Anda di halaman 1dari 80

TUGAS BESAR

OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI DENGAN


PENDEKATAN SISTEM DINAMIS PADA FOOD COMPANY
DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE VENSIM
LABORATORIUM SIMULASI KOMPUTER

Disusun Oleh:
AVRIL FIRDA AMELIA (21032010093)
NUR AINI ABDULLAH (21032010109)
KELOMPOK 42
SESI SENIN 2

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS BESAR

LABORATORIUM SIMULASI KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR

Disusun Oleh :
Kelompok 42
Sesi Senin 2

Avril Firda Amelia (21032010093)


Nur Aini Abdullah (21032010109)

Surabaya, 5 Mei 2023


Mengetahui
Kepala Laboratorium Statistik dan Manajemen Industri

Nur Rahmawati, S.T,. M.T


NIP. 1970108201003 2 012
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS BESAR
LABORATORIUM SIMULASI KOMPUTER

Disusun Oleh :
Kelompok 42
Sesi Senin 2

Avril Firda Amelia (21032010093)


Nur Aini Abdullah (21032010109)

Telah Diperiksa dan Disetujui


Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Surabaya, 5 Mei 2023


Koordinator Laboratorium Asisten Laboratorium

Moh. Rizky Ainul Yakin Ghina Aldra Fatinnisa


NPM. 19032010074 NPM. 19032010054
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas besar praktikum Simulasi
Komputer ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari tugas besar
ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan praktikum Simulasi
Komputer. Selain itu, tugas besar ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Simulasi Komputer bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Rahmawati selaku kepala
laboratorium Simulasi Komputer, serta para asisten laboratorium yang telah
membimbing saya dari modul 1 hingga tugas besar ini. Selama praktikum
laboratorium ini berlangsung, saya mendapat banyak pengetahuan dan wawasan
yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Salah satu ilmu yang saya dapat
adalah mengenai pengaplikasian beberapa software yang digunakan pada
laboratorium ini, yakni ProModel, Arena, Vensim, dan Flexsim. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak dalam penyusunan laporan tugas besar ini.
Meskipun penyusunan laporan tugas besar ini telah diusahakan semaksimal
mungkin, saya sadar bahwa masih ada kekurangan di dalamnya karena keterbatasan
ilmu yang dimiliki. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan tugas besar ini.

Surabaya, 5 Mei 2023

Avril Firda Amelia dan Nur Aini Abdullah

ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Praktikum .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Praktikum ................................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Simulasi Sistem ....................................................................................... 4
2.2 Sistem Dinamis ....................................................................................... 8
2.3 Pengendalian Bahan Baku Pada Sistem Produksi ............................ 11
2.4 Causal Loop Diagram ........................................................................... 13
2.5 Activity Cycle Diagram .......................................................................... 16
2.6 Vensim ................................................................................................... 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 20
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................. 20
3.2 Pengumpulan Data ............................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 25
4.1 Verifikasi dan Validasi .............................................................................. 25
4.2 Output Simulasi .......................................................................................... 28
4.3 Analisa Output............................................................................................ 33
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 35
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 35
5.2 Saran ........................................................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 37
LAMPIRAN ......................................................................................................... 39

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Casual Loop Diagram........................................................................ 20
Gambar 3.2 Flowchart .......................................................................................... 22
Gambar 4.1 Verifikasi Model Vensim .................................................................. 25
Gambar 4.2 Model Ketersediaan Bahan Mie Instan dengan Software Vensim .... 28
Gambar 4.3 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 1 ................... 28
Gambar 4.4 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 1 ..................... 29
Gambar 4.5 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 2 .................... 29
Gambar 4.6 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 2 ..................... 30
Gambar 4.7 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 3 ................... 30
Gambar 4.8 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 3 ..................... 31
Gambar 4.9 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 4 ................... 31
Gambar 4.10 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 4 ................... 32
Gambar 4.11 User Interface .................................................................................. 33

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Validasi Model pada Vensim ................................................................ 26

v
LABORATORIUM STATISTIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL“VETERAN”
JAWA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia industri yang semakin maju serta persaingan antar
perusahaan yang semakin ketat, maka perusahaan dituntut untuk semakin
memaksimalkan hasil kerja dari karyawan dan fasilitas pendukung perusahaan.
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi
dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi.
Meningkatnya persaingan membuat perusahaan harus beradu strategi, salah satunya
mengenai sumber daya. Perusahaan dituntut untuk bekerja secara efektif dalam
menghasilkan output dan efisien dalam menggunakan input. Banyak variabel yang
terlibat agar kapasitas produksi bisa optimal.
Sistem merupakan seluruh komponen dari suatu objek yang saling
berinteraksi dalam batasan lingkungan tertentu yang beroperasi secara bersama
untuk memenuhi suatu target maupun tujuan tertentu.. Permodelan atau simulasi
sistem merupakan suatu proses membuat sebuah model dari sebuah kejadian nyata.
Simulasi adalah replika proses operasi dari sebuah kondisi sesungguhnya atau
sistem dari waktu ke waktu untuk menelaah suatu sistem. Simulasi dapat
menghemat waktu, biaya, tenaga karena tidak perlu langsung
mengimplementasikan suatu percobaan ke kenyataan, tetapi bisa melalui simulasi
terlebih dahulu. Ada banyak jenis simulasi, salah satunya adalah simulasi sitem
dinamik. Metode sistem dinamis sering digunakan untuk menganalisis sistem
dengan sejumlah besar ketergantungan antar komponen.
Jumlah bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan dibutuhkan agar proses
produksi bisa optimal. Kuantitas yang sesuai dapat mencegah over production serta
tidak terlayaninya pelanggan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk
mengetahui kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
pelanggan. Untuk mengetahui kuantitas bahan baku yang optimal pada tiap tahun
maka dibentuk beberapa skenario. Tiap skenario memperlihatkan kebutuhan bahan
baku yang berbeda-beda, sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 1
Nur Aini Abdullah / 21032010109
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
“Berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan
konsumen?”
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Praktikan dapat membuat beberapa skenario mengenai kuantitas atau
ketersediaan bahan baku untuk tiap tahun.
2. Praktikan dapat menentukan skenario terbaik mengenai kuantitas atau
ketersediaan bahan baku.
3. Praktikan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di perusahaan
terkait kuantitas atau ketersediaan bahan baku.
1.4 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Praktikan dapat membaca graph pads dan tabel pads mengenai kuantitas
bahan baku.
2. Praktikan dapat mengoperasikan software Vensim untuk menyelesaikan
permasalahan sistem dinamik.
3. Praktikan dapat menginterpretasikan hasil analisis tiap skenario yang ada dan
memilih yang paling tepat.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang latar belakang
masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan masalah, asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas oleh para ahli dan
juga dari sumber-sumber yang dapat dipercaya kebenaran teorinya.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 2
Nur Aini Abdullah / 21032010109
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini penulis akan menjelaskan metode penelitian yang akan
digunakan. Bagian ini menguraikan waktu dan tempat penelitian,
pengumpulan data, dan langkah-langkah penelitian (flowchart).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian dan analisis
temuan-temuan dalam penelitian berdasarkan data yang ada.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang
diperoleh secara singkat serta memberikan saran yang berisi
pendapat penulis untuk kesempurnaan terkait penulisan tugas besar.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 3
Nur Aini Abdullah / 21032010109
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Simulasi Sistem


Sistem merupakan seluruh komponen dari suatu objek yang saling
berinteraksi dalam batasan lingkungan tertentu yang beroperasi secara bersama
untuk memenuhi suatu target maupun tujuan tertentu. Sistem terdiri dari berbagai
unsur atau komponen dan menjadi bagian dari dunia nyata. Suatu sistem paling
tidak terbentuk dari beberapa hal meliputi :
1. Batasan sistem (system boundary)
2. Elemen
3. Fungsi dan tujuan
4. Interkoneksi
Berdasarkan keluaran (output), sistem dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
sistem terbuka adalah suatu sistem dimana keluaran merupakan hasil dari masukan
dan sistem tertutup atau feedback system merupakan sistem dimana keluaran atau
output yang menjadi hasil pada tindakan terdahulu digunakan sebagai acuan
tindakan masukan atau input pada saat ini maupun pada masa yang akan datang
dengan struktur umpan balik (loop) sebagai ciri khasnya. Variabel sistem yang
perlu diketahui untuk memahami hubungan dalam sistem dibagi menjadi tiga tipe
meliputi, variabel keputusan, variabel respondan serta variabel statis.
Sistem merupakan suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan
terorganisir untuk mencapai suatu tujuan. Sistem sebagai suatu kesatuan usaha yang
terdiri dari bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai tujuan
dalam suatu lingkungan yang kompleks. Sistem merupakan sekumpulan atau
kombinasi elemen yang saling berkaitan membentuk sebuah kesatuan yang
kompleks. Sistem terdiri atas: komponen, atribut dan hubungan yang dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Komponen adalah merupakan bagian-bagian sistem yang terdiri atas input,
proses dan output. Setiap komponen sistem mengasumsikan berbagai nilai
untuk menggambarkan pernyataan sistem sebagai seperangkat aksi
pengendalian atau lebih sebagai pembatasan. Sistem terbangun atas
komponen-komponen, komponen tersebut dapat dipecah menjadi komponen

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 4
Nur Aini Abdullah / 21032010109
yang lebih kecil. Bagian komponen yang lebih kecil tersebut disebut dengan
subsistem.
b. Atribut adalah sifat-sifat atau manifestasi yang dapat dilihat pada komponen
sebuah sistem. Atribut tersebut mengkarakteristikkan parameter sebuah
sistem
c. Hubungan merupakan keterkaitan di antara komponen dan atribut.
Sistem simulasi industri merupakan materi yang meliputi penggabungan dari
unsur sistem dan simulasi yang satu dengan lainnya saling berinteraksi untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam dunia industri, baik
yang dinyatakan dalam bentuk model-model industri manufaktur maupun jasa.
Suatu sistem diidentifikasi sebagai kumpulan dari atribut- atribut, misalnya: orang
atau mesin yang saling berinteraksi melakukan suatu kegiatan bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan. Dalam prakteknya, apa yang dimaksud dengan sistem
tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Kumpulan atribut yang tersusun dalam
sistem untuk suatu tujuan mung- kin hanya menjadi bagian dari sistem yang lain
secara keseluruhan.
Untuk berfikir sistem (System Thinkers) syaratnya adalah adanya kesadaran
untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem
(Systemic Approach). Kejadian apapun baik fisik maupun non fisik dilihat secara
keseluruhan sebagai interaksi antar unsur sistem dalam batas lingkungan tertentu.
Jadi dalam ilmu sistem, hasil harus efektif dibanding efisien. Jadi ukurannya adalah
cost effective bukan cost efficient. Akan lebih baik lagi bila hasilnya efektif dan
sekaligus juga efisien. Dalam metodologi sistem ada enam tahap analisis sebelum
tahap sintesa atau rekayasa, yaitu analisis kebutuhan, identifikasi sistem, formulasi
masalah, pembentukan alternatif sistem, determinasi dari realisasi fisik, sosial dan
politik, penentuan kelayakan ekonomi dan keuangan. Tahap ke satu sampai dengan
ke enam umumnya dilakukan dalam satu kesatuan kerja yang dikenal sebagai
analisis sistem.
Kadang-kadang perlu mempelajari sebuah sistem untuk mengerti hubungan
antara macam-macam komponen atau untuk memperkirakan hasilnya pada sebuah
kebijakan operasi baru, karena percobaan secara langsung terhadap sistem tidak
memungkinkan karena tidak efektif atau akan mengganggu operasi sistem yang

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 5
Nur Aini Abdullah / 21032010109
ada. Dalam kenyataannya sering terjadi bahwa sistem yang akan dibahas belum ada
atau tersedia. Sebagai contoh: pada saat ingin mempelajari (mungkin besarnya
tabungan) mempengaruhi jumlah pengurangan teller pada suatu bank. Jika jumlah
teller di bank dikurangi secara berarti, akan menunda nasabah dan menyita mereka
untuk melakukan pekerjaan bisnis berikutnya. Karena ketidakmungkinan mem-
praktekkan sistem secara langsung, maka untuk menganalisa sistem tersebut sering
menggunakan sebuah model dari sistem untuk menggambarkan kesimpulan tentang
operasi dari sistem yang nyata tersebut.
Simulasi adalah contoh imitasi dari proses yang terjadi di dunia nyata
(prototype). Simulasi digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa perilaku
dari sebuah sistem dan bertujuan meniru kondisi atau perilaku dari sistem nyata.
Sistem didefinisikan sebagai kumpulan entitas, seperti manusia atau mesin, yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem terbagi menjadi dua tipe, yaitu
sistem diskrit dan sistem kontinyu. Sistem diskrit adalah sistem yang variabel
keadaannya berubah secara instan pada titik yang terpisah dalam waktu, contoh
sistem diskrit adalah sistem yang terjadi di Bank. Sistem kontinyu adalah sistem
yang variabel-variabel statusnya berubah terus menerus sehubungan dengan waktu,
contohnya adalah pesawat terbang yang bergerak di udara adalah contoh dari sistem
kontinu, karena variabel keadaan seperti posisi dan kecepatan dapat berubah terus
menerus sehubungan dengan waktu.
Model merupakan deskripsi yang menerangkan bagaimana sistem bekerja
atau antar komponen saling interaksi satu sama lain secara logis. Variabel penting
dan tepat pada sebuah sistem merupakan salah satu syarat pokok dalam
pengembangan model. Kajian terhadap interaksi antar variabel satu sama lain
sangat erat kaitannya dengan penemuan variabel itu sendiri. Prinsip dalam
pembangunan model dinamik dengan spesifikasi yang diharapkan dan kebutuhan
pada situasi yang nyata harus bisa direpresentasikan dalam model yang dibuat
dengan beberapa pembeda mode merliputi, aliran konseptual didalam model yang
berbeda harus terdapat perbedaan mencolok, terdapat struktur stok dan aliran yang
nyata. Karakteristik suatu model akan valid apabila hanya melibatkan elemen-
elemen yang secara langsung terlibat dalam masalah yang akan dipecahkan serta
memberikan hasil yang berarti dan mudah dimengerti, dapat digunakan berulang

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 6
Nur Aini Abdullah / 21032010109
(Budiharti, 2015). Model adalah suatu penggambaran abstrak dari sistem dunia riil
atau nyata yang akan bertindak seperti sistem dunia nyata untuk aspek-aspek
tertentu. Model merupakan suatu abstraksi dari realitas, yang akan memperlihatkan
hubungan langsung maupun tidak langsung serta timbal balik atau hubungan sebab
akibat. Suatu model dapat dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek
dari realitas yang dikaji.
Simulasi di dalam sebuah proses merupakan peniruan sesuatu yang nyata
yang terdapat dalam keadaan lingkungannya. Secara harfiah simulasi berasal dari
bahasa asing (inggris) yaitu to simulation dengan terjemahan dalam bahasa
indonesia yang berarti simulasi dengan makna meniru dan membuat tiruan, dimana
objek kajian pada suatu sistem nyata (real system) dibuat tiruannya untuk
menemukan solusi atas permasalahan dalam sistem tersebut. Model adalah suatu
penggambaran kembali dari suatu sistem untuk tujuan mempelajari sistem tersebut.
Model seharusnya cukup detail atau valid untuk dapat menganalisa atau membuat
keputusan untuk menggunakannya untuk membuat keputusan yang sama tentang
sistem yang akan dibuat, jika memungkinkan untuk melakukan dengan sistem
tersebut.
Proses pembuatan model simulasi dimulai dengan menerjemahkan sistem
nyata ke dalam model konseptual, model konseptual kemudian diterjemahkan ke
dalam model simulasi. Proses ini berlangsung secara berulang (iterative) dan rentan
terjadi error, oleh sebab itu verifikasi dan validasi digunakan untuk mengurangi
adanya eror tersebut. Perilaku dinamis dalam model ini dapat dikenali dari hasil
simulasi model. Simulasi model itu sendiri terdiri dari beberapa tahap yaitu:
penyusunan konsep, pembuatan model, simulasi dan validasi hasil simulasi.
Verifikasi merupakan proses menentukan apakah model simulasi telah
mencerminkan model konseptual. Validasi merupakan proses penentuan apakah
model simulasi, sebagai konseptualisasi atau abstraksi merupakan representasi
berarti dan akurat dari sistem nyata (Andira et al., 2020). Selanjutnya dikatakan
bahwa validasi hasil simulasi bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara hasil
simulasi dengan gejala atau proses yang ditirukan. Model dapat dinyatakan baik
bila kesalahan atau simpangan hasil simulasi terhadap gejala atau proses yang
terjadi di dunia nyata relatif kecil. Hasil simulasi yang sudah divalidasi tersebut

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 7
Nur Aini Abdullah / 21032010109
digunakan untuk memahami perilaku gejala atau proses serta kecenderungan di
masa depan, yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi pengambil keputusan untuk
merumuskan suatu kebijakan di masa mendatang. Validasi juga memberikan
keyakinan sejauh mana model dapat dipertanggung jawabkan dalam analisis
kebijakan untuk pemecahan masalah (Ustriyana, 2014).
2.2 Sistem Dinamis
Sistem dinamis menggambarkan sistem yang statusnya berevolusi
menyatakan ruang dalam langkah waktu diskrit. Persamaan yang berbeda
menggambarkan kerangka tertentu. Faktanya, persamaan perbedaan ada sebelum
kondisi diferensial dan telah memainkan peran penting dalam perkembangan
mereka. Sejak tahun 1950-an, persamaan perbedaan memiliki telah mendapatkan
perhatian dari matematikawan dan klien matematika karena keunggulan
matematika internal mereka dan relevansinya dengan hampir setiap divisi modern
sains.
Sistem dinamis adalah suatu metode yang digunakan untuk mempelajari dan
mengatur suatu sistem kompleks yang memiliki skema umpan balik. Sistem
dinamis menjadi alat untuk menganalisis/ mengevaluasi konsekuensi dari sebuah
keputusan, baik konsekuensi jangka pendek maupun jangka panjang dalam
mempelajari interaksi antar komponen dan tingkah lakunya sepanjang waktu.
Terdapat dua langkah dalam pemodelan sistem dinamis, yaitu qualitative
modelling, yang mempresentasikan interaksi antar variabel yang membentuk sistem
dan quantitative modelling yang menggunakan stock flow diagram dimana tujuan
akhirnya adalah menformulasikan dan menyimulasikan model yang dibuat dan
meninjau efek yang ditimbulkan dari interaksi antar variabel yang ada (Prasanto,
2018). Sistem dinamis adalah metodologi untuk mempelajari dan mengelola
sistem-sistem umpan balik (feed back) yang komplek. Metodologi sistem dinamis
berkembang pesat pada dekade 50-an, dikembangkan oleh Jay W Forrester (1961)
yaitu metode pemecahan persoalan yang rumit, persoalan ini muncul dikarenakan
adanya variabel dalam sistem menujukkan adanya sebab akibat atau sebagai
penyelesaian serta menghitung secara matematis tahapan sistem dan
menggambarkan keadaan yang terjadi untuk mengetahui perubahan dan dampak
yang terjadi pada sistem sehingga dapat diketahui karakter dari sistem tersebut.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 8
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Terdapat empat konsep dasar dalam sebuah model sistem dinamis yang
membentuk secara kompleks baik dari struktur maupun karakter dari sistem
tersebut. Konsep tersebut adalah ruang lingkup yang tertutup, loop umpan balik
sebagai komponen dasar sistem, level dan rate, kondisi yang ingin dicapai, kondisi
riil dan perbedaannya. Selain dikatakan sebagai sistem tertutup, sistem dinamis juga
merupakan sistem umpan balik. Terdapat dua macam umpan balik, yaitu umpan
balik negative dan umpan balik positif. Negative feedback atau umpan balik negatif
merupakan bagian yang dapat membuat sistem menjadi seimbang dan stabil
terhadap gangguan yang muncul dalam mencapai target maupun tujuan (goal
seeking). Sedangkan positive feedback atau umpan balik positif akan memperkat
proses awal dalam sistem maupun komponen dalam sistem sehingga
mempengaruhi adanya perubahan dalam sistem itu sendiri.
Sistem dinamis merupakan salah satu model simulasi komputer yang
membentuk management flight simulator membentuk suatu metode untuk
mempelajari sistem yang kompleks dan dinamis dengan memahami resistensi
kebijakan serta efektif dalam menentukan pengambilan kebijkan. Dinamika atau
perilaku sistem dapat diartikan dalam interaksi dan struktur komponen dalam
sebuah sistem. Simulasi dalam konteks ini digunakan untuk mengevaluasi dan
melakukan perbaikan (improvement) terhadap kinerja sistem menggunakan model
komputer sebagai imitasi dari sistem dinamis. Simulasi dapat dikatakan sebagai
tiruan atau usaha untuk meniru dari sebuah sistem nyata (real system) yang menjadi
objek penelitian dalam memecahkan dan memberi usulan dari masalah sistem
tersebut (Khaliq et al., 2022).
Metode sistem dinamis sering digunakan untuk menganalisis sistem dengan
sejumlah besar ketergantungan antar komponen. Membuat model sistem dalam
metode sistem dinamis berfokus pada identifikasi dan pemodelan hubungan sebab
akibat, yang sering kali menyertakan koneksi dalam bentuk loop umpan balik. Loop
ini menunjukkan efek dari mengubah elemen sistem pada perubahan elemen yang
sama di masa mendatang melalui urutan hubungan sebab-akibat. Struktur model
sistem dinamis dibangun dengan menggunakan dua kategori komponen dasar, yaitu
level dan aliran. Tingkat mewakili status elemen yang disorot dari sistem, biasanya
tempat penyimpanan sumber daya (misalnya gudang bahan, buku pesanan, saldo

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 9
Nur Aini Abdullah / 21032010109
akun). Aliran adalah aliran masukan atau keluaran yang menentukan perubahan
level.
Pendekatan sistem dinamik (SD) dapat membantu para peneliti mendapatkan
wawasan tentang perubahan dinamis. Metode SD dapat mensimulasikan banyak
perspektif serta memberikan solusi jangka panjang, masalah yang kompleks dapat
disajikan dalam cara yang ringkas dan sistematis untuk membantu manajer
menguasai masalah. Dengan menggunakan model simulasi, evaluasi efektivitas
berbagai kebijakan dapat dinilai dalam kerangka kerja yang sama. Pemodelan
simulasi telah menjadi alat penting dalam menetapkan implementasi strategis,
analisis kebijakan dan desain di banyak bidang. Dalam hal ini, sistem dinamik dapat
membantu pembuat kebijakan untuk memvisualisasikan secara efektif untuk
memprediksi sesuatu yang tidak terduga bisa terjadi.
System Dynamics (SD) adalah metode untuk menyelidiki perilaku sistem
yang kompleks dari satuan waktu ke waktu dengan mengubah seluruh sistem
menjadi serangkaian stok dan aliran yang saling berhubungan yang saling
mempengaruhi melalui loop umpan balik. Pendekatan dengan sistem dinamik
menggunakan causal loop dan stock flow diagram, di mana causal loop diagram
mewakili hipotesis sebab akibat dari suatu sistem, sedangkan diagram aliran stok
menggambarkan struktur aliran sistem. Di sisi lain, variabel stok menentukan status
sistem pada titik waktu mana pun, sementara variabel aliran menggambarkan
tingkat perubahan stok.
Model Sistem Dinamis berupaya untuk menganalisis kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi sebagai bahan informasi formulasi kebijakan yang
lebih kompleks, berbagai kegiatan seperti konseptualisasi, formulasi dan
penggunaan aplikasi komputer memudahkan untuk menerjemahkan data-data
empiris yang dihimpun. Dibandingkan dengan difusi kebijakan, kelebihan Model
Sistem Dinamis antara lain, pertama memahami fenomena yang kompleks, hal ini
diindikasikan sebagai upaya memahami apa yang terjadi secara aktual. Kedua,
dibutuhkan konseptualisasi untuk menggambarkan perilaku dari setiap kebijakan
yang menjadi rujukan, hal ini berarti Model Sistem Dinamis membutuhkan lebih
banyak pengetahuan untuk memikirkan berbagai hal yang dapat memengaruhi
kebijakan. Ketiga, untuk formulasi kebijakan dalam kasus suatu fenomena harus

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 10
Nur Aini Abdullah / 21032010109
merepresentasikan detail prosedur kegiatan, orang yang terlibat, dan faktor
kemungkinan yang mendapatkan pengaruh
2.3 Pengendalian Bahan Baku Pada Sistem Produksi
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsitem-subsistem yang saling
berinteraksi dengan mentransformasikan input produksi menjadi output produksi.
Input produksi ini dapat berupa bahan baku (material), tenaga kerja (man), modal
(money), mesin (machine), metode (method), energi (energy) dan informasi
(information). Sedangkan output produksi merupakan suatu produk yang dihasilkan
baik berupa barang ataupun jasa. Beberapa elemen yang termasuk dalam sistem
produksi adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dan fasilitas produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan, lingkungan kerja karyawan, serta standar produksi
yang berlaku dalam perusahan tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi-fungsi produksi dengan baik, diperlukan suatu
rangkaian kegiatan yang nantinya akan membentuk suatu sistem yang dinamakan
sistem produksi. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam perusahaan ini akan
selalu saling berhubungan antara yang satu dengan kegiatan lainnya. Oleh karena
itu, untuk memperoleh hasil yang semaksimal mungkin, perlu diadakan
perencanaan yang cermat dan teliti dari sistem produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan produksi dalam suatu perusahaan diperlukan
serangkaian unit yang terpadu dan saling menunjang untuk pelaksanaan proses
produksi, yang disebut dengan sistem produksi. Kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dalam perusahaan ini akan selalu saling berhubungan antara kegiatan
yang satu dengan kegiatan yang lainnya. Oleh karena itu, guna memperoleh hasil
yang sebaik-baiknya, perlu untuk diadakan perencanaan yang cermat dan teliti dari
system produksi yang akan digunakan oleh perusahaan tersebut. Adapun beberapa
hal yang perlu dalam perencanaan system produksi ini adalah perencanaan produk,
perencanaan lokasi pabrik, perencanaan letak fasilitas produksi, perencanaan
lingkungan kerja dan perencanaan standar produksi (Destiyanti, 2021).
Dalam proses produksi perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan suatu
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk menjalankan proses
produksi maka perusahaan memerlukan bahan baku untuk diolah menjadi produk

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 11
Nur Aini Abdullah / 21032010109
dengan nilai tambah dan kualitas terbaik. Agar produksi berjalan dengan tepat
waktu, maka perusahaan harus dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan
dalam proses produksi. Tanpa adanya persediaan maka perusahaan dihadapkan
pada resiko suatu saat perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen
yang diperlukan dalam waktu cepat. Yang berarti perusahaan akan kehilangan
konsumen yang berakibat pula pada hilangnya keuntungan yang akan didapatkan.
Bahan baku adalah sejumlah barang – barang yang dibeli dari pemasok
(supplier) dan akan digunakan atau diolah menjadi produk yang akan dihasilkan
oleh perusahaan. Terdapat dua macam kelompok bahan baku, yaitu:
a. Bahan baku langsung yaitu bahan yang membentuk dan merupakan bagian
dari barang jadi yang biayanya dengan mudah ditelusuri dari biaya barang
jadi barang jadi tersebut. Jumlah bahan baku langsung bersifat variabel
artinya sangat tergantung atau dipengaruhi oleh besar kecilnya volume
produksi atau perubahan output.
b. Bahan baku tidak langsung adalah bahan – bahan yang di pakai dalam proses
produksi, tetapi sulit menentukan biayanya pada setiap barang jadi.
Pengendalian persediaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dapat
dipecahkan dengan metode kuantitatif. Pengendalian persediaan adalah merupakan
salah satu kegiatan dari urutan kegiatan– kegiatan yang berkaitan erat satu sama
lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas, dan biaya. Fungsi
pengendalian persediaan dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu:
1. Menyediakan informasi kepada manajemen mengenai keadaan persediaan,
2. Mempertahankan tingkat persediaan yang ekonomis
3. Menyediakan persediaan dalam jumlah yang secukupnya untuk menjaga
jangan sampai produksi terhenti bila suatu saat pen-supply tidak dapat
menyerahkan pesanan tepat waktu
4. Mengalokasikan ruang penyimpanan barang yang diproses serta barang jadi,
5. Memungkinkan bagian penjualan beroperasi dalam berbagai tingkatan
melalui penyediaan barang jadi.
6. Meningkatkan pemakaian bahan dengan tersedianya keuangan

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 12
Nur Aini Abdullah / 21032010109
7. Merencanakan penyediaan kontrak jangka panjang berdasarkan program
produksi.
2.4 Causal Loop Diagram
Pada model sistem dinamis, causal loop digunakan untuk menangkap sifat
dinamis dari sistem dimodelkan. Causal loop menyediakan metode untuk
memetakan kompleksitas sistem yang bersangkutan terdiri dari variabel, hubungan
sebab akibat dan polaritas dari dua link, dan siklus umpan balik. Struktur causal
loop jelas, sehingga bisa mudah dipahami oleh pembaca yang jelas. Untuk membuat
modelnya, jadi struktur alirannya dijelaskan secara rinci, diagram causal loop perlu
diubah menjadi diagram alir terlebih dahulu. Flow diagram dapat menggambarkan
hubungan antara variabel dan telah dinyatakan dalam bentuk simbol, seperti stock,
flow, dan auxiliary. Dimana stok menyatakan kondisi sistem sewaktu-waktu,
merupakan akumulasi yang terjadi di dalam sistem. Flow adalah struktur kebijakan
yang menjelaskan mengapa dan bagaimana keputusan dibuat berdasarkan pada
informasi yang tersedia dalam sistem, ini aliran adalah satu-satunya variabel dalam
model yang bisa mempengaruhi stok. Auxiliary adalah beberapa hal yang dapat
melengkapi variabel dalam dinamika model sistem.
Sebuah kausal diagram lingkaran adalah konsep untuk mendeteksi umpan
balik yang dihasilkan karena hubungan sebab akibat antar variabel. CLD konseptual
adalah peta mental yang dibuat untuk menekankan banyak interaksi sebab-akibat
dan menunjukkan beberapa hubungan antara variabel kepuasan pelanggan yang
penting dalam perumusan kebijakan. Diagram lingkaran kausal (CLD)
menggambarkan struktur yang digunakan untuk mempelajari dinamika hubungan
antar variabel. Dua atau lebih variabel dihubungkan bersama oleh sebuah tautan
seperti panah di CLD. Komponen loop umpan balik adalah lingkaran variabel dan
hubungan mereka. Setiap hubungan sebab akibat diberi polaritas, baik positif (+)
atau negatif (-), untuk mencerminkan bagaimana variabel dependen berubah kapan
variabel independen berubah (-). Loop utama ditandai dengan pengenal loop, yang
menunjukkan apakah itu umpan balik positif (memperkuat) atau negatif
(menyeimbangkan). Struktur CLD dapat digunakan untuk melacak peristiwa untuk
memecahkan masalah yang muncul. CLD juga menampilkan pola kejadian, yang
berguna untuk perencanaan. Suatu organisasi dapat menggunakan deteksi pola

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 13
Nur Aini Abdullah / 21032010109
untuk menempatkan kejadian terbaru dalam konteks dengan peristiwa serupa
lainnya. Diagram ini terkait dengan kecenderungan untuk memasukkan lebih
banyak variabel ke dalam model dan dengan demikian membuatnya lebih realistis
(Aryani & Siallagan, 2021).
Model Causal Loop Diagram adalah salah satu model digunakan untuk
memecahkan masalah dengan pendekatan sistem yang mempertimbangkan
kompleksitas dinamis dari sistem atau untuk mendukung pendekatan sistem
dinamik. Model Causal Loop Diagram berfokus pada hubungan sebab akibat antar
komponen sistem yang digambarkan dalam suatu diagram berupa garis lengkung
yang berujung tanda panah yang menghubungkan antara komponen sistem yang
satu dengan lainnya. Dalam casual loop diagram terdapat arah garis positif dan
negatif. Arah garis pengaruh berarti arah pengaruh rantai sebab akibat. Ketika ada
tanda "+" di ujung atas garis pengaruh, variabel di kedua sisi garis pengaruh
berubah ke arah yang sama, jika tidak mereka berubah di sisi yang berlawanan.
Semua variabel dan garis pengaruh membuat sketsa sistem loop umpan balik
negatif (menyeimbangkan) dan positif (memperkuat). Dalam loop umpan balik
negatif, sistem berusaha untuk menyeimbangkan situasi. Sebaliknya, keseimbangan
yang tidak stabil dapat ditunjukkan dalam loop umpan balik positif (Puspitasari et
al., 2021).
Dalam diagram lingkaran kausal, hanya ada umpan balik positif dan negatif.
Saat itu diformulasikan sebagai diagram alir. Causal loop diagram diperlukan
untuk memahami keseluruhan skenario struktural dan menyelidiki umpan balik
antara variabel yang terpengaruh kepuasan pelanggan untuk mengatasi tantangan
pengambilan keputusan. Akibatnya, organisasi harus memperluas model mental
mereka untuk memahami struktur umpan balik dari keterkaitan antara variabel,
yang memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi struktur yang menghasilkan
kepuasan konsumen. Sebuah causal loop diagram adalah konsep untuk mendeteksi
umpan balik yang dihasilkan karena hubungan sebab akibat antar variabel. CLD
konseptual adalah peta mental yang dibuat untuk menekankan banyak interaksi
sebab-akibat dan menunjukkan beberapa hubungan antara variabel kepuasan
pelanggan yang penting dalam perumusan kebijakan.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 14
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Model CLD adalah model yang banyak digunakan dalam pemecahan masalah
dengan pendekatan sistem yang mempertimbangkan kompleksitas dinamis dari
sistem atau untuk mendukung pendekatan sistem dinamik. Model CLD
menekankan perhatiannya kepada hubungan sebabakibat antar komponen sistem
yang digambarkan dalam suatu diagram berupa garis lengkung yang berujung tanda
panah yang menghubungkan antara komponen sistem yang satu dengan lainnya.
Ujung panah dibubuhi tanda huruf ”S” yang menandakan bahwa jika komponen
yang mempengaruhi atau sebagai penyebabnya berubah atau meningkat maka
komponen yang dipengaruhinya akan berubah atau meningkat juga dan tanda huruf
”O” menandakan akbatnya berlawanan dengan pengertian bila komponen yang
mempengaruhi meningkat maka komponen yang dipengaruhinya menurun.
Pendekatan memalui model CLD mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
a. Mendorong untuk dapat melihat permasalahan secara menyeluruh, baik dari
segi cakupan dan waktu sehingga dapat mencegah pemikiran yang sempit.
b. Gambaran rantai hubungan sebab akibat membuat lebih eksplisit dan dasar
pemikiran akan lebih baik.
c. Memungkinkan efektifitas komunikasi dapat berjalan dan perwujudan kerja
sama tim akan lebih baik.
d. Membantu mengeksplorasi alternative kebijakan dan keputusan sehingga
konsekuensinya dapat diantisipasi lebih awal.
e. Memungkinkan keberadaan posisi yang baik untuk mengambil keputusan.
(Safii et al., 2021)
Causal loop diagram (CLD) adalah alat untuk mengungkapkan hubungan
sebab akibat antara sekumpulan variabel (atau faktor) yang beroperasi di sebuah
sistem. Elemen dasar CLD adalah variabel (faktor) dan tanda panah (link). Sebuah
'variabel' adalah kondisi, situasi, tindakan, atau keputusan yang dapat
mempengaruhi, dan dapat dipengaruhi oleh, orang lain variabel. Sebuah variabel
dapat bersifat kuantitatif (terukur) seperti keuntungan, produktivitas, atau
ketidakhadiran, atau bisa juga kuantitatif (lunak). CLD atau Diagram simpal kausal
adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat (causal
relationship) ke dalam bahasa gambar tertentu. Gambar tersebut terdiri atas panah
yang saling mengait sehingga membentuk sebuah diagram simpal (causal loop),

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 15
Nur Aini Abdullah / 21032010109
dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan
akibat. Keduanya, baik unsur sebab maupun akibat, atau salah satu diantaranya
(sebab saja atau akibat saja) harus merujuk keadaan yang terukur, baik secara
kualitatif untuk keadaan yang dirasakan (perceived) maupun secara kuantitatif
untuk keadaan nyata (aktual). Elemen dasar CLD terdiri atas:
▪ Variabel (faktor)
Merupakan suatu kondisi, tindakan, keputusan atau situasi yang akan
mempengaruhi dan dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. Beberapa
contoh variabel diantaranya data kuantitatif (misalnya keuntungan, produktivitas)
atau dapat berupa variabel kualitatif (misalnya reputasi, motivasi, kepercayaan
masyarakat) dan sebagainya.
▪ Tanda Panah
Menyatakan pengaruh kausal (keterkaitan kausal) langsung yang terjadi
antara dua variabel. Tanda polaritas keterkaitan positif (+) atau negatif (-)
mengindikasikan sifat pengaruh yang memperkuat hubungan atau menunjukkan
tanda balancing antar suatu hubungan.
2.5 Activity Cycle Diagram
Activity Cycle Diagram / ACD adalah salah satu cara yang dipakai untuk
memodelkan interaksi dari suatu entitas pada sistem dengan struktur antrian yang
cukup besar dan dominan. Activity Cycle Diagram dilengkapi dengan gambar –
gambar yang mampu mendeskripsikan interkasi-interaksi antar entitas dan mampu
menggambarkan kondisi sistem dari setiap entity.. Pada ACD dikenal dua jenis state
yaitu active state dan passive state.
a. Activite State atau disebut dengan activity adalah kondisi entitas yang berada
dalam sistem atau sedang dilayani oleh server serta aktifitas entity lainnya
yang merupakan kategori event aktif dalam sistem.
b. Passive state adalah kondisi dari suatu entitas atau resources tidak sedang
mengalami pelayanan dalam server, serta serta menggambarkan kondisi
antrian – antrian entity dalam sistem dan elemen non entity saat tidak sedang
berfungsi melayani entity atau dalam kondisi set-up, breakdown, serta kondisi
failure dan shift.
(Rosihan & Yuniawati, 2021)

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 16
Nur Aini Abdullah / 21032010109
2.6 Vensim
Vensim merupakan sebuah perangkat lunak pemodelan visual yang
sederhana dan fleksibel. Perangkat lunak Vensim ini dapat digunakan untuk
membuat konsep, dokumentasi, simulasi, analisis, dan optimasi model sistem
dinamik mulai dari pembuatan diagram simpal kausal atau dari pembuatan diagram
stock dan flow. Dengan menggunakan perangkat lunak Vensim, kata-kata atau
variabel dapat dihubungkan dengan tanda panah. Hubungan antar variabel tersebut
dimasukkan dan dicatat sebagai hubungan-hubungan kausal. Editor persamaan
(equation editor) Vensim akan menggunakan informasi ini untuk membantu
membentuk model simulasi yang lengkap.
Vensim adalah perangkat lunak pemodelan visual yang sederhana dan
fleksibel. Vensim adalah program pembangunan model serta simulator. Vensim
dikhususkan untuk alat pemodelan visual yang memungkinkan untuk
konseptualisasi, dokumentasi, simulasi, analisis, dan optimalisasi model sistem
dinamis. Vensim menawarkan cara membangun model simulasi dari diagram
lingkaran kausal atau diagram stok dan aliran yang sederhana dan fleksibel.
Vensim merupakan suatu perangkat pemodelan visual yang membolehkan
Anda untuk melakukan konseptualisasi, dokumentasi, simulasi, analisis, dan
optimasi model sistem dinamis. Vensim adalah salah satu alat perangkat lunak yang
menggunakan sistem dinamis untuk memodelkan dan memberikan solusi pada
masalah. Alat pemodelan ini menggunakan metode pemodelan objektif
(Donoriyanto & Rahmawati, 2022).
Model yang telah dibangun nantinya dapat dianalisis menggunakan
perangkat-perangkat yang ada di Vensim ini. Analisis model tersebut diantaranya
analisis terhadap variabel-variabel penyebabnya, terhadap variabel-variabel
akibatnya, dan terhadap simpal kausal yang melibatkan variabel-variabel tersebut.
Selain itu, ketika model disimulasikan, Vensim menyediakan perangkat-perangkat
untuk mengeksplorasi pola perilaku model. Aplikasi Vensim ini dirancang dan
dikembangkan oleh Ventana System, Inc. dari Harvard, Massachusetts. Awalnya,
Vensim dibuat menggunakan bahasa pemrograman Pascal. Pada tahun 1988
Vensim dibuat menggunakan bahasa C dengan lingkungan berbasis grafik
Windows-X.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 17
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Perangkat Lunak Vensim tersedia dalam beberapa konfigurasi untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pemodelan, yaitu:
a. Vensim PLE (Personal Learning Edition)
Vensim PLE ini membantu penggunanya memulai dengan membangun
pemodelan systems thinking dan sistem dinamik. Vensim PLE sendiri menawarkan
pembangunan model simulasi dengan diagram sebab akibat loop atau causal loop
diagram diagram alir stok (stock flow diagram) dengan konsep yang sederhana dan
fleksibel. Model simulasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai salah satu alat
pendukung keputusan dalam kebijakan. Dengan menghubungkan kata-kata dengan
tanda panah, keterkaitan antar variabel sistem dimasukan dan dicatat sebagai
hubungan kausal. Anda dapat menganalisis model yang telah Anda buat melalui
proses building, melihat pada penyebab dan penggunaan suatu variabel, dan juga
pada loop yang melibatkan variabel.
b. Vensim Professional
Memungkinkan penggunanya untuk menggunakan subskrip untuk
memudahkan penanganan kompleksitas rinci, berisi editor teks, dan memiliki
kemampuan optimasi termasuk kalibrasi model dan optimasi kebijakan.
c. Vensim DSS
Memungkinkan penggunanya untuk membuat simulator manajemen untuk
model, untuk menyesuaikan Vensim dengan mendefinisikan makro atau fungsi
eksternal, dan untuk menautkan ke perangkat lunak pemrograman lain melalui
Vensim DLL.
Berikut adalah tahapan yang biasanya digunakan untuk membangun dan
menggunakan model-model Vensim.
a. Mengonstruksi sebuah model atau membuka model yang sudah dibangun.
b. Memeriksa struktur model menggunakan perangkat-perangkat analisis
struktural
c. Melakukan simulasi model dengan menggerakkan parameter model untuk
melihat bagaimana responsnya.
d. Memeriksa perilaku yang diinginkan lebih rinci menggunakan perangkat-
perangkat analisis data set.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 18
Nur Aini Abdullah / 21032010109
e. Melakukan eksperimen simulasi secara terkendali dan melakukan perbaikan-
perbaikan model.
f. Mempresentasikan model dan grafik pola perilakunya kepada pengguna
model menggunakan hasil-hasil SyntheSim, alat analisis grafik dan tabel.
Proses pembangunan, pemeriksaan, dan modifikasi model seharusnya iteratif,
berangkat dari model yang sederhana dengan umpan-umpan balikan sampai
akhirnya menghasilkan model yang cukup rumit (Almamalik, 2021).

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 19
Nur Aini Abdullah / 21032010109
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Data dalam penelitian ini didapat melalui studi kepustakaan atau studi
literatur dengan waktu yang tidak ditentukan.
3.2 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
melakukan observasi langsung di PT. XYZ sehingga diperoleh data primer dan
pengambilan data history perusahaan, sehingga didapatkan data sekunder. Data ini
akan menjadi input pada pengolahan data. Data yang diperlukan adalah data
kapasitas produksi yang tersedia tiap tahunnya. Data tersebut meliputi:
a. Data Ketersediaan Bahan Baku
b. Data Hasil Produksi
c. Data Proses Produksi Tidak Baik
d. Data Jumlah Permintaan
3.3 Causal Loop Diagram

Gambar 3.1 Casual Loop Diagram


Dari gambar 3.1, terlihat hubungan antar variabel pada simulasi ketersediaan
bahan mie instan. Dari diagram tersebut, dapat diketahui bahwa alat, perlengkapan
produksi, dan kualitas material yang baik, serta suhu ruangan yang stabil
berpengaruh positif atau berbanding lurus terhadap output atau hasil produksi,
menyebabkan meningkatnya hasil produksi. Namun, alat dan perlengkapan yang
tidak baik (kurang memenuhi), serta suhu ruangan yang tidak stabil berpengaruh
positif menciptakan proses produksi yang tidak baik (kurang bagus), dan proses

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 20
Nur Aini Abdullah / 21032010109
produksi yang tidak baik berpengaruh negatif atau berbanding terbalik terhadap
hasil produksi, menyebabkan penurunan pada hasil produksi. Adapun peningkatan
permintaan berpengaruh positif atau berbanding lurus terhadap permintaan mie
instan, sedangkan penurunan permintaan berpengaruh negatif atau berbanding
terbalik terhadap permintaan mie instan. Masing-masing hasil produksi dan
permintaan mie instan berpengaruh positif atau berbanding lurus terhadap
persediaan bahan mie instan. Dinyatakan demikian karena meningkatnya hasil
produksi dan permintaan mie instan akan menyebabkan peningkatan jumlah
persediaan bahan mie instan, begitu juga sebaliknya.
3.4 Flowchart
Data yang telah dikumpulkan kemudian akan diolah untuk menentukan
model simulasi dengan software Vensim. Berikut ini adalah langkah penyelesaian
masalah:

Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan

Perumusan Masalah

Penentuan Batasan Masalah, Tujuan


Penelitian, dan Manfaat Penelitian

Pengumpulan data :
a. Data Ketersediaan Bahan Baku
b. Data Hasil Produksi
c. Data Proses Produksi Tidak Baik
d. Data Jumlah Permintaan

Pengolahan Data Menggunakan Software


Vensim

B A

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 21
Nur Aini Abdullah / 21032010109
A
B

Verifikasi

Tidak
Valid

Ya

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart


1. Mulai
Tahap paling awal dalam melakukan penelitian yang mana menunjukkan atau
menyatakan dimulainya penelitian ini untuk dilanjutkan proses selanjutnya.
2. Studi Literatur
Studi literatur adalah teknik pengumpulan data melalui buku, literatur,
catatan, serta berbagai laporan maupun jurnal.
3. Studi Lapangan
Pada studi lapangan dilakukan pengamatan secara langsung terhadap objek
yang diteliti.
4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yaitu mengidentifikasi, memilih, dan merumuskan
masalah sesuai dengan masalah yang akan dipecahkan yaitu menentukan
model dan simulasi sistem dinamik kapasitas produksi produk mie instan di
PT. XYZ.
5. Penentuan batasan masalah, Tujuan penelitian, dan Manfaat penelitian
Batasan masalah diberikan agar permasalahan tidak melebar terlalu jauh yaitu
hanya sebatas model simulasi sistem dinamik kapasitas produksi mie instan
di PT. XYZ. Setelah batasan masalah dilanjutkan dengan perumusan tujuan

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 22
Nur Aini Abdullah / 21032010109
penelitian agar tujuan yang diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan
yaitu memaksimalkan kapasitas produksi dengan memanfaatkan tenaga kerja
yang dimiliki agar dapat memenuhi permintaan para konsumen. Manfaat
penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan yaitu dapat
membuat sistem dinamik yang tepat sehingga tidak mengecewakan
pelanggan dan kapasitas produksi bisa maksimal.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah data yang akan digunakan untuk proses atau input
penelitian. Pada studi kasus ini ada 4 data yang di-input, yaitu data
ketersediaan bahan baku, data hasil produksi, data proses produksi tidak baik,
dan data jumlah permintaan.
7. Pengolahan Data
Pengolahan data berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data pada
penelitian ini diolah menggunakan software Vensim.
8. Verifikasi
Verifikasi adalah proses penyusunan laporan penelitian yang dipergunakan
dalam menilai kebenaran landasan teori dengan fakta di lapangan.
9. Valid
Pada tahap ini apabila data valid maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya,
namun apabila data tidak valid maka kembali ke tahap pengumpulan data.
10. Hasil dan Pembahasan
Di tahap ini didapatkan hasil mengenai pengolahan data pada software
Vensim, selanjutnya dilakukan pembahasan untuk memperjelas data yang ada
dan untuk membahas penyelesaian permasalahannya.
11. Kesimpulan dan Saran
Bagian ini dapat ditarik kesimpulan yaitu pernyataan secara singkat dari
analisa yang dilakukan dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.
Tahap terakhir dari seluruh proses dari penelitian serta penutup dari penelitian
tersebut.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 23
Nur Aini Abdullah / 21032010109
12. Selesai
Semua tahapan pada penelitian telah selesai. Tahap ini menyatakan
berakhirnya kegiatan penelitian dan dapat diambil sebuah kesimpulan dari
penelitian yang dilakukan.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 24
Nur Aini Abdullah / 21032010109
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.7 4.1 Verifikasi dan Validasi


Verifikasi merupakan proses membangun kebenaran, akurasi, atau validitas
sesuatu. Verifikasi juag bisa diartikan sebagai perbandingan dua atau lebih item
atau penggunaan tes tambahan untuk memastikan keakuratan atau kebenaran
informasi. Validasi adalah kegiatan untuk mengukur sejauh mana perbedaan skor
yang mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi
menyangkut karakteristik yang diukur, atau mengukur sejauh mana kesalahan
sebenarnya pada individu, kelompok yang sama dari satu situasi ke yang lain.
Dalam penelitian ini didapatkan nilai replikasi dari aktivitas produksi mie instan
pada PT. XYZ.
A. Verifikasi
Model yang telah dibuat kemudian diverifikasi apakah terjadi error atau
tidak, bila model terjadi error, maka logika dari simulasi yang dibuat belum
sepenuhnya benar. Model yang mengalami error harus mengulang pembuatan
model awal simulasi. Adapun hasil running dari model yang telah dibuat pada tiga
area pendistribusian tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah dan terlihat bahwa
model tersebut bebas dari error, sehingga model telah memenuhi tahap verifikasi
sebagai berikut:

Gambar 4.1 Verifikasi Model Vensim


B. Validasi
Validasi dilakukan secara statistik dengan membandingkan data empiris
sistem nyata dengan output simulasi model. Variabel yang akan diuji adalah
variabel order rate.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 25
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Berikut ini adalah validasi model pada Vensim:
Tabel 4.1 Validasi Model pada Vensim
Total Ketersediaan Bahan Mie Instan
Tahun
Real Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Simulasi 4
2022 1950 3000 3000 3000 3000
2023 1570 1760 1760 1760 2360
2024 1550 920 620 820 2020
2025 1900 480 -420 180 1980
2026 2500 440 -1360 -160 2240
2027 3900 800 -2200 -200 2800
Rata-rata 2228,333333 1233,333333 233,3333333 900 2400
STD 888,4912305 988,0620763 1950,452939 1265,543362 416,6533331
Dengan:
1) Simulasi 1
• Berdasarkan persen error dari rata-rata data empiris dan data output simulasi:
[𝑆̅ − 𝐴̅]
E1 =
𝐴
[1233,333333 − 2228,333333]
E1 = = 0,4465 = 44,7%
2228,333333
• Berdasarkan persen error dari standard deviasi data empiris dan data output
simulasi:
[𝑆𝑠 − 𝑆𝑎]
E2 =
𝑆𝑎
[988,0620763 − 888,4912305]
E2 = = 0,112 = 11,2%
888,4912305
2) Simulasi 2
• Berdasarkan persen error dari rata-rata data empiris dan data output simulasi:
[𝑆̅ − 𝐴̅]
E1 =
𝐴
[233,3333333 − 2228,333333]
E1 = = 0,8952 = 89,5%
2228,333333
• Berdasarkan persen error dari standard deviasi data empiris dan data output
simulasi:
[𝑆𝑠 − 𝑆𝑎]
E2 =
𝑆𝑎

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 26
Nur Aini Abdullah / 21032010109
[1950,452939 − 888,4912305]
E2 = = 1,195 = 119,5%
888,4912305
3) Simulasi 3
• Berdasarkan persen error dari rata-rata data empiris dan data output simulasi:
[𝑆̅ − 𝐴̅]
E1 =
𝐴
[900 − 2228,333333]
E1 = = 0,596 = 59,6%
2228,333333
• Berdasarkan persen error dari standard deviasi data empiris dan data output
simulasi:
[𝑆𝑠 − 𝑆𝑎]
E2 =
𝑆𝑎
[1265,543362 − 888,4912305]
E2 = = 0,4243 = 42,4%
888,4912305
4) Simulasi 4
• Berdasarkan persen error dari rata-rata data empiris dan data output simulasi:
[𝑆̅ − 𝐴̅]
E1 =
𝐴
[2400 − 2228,333333]
E1 = = 0,077 = 7,7%
2228,333333
• Berdasarkan persen error dari standard deviasi data empiris dan data output
simulasi:
[𝑆𝑠 − 𝑆𝑎]
E2 =
𝑆𝑎
[416,6533331 − 888,4912305]
E2 = = 0,531 = 53,1%
888,4912305

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 27
Nur Aini Abdullah / 21032010109
2.8 4.2 Output Simulasi
Output simulasi dari aktivitas produksi mie instan PT. XYZ dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 4.2 Model Ketersediaan Bahan Mie Instan dengan Software Vensim
A. Skenario 1
• Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.3 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 1

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 28
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Analisa:
Pada grafik pad tersebut dapat disimpulkan ketersediaan bahan mie instan
pada skenario 1 pada tahun 2022 ke 2025 mengalami penurunan dan kemudian
kembali mengalami peningkatan pada tahun 2026 menuju 2027.
• Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.4 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 1


Analisa:
Pada tabel pad diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan bahan mie instan
pada skenario 1 tahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 1760
box, pada tahun 2024 sebanyak 920 box, pada tahun 2025 sebanyak 480 box, pada
tahun 2026 sebanyak 440 box, dan pada tahun 2027 sebanyak 800 box.
B. Skenario 2
• Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.5 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 2


Analisa:
Pada grafik pad diatas dapat disimpulkan ketersediaan bahan mie instan pada
skenario 2 pada tahun 2022 ke 2027 mengalami penurunan tiap tahunnya.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 29
Nur Aini Abdullah / 21032010109
• Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.6 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 2


Analisa:
Pada tabel pad diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan bahan mie instan
pada skenario 2 tahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 1760
box, pada tahun 2024 sebanyak 620 box, pada tahun 2025 kekurangan sebanyak
420 box, pada tahun 2026 kekurangan sebanyak 1360 box, dan pada tahun 2027
kekurangan sebanyak 2200 box.
C. Skenario 3
• Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.7 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 3


Analisa:
Pada grafik pad diatas dapat disimpulkan ketersediaan bahan mie instan pada
skenario 3 pada tahun 2022 ke 2026 mengalami penurunan dan mulai menurun
landai pada tahun 2027.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 30
Nur Aini Abdullah / 21032010109
• Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.8 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 3


Analisa:
Pada tabel pad diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan mie instan pada
skenario 3 tahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 1760 box,
pada tahun 2024 sebanyak 820 box, pada tahun 2025 sebanyak 180 box, pada tahun
2026 kekurangan sebanyak 160 box, dan pada tahun 2027 kekurangan sebanyak
200 box.
D. Skenario 4
• Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.9 Graph Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 4


Analisa:
Pada grafik pad diatas dapat disimpulkan ketersediaan bahan mie instan pada
skenario 4 pada tahun 2022 menuju tahun 2024 mengalami penurunan namun
selanjutnya pada tahun 2025 hingga tahun 2027 selalu mengalami peningkatan tiap
tahunnya.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 31
Nur Aini Abdullah / 21032010109
• Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan

Gambar 4.10 Tabel Pad Ketersediaan Bahan Mie Instan Skenario 4


Analisa:
Pada tabel pad diatas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan bahan mie instan
pada skenario 4 tahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 2360
box, pada tahun 2024 sebanyak 2020 box, pada tahun 2025 sebanyak 1980 box,
pada tahun 2026 sebanyak 2240 box, dan pada tahun 2027 sebanyak 2800 box.
E. User Interface

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 32
Nur Aini Abdullah / 21032010109
Gambar 4.11 User Interface
Analisa:
Pada gambar didapatkan Stock Flow Diagram yang telah disesuaikan dan
terdapat user interface yang adjustable atau dapat disesuaikan oleh pengguna atau
user. Sehingga pemodelan sistem dinamis dapat lebih mudah dijalankan oleh
pengguna Ketika pemodelan telah dibuat oleh creator.
2.9 4.3 Analisa Output
Dari hasil output keempat skenario diatas, skenario empat merupakan
skenario yang mendekati kondisi sebenarnya dengan total ketersediaan bahan mie
instan di pasaran tidak memiliki selisih yang sangat jauh dengan jumlah permintaan
yakni pada tahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 2360 box,
pada tahun 2024 sebanyak 2020 box, pada tahun 2025 sebanyak 1980 box, pada
tahun 2026 sebanyak 2240 box, dan pada tahun 2027 sebanyak 2800 box. Selain
itu, skenario empat juga menghasilkan error paling kecil dengan error pada rata-
rata sebesar 7,7% dan error pada standar deviasi sebesar 53,1%. Kemudian disusul
oleh skenario pertama dengan ketersediaan bahan mie instan pada tahun 2022
sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 1760 box, pada tahun 2024 sebanyak
920 box, pada tahun 2025 sebanyak 480 box, pada tahun 2026 sebanyak 440 box,
dan pada tahun 2027 sebanyak 800 box, dengan error pada rata-rata sebesar 44,7%
dan error pada standar deviasi sebesar 11,2%. Selanjutnya terdapat skenario ketiga
dengan ketersediaan mie instan padatahun 2022 sebanyak 3000 box, pada tahun
2023 sebanyak 1760 box, pada tahun 2024 sebanyak 820 box, pada tahun 2025
sebanyak 180 box, pada tahun 2026 kekurangan sebanyak 160 box, dan pada tahun
2027 kekurangan sebanyak 200 box, dengan error pada rata-rata sebesar 59,6% dan

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 33
Nur Aini Abdullah / 21032010109
error pada standar deviasi sebesar 42,4%. Dan terakhir, skenario kedua yang
memiliki selisih terbesar dengan ketersediaan bahan mie instan pada tahun 2022
sebanyak 3000 box, pada tahun 2023 sebanyak 1760 box, pada tahun 2024 sebanyak
620 box, pada tahun 2025 kekurangan sebanyak 420 box, pada tahun 2026
kekurangan sebanyak 1360 box, dan pada tahun 2027 kekurangan sebanyak 2200
box, dengan error pada rata-rata sebesar 89,5% dan error pada standar deviasi
sebesar 119,5%.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 34
Nur Aini Abdullah / 21032010109
BAB V
PENUTUP
2.10 5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari permasalahan ini adalah:
1. Dari permasalahan yang ada, dibuat empat skenario yang mungkin terjadi.
Skenario pertama adalah peramalan bahwa tidak ada perubahan kondisi pada
variabel-variabel yang terlibat. Skenario kedua meramalkan adanya
peningkatan permintaan. Skenario ketiga meramalkan adanya penurunan
permintaan yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan permintaan
yang telah terjadi pada skenario kedua. Pada skenario keempat, terjadi
peningkatan nilai dua kali lipat pada variabel alat dan perlengkapan produksi.
2. Berdasarkan output, didapatkan dari running software Vensim untuk simulasi
produksi mie instan untuk empat kali skenario dengan hasil total ketersediaan
bahan mis instan yang berbeda-beda. Dari hasil keempat skenario tersebut
dipilih skenario terbaik yakni skenario keempat karena memiliki total
ketersediaan bahan baku yang selisihnya tidak banyak dengan jumlah
permintaan. Pada skenario keempat, total ketersediaan bahan mie instan di
pasaran tidak memiliki selisih yang sangat jauh dengan jumlah permintaan,
yakni sebanyak 3000 box pada tahun 2022, sebanyak 2360 box pada tahun
2023, sebanyak 2020 box pada tahun 2024, sebanyak 1980 box pada tahun
2025, sebanyak 2240 box pada tahun 2026, dan sebanyak 2800 box pada
tahun 2027. Selain itu, skenario empat juga menghasilkan error paling kecil
dengan error pada rata-rata sebesar 7,7% dan error pada standar deviasi
sebesar 53,1%.
3. Persediaan suatu barang yang berlebih dapat menjadi suatu permasalahan
baru yang mendatangkan kerugian, seperti menurunnya nilai kualitas dari
barang yang dibeli, kesulitan dalam melunasi tagihan dari para pemasok, dan
likuiditas usaha tidak seimbang karena proporsi asset yang dimilki tidak
seimbang. Maka dalam mengatasi permasalahan kelebihan stok bahan mie
instan, PT. XYZ dapat melakukan monitoring stok barang yanga dimiliki
secara berkala. Pemantauan berkala ini dapat membantu untuk mengetahui
keadaan terbaru dari stok barang yang dimiliki. Agar tidak terjadi over

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 35
Nur Aini Abdullah / 21032010109
produksi, sebaiknya kegiatan penambahan kapasitas terpasang tidak
dilakukan sekaligus, namun secara berkala.
2.11 5.2 Saran
1. Sebaiknya menggunakan setidaknya dua software yang berbeda untuk
membandingkan output atau hasil running simulasinya.
2. Sebaiknya menambah beberapa skenario untuk mendapatkan hasil yang lebih
optimal dan lebih mendekati total persediaan.
3. Sebaiknya menambah variabel lain sehingga simulasi dapat lebih relevan
dengan kejadian sebenarnya.

Avril Firda Amelia / 21032010093 Praktikum Simulasi Komputer


Tugas Besar 36
Nur Aini Abdullah / 21032010109
DAFTAR PUSTAKA

Almamalik, K.K. (2021). Pengenalan Pemodelan Sistem Dinamik menggunakan


Vensim PLE. Jakarta: Guepedia.
Andira, A., Runtuk, J. K., & Maukar, A. L. (2020). Studi Simulasi Sistem Pada
Perusahaan Jasa Pengiriman Barang dan Ekspedisi, Jurnal Rekayasa Sistem
Industri, 9(3), 145–152.
Aryani, R. P., & Siallagan, M. (2021). Causal Loop Diagram for Better
Understanding of Customer Satisfaction in The Indonesian Public Service.
Journal of International Conference Proceedings, 4(2), 76–88.
Budiharti, N. (2015). Simulasi Sistem Industri. Malang: CV Dream Litera Buana.
Destiyanti, N. (2021). Sistem Produksi Kerajinan Bambu Wulung Perspektif
Ekonomi Islam (Studi Kasus Industri Kerajinan Bambu Wulung Desa
Kemutug Kidul, Baturraden, Banyumas). Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis
Syariah, 3(1), 11–25.
Donoriyanto, D. S., & Rahmawati, N. (2022). Optimization of Production Capacity
using a Dynamic System Approach at Food Company. International
Conference Eco-Innovation in Science, Engineering, and Technology, 2022,
261–265.
Khaliq, A., Ibrahim, T. F., Alotaibi, A. M., Shoaib, M., & El-moneam, M. A.
(2022). Dynamical Analysis of Discrete-Time Two-Predators One-Prey
Lotka – Volterra Model. Mathematics, 10(4015), 1–30.
Puspitasari, D. I., Donoriyanto, D. S., Purnamawati, E., Moenandar, S., & Widodo,
L. U. (2021). Perencanaan Pembukaan Program Studi Kedokteran Upn
Veteran Jawa Timur Dengan Model Simulasi Dinamis. Tekmapro : Journal
of Industrial Engineering and Management, 16(1), 1–12.
Rosihan, R. I., & Yuniawati, W. (2021). SIMULASI ANTRIAN PADA ANTRIAN
FARMASI DI RUMAH SAKIT X DENGAN SOFTWARE PROMODEL.
Rekavasi, 9(1), 65–74.
Safii, M., Husain, H., Wahyudi, M., & Zarlis, M. (2021). Model Dinamis Analisis
Keputusan Penanganan Penyebaran Covid-19 Menggunakan Causal Loop
Diagram. Jurnal Informatika, 8(2), 106–110.
Ustriyana, I. N. G. (2014). Dinamikas Sistem Perberasan di Bali. Denpasar:
Udayana University Press.
LAMPIRAN
Jurnal yang dipakai:

Anda mungkin juga menyukai