Anda di halaman 1dari 5

2.1.

Etika Wirausaha
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak
melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh simpati
dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang bersih dan
dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif lebih
lama.
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha adalah sebagai
berikut :
1) Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara maupun
bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan
dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya konsumen
atau mitra kerjanya.
2) Bertanggung Jawab
Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam
bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan.
Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga kepada seluruh
karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
3) Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran,
pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah
kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa
yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
4) Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan
usahanya.
5) Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan
dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan
telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
6) Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan
bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai
cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
7) Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai
komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap
apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai ol;eh berbagai pihak.
8) Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin
tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, perusaha juga harus tahan
mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.

2.2. Tujuan Etika


Etika yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki tujuan-tujuan
tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan perusahaan. Di samping memiliki
tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-
sungguh. Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan:
1) Untuk Persahabatan Dan Pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau pihak-pihak
lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi persahabatan dan
menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan, dan masyarakat menjadi
akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2) Menyenangkan Orang Lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita ingin
dihormati, kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain berarti
membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita. Jika pelanggan
merasa senang dan puas atas pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan
mengulangnya kembali suatu waktu.
3) Membujuk Pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang seorang calon
pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara dapat dilakukan
perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya adalah melalui etika
yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4) Mempertahankan Pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit dari pada mencari
pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan pelanggan
lebih mudah karena mereka sudah merasakan produk atau layanan yang kita berikan.
Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui pelayanan etika seluruh
karyawan, pelanggan lama dapat dipertahankan karena mereka sudah merasa puas
atas layanan yang diberikan.
5) Membina Dan Menjaga Hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina. Hindari adanya
perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dalam suasana akrab. Dengan
etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.

2.3. Unsur Pokok Etika Wirausaha


Unsur pokok etika wirausaha adalah sebagai berikut.
1) Kebebasan
Kebebasan memberikan pilihan bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku. Hal ini
sangat esensial mengingat norma moral itu adalah yang otonom. Jadi selalu ada
pilihan bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang
diyakininya. Adapun kebebasan manusia itu dibagi menjadi dua golongan besar,
yaitu: Kebebasan sosial adalah kebebasan yang diterima dari orang lain (sesama
manusia), yang berarti bersifat heteronom. Kebebasan eksistensial adalah kemampuan
manusia untuk menentukan sikap dan perilaku dirinya sendiri yang berarti bersifat
otonom.
2) Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kesediaan dasariah untuk melaksanakan apa
yang menjadi kewajibannya. Kewajiban merupakan beban yang harus
dilaksanakan.Setiap bentuk tanggng jawab senantiasa menuntut pertanggung jawaban
apabila perbuatan itu sudah selesai dilakukan. Pertanggung jawaban ini adalah suatu
tindakan member penjelasan yang dapat dibenarkan baik secara moral maupun secara
hukum.
3) Hati Nurani
Suara hati sering kali disebut dengan hati nurani. Kata synteresis lebih tepat diartikan
sebagai hati nurani, yaitu pengetahuan intuitif tentang prinsipprinsip moral. Menurut
Aquinas, hati nurani berasal langsung dari Tuhan dan oleh karena itu tidak mungkin
keliru. Apabila manusia menghadapi situasi konkret yang mengharuskannya memilih
sikap-sikap moral tertentu, maka yang hadir pada saat itua dalah suara hati.Suara hati
memang suara kejujuran, tetapi tidak identik dengan hakikat kebenaran itu sendiri.
Artinya suara hari mungkin saja bisa salah, tetapi kesalahan suara hati itu karena
ketidaktahuan sipemilik suara hati itu, bukan karena ia sengaja berbuat salah.

2.4. Indikator Etika Wirausaha


Beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan apakah seseorang dan suatu
perusahaan telah melaksanakan etika bisnis dalam kegiatan usahanya antara lain adalah:
Indikator ekonomi; indikator peraturan khusus yang berlaku; indikator hukum; indikator
ajaran agama; indikator budaya dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis.
1) Indikator etika wirausaha menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis
telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien
tanpa merugikan masyarakat lain.
2) Indikator etika wirausaha menurut peraturan khusus yang berlaku. Indikator ini
seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila masing-masing
pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
3) Indikator etika wirausaha menurut hukum. Seseorang atau suatu perusahaan dikatakan
telah melaksanakan etikabisnis apabila pelaku bisnis mematuhi segala norma huk um
yang berlaku dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
4) Indikator etika wirausaha berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggapberetika
bilamana dalam pelaksanaan bisn isnya senantiasa merujuk kepada nilai- nilai ajaran
agama yang dianutnya.
5) Indikator etika wirausaha berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara
individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan
mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu
perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6) Indikator etika wirausaha menurut masing-masing individu adalah apabila masing-
masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Anang dan Anita Roosmawarni. 2020. Kewirausahaan: Dasar dan Konsep.
Pasuruan: Qiara Media.

Anda mungkin juga menyukai