DISUSUN OLEH
EM-N KELOMPOK 4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari bertanggung jawab secara sosial?
2. Apa faktor yang memengaruhi keputusan bertanggung jawab secara
sosial?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen hijau?
4. Bagaimana organisasi dapat menjadi hijau (ramah lingkungan)?
5. Apa saja faktor yang mengarah pada perilaku etis dan tidak etis?
6. Bagaimana peran manajemen dalam mendorong perilaku etis?
7. Apa saja isu-isu tentang tanggung jawab sosial dan etika masa kini?
C. Tujuan
1. Mendiskusikan apa arti menjadi bertanggung jawab secara sosial.
2. Menginformasika faktor-faktor yang memengaruhi keputusan
bertanggung jawab secara sosial.
3. Menjelaskan pengertian tentang manajemen hijau.
4. Menjelaskan organisasi dapat menjadi ramah lingkungan.
5. Mendiskusikan faktor-faktor yang mengarah pada perilaku etis dan
tidak etis.
6. Menjelaskan peran manajemen dalam mendorong perilaku etis.
7. Mendiskusikan isu-isu saat ini tentang tanggung jawab sosial dan etika.
BAB II
PEMBAHASAN
Karakter
individu
Variabel
struktural
b. Karakteristik Individual
Nilai adalah keyakinan dasar tentang apa yang benar dan apa
yang salah. Ada dua variabel yang memengaruhi tindakan
seseorang, antara lain:
1) Kekuatan Ego (ego strength)
Ukuran kepribadian dari kekuatan dan keyakinan seseorang.
2) Lokus Kendali (locus of control)
Atribut kepribadian yang mengukur sampai di mana
seseorang yakin bahwa mereka dapat mengendalikan nasib
mereka sendiri.
3) Variabel Struktural
Variabel struktural lain yang memegaruhi pilihan etis
meliputi tujuan, sistem, sistem penilaian kinerja, dan prosedur
alokasi penghargaan. Sistem penilaian kinerja organisasi juga
dapat mempengaruhi perilaku etis. Beberapa sistem hanya
memfokuskan diri pada hasil, sementara sistem lain
mengevaluasi sarana dan hasilnya.
4) Budaya Organisasi
Manajemen berbasis nilai (value-based management) adalah
bentuk manajemen dimana nilai-nilai organisasi pemandu
karyawan dalam cara mereka melaksanakan pekerjaan mereka.
5) Intensitas Masalah
Ada enam karakteristik yang menentukan intensitas masalah
atau seberapa penting suatu masalah etika bagi seseorang, yaitu
besarnya kerusakan yang ditimbulkan, konsensus kesalahan,
probabilitas kerusakan, kesegaran konsekuensi, kedekatan
terhadap korban, dan konsentrasi pengaruh.
5. Pelatihan Etika
Kekhawatiran utama dalam pelatihan etika adalah apakah etika
dapat diajarkan. Masyarakat menentukan sistem nilai perorangan
mereka sendiri saat mereka masih muda. Nilai perorangan dapat
dipelajari setelah masa awal kanak-kanak dimana pelatihan etika
meningkatkan kesadaran isu etika dalam bisnis. Fokus utama kursus
singkat ini adalah Lockheed menyajikan isu-isu khusus dalam pekerjaan
atau departemen. Selain pelatihan etika, Lockheed Martin mempunyai
kode etik tertulis yang digunakan secara luas, layanan bantuan etika
yang dapat dihubungi karyawan untuk meminta panduan dalam
menghadapi masalah etika, dan pejabat etika yang ditempatkan di
berbagai unit bisnis perusahaan.
7. Mekanisme Protektif
Karyawan terkadang takut untuk menyuarakan hal yang benar
karena takut mendapatkan hukuman atas sesuatu yang bukan
kesalahannya. Dalam hal ini perusahaan atau organisasi harus
mengambil tindakan dengan memberikan proteksi kepada karyawan.
Proteksi yang dimaksud bisa dalam bentuk menugaskan konselor etika
ketika karyawan menghadapi dilemma etika. Selain itu, bisa juga
dengan menunjuk pejabat etika dan kepatuhan yang merancang,
mengarahkan, dan memodifikasi program etika/kepatuhan sesuai
kebutuhan. Ketika hal ini sudah tidak efektif, maka alternatif yang bisa
dilakukan adalah dengan melaporkan langsung ke CEO dengan
pendampingan konselor etika atau pejabat etika.
2. Kewirausahaan Sosial
Wirausahawan sosial yaitu individu atau organisasi yang mencari
kesempatan untuk memajukan masyarakat dengan menggunakan
pendekatan praktis dan berkelanjutan. Wirausahawan sosial hendak
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik dan mempunyai
keinginan kuat untuk menjadikannya nyata. Arti penting wirausahawan
sosial bagi perusahaan sosial serupa dengan arti penting wirausahawan
bisnis bagi perekonomian. Masalah sosial terkait kewirausahaan sosial
sangat banyak, padahal solusi yang terlihat hanya sedikit. Namun,
sejumlah orang dan organisasi berusaha melakukan sesuatu. Praktik-
praktik terbaik dari komunitas terpaduan dan apa yang dapat kita pelajari
dari wirausaha manusia walaupun banyak organisasi telah berkomitmen
untuk melakukan bisnis secara etis dan bertanggung jawab, mungkin
mereka bisa melakukan lebih seperti yang ditunjukkan oleh
wirausahawan sosial.