Beretika
Kreativitas Moral
• Kreativitas moral berkaitan erat dengan imajinasi
moral, tetapi berpusat pada kemampuan untuk
membingkai situasi dengan cara yang berbeda.
• Imajinasi Moral: Kemampuan untuk melihat
situasi melalui mata orang lain. Imajinasi moral
yang mencapai keseimbangan antara menjadi
hilang dalam perspektif orang lain dan gagal
untuk meninggalkan perspektif sendiri.
Kriteria Keputusan untuk Pertimbangan
Etika
Langkah-langkah membuat keputusan:
1. Menentukan fakta-fakta
2. Mengidentifikasi isu-isu etis yang terlibat.
3. Mengidentifikasi para pemegang kepentingan dan mempertimbangkan
situasi dari sudut pandang mereka.
4. Mempertimbangkan alternatif-alternatif yang tersedia (imajinasi moral)
5. Mempertimbangkan bagaimana sebuah keputusan dapat mempengaruhi
para pemegang kepentingan, dibandingkan dan dipertimbangkan alternatif
berdasarkan:
• Konsekuensi-konsekuensi
• Kewajiban-kewajiban, hak-hak, prinsip-prinsip
• Dampak bagi integritas dan karakter pribadi
6. Membuat sebuah keputusan
7. Memantau hasil
Tanggung Jawab Moral
1. Prinsip Utilitarianism
Utilitarianisme atau utilitarisme yang berasal
dari kata Latin utilis yang berarti “bermanfaat”,
berpandangan bahwa suatu perbuatan atau
tindakan adalah baik jika membawa manfaat,
tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja
satu dua orang melainkan masyarakat sebagai
keseluruhan.
Prinsip-Prinsip Etika
2. Prinsip Universalism
Universalisme memfokuskan diri pada tujuan
suatu keputusan atau tindakan. Prinsip kunci
yang mendasari universalisme adalah prinsip
mengenai imperative kategoris.
Prinsip-Prinsip Etika
3. Prinsip Rights
Pendekatan hak terhadap etika menekankan
sebuah nilai tunggal, yaitu kebebasan. Agar
disebut etis, keputusan-keputusan dan tindakan
harus didasarkan pada hak-hak individu yang
menjamin kebebasan memilih.
Prinsip-Prinsip Etika
4. Prinsip Justice
Prinsip keadilan juga sangat diperlukan dalam
etika bisnis. Ini artinya dalam prakteknya, setiap
orang yang melakukan bisnis meiliki hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama yang artinya
tidak akan ada pihak yang dirugikan.
Prinsip-Prinsip Etika
A. Immoral Manajemen
Immoral manajemen merupakan tingkatan
terendah dari model manajemen dalam
menerapkan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer
yang memiliki manajemen tipe ini pada
umumnya sama sekali tidak mengindahkan apa
yang dimaksud dengan moralitas, baik dalam
internal organisasinya maupun bagaimana dia
menjalankan aktivitas bisnisnya.
Manajemen Immoral,
Amoral, dan Moral.
B. Amoral Manajemen
Ada dua jenis lain manajemen tipe amoral ini, yaitu
Pertama, manajer yang tidak sengaja berbuat amoral
(unintentional amoral manager). Tipe ini adalah para manajer
yang dianggap kurang peka, bahwa dalam segala keputusan bisnis
yang diperbuat sebenarnya langsung atau tidak langsung akan
memberikan efek pada pihak lain.
Kedua, tipe manajer yang sengaja berbuat amoral. Manajemen
dengan pola ini sebenarnya memahami ada aturan dan etika yang
harus dijalankan, namun terkadang secara sengaja melanggar
etika tersebut berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis
mereka.
Manajemen Immoral,
Amoral, dan Moral.
C. Moral Manajemen
Dalam moral manajemen, nilai-nilai etika dan
moralitas diletakkan pada level standar tertinggi
dari segala bentuk prilaku dan aktivitas
bisnisnya. Manajer yang termasuk dalam tipe ini
hanya menerima dan mematuhi aturan-aturan
yang berlaku namun juga terbiasa meletakkan
prinsip-prinsip etika dalam kepemimpinannya.
Peranan Tanggung Jawab
Sosial
Peranan Tanggung Jawab Sosial
Tanggung Jawa Sosial dari Perusahaan diantaranya:
1. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
2. Tanggung Jawab terhadap Karyawan
3. Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)
4. Tanggung Jawab terhadap Kreditor
5. Tanggung Jawab terhadap lingkungan
6. Tanggung Jawab terhadap Komunitas
Peranan Tanggung Jawab Sosial
A. Tanggung jawab terhadap Pelanggan
Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada
hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung
jawab ketika memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan
kemudian.
• Praktik tanggung jawab produksi
• Praktik Tanggung Jawab Penjualan
• Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan
• Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya
dengan beberapa tahap yaitu:
a. Ciptakan kode etik.
b. Pantaulah semua keluhan.
c. Umpan balik pelanggan.
• Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.
• Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan
Peranan Tanggung Jawab Sosial
Soal Pertanyaan:
1. Jika Anda seorang eksekutif Mega Brands, apa yang akan
Anda ungkapkan kepada CEO tentang isu-isu mainan
Magnetix yang terjadi di atas?
2. Jika CEO tidak memperhatikan, apa yang akan Anda lakukan?
3. Haruskan CPSC memiliki kekuasaan lebih untuk menghadapi
bahaya dan perusahaan semacam itu? Jika demikian,
kebijakan seperti apa yang akan mereka keluarkan? Jika tidak
memiliki kekuasaan lebih, mengapa tidak?
Tes Etika Cepat