Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KUALITAS

JUST IN TIME (JIT)

Inisiasi III
Desy Tri Anggarini, SE, MM
JIT(just in time)
 Produk sesuai dengan jadwal
 Small lot size
 Menghilangkan pemborosan
 Memperbaiki aliran produksi
 Menyempurnakan kualitas produk
 Orang orang yang tanggap
 Menghilangkan ketidak pastian
 Penekanan pemeliharaan jangka panjang.
Sinergi TQM dan JIT
Keterangan TQM JIT
Lingkup Company - wide customer Manufacturing centered
subkontraktor sukontraktor
Kegiatan strategik Strategik Manajerial Strategik Manajerial
Operasional Operasional
yang penting
Sasaran Laba, kepuasan pelanggan, Pengurangan biaya dan perbaikan
kualitas total produktovitas dengan
pengurangan pemborosan
Prinsip Kesenangan pelanggan, JIT (produk/ jasa yang penting
berdasarkan fakta, perbaikan ketika dibutuhkan
terus menerus dan jikoda= otonomasi
berkesinambungan, partisipasi
Sinergi TQM dan JIT
Keterangan TQM JIT
Elemen- Dukungan dan komitmen manajemen kanban (kartu)
puncak
elemen
Kebijakan manajemen Kelancaran produksi
Partisipasi setiap departemen small lot size production
Partisipasi setiap orang
TQM didukung organisasi pengurangan persiapan (set-up)
benchmarking Operator yang multi fungsi
Manajemen lintas fungsi Staf yang fleksibel = sedikit operator

Manajemen operasi sehari-hari Operator standar


Pengendalian proses statistik
jaminan kualitas dari penelitian dan pengurangan labor force
pengembangan hingga purna jual

pendidikan dan pelatihan Poka-yoke yang mudah dan aman

gugus kualitas, kerja tim automatic line stop


Sistem biaya kualitas line stop authority = otonomi dan tidak
ada penghalang
Standarisasi
Diagnosis kualitas oleh manajemen puncak

Sumber : yul
Implikasi JIT
• JIT memiliki efektifitas yang paling tinggi bila digunakan bersama
TQM, strateginya menurut Youssef (1994)

Mixed production
Produksi berberbagai macam produk
Setup times
Pengurangan waktu persiapan
Tanggap terhadap hubungan denganpemasok
Quality at the source
Pengerjaan sesuatu baik sejak awal proses
Pull system
Penekanan pada aliran proses
People as problem solvers
Melibatkan seluruh personildalam organisasi
5S
SEIRI (Pemilahan )
Pemisahann alat/ komponen di tempat masing-masing sehingga
mencari lebih mudah
SEITON (Penataan)
Menyimpan yang fungsional dan membuang waktu untuk
mencari barang
SEISO (Pembersihan)
Pembersihab sebagai pemerikaan dan tingkat kebersihan
SEIKETSU (Perawatan)
Contoh memberi tanda , label , pengatiran kabel, kode.
SHITSUKE (Pembiasaan
Pembersihan bersama, tanggung jawab individu
Penerapan JIT pada
General Motor
JIT mengadakan suatu reformasi

Mengurangi banyak klasifikasi pekerjaan dari 160


jenis menjadi 12 jenis.
Memperbolehkan adanya fleksibilitas dalam
penugasan kerja
Memperbolehkan untuk membentuk tim dalam
mengerjakan produk tertentu
Membuat Rotasi pekerjaan
Pengurangan penugasan bersarkan senioritas
Penyedian 40 jam kerja tambahan dan menambah
upah 0,29 $ per jam

Hasilnya sangat memuaskan , loyalitas karyawan


meningkat dengan metode kerja baru.
Stategi JIT dalam sistem produksi

Perlu persiapan dan dukungan


Penemuan sistem produksi yang tepat
Susunan lini produksi
Susunan sel kerja yang efisien
Merancang layout/ tata letak
Pengurangan Lead time
Membangun stabilitas sistem agar produk standar
Menggunakan sistem tarik
Bekerjasama dengan pemasok
Mengadakan perbaikan terus menerus dan
berkesinambungan
Penerapan JIT dalam industri
Manufaktur

http://castle.eiu.edu/pingliu/tec5133/resources/sample_research_paper/Bryan%20Sparks_JIT%20Ma
nufacturing.pdf
Penerapan JIT dalam industri Jasa
• Sistem Jasa menghasilkan produk intangible
• Sistem jasa menghasilkan output yang bervariasi dan tidak
standar
• Sistem jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan
• Sistem jasa membutuhkan kedekatan hubungan dengan
pelanggan
• Sistem jasa tidak dapat menghasilkan produk massal
• Sistem Jasa adalah padat karya dan mendekati Pelanggan
• Pengukuran dalam sistem jasa bersifat subjektif
Pengukuran Kinerja JIT
Ukuran kinerja menurut Hendricks, 1994
Penyampaian kepada pelanggan
penyampaian tepat waktu, sesuai leadtime
Kualitas
Adanya jaminan garansi, keluhan pelanggan
Fleksibilitas
Mampu menanggapi perubahan dlam permintaan pelanggan
dan desain produk.
Produktivitas
Efisiensi mengelola sumber daya yang ada
Kinerja Keuangan
Pengukuran berdasarkan kinerja keuangan ROI, aliran kas dll
MRP dan JIT
dalam Continous Improvement
Persedian (on hand)
Banyaknya unit yang diproduksi (lot sizing)
Persediaan Pengamanan (Safety stock)
Lead Time
Permintaan (gross Requirement)
Rencana pemesanan (scheduled receipts)
Penerapan MRP dan JIT
 Meningkatkan fleksibilitas dalam kebijakan pembelian
supplier
Meningkatkan fleksibelitas dengan karyawan
Menyusun Lay out yang tepay
Pengubahan dalam Kebiajakn pemesanan dengan pelanggan.
Daftar Pustaka
Ariani, Dorothea Wahyu . (2011), Manajemen Kualitas,
Universitas Terbuka
Gazpers, Vincent (2005), Total Quality Manajement,
Gramedia pustaka Utama, PT
Ibrahim, Buddi, 2000, TQM Panduan untuk Menghadapi
Persaingan Global, Penerbit Djambatan
Likers, jeffrey K . (2006) The Toyota Way , Penerbit Erlangga
http://castle.eiu.edu/pingliu/tec5133/resources/sample_rese
arch_paper/Bryan%20Sparks_JIT%20Manufacturing.pdf
http://www.artoflean.com/files/Basic_TPS_Handbook_v1.pdf

Anda mungkin juga menyukai