PENDAHULUAN
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira
yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah
kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Dengan demikian pengertian dari
wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu.
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Tumbuhnya minat berwirausaha yang terdapat jiwa-jiwa muda sekarang semakin besar,
makin kreatif, inovtif, dan sangat bersungguh-sungguh untuk berwirausaha, apapun resiko
yang akan diterima, itulah beban yang akan ditanggung oleh wirausaha, dan kegagalan
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Wirausaha
yang mempunyai komitmen tinggi, mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan
yang namanya konsisten, karena konsisten inilah yang menentukan keberhasilan. Dalam
dunia bisnis atau wirausaha konsisten itu juga berpengaruh kepada konsumen yang sangat
namanya etika dalam berwirusaha, dalam rangka untuk menjaga silahturahmi dan kemajuan
antar relasi dan juga rekan bisnis. Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai
etika-etika dalam berwirausaha dan juga filosofi serta tanggung jawab sosial sebagai seorang
wirausahawan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.2 Bagaimana masyarakat memahami dan menjalankan filosofi dan tanggung jawab sosial
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1.4.1 Memberikan wawasan untuk mengatasi rasa takut akan kegagalan dalam
berwirausaha
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wirausaha
Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko
artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas
sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Dalam pelaksanaannya, wirausaha sangat berhubungan erat
dengan banyak orang dan sistem yang mengatur dan menuntun pengusaha untuk menjalankan
B. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu
Raja-raja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam
kartu undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu
acara dan pakaian yang harus dikenakan. Menurut Suryana (1993, hal. 177), etika adalah falsafah
moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut pandang budaya, susila,
dan agama. Etika merupakan suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari
Dalam arti luas etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lain. Etika sering
disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat.
Tingkah laku perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku di
masyarakat, karena norma-norma atau kebiasaan masyarakat disetiap daerah negara berbeda-
beda. Menurut Zimmerer (1996, hal 20), etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha
yang berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat
Berlaku sesuai etika dan bertindak sebagai warga perusahaan yang baik merupakan
sesuatu yang harus dilakukan karena akan mendatangkan manfaat (Hunger & Whellen, 2000).
1. Suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan
dengan reputasi.
2. Kerangka kerja yang kokoh memandu para manajer dan karyawan perusahaan
3. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat
dari stakeholders.
4. Banyak perusahaan yang menetapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat
Secara logika (pencarian laba) mendominasi dalam pengambilan keputusan bisnis, tetapi
konsumen, maupun kehidupan social), seperti: kelalaian nuklir, penggajian berbeda karena ras.
Keputusan etika yang tepat yang sesuai dengan keinginan perusahaan dan stakeholders akan
Etika dalam berwirausaha yaitu mengatur tata cara atau tindakan dalam mengatur tingkah
laku manusia dalam berwirausaha. Dalam berwirausaha perlu ada etika atau ketentuan-ketentuan
4
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara
atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata karma, tidak
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebagai berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur
perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha
tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang
usahanya. Kawajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak
hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan
pemerintah.
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman
barang atau penggantian. Sekali saja seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan
pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan
usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan usahanya.
5
5. Taat hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan
masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah
dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban moral bagi
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan bantuan.
Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmen dengan
pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya
agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu
terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa
Secara umum, etika bisnis merupakan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, bisnis etika memiliki prinsip-
prinsip umum yang dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis
yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika bisnis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Prinsip otonomi: adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai
dengan bidang garap yang dilakukan dan pelaksaannya dengan visi dan misi yang
dipunyainya. Misalnya, perusahaan tidak bergantung pada pihak lain untuk mengambil
6
keputusan, tetapi perusahaan memiliki kekuatan tertentu sesuai dengan visi dan misi yang
2. Prinsip kejujuran: nilai kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam
penawaran barang dengan kualitas dan fakta riil seperti produk yang dibuat dan
dipasarkan harus benar-benar mencerminkan produk yang sesuai dengan fakta, tidak
terdapat unsur manipulasi seperti barang yang berkualitas rendah dinyatakan sebagai
3. Prinsip tidak berniat jahat: bisnis didirikan dengan maksud untuk meningkatkan
menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait. Tolak ukur
umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh: memberi upah
yang layak bagi para pegawai, memberi harga yang sesuai dengan kualitas produk.
5. Prinsip hormat pada diri sendiri: pengertian prinsip ini merupakan tindakan bisnis yang
dampaknya berpulang kembali pada bisnis itu sendiri. Jika bisnis memberikan kontribusi
yang menyenangkan bagi masyarakat, tentu masyarakat akan memberi respon yang sama.
Etika adalah tatanan nilai moral dan standar, perilaku yang membentuk dasar bagi orang-
orang dalam suatu organisasi sewaktu mereka membuat keputusan dan berinteraksi dengan pihak
stakeholders dalam membuat perusahaan. Etika merajuk pada prinsip-prinsip perilaku yang
membedakan antara baik, buruk, benar, dan salah (Cullen & John, 2005). Tujuan etika adalah
memungkinkan individu membuat berbagai pilihan diantara perilaku, karena tindakan individu
menjadi lebih terkait terhadap yang lain, contohnya ketika manajer lebih bertanggung-jawab
terhadap stakeholders.
7
Banyak praktik manajemen perusahaan yang bahan kajian menjadi dengan mudah
mendapatkan maasalah dalam tindakan tidak etis dan illegal. Praktik-praktik yang sampai
sekarang masih dipertanyakan dan menjadi bahan kajian atau penelitian antara lain:
1. Kelalaian praktik manajemen pada tenaga nuklir, persenjataan, dan parbik bahan kimia
Dari sudut pandang strategi, suatu perusahaan wajib mempertimbangkan tanggung jawab
sosial dimana bisnis menjadi bagiannya. Hunger & Whellen (2000) menyampaikan argumen
yang berkaitan dengan perilaku manajemen perusahaan dalam etika dan tanggung jawab adalah:
1. Moralitas: perusahaan harus bertanggung jawab kepada stakeholders karena hal ini
4. Mempertahankan otonomi.
Filosofi moral sebagai sebuah bahasa dan struktur berpikir mendasari keputusan etika dan
dilema. Donaldson (1992) mengungkapkan bahwa etika bisnis merupakan dasar perilaku anggota
dalam membuat keputusan dan pilihan etika jika ingin terjun dalam bisnis. Dalam pengambilan
keputusan etika banyak model dapat digunakan untuk membuat keputusan itu. Ada sepuluh
prinsip etika yang mengarahkan perilaku (Zimmerer, 1996 and Michael Josephson, 1998):
1. Kejujuran
8
4. Kesetiaan; hormat dan loyal terhadap perusahaan, stakeholders, dan lain-lain.
6. Suka membantu orang lain; memiliki belas kasihan terhadap orang lain.
7. Hormat kepada orang lain; menghormati hak dan kebebasan orang lain.
kompetensi.
pihak (pihak internal dan eskternal) yang tentunya dapat mempengaruhi keputusan dan masa
depan usahanya. Sehingga secara tidak langsung seorang wirausaha memiliki tanggung jawab
terhadap semua pihak yang bersangkutan dan mengambil tindakan yang akan meningkatkan
kesejahteraan.
Untuk memahami peran etika di dalam lingkungan bisnis, kita perlu menggunakan etiaka
kepercayaan bagi hubungan anatar para pelanggan, karyawan, dan perusahaan lain.
Selain etika, yang juga sama penting ialah pertanggungjawaban sosial perusahaan. Etika
sangat berpengaruh peada tingkah laku individual. Tanggung jawab sosial mencoba
menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial seperti
pelanggan, perusahaan lain, karyawan, investor, dan alam. Menurut Zimmerer, ada beberapa
memilihara lingkungan.
9
2. Tanggung jawab terhadap karyawan.
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas, memberikan harga yang adil dan
- Kembangkan kode etik; membuat pernyataan tertulis mengenai standar perilaku dan
prinsip etis. Pada perilaku yang diharapkan dapat menjadi panduan konkrit kepada
- Jalankan kode etik secara adil dan konsisten; jalankan perilaku etis setiap hari dan
- Lindungi hak perorangan; melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moral dan
- Adakan latihan etika; workshop merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para
karyawan.
- Lakukan audit etika secara periodik; audit dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas
sistem etika.
10
- Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku; berperilaku baik dalam organisasi.
- Etika dimulai dari atasan dan hindari contoh etika yang tercela; atasan haruslah
- Komunikasi dua arah; menciptakan komunikasi dua arah, saling mendengarkan, dan
dipertahankan.
Tujuan, pengaruh dan manfaat etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, ada
beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu:
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan menambah luasnya
pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin dihormati, maka
hormatilah orang lain. Menyenangkan orang berarti membuat orang menjadi suka dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Jika pelanggan merasa senang dan puas atas pelayanan yang
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang calon pelanggan perlu
dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
membujuk calon pelanggan, salah satunya dengan cara melalui etika yang ditunjukan seluruh
karyawan perusahaan.
11
4. Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan planggan jauh lebih sulit daripada mencari pelanggan, dan ada
juga yang beranggapan bahwa mempertahankan pelanggan lebih mudah karena mereka sudah
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya perbedaan
paham atau konflik. Dengan etika ciptakan hubungan dalam suasana akrab dan lebih baik.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreatifitas dan inovasi yang terus menerus untuk
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam
menjalankan usahanya, yaitu antara lain: sikap dan perilaku, penampilan, cara berpakaian, cara
Dalam etika ada beberapa manfaat yang dapat dipetik, yaitu: persahabatan dan pergaulan,
menjaga hubungan, serta berusaha menarik pelanggan. Sikap dan perilaku yang harus dijalankan
oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan etika wirausaha, yaitu: jujur dalam
bertindak dan bersikap rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas, selalu murah senyum, lemah
lembut dan ramah tamah, sopan santun dan hormat, selalu ceria dan pandai bergaul, fleksibel dan
Beberapa ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil yaitu: memiliki visi dan tujuan yang
jelas, inisiatif dan selalu proaktif, berorientasi pada prestasi, berani mengambil resiko, kerja
keras, bertanggung jawab, komitmen pada berbagai pihak, serta mengembangkan dan
B. Saran
Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita lakukan, namun
tidak tahu dimana posisinya. Oleh sebab itu untuk menjadi wirausahawan yang sukses, alangkah
baiknya dipahami dan di aplikasikan etika dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6886944/Etika_Kewirausahaan?auto=download
Etika bisnis dan perusahaan. 12 October, 2017. Pusat Akademik. Retrieved from,
http://pustakademik.blogspot.com/2017/10/etika-bisnis-dan-kewirausahaan.html
14