Anda di halaman 1dari 24

Mengapa Etika Penting di Tempat Kerja ?

Etika :
Adalah keyakinan tentang yang benar atau salah dan yang baik
atau buruk.

Perilaku Etis :
Adalah perilaku yang sesuai dengan keyakinan individual dan
norma sosial tentang tindakan yang benar dan baik.

Perilaku Tidak Etis :


Adalah perilaku yang menurut keyakinan individual dan norma
sosial, salah dan buruk.
Etika Bisnis (menurut John Pieris & Nizam Jim)

Adalah Etika untuk berbisnis secara baik dan fair


dengan menegakkan hukum dan keadilan secara
konsisten dan konsekuen.
Pada hakekatnya Etika bisnis adalah sebuah tindakan
moral dan perilaku etis untuk tetap setia pada
prinsip-prinsip kebenaran dan keadaban.
Etika bisnis adalah refleksi hatinurani yang
menampakan kemasyuran nilai-nilai dan prinsip-
prinsip ekonomi (bisnis)

HP Sunardi 3
Etika Bisnis :
Merujuk pada perilaku
manajer dan karyawan
organisasi.

Etika Manajerial :
Adalah standar-standar
perilaku yang memandu para
manajer.
Ada 3 kategori etika manajerial
dapat mempengaruhi kerja orang:

1.Perilaku terhadap karyawan,


2.Perilaku terhadap organisasi,
3.Perilaku terhadap agen ekonomi
lainnya.
Model penerapan penilaian etis
terhadap situasi bisnis
merekomendasikan 3 hal:
1. Pengumpulan informasi faktual
yang relevan,
2. Peninjauan fakta untuk Menentukan
nilai moral paling sesuai,
3. Penyusunan penilaian etis berdasarkan
benar salahnya kegiatan atau kebijakan yang
diusulkan.
4 Prinsip lain yang bisa
mempengaruhi situasi apapun:

1.Kegunaan (Utility),

2.Hak (Rights),

3.Keadilan (Justice),

4.Kepedulian (Caring)
Suatu dasar normatif dalam prinsip utilitas
(kegunaan). bahwa suatu tindakan dianggap
benar kalau bermaksud mengusahakan
kebahagiaan atau menghindari hal yang
menyakitkan, dan buruk kalau bermaksud
menimbulkan hal yang menyakitkan atau tidak
mengenakkan.
Teori hak didasarkan atas martabat manusia dan
martabat semua manusia itu sama. Bahwa semua
manusia itu dari segi martabatnya tidak ada
perbedaan dan akibatnya ia tidak boleh
diperlakukan dengan cara yang berbeda.
Keadilan yang paling umum dan dasariah adalah
memberikan apa yang wajar agar semua orang
dalam situasi yang sama diperlakukan secara
sama. Didalamnya sekaligus terkandung sikap
hormat kepada martabat manusia yang sama
untuk semua orang.
Pembenaran terhadap prinsip Etika didasarkan
pada apa yang dianggap baik oleh masyarakat
secara keseluruhan melalui nilai-nilai yang dianut
turun-temurun.
Untuk mempromosikan sikap jujur dan
terbuka, perusahaan juga dapat mengambil
langkah-langkah yang lebih spesifik untuk
memformalisasikan komitmen mereka:

1.Menerapkan kode etik tertulis


2.Memberlakukan program etika
Membedakan tanggung jawab sosial dengan etika,
mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
organisasi, dan menunjukkan ciri kepedulian sosial dewasa ini

Etika mempengaruhi individu. Tanggung jawab sosial


merujuk pada upaya perusahaan dalam menyeimbangkan
komitmennya pada pihak-pihak berkepentingan organisasi
– kelompok, undividu, dan organisasi yang secara langsung
dipengaruhi oleh praktek organisasi itu dan oleh karenanya,
dipengaruhi kinerja perusahaan.
Banyak Perusahaan berfokus
pada 5 kelompok utama:
1.Pelanggan

2.Karyawan

3.Investor

4.Pemasok

5.Masyarakat Setempat
Menunjukkan penyerapan konsep tanggung jawab sosial
pada masalah-masalah lingkungan hidup dan juga pada
hubungan perusahaan dengan pelanggan, karyawan, dan
investor

Ketika menerapkan tanggung jawab sosial,


perusahaan berhadapan dengan 4 bidang perhatian:
1.Tanggung jawab terhadap lingkungan,
2.Tanggung jawab terhadap pelanggan,
3.Tanggung jawab terhadap karyawan,
4.Tanggung jawab terhadap investor
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Salah satu contoh tantangan besar dalam
bisnis kontemporer adalah bagaimana
perusahaan mengendalikan polusi
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan

Pada umumnya terbagi atas 2 kategori,


yaitu: menyediakan produk-produk
berkualitas dan menetapkan harga-
harga secara adil.
Hak konsumen:
Konsumen memiliki hak atas produk yang aman
Konsumen mempunyai hak mengetahui seluruh aspek
yang berkaitan dengan suatu produk
Konsumen mempunyai hak untuk didengar
Konsumen mempunyai hak untuk memilih apa yang
mereka beli
Konsumen mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi dalam hal pembelian
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan layanan
yang ramah
3. Tanggung jawab terhadap karyawan

Perusahaan dikatakan memenuhi


tanggung jawab hukum dan sosialnya
apabila karyawannya diberi
kesempatan yang sama tanpa
memandang faktor-faktor suku, jenis
kelamin, atau faktor lainnya yang tidak
relevan.
4. Tanggung jawab terhadap investor

Contoh dari penyimpangan tanggung jawab perusahaan kepada


investor yaitu:
 Manajemen finansial yang tidak wajar
 Cek kosong (praktek ilegal yang menuliskan cek yang uangnya
belum dikreditkan pada bank sewaktu cek tersebut dicairkan)
 Insider trading (praktek ilegal dengan menggunakan
informasi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan
pribadi)
 Penyimpangan laporan keuangan
Bisnis dapat mengambil 1 dari 4 sikap yg
menyangkut dengan kewajiban sosialnya terhadap
masyarakat:

1.Sikap Obstruktif,
2.Sikap Defensif,
3.Sikap Akomodatif,
4.Sikap Proaktif
Sikap Obstruktif: Pendekatan terhadap
tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan
seminimal mungkin dan mungkin melibatkan
usaha-usaha menolak atau menutupi
pelanggaran yang dilakukan.

Sikap Defensif: Pendekatan tanggung jawab


sosial yang ditandai dengan perusahaan hanya
memenuhi persyaratan hukum secara minimum
atas komitmennya terhadap kelompok dan
individu dalam lingkungan sosialnya.
Sikap Akomodatif: Pendekatan tanggung
jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan,
dengan melakukannya, apabila diminta,
melebihi persyaratan hukum minimum dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu
dalam lingkungan sosialnya.

Sikap Proaktif: Pendekatan tanggung jawab


sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu
secara aktof mencari peluang untuk
memberikan sumbangan demi kesejahteraan
kelompok dan individu dalam lingkungan
sosialnya.
Sebuah model mengemukakan pendekatan 4
langkah untuk mendorong rasa tanggung jawab
sosial di seluruh perusahaan:

1.Tanggung jawab sosial harus mulai pada


puncak dan termasuk dalam perencanaan
strategis.
2.Para manajer puncak harus mengembangkan
rencana yang merinci tingkat dukungan
manajemen.
3.Seorang eksekutif harus diberi tugas dalam
agenda.
4.Organisasi harus sesekali melaksanakan audit
sosial – analisis keberhasilannya dalam
menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk
tujuan tanggung jawab sosial.
Bagi para pelaku bisnis kecil, isu etika adalah
persoalan tentang etika individual. Tetapi
dalam pertanyaan tentang tanggung jawab
sosial, mereka harus menanyakan diri sendiri
apakah mereka dapat menghasilkan suatu
agenda sosial.

Mereka juga harus menyadari bahwa para


manajer di semua organisasi menghadapi isu
etika dan tanggung jawab sosial.
Kerjakan “Pertanyaan Diskusi” buku Pengantar
Bisnis Jeff Madura Bab 2 Halaman 107

Anda mungkin juga menyukai