kesulitan sinkronisasi permintaan dan panawaran, dan jasa tidak dapat
ditukar,dijual,dan disimpan.
3) Value Proposition adalah nilai dari penawaran jasa yang dirasakan konsumen dari segi
manfaat, harga bersaing, kualitas, kenyamanan, dan inovasi. Intinya merupakan
representasi perusahaan kepada konsumen. Perushaan harus memahami value dari sisi
keunggulan dalam pemanfaatanya yaitu dimulai dari bagaimana konsumen menilai value
yang dirasakan konsumen dari mulai produk dasar (basic product or utility) sampai dengan
value pada konsumen (customer value). Customer value bagi konsumen adalah produk/jasa
yang dinilai melebihi dari harga yang dibayarkan.
4) Menurut Kotler dan Keller (2010), positioning adalah tindakan yang dilakukan perusahaan
untuk membuat citra produk/jasa dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya
berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak target
konsumennya. Definisi dari Kasali (1998) adalah strategi komunikasi untuk memasuki
jendela otak manusia , agar produk/jasa/merek perusahaan mengandung arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap merek/produk/jasa lain dalam
hubungan assosiatif. Pada intinya positioning merupakan apa yang diinginkan oleh
penyedia jasa ada dibenak konsumen tentang produk/jasa yang ditawarkan. Positioning ini
ditetapkan untuk membedakan antara perusahaan dan kompetitiornya.
Contoh Positioning:
a. Balsem Geliga : “Pegal Kembali Lega”
b. Bodrex : “Dapat diminum sebelum makan”
c. Yamaha : “Yang lain semakin ketinggalan”
d. HIT obat nyamuk :”ada yang lebih dari HIT?Yang lebih mahal banyak”
5) Dampak perubahan gaya hidup internetan memberikan ruang pasar bagi penyedia jasa ,
dimana antara konsumen dan perantara serta penyedia sendiri dapat melakukan transaksi
secara electronic. Sebagai contoh e-tiket dan e-travel saat ini semakin digemari oleh
konsmen karena membrikan kemudahan, kenyamanan dan harga yang lebih murah.
Beberapa usaha jasa elektronik seperti Traveloka,tiket.com,pegipegi.com berlomba-lomba
untuk menarik hati konsumen dengan menawarkan berbgai kemudahaan dalam melakukan
transaksi berkenaan dengan tiket dan travel. Pemesanan tiket dan hotel secara elektronik
dapat dikatakan saat ini sudah menjadi budaya transaksi bagi masyarakat perkotaan. Selain
pemesanan tiket online, belanja online juga menjadi gaya hidup baru, merebaknya situs-
situs belanja online seperti blibli.com, shopee,lazada,bukalapak,dan tokopedia, membuat
masyarakat saat ini lebih memilih belanja dirumah dan tidak perlu berpanas –panasan di
pasar rakyat.

Anda mungkin juga menyukai