Anda di halaman 1dari 5

Nama : Parhan Fadilah

Matkul : Pengantar Bisnis


Nim : 20210101398

TUGAS OL2 :
1. 1. Salah seorang pakar tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yaitu Alyson Warhurst
dari University Of Bath Inggris, pada tahun 1998 menjelaskan ada 16 (enam belas)
prinsip Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), sebutkan dan jelaskan dari 16 prinsip
yang dimaksud.
2. 2. Jelaskan apakah yang harus diperhatikan dalam menentukan Etika Bisnis (16
prinsip) sehingga kegiatan bisnis dapat adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan
tidak tergantung pada individu.
3. 3.Menurut Nickels, McHugh, McHugh :Etika merupakan Standar tingkah laku moral
yang diterima oleh masyarakat mengenai tingkah laku yang benar atau salah, Jelaskan
bagaimanakah penerapannya dalam bisnis disertai contoh.

Jawaban

1. 1. Prioritas Perusahaan
Perusahaan harus menjadikan tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi dan
penentu utama dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian suatu
perusahaan dapat membuat kebijakan, program, dan praktek dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya dengan cara lebih bertanggung jawab secara sosial.
2. Manajemen Terpadu
Manajemen sebagai pengendali dan pengambil keputusan harus mengintegrasikan
setiap kebijakan dan program dalam aktivitas bisnisnya, sebagai salah satu unsur dalam
fungsi manajemen.
3. Proses Perbaikan
Setiap kebijakan, program, dan kinerja sosial harus dilakukan evaluasi secara
berkesinambungan didasarkan atas temuan riset mutakhir dan memahami
kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut secara global.
4. Pendidikan Karyawan
Karyawan sebagai stakeholders primer harus ditingkatkan kemampuan dan
keahliannya, oleh karena itu perusahaan herus memotivasi mereka
melalui program pendidikan dan pelatihan.
5. Pengkajian
Perusahaan sebelum melakukan sekecil apapun suatu kegiatan harus terlebih dahulu
melakukan pengkajian mengenai dampak sosialnya. Kegiatan ini tidak saja
dilakukan pada saat memulai suatu kegiatan, tapi juga pada saat sebelum mengakhiri atau
menutup suatu kegiatan.
6. Produk dan Jasa
Suatu perusahaan harus senantiasa berusaha mengembangkan suatu produk dan jasa
yang tidak mempunyai dampak negatif secara sosial.
7. Informasi Publik
Memberikan informasi dan bila perlu mengadakan pendidikan terhadap konsumen,
distributor, dan masyarakat umum tentang penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan
atas suatu produk barang atau jasa.
8. Fasilitas dan Operasi
Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan
kegiatan dengan mempertimbangkan temuan yang berkaitan dengan
dampak sosial dari suatu kegiatan perusahaan.
9. Penelitian
Melakukan dan atau mendukung riset atas dampak sosial dari penggunaan bahan
baku, produk, proses, emisi, dan limbah yang dihasilkan sehubungan dengan kegiatan
usaha. Penelitian itu sendiri dilakukan dalam upaya mengurangi dan atau meniadakan
dampak negatif kegiatan dimaksud.
10. Prinsip Pencegahan
Memodifikasi manufaktur, pemasaran dan atau penggunaan atas produk barang atau
jasa yang sejalan dengan hasil penelitian mutakhir. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
mencegah dampak sosial yang bersifat negatif.
11. Kontraktor dan Pemasok
Mendorong kontraktor atau pemasok untuk mengimplementasikan dari prinsip
tanggung jawab sosial sebagai bagian dari suatu persyaratan dalam kegiatan usahanya.
12. Siaga Menghadapi Darurat
Perusahaan harus menyusun dan merumuskan rencana dalam menghadapi keadaan
darurat. Dan bila terjadi keadaan berbahaya perusahaan harus bekerja sama dengan
layanan gawat darurat (emergency), instansi berwenang, dan komunitas lokal. Selain itu
perusahaan berusaha mengebali potensi bahaya yang muncul.
13. Transfer Best Practise
Berkontribusi pada pengembangan dan transfer bisnis praktis sepanjang bertanggung
jawab secara sosial pada semua industri dan sektor publik.
14. Memberikan Sumbangan
Sumbangan ini ditujukan untk pengembangan usaha bersama, kebijakan publik dan
bisnis, lembaga pemerintah dan lintas departemen serta lembaga pendidikan yang akan
membantu meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial.
15. Keterbukaan
Menumbuh kembangkan budaya keterbukaan dan dialogis dalam lingkungan
perusahaan dan dengan unsur publik.
16. Pencapaian dan Pelaporan
Melakukan evaluasi atas hasul kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara
berkala dan mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan ketertentuan
peraturan perundang-undangan serta menyampaikan informasi tersebut kepada dewan
direksi, pemegang saham, pekerja, dan publik.

2. 2.Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan Etika Bisnis adalah


a) Pengendalian diri
b) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
c) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi 17 Pengantar Bisnis
d) Menciptakan persaingan yang sehat
e) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan” f) Menghindari sifat 5K
(Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
g) Mampu menyatakan yang benar itu benar
h) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
i) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
j) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
k) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan

3. penerapannya dalam bisnis disertai contoh.


Contoh Kasus Etika Bisnis di Bidang Peternakan
Usaha peternakan ayam negeri mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan
karena tingginya permintaan masyarakat akan daging. Usaha peternakan ayam ini juga
memberikan keuntungan yang tinggi dan bisa menjadi sumber pendapatan bagi peternak
ayam broiler tersebut. Akan tetapi, peternak dalam menjalankan usahanya masih
mengabaikan prinsip-prinsip etika bisnis
Akhir-akhir ini usaha peternakan ayam dituding sebagai usaha yang ikut
mencemari lingkungan. banyaknya peternakan ayam yang berada di lingkungan
masyarakat dirasakan mulai mengganggu oleh warga terutama peternakan ayam yang
lokasinya dekat dengan pemukiman penduduk. Masyarakat banyak mengeluhkan
dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan ayam karena masih banyak peternak
yang mengabaikan penanganan limbah dari usahanya.
Limbah peternakan yang berupa feses (kotoran ayam), dan sisa pakan serta air dari
pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran lingkungan masyarakat di
sekitar lokasi peternakan tersebut. Selain itu timbulnya banyak lalat yang dikarenakan
kurang bersih dan dirawatnya kandang, masyarakat takut lalat tersebut nantinya
membawa penyakit. Dan satu lagi dari peternakan ayam negeri masyarakat
mengkhawatirkan virus flu burung Avian Infuenza (H5N1) yang pada saat tahun 2008
lagi sedang gempar-gemparnya. Oleh karena itu, peternak ayam negeri atau broiler
harus memiliki etika bisnis yang baik bukan hanya mencari keuntungan semata namun
juga harus menciptakan lingkungan yang sehat di sekitar peternakan.
Dengan cara pengelolaan limbah yang baik misalkan dijadikan pupuk untuk
tanaman atau untuk pakan ikan lele, menjaga kebersihan lingkungan dengan
melakukan penyemprotan kandang disinfetan secara berkala agar tidak timbul banyak
lalat & penyakit.

Anda mungkin juga menyukai