Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEGI

ETIKA, CSR, DAN SUSTAINIBILITY

Dosen Pengampu : Rofiaty, SE., MM.

Disusun Oleh :

Nabila Khadijah Insyira 195020207111006


Kelas Manajemen Strategi (BC)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
ETIKA, CSR, DAN SUSTAINIBILITY
1. Etika bisnis dalam organisasi.
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan-
persoalan yang dihadapi (Zimmerer).Etika bisnis merupakan prinsip-prinsip moral yang
dijadikan sebagai pedoman atau panduan untuk bisnis yang sedang dijalankan. Sehingga,
seluruh aspek yang berkaitan dengan bisnis tersebut dapat menjalankan bisnis sesuai dengan
nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang adil, baik, sehat, serta professional, baik bagi
seluruh orang di dalam perusahaannya, klien, mitra kerja, pemegang saham, pelanggan dan
masyarakat luas. Dalam dunia bisnis, kita pasti akan mengenal istilah etika bisnis. Banyak
orang yang sangat setuju bahwa etika bisnis memang perlu dimiliki oleh setiap
bisnis. Dalam suatu organisasi, pertanyaan etika jauh ke dalam satu atau lebih tingkatan
etika. Tingkatan tersebut adalah individu, kebijaksanaan internal, stadeholders, dan
masyarakat. Keempatnya saling terkait sehingga masing-masing tak bisa dipisahkan
sepenuhnya.

Ada tiga pendekatan dasar terhadap perilaku etis :


• Pendekatan Utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai berdasarkan akibat
dari tindakan tersebut.
• Pendekatan hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak- hak dasar
yang harus dihormati dalam semua keputusan.
• Pendekatan Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil
dan tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual dan
bagi kelompok

Faktor-faktor yang mempengaruhi Etika Individu


• Keluarga – Individu akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya atau
keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disuruh oleh orang tuanya.Pengaruh
Faktor SituasionalSituasi akan menentukan etika individu, contoh jika seseorang
mencuri karena untuk membiayai anaknya yang sakit. Situasi semacam itu
membantu memahami kenapa seseorang dapat melakukan tindakan yang tidak etis.
• Faktor Situasional
• Nilai, Moral, dan Agama – Keputusan dan perilaku manajer seringkali dipengaruhi
oleh kepercayaannya,contoh manajer yang percaya pada nilai kebersamaan tidak
akan memberhentikan karyawan meskipun perusahaan sedang mengalami
kesulitan.Pengalaman HidupPengalaman merupakan proses yang normal dalam
kehidupan seseorang, bisa pengalaman baik atau buruk pengalaman tersebut akan
membentuk etika seseorang.
• Pengalaman
• Pengaruh Teman – Teman akan berpengaruh terhadap pembentukan etika seseorang.
Jika lingkungan mempunyai standard etika yang tinggi, seorang individu akan
cenderung mempunyai etika yang tinggi juga

2. Corporate Social Responsibility

Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula
kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Karena itu muncul
pula kesadaran untuk mengurangi dampak negative ini. Tanggung jawab sosial perusahaan
atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab
perusahaan yang menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak
lain secara lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja. Corporate Social
Reponsibility merupakan salah satu respon sosial atau tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan.
Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah
bahwa perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (kepada
pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak
lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban
diatas, karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan memperoleh keuntungan tanpa
bantuan pihak lain.

Manfaat CSR (Corporate Social Reponsibility)


Manfaat Untuk Masyarakat
• Menaikkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan yang luas
• Hadirnya beasiswa untuk anak muda tidak mampu berada di daerah tersebut.
• Terdapat pembangunan pedesaan fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat umum yang berada di sekitar perusahaan tersebut.
Manfaat Untuk Perusahaan
• Meningkatkan citra perusahaan
• Menumbuhkan kerjasama dengan perusahaan yang berbeda
• Menguatkan brand perusahaan di hati masyarakat
• Membedakan perusahaan dengan kompetitornya

Tujuan CSR (Corporate Social Reponsibility)


• Ikut memberikan kontribusi terhadap pengembangan lingkungan dan masyarakat
sekitar
• Menangkap sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial
• Mengurangi resiko perusahaan pada korupsi dan kerugian
• Sebagai pembeda perusahaan dengan perusahana alternatif (pesaing)
• Menjalin hubungan yang baik kepada masyarakat di luar perusahaan
• Potensi biaya CSR akan mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan oleh
perusahaan
• Menjalin hubungan yang baik dengan pemegang kepetingan (stakeholder) di luar
seperti pemasok.

3. Sustanibility environment.
Environmental Sustainability merupakan tantangan ekologis yang dihadapi semua
organisasi yang mengharuskan manajer untuk merumuskan strategi yang melestarikan dan
melestarikan sumber daya alam dan mengendalikan polusi. Masalah lingkungan alam
khusus termasuk penipisan ozon, pemanasan global, penipisan hutan hujan, perusakan
hewan habitat, melindungi spesies yang terancam punah, mengembangkan produk dan
paket yang dapat terbiodegradasi, pengelolaan limbah, udara bersih, air bersih, erosi,
perusakan sumber daya alam, dan pengendalian polusi. Perusahaan semakin
mengembangkan lini produk hijau yang dapat terurai secara hayati atau dibuat dari produk
daur ulang. Produk hijau laku. Mengelola kesehatan planet ini membutuhkan pemahaman
tentang bagaimana perdagangan internasional, daya saing, dan sumber daya global
terhubung.
Mengelola urusan lingkungan, misalnya, tidak lagi sekadar fungsi teknis yang
dilakukan oleh spesialis di perusahaan; lebih banyak penekanan harus ditempatkan pada
pengembangan perspektif lingkungan di antara semua karyawan dan manajer perusahaan.
Bisnis tidak boleh mengeksploitasi dan memusnahkan lingkungan alami.
”Menurut Organisasi Standar Internasional, kata lingkungan didefinisikan sebagai“
lingkungan di mana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,
flora, fauna, manusia, dan keterkaitan mereka. ”
Karyawan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat terutama cenderung membenci
perusahaan yang merusak daripada melindungi lingkungan alam. Sebaliknya, orang saat ini
sangat menghargai perusahaan yang melakukan operasi dengan cara memperbaiki,
melestarikan, dan melestarikan alam. Konsumen berminat dalam bisnis yang menjaga
keseimbangan ekologi alam dan memelihara lingkungan yang bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA

David, F. R., & David, F. R. (2017). Strategic management: Concepts and cases: A
Competitive Advantage Approach, Pearson Education Limited
https://muhammadarifpra.wordpress.com/2019/03/29/etika-manajerial-dan-faktor-faktor-
yang-memengaruhinya/
https://sarjanaekonomi.co.id/csr/

Anda mungkin juga menyukai