Anda di halaman 1dari 2

Tahap Perancangan Sistem Manajemen Kinerja :

1. Tahap 0 : Fondasi
Dalam mengembangkan sistem manajemen kinerja terdapat 4 fondasi sebagai pedoman
prinsip yang perlu dipahami dan dilaksanakan yaitu :
(a) kemitraan (partnership) : kerja sama yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
Kemitraan yaitu antara manajemen, perwakilan karyawan, konsumen, dan pemasok.

(b) pemberdayaan (empowerment) : pemanfaatan semua orang di dalam organisasi sesuai


dengan bidang keahlian, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan masing-masing
sebagai suatu tim kerja yang efektif.

(c) perbaikan kinerja yang terintegrasi : muncul sebagai hasil dari pendekatan terintergrasi.
Perbaikan berupa proses pengembangan sampai implementasi sistem manajemen kinerja
dijalankan oleh semua karyawan dengan penuh rasa memiliki.

(d) tim yang mandiri : implikasi dari tim yang mandiri adalah tim harus diberi kesempatan
dan kepercayaan untuk mengembangkan sistem manajemen kinerja. Dalam perancangan dan
penerapan sistem manajemen kinerja, tim harus mendapat dukungan dari seluruh karyawan
dan manajemen.

2. Tahap 1 : Informasi Dasar


Informasi dasar yang diperlukan sebagai masukan dalam perancangan sistem manajemen
kinerja menyangkut lingkungan usaha yang saat ini sedang digeluti yang meliputi informasi
tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan pesaing, serta produk jasa yang
dihasilkan perusahaan. Informasi industri, pemerintah, dan masyarakat terutama akan
berkaitan dengan berbagai macam kebijakan yang harus ditempuh perusahaan agar tetap
bertahan (survive) dan memberi nilai tambah dalam perusahaan.

3. Tahap 2 : Perancangan
Perancangan terdiri dari penentuan visi, misi, strategi, dan kerangka kerja (framework) yang
digunakan sebagai dasar penentuan variabel kinerja, keterkaitan antarvariabel, dan kaji
banding (benchmark). Variabel kinerja meliputi keluaran organisasi, proses internal, dan
kemampuan sumber daya. Keterkaitan meliputi sebab akibat, dan bobot pengaruh. Kaji
banding meliputi internal dan eksternal.

4. Tahap 3 : Penerapan
Tahap ini merupakan pelaksanaan rancangan sistem manajeman kinerja. Pada saat penerapan
harus diuji apakah sistem manajemen kinerja telah mengakomodasi 4 hal utama yaitu
pengukuran, evaluasi, diagnosis, dan tindak lanjut yang diperlukan jika kinerja
perusahaan/organisasi menyimpang dari standar yang telah ditetapkan.

5. Tahap 4 : Penyegaran
merupakan tahap evaluasi terhadap kemutakhiran sistem manajemen kinerja yang dirancang
dengan mempertimbangkan informasi dan perkembangan pengetahuan terkini. Berbagai
perusahaan mencoba mengadopsi berbagai macam kerangka sistem manajemen kinerja yang
telah dikenalkan oleh para ahli secara luas pada dekade terakhir seperti berikut :
- Strategic Measurement Analysis and Reporting Technique (SMART)
- Performance Measurement Questionnaire (PMQ)
- Performance for World Class Manufacturing
- The Balanced Scorecard
- Quantum Performance Measurement Model
- Prism

Sumber Referensi :
BMP EKMA4263 MANAJEMEN KINERJA OLEH SURYA DHARMA EDISI 2 MODUL
2 HLM 2.27-2.29 PENERBIT UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai