A. Pengertian Etika
Kata Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yg berarti kartu
undangan. Pada saat itu Raja-raja perancis sering mengundang para tamu
dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu undangan tercantum
persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu, pakaian
dan sebebagainya.
Perkataan etika atau seperti lazim disebut etik, berasal dari bahasa
latin ethica. Ethos dalam bahasa Yunani artinya norma-norma, nilai,
kaidah, ukuran bagi tingkah laku yang baik. Etika perlu dipahami sebagai
sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral.
Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan
dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu lahir dari
keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk
mempertanggungjawabkan tindakannya tersebut karena ada alasan yang
jelas atas tindakannya. Etika bermaksud membantu manusia untuk
bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap
tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu
bersedia mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena terdapat
alasan-alasan dan pertimbangan dalam setiap tindakannya.
A. Etika wirausaha
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan
masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai,
norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham dan masyarakat. Dalam menciptakan etika bisnis, menurut
Dalimunthe dalam Kharis menganjurkan untuk memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:
a. Pengendalian Diri. Pelaku bisnis dapat mengendalikan diri
untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dalam bentuk
apapun. Tidak mendapatkan keuntungan dengan jalan curang
atau memakan puhak lain dengan menggunakan keuntungan
tersebut.
b. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial. Pelaku bisnis dituntut
untuk peduli dengan keadaan masyarakat bukan hanya dalam
bentuk “uang” dengan memberikan sumbangan melainkan
lebih kompleks lagi.
c. Mempertahankan Jati Diri.
d. Menciptakan Persaingan yang Sehat
e. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”. Yaitu
memikirkan bagaimana keadaan di masa yang akan datang.
Pelaku bisnis dituntut untuk tidak mengeksploitasi lingkungan
dan keadaan sekarang tanpa mempertimbangkan keadaan di
masa mendatang.
f. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi,
Kolusi dan Komisi).
Etika dan moral dalam berbisnis merupakan salah satu aspek yang
harus mendapatkan perhatian yang serius dalam upaya mengelola suatu
kegiatan bisnis, Karena hal ini akan mampu menjamin kepercayaan serta
loyalitas dari seluruh unsur-unsur yang berpengaruh terhadap perusahaan
(stakeholders), yang berarti sangat menentukan maju–mundurnya suatu
perusahaan.
Etika bisnis ini sangat berpengaruh bagi perusahaan dalam
upayanya untuk mempertahankan loyalitas stakeholders berkenaan dengan
upaya memecahkan problem maupun membuat keputusan-keputusan
perusahaan. Hal ini mengingat bahwa antara perusahaan dengan
stakeholders merupakan dua pihak yang saling mempengaruhi. Adapun
stakeholders adalah semua individu ataupun kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan perusahaan.
Stakeholders dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Internal stakeholders (investor karyawan, manajemen ataupun
pimpinan perusahaan).
2. Eksternal stakeholders ( pelanggan, asosiasi dagang, kreditor,
pemasuok, pemerintah, masyarakat umum dan kelompok khusus)
Penipuan
Modul Pembelajaran 5 Etika Bisnis dalam Wirausaha oleh Elfizon, S.Pd., M.Pd.T
Power point Etika Bisnis dalam Wirausaha oleh Elfizon, S.Pd., M.Pd.T