Anda di halaman 1dari 12

MODUL 5

LINE BALANCING

Disusun Oleh:

Tim Laboratorium Ergonomi

DEPARTEMEN LABORARORIUM ERGONOMI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG

KOTA BANDUNG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan Modul 5 mengenai Praktikum Line
Balancing. Penyusunan Modul ini disusun untuk menjadi acuan kegiatan
praktikum Mata Kuliah Sistem Produksi.

Akhirnya kami menyadari bahwa Modul ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan Modul selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terimakasih dan semoga Modul ini bermanfaat bagi
para pembaca.

Bandung , Juni 2019

Tim Laboratorium Ergonomi

2
DAFTAR ISI

Cover 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

Bagian I
Pengantar Keseimbangan Lini (Line Balancing) 4

Pengertian Keseimbangan Lini (Line Balancing) 4


Manfaat Keseimbangan Lini (Line Balancing) 4
Metode Keseimbangan Lini (Line Balancing) 5

Bagian II
Pedoman Praktikum 7

Pengantar 7
Kegiatan Praktikum 7

Bagian III
Pedoman Penulisan Laporan Praktikum 11

Aturan Penulisan Laporan 11


Sistematika Penulisan Laporan 12

3
BAGIAN I
PENGANTAR Keseimbangan Lini (Line
Balancing)

Pengertian Keseimbangan Lini (Line Balancing)


Keseimbangan Lini atau lebih dikenal dengan istilah Line Balancing adalah
strategi produksi untuk menyeimbangkan waktu dan beban kerja di sejumlah
proses yang saling berhubungan dalam suatu lini produksi sehingga tidak terjadi
kemacetan proses ataupun kapasitas yang berlebihan. Waktu dan beban kerja di
setiap stasiun perakitan harus dikendalikan sesuai dengan waktu siklus yang
ditentukan, kemacetan (terlalu lama) proses pada produksi ataupun kapasitas
berlebihan (terlalu cepat) pada proses produksi yang saling berhubungan akan
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan manufaktur yang bersangkutan.
Kelebihan kapasitas yang menyebabkan menganggurnya mesin maupun tenaga
kerja biasanya disebut dengan istilah “idle” dalam produksi.

Untuk memastikan keseimbangan lini yang optimal, tugas atau beban kerja untuk
setiap stasiun kerja harus memiliki jumlah kerja yang hampir sama waktunya
untuk dikerjakan serta tidak boleh melebihi waktu siklus stasiun kerja yang telah
ditentukan. Lini Produksi harus dirancang secara efektif dan tugas-tugas perlu
didistribusikan diantara pekerja, mesin dan stasiun kerja untuk memastikan setiap
segmen lini dalam proses produksi dapat dipenuhi dalam kerangka waktu dan
kapasitas produksi yang tersedia..

Manfaat Keseimbangan Lini (Line Balancing)


Line Balancing merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan produksi.
Adapun manfaat dari Line Balancing atau Keseimbangan Lini ini adalah sebagai
berikut :

 Meningkatkan efisiensi proses (improve process efficiency).

4
 Menghindari waktu pada proses atau stasiun yang menganggur (reduce
idle time).
 Mengurangi waktu proses secara keseluruhan (reduce total processing
time).
 Meningkatkan rasio pencapaian target produksi (Increase production
rate).
 Meningkatkan profit (increase profit).
 Mengurangi pemborosan dan biaya-biaya yang tidak diperlukan (Reduce
waste and unnecessary cost).

Metode Keseimbangan Lini (Line Balancing)


Menurut ahlinya (Halim, 2003), metode untuk line balancing itu sendiri terdiri
dari metode-metode seperti:

1. Simulasi
Metode simulasi berdasarkan pengalaman (kualitatif). Simulasi itu sendiri adalah
duplikasi dari persoalan dalam kehidupan nyata kedalam suatu model-model
matematika yang biasanya dilakukan dengan memakai komputer. Dalam
Subagyo;1983, yang termasuk kedalam metode simulasi adalah:

 COMSOAL (Computer Method Squercing Operation of Assembly Line)


 CACB (Computer Assembly line or Aided Line balancing)
 ALBACA (Assembly Line balancing An Control Activity)

2. Heuristic
Metode Heuristic adalah seni dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
suatu penemuan. Heuristik berkaitan dengan pemecahan masalah adalah cara
menujukan pemikiran seseorang dalam melakukan proses pemecahan sampai
masalah tersebut berhasil dipecahkan.

Secara umum metode ini dapat dikatakan berdasarkan pengalaman (kualitatif)


atau intuisi. Termasuk didalamnya:

5
Ranked Positional Weight atau Hegelson and Birnie

Metode RPW (Ranked Positional Weight) adalah metode pertama kali diusulkan
oleh Helgeson dan Birnie sebagai salah satu pendekatan dalam memecahkan
permasalahan pada keseimbangan lini serta menemukan solusi dengan cepat.
Konsep dari metode Ranked Positional Weight, menentukan jumlah stasiun kerja
minimal dan melakukan pembagian task ke dalam stasiun kerja dengan cara
memberikan bobot posisi kepada setiap task sehingga semua task telah
ditempatkan kepada sebuah stasiun kerja. Bobot setiap task, misal task ke-i
dihitung sebagai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan task ke-i ditambah
dengan waktu untuk mengeksekusi semua task yang akan dijalankan setelah task
ke-i tersebut.

Region Approach atau Kalbridge and Wester

Metode Kilbridge Wester adalah metode yang dirancang oleh M.Kilbridge dan
L.Wester sebagai pendekatan lain untuk mengatasi permasalahan keseimbangan
lini. Metode ini, dilakukan pengelompokan task-task ke dalam sejumlah
kelompok yang mempunyai tingkat keterhubungan yang sama.

3. Analytic
Metode analytic atau matematis adalah metode berdasarkan perhitungan kualitatif,
yang termasuk metode ini adalah branch and bound. Akan tetapi menurut
Purnomo, 2004, Menyatakan bahwa penyeimbangan lini perakitan dapat
dilakukan metode;

 Kilbridge-wester heuristic.
 Helgeson-birnie.
 Moodie young.
 Immediate updater First-Fit Heuristic.
 Rank and assign heuristic.

Dari metode-metode diatas umumnya banyak yang menggunakan metode


Kilbridge-wester heuristic, Helgeson-birnie dan Moodie young. Kembali lagi
tergantung atau menyesuaikan dengan kondisi dari

6
BAGIAN II
PEDOMAN PRAKTIKUM
Pengantar
Program Studi : Teknik Industri
Nama Laboratorium : Laboratoium Ergonomi
Nama mata kuliah/Kode : Sistem Produksi
Judul Modul : Praktikum Line Balancing
Jumlah SKS : 2 SKS
Alat yang digunakan : - Komputer / Laptop
- Perangkat lunak (Software) WinQSB

Kegiatan Praktikum
Dalam seksi ini, akan diberikan contoh kasus untuk menunjukkan bagaimana cara
dalam memasukkan dan menyelesaikan masalah.
1. Jalankan program WinQSB
Start → All Programs → WinQSB → Faacility Location and Layout.

Gambar 1. Program WinQSB

7
Tampilan awal WinQSB –Facility Location and Layout--

Gambar 2. Tampilan awal WinQSB -Facility Location and Layout-

2. Isi Problem Specification

Gambar 3. Problem Specification

8
3. Task Information

Masukan informasi data berdasarkan ketentuan contoh kasus.

Gambar 4. Task Information

4. Solve the problem

Solve and Analyze → Solve the problem

Gambar 5. Line Balancing Solution

9
5. Hasil (result) Line Balancing Solution

 Line Balancing Solution untuk ContohLineBalancing

Gambar 6. Line Balancing Solution untuk ContohLineBalancing

 Line Balancing Summary

Gambar 7. Line Balancing Summary untuk ContohLineBalancing

 Final Line Balancing Layout

Gambar 8. Final Line Balancing Layout untuk ContohLineBalancing

10
BAGIAN III
PEDOMAN PENULISAN LAPORAN
PRAKTIKUM
Aturan Penulisan Laporan
 Laporan menggunakan kertas berukuran A4
 Margin Laporan:
Atas : 3 cm
Kiri : 4 cm
Bawah : 4 cm
Kanan : 3 cm
 Font penulisan laporan: Times New Roman
 Ukuran font : 12
 Ukuran spasi antar baris : 1.5
 Dijilid mika bening warna Orange
 Laporan harus sesuai dengan sistematika penulisan, ringkas, jelas dan
lengkap.
 Penyerahan laporan harus dikumpulkan sesuai dengan waktu yang
ditentukan.

11
Sistematika Penulisan Laporan
Cover
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Identifikasi Masalah

1.4 Pembatasan Masalah

1.5 Tujuan dan Manfaat

1.6 Sistematika Penulisan


BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PENGOLAHAN DATA
BAB IV ANALISIS DATA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka
Lampiran

12

Anda mungkin juga menyukai