Disusun Oleh :
Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula
kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Karena itu muncul
pula kesadaran untuk mengurangi dampak negative ini. Tanggung jawab sosial perusahaan
atau biasa disebut dengan Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab
perusahaan yang menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak
lain secara lebih luas daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan saja. Corporate Social
Reponsibility merupakan salah satu respon sosial atau tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan.
Pemikiran yang mendasari CSR yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah
bahwa perusahaan tidak hanya memiliki kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal (kepada
pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak
lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban
diatas, karena perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi dan memperoleh keuntungan tanpa
bantuan pihak lain.
3. Sustanibility environment.
Environmental Sustainability merupakan tantangan ekologis yang dihadapi semua
organisasi yang mengharuskan manajer untuk merumuskan strategi yang melestarikan dan
melestarikan sumber daya alam dan mengendalikan polusi. Masalah lingkungan alam
khusus termasuk penipisan ozon, pemanasan global, penipisan hutan hujan, perusakan
hewan habitat, melindungi spesies yang terancam punah, mengembangkan produk dan
paket yang dapat terbiodegradasi, pengelolaan limbah, udara bersih, air bersih, erosi,
perusakan sumber daya alam, dan pengendalian polusi. Perusahaan semakin
mengembangkan lini produk hijau yang dapat terurai secara hayati atau dibuat dari produk
daur ulang. Produk hijau laku. Mengelola kesehatan planet ini membutuhkan pemahaman
tentang bagaimana perdagangan internasional, daya saing, dan sumber daya global
terhubung.
Mengelola urusan lingkungan, misalnya, tidak lagi sekadar fungsi teknis yang
dilakukan oleh spesialis di perusahaan; lebih banyak penekanan harus ditempatkan pada
pengembangan perspektif lingkungan di antara semua karyawan dan manajer perusahaan.
Bisnis tidak boleh mengeksploitasi dan memusnahkan lingkungan alami.
”Menurut Organisasi Standar Internasional, kata lingkungan didefinisikan sebagai“
lingkungan di mana organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,
flora, fauna, manusia, dan keterkaitan mereka. ”
Karyawan, konsumen, pemerintah, dan masyarakat terutama cenderung membenci
perusahaan yang merusak daripada melindungi lingkungan alam. Sebaliknya, orang saat ini
sangat menghargai perusahaan yang melakukan operasi dengan cara memperbaiki,
melestarikan, dan melestarikan alam. Konsumen berminat dalam bisnis yang menjaga
keseimbangan ekologi alam dan memelihara lingkungan yang bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
David, F. R., & David, F. R. (2017). Strategic management: Concepts and cases: A
Competitive Advantage Approach, Pearson Education Limited
https://muhammadarifpra.wordpress.com/2019/03/29/etika-manajerial-dan-faktor-faktor-
yang-memengaruhinya/
https://sarjanaekonomi.co.id/csr/