1
POKOK
POKOKPOKOK
POKOKPEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2
Apakah tanggung jawab sosial
• Membedakan apa iu kewajiban sosial,responsivitas sosial, dan
tanggung jawab sosial.
• Membahas apakah organisasi perlu melakukan keterlibatan
sosial
3
• Kewajiban sosial
Kewajiban sosial adalah keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial
dikarenakan kewajibannya untuk memenuhi tanggung jawab
ekonomi dan hukum.organisasi melakukan apa yang wajib di lakukan
dan tidak lebih.
• Responsivitas sosial
Responsivitas sosial berarti bahwa perusahaan terlibat dalam
beberapa aktivitas sosial yang populer.manajer dalam perusahaan ini
dipandu oleh norma dan nilai sosial dalam membuat keputusan
praktis dan berorientasi pasar.
6
Manajemen hijau(greenmanajement)
7
Mendefenisikan Manjemen Hijau
8
Menguraikan bagaimana perusahaan dapat
go green
10
Pendekatan pasar
11
12
13
Pendekatan pemangku kepentingan (stakeholder)
16
Manajer dan perilaku etis
1. Mendefenisikan apa itu etika
19
Tingkat pengembangan moral
Riset membenarkan adanya tiga level perkembangan
moral.masing masing mempunyai dua tingkatan.pada setiap
tingkatan tersebut,penilaian moral seeorang semakin tidak
bergantung kepada pengaruh dari luar dan lebih internasional.
• Level pertama,level prakonvesional pilihan seseorang antara
benar dan salah di dasarkan pada konsekwensi personal dari
sumber luar.seperti hukuman fisik,hadiah,atau pertukaran
kebutuhan.
• Level kedua,level konvesional keputusan etika bergantung pada
penjagaan standar yang di harapkan dan memenuhi espektasi
dari orng lain.
• Pada level prinsipal,individu mendefenisikan nilai moaral
terpisah dari otooritas kelompok tempat mereka bergabung atau
masyarakat umum.
20
Karakteristik individual
• Dua karakteristik individual nilai dan
kepribadian memainkan peran dalam
menentukan apakah seseorang berprilaku
sesuai etika.setiap orang menjadi anggota
sebuah organisasi dengan sejumlah nilai
pribadi yang ralatif tetap,yang
merenpresentasikan keyakinan dasar
tentang apa yang benar dan apa yang
salah nilai nilai berkembang sejak kita
masih muda,berdasarkan apa yang kita
lihat dan dengar dari orang
tua,guru,teman teman dan orang lain.
21
Kekuatan ego
• Kekuatan ego mengukur keyakinan
seseorang,orang yang memiliki ego
tinggi sering menolak ransangan untuk
bertindak secara tidak etis dan tidak
mengikuti keyakinan mereka
.maka,orang dengan kekuatan ego yang
tinggi sering melakukan apa yang
mereka anggap benar dan lebih
kensisten dalam penilaian dan tindakan
moral mereka di bandingkan orang
dengan kekuatan ego rendah.
22
Kemanpuan mengendalikan
• Adalah tingkat sampai dimana orang yakin
mereka dapat mengendalikan nasibnya
sendiri.mereka lebih suka bertanggung
jawab terhadap konsekkuensi dan
bergantung pada mandar internal mereka
sendiri tentang baik atau buruk memandu
perilaku mereka.orang yang memiliki
pengendalian eksternal yakin bahwa apa
yang terjadi pada mereka adalah akibat
keberuntungan atau peluang.mereka tidak
suka mengenban tanggung jawab pribadi
atas konsekuensi prilaku mereka dan lebih
sering bergantung bergantung pada
kekuatan eksternal.
23
Variabel struktural
• Desain struktural organisasi dapat
mempengaruhi perilaku etis karyawan
struktur tersebut dapat meminimalkan
ambiguitas dan ketidak pastian dengan
aturan dan regulasi formal dan terus
mengingatkan karyawan tentang etika
yang lebih mendorong perilaku
etis.variabel struktural lain yang
mempengaruhi pilihan etika meliputi
tujuan,sistem penilaian kinerja,dan
prosedur alokasi penghargaan.
24
Budaya organisasi
• Kekuatan budaya organiasi
mempengaruhi perilaku etis. Nilai nilai
ini mencerminkan tujuan organisasi
dan yang di yakininya.dan nilai nilai
ini menciptakan lingkungan yang
mmpengaruhi perilaku karyawan
secara etis maupun tidak etis.ketika
sampai pada perilaku etis,budaya yang
mendorong standar etika yang tinggi
adalah standar standar etika yang
memiliki toleransi risiko,kendali,dan
toleransi konflik yang tinggi.
25
Intentitas masalah
Konsensus
kesalahan
Besar Probabilitas
krusakan kerusakan
Intensitas
masalah
Konsentrasi Kesegraan
pengaruh konsekuensi
Pendekatan
dengan korban
26
Etika dalam konteks internasional
Apakah standar etika bersifat univesal ?
Meskipun ada beberapa keyakinan
moral yang umum.perbedaan budaya
dan sosial ntar negara merupakan
faktor penting yang menentukan
perilaku etis dan tidak etis.
Sebagai contoh : ada seorang manajer
di sebuah perusahaan meksiko
menyuap beberapa pejabat pemerintah
tingkat tinggi di mexico city untuk
mengamankan kontrak pemerintah
yang menguntungkan.
27
Mendorong perilaku etis
Menguraikan peran penting manajer dalam
mendorong perilaku etis
28
Peran penting manajer dalam mendorong perilaku
etis
30
Pemilihan karyawan
• Proses seleksi(wawancara,tes,pengecekan
latar belakang,dll)harus dipandang
sebagai kesempatan untuk mempelajari
tingkat pengembangan moral,nilai
personal,kekuatan ego,dan kemanpuan
mengontrol seorang
individu.tetapi,bahkan proses seleksi yang
dirancang dengan hati-hatipun masih
dapat dikelabui bahkan dalam kondisi
terbaik.individu dengan standar benar
dan salah di pertanyakan dapat diterima.
31
Kode etik dan peraturan keputusan
32
Saran-saran yang harus dilakukan manajer
untuk mengembangkan kode etik :
• Peminpin organisasi harus memberi contoh yang baik tentang
perilaku dan memberi imbalan mereka yang bertindak etis.
• Semua manajer harus senantiasa meneguhkan pentingnya
kode etik dan secara konsisten mendisiplinkan mereka yang
melanggar.
• Para pemangku kepentingan perusahaan harus turut
dipertimbangkan pada saat kode etik dikembangkan atau
ditingkatkan.
• Para manajer harus mengkomunikasikan dan menegakkan
kode etik secara teratur.
• Manajer harus melakukan pendekatan untuk memandu
karyawan pada saat menghadapi dilema etika.
33
Kepeminpinan manajemen tingkat atas
• Melakukan bisnis secara beretika
(etis) membutuhkan komitmen dari
para manajer tingkat atas.Mengapa?
Karena merekalah yang menyangga
nilai-nilai bersama dan memberikan
nuansa budaya.Mereka adalah tokoh
panutan dalam hal kata-kata dan
tingkah laku.walaupun apa yang
mereka buat jauh lebih penting dari
apa yang mereka katakan.
34
Tujuan pekerjaan dan penilaian kinerja
• Di bawah tekanan tujuan yang tidak
realistis,kaeyawan yang seharusnya
mempunyai etika munkin merasa
bahwa mereka tidak mempunyai
pilihan kecuali melakukan apa yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan
tersebut.juga,pencapaian tujuan
biasanya merupakan hal kunci dalam
penilaian kinerja.Bila penilaian kinerja
berfokus hannya pada tujuan
ekonomis,tujuan akhir akan
membenarkan caranya untuk
mendorong perilaku etis,baik tujuan
maupun caranya harus dievaluasi.
35
Pelatihan etika
• Dewasa kian banyak organisasi yang mengadakan
seminar,lokakarya dan program pelatihan etika sejenis untuk
mendorong perilaku beretika(etis). Program pelatihan semacam
itu bukannya tanpa kontroversi,kekawatiran utamanya adalah
apakah etika dapat diajarkan.Para kritikus menekankan bahwa
usaha ini tidak ada tujuannya karena masyarakat menetukan
sistem penilaian perorangan mereka sendiri ketika mereka
muda.Meskipun demikian pendapat yang bertentangan
menyatakan bahwa beberapa studi telah memperlihatkan bahwa
nilai dapat dipelajari setelah masa awal kanak-kanak.
36
Audit sosial independen
• Audit sosial independen,yang
mengevaluasi keputusan dan praktek
manajemen berdasarkan kode etik
organisasi,meningkatkan kemungkinan
itu audit semacam ini bisa menjadi
evaluasi berkala,atau dapat diadakan
secara acak.tanpa pemberitahuan
sebelumnya,program etika yang efektif
munkin memerlukan keduanya.untuk
mempertahankan integritas,penulis
harus bertanggung jawab pada dewan
direktur perusahaan dan
mempresentasikan penemuan mereka
secara langsung kepada dewan.
37
Mekanisme protektif
• Karyawan yang menghadapi dilema etika
memerlukan mekanisme protektif agar
mereka dapat melakukan apa yang benar
tanpa takut mendapat peringatan.sebuah
organisasi dapat menugaskan konselor
etika bagi karyawan yang menghadapi
dilema etika.penasehat ini juga dapat
menyarankan alternatif yang dianggap
“benar” secara moral.
38
Tanggung jawab sosial dan
masalah etika di dunia masa kini
Menjelaskan peran
Mengelola kegagalan enterpreneur sosial
moral dan
kebobrokan sosial
Membahas bagaimana
bisnis dapat
mempromosikan
perubahan sosial yang
positif
39
Mengelola kegagalan moral dan
kebobrokan sosial
Ada dua tindakan sangat penting :
• Kepemimpinan yang beretika
Apa yang dilakukan manajer
mempunyai pengaruh yang kuat kepada
keputusan karyawan untuk berperilaku
etis atau tidak.ketika manajer
menipu,berbohong,mencuri,memanipul
asi,mengambil keuntungan atas suatu
situasi atau seseorang atau
memperlakukan yang lain dengan tidak
adil.
40
• Perlindungan bagi karyawan yang
mengangkat isu etika
Apa yang akan anda lakukan apabila
melihat karyawan lain melakukan sesuatu
yang ilegal,tidak bermoral atau tidak etis?
Akankah anda maju ke depan? Banyak
dari kita tidak akan melakukannya karena
risiko anggapan.karena itu penting bagi
manajer untuk memastikan agar karyawan
yang mengangkat masalah atau isu etika
tidak akan menghadapi risiko pribadi
ataupun karir,individu ini yang sering kali
disebut peniup peluit,dapat menjadi bagian
penting dari program etika setiap
41 perusahaan.
Menjelaskan peran enterpreneur sosial
Enterpreneur sosial memainkan peran
penting dalam memecahkan masalah sosial
dengan mencari kesempatan untuk
memajukan masyarakat lewat pendekatan
praktis,inovatis,dan
berkelanjutan.Enterpreneur sosial hendak
membuat dunia menjadi tempat yang lebih
baik dan mempunyai dorongan keinginan
untuk membuatnya terjadi.Bisnis dapat
mempromosikan perubahan sosial melalui
filantropi korporat dan usaha sukarelawan
karyawan.
42
Bagaimana bisnis dapat mempromosikan
perubahan sosial yang positif
Bisnis dapat melakukannya dengan dua cara :
• Filantropi perusahaan
Filantropi perusahaan dapat menjadi jalan yang
efektif bagi perusahaan untuk menghadapi masalah
masyarakat.
Sebagai contoh : Kampanye “merah muda” untuk
mengangkat kesadaran bahaya kanker payudara
dan kampanye merah AIDS global adalah cara-cara
perusahaan mendukung gerakan sosial.Banyak
organisasi juga menyumbangkan uang bagi
berbagai tujuan yang diperhatikan oleh karyawan
dan pelanggan.
43
.Usaha sukarelawan karyawan
44
THANK
YOU
By Mel-dha
45