Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Pemasaran Strategik


Kode Mata Kuliah : EKM4475
Jumlah sks : 3
Nama Pengembang : Eco Femiandini, SE., M.Si.
Nama Penelaah : Ramdhan Kurniawan, S.Tr.Par.,MM.
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 1

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Perusahaan-perusahaan raksasa saat ini banyak yang 100 Modul 8
merupakan pionir dibidangnya. Ada tiga pilihan strategi bagi
pionir: penetrasi pasar secara massal (mass-market
penetration), penetrasi ceruk pasar (niche penetration), atau
skimming dan keluar dari pasar dengan cepat (skimming and
early witdrawal).
GoJek merupakan suatu perusahaan pionir dibidang layanan
ojek online di Indonesia. Kemudian, Grab masuk Indonesia
pada tahun 2014. Meski  setelah mengakuisisi Uber,  Grab
menjadi terdepan di Asia Tenggara, namun posisinya masih
berada di bawah bayang-bayang GoJek untuk pasar
Indonesia. 
1. Menurut pemahaman dan pandangan Anda, strategi apa
yang digunakan GoJek untuk bersaing dengan Grab di pasar
Indonesia? Jelaskan!
2.Dalam kasus persaingan GoJek dan Grab di Indonesia,
manakah yang lebih baik, pionir atau late entry?

NB: Carilah informasi dari berbagai sumber untuk


memudahkan Anda dalam menganalisa!

* coret yang tidak sesuai

Jawab
1. Gojek menggunakan strategi penetrasi pasar secara massal guna menyaingi pemasaran
dari aplikasi GRAB. Hal tersebut terlihat dari adanya beragam fitur yang dikeluarkan
gojek guna memanjakan pengguna. Mulai dari Go-Ride, Go-Pay, Go-Food, Go-Massage,
Go-Clean, Go-Med, Go-Send dan lain-lain. Dengan menambah fitur maka pangsa
pasar/konsumen yang disasar akan semakin luas. Sejalan dengan teori pemasaran yakni
bauran produk, Gojek menerapkan fasilitas kemudahan baik itu dalam segi akses
aplikasi maupun memperbanyak kerja sama dengan mitra Gojek. Hal tersebut terjadi
guna memetrasi pasar dengan berbagai kemudahan lewat aplikasi Gojek. Ditambah lagi
strategi Gojek yang cukup masif demi menyaingi GRAB adalah menambang fitur
pembayaran Pay Later dengan Go-Pay. Hal ini dirasa perlu guna menyasar konsumen
kalangan menengah yang terbiasa melakukan aktivitas pengeluaran secara kredit seperti
layaknya kartu kredit. Sesuai dengan visi utama Gojek, yakni One Stop Service in Just
One Click.

2. Menurut pendapat saya dalam kasus persaingan Gojek dengan Grab ini, hendaknya
Gojek mengambil posisi late-entry saja. Mengingat masih banyaknya kekurangan dalam
aplikasi pendahulunya yaitu Grab dalam hal ini yang bisa dijadikan pelajaran dalam
mengembangkan fitur layanan di aplikasi Gojek. Dengan masuknya Gojek sebagai Late-
entry juga berguna untuk membaca strategi pemasaran dari Grab yang dirasa masih
kurang baik, tentu saja ini bisa dijadikan kesempatan bagi Gojek untuk memenuhi celah
permintaan yang masih kosong tersebut agar bisa tetap bertahan dana tetap dapat
menjadi salah satu aplikasi yang banyak dicari oleh pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai