PENDAHULUAN
- Tujuan dari penyusunan makalah ini agar pembaca dapat mengetahui dan
memahami bagaimana sikap dan etika perusahaan atau pembaca sendiri yang
[1]
berperan sebagai pelaku bisnis terhadap pelanggan atau konsumen kita,kepada
pegawai, masya-rakat umum dan lingkungan yang ada disekitar kita.
- Manfaat nya dengan materi yang ada didalam makalah ini membantu
pembaca atau individu/kelompok yang memiliki bisnis dapat menerapkan didalam
kegiatan berbisnis sehingga bisnis yang dijalankan memiliki etika yang baik dalam
memahami kepentingan konsumen,pegawai dan menghargai masyarakat umu serta
lingkungan sekitar kita.
[2]
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia adalah khalifah dimuka bumi ini, halnya dengan pelaku bisnis adalah
pemimpin di bidang bisnis tertentu yang harus bertanggung jawab terhadap
pelanggan, karyawan, pemegang saham atau pemilik, mitra kerja dan masyarakat
pada umumnya. Sebagai pemimpin menurut bidang dan unit kerja semua orang yang
ada dalam perusahaan harus menyelenggarakan prinsip-prinsip etika bisnis. Manajer
atau pemimpin perusahaan untuk dan atas nama perusahaan harus bertanggung jawab
secara etika kepada segenap pemangku kepentingan perusahaan dan masyarakat.
Penyelenggaraan tanggung jawab etika dalam kegiatan bisnis dapat mendukung
keberhasilan bisnis.
Beberapa praktik etika yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan dan
diperkirakan berpengaruh positif dalam menjaga pertum- buhan dan keberhasilan
bisnis adalah:
[3]
memenuhi ketentuan-ketentuan Tuhan yang diatur dalam kitab sucinya. Dengan
demikian mereka adalah orang yang taat dan bisnis yang dijalankan tidak merugikan
orang dan perusahaan lain, demikian juga manusia secara keseluruhan. Untuk tidak
dapat merugikan orang lain, pebisnis salah satunya dapat merujuk kepada Undang-
undang no 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat di Indonesia, Undang-undang anti KKN, dan Undang-undang hak paten
dan hukum-hukum bisnis yang berlaku lainnya.
Penyelenggaraan bisnis yang beretika selalu bersandar pada suara hati yang
suci dan murni. Hati yang suci tidak pernah menyuruh orangnya membuat sesuatu
yang melanggar etika. Dalam hati nurani manusia di jumpai sifat-sifat mulia yang
merupakan cahaya Ilahiah, sehingga membisikkan kepada manusia nilai-nilai mulia
dan mengingatkan kepada bisnis yang penuh dengan kebenaran.
Memenuhi kebutuhan dan keinginan orang lain atau permintaan pasar adalah inti dari
kegiatan bisnis yang etis. Bisnis yang sukses akan selalu berupaya memuaskan orang
lain dan melalui kepuasan orang lain itulah mendapatkan keuntungan yang layak atas
investasi dan pelayanan- nya. Pada keadaan yang etis pebisnis harus menempatkan
diri bagaimana sekiranya dia menjadi pelanggan, mitra atau karyawan.
[4]
2.1.4 Memikirkan Kepentingan Masa Depan
Pebisnis atau siapapun yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dalam kegiatan bisnis harus menyadari akan nilai-nilai Ilahiah. Dengan demikian
setiap perbuatan yang sedang dan akan dilakukan pelaku bisnis diyakini sedang dan
akan diamati, dinilai dan dievaluasi serta dimintai pertanggungjawabannya kelak oleh
pemilik manusia, pemilik alam dan segala sumber daya, sekaligus sebagai penentu
rezeki (laba) dalam aktivitas bisnis adalah Allah SWT. Pebisnis yang mengakui
[5]
adanya Allah dan menempatkan diri sebagai khalifatullah bidang bisnis tidak akan
melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam aplikasi usaha bisnisnya, melakukan
kejahatan bisnis dan hal-hal yang dapat membawa mudharat kepada manusia sebagai
makhluk Tuhan di bumi.
(1) Memberikan suatu produk atau jasa dengan kualitas terbaik sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya
Selain itu konsumen harus diberikan pendidikan melalui pendidikan konsumen dapat
diajarkan bagaimana mendeteksi adanya penipuan dan penyalahgunaan lain serta
dibuat dalam akan obat yang ada dan peluang memperbaikinya program pendidikan
[6]
kepada pelanggan harus didasarkan pada penelitian terhadap motivasi dan prilaku bila
program tersebut diharap kan relevan dengan dunia nyata kehidupan konsumern
Untuk menjamin kesejahteraannya, pelaku usaha harus mengguna kan dasar
persaingan usaha bebas (Free Enterprise Economy) yang menjamin hak konsumen
manapun untuk membuat pilihan yang terinformasi dan tidak terbentuk dari suatu
konsumen alternatif.
Jelaslah kewajiban etis utama dari setiap organisasi adalah untuk memproduksi
produk atau jasa yang bermutu. Dan sama jelasnya, tak ada yang menyebabkan
perusahaan tidak berjalan dengan cepat daripada menawarkan suatu produk yang
berbahaya, diproduksi dengan kurang baik atau kurang bermutu. Persaingan di pasar
pada umumnya membantu menjamin bahwa barang-barang dan jasa akan mempunyai
mutu yang dapat diterima para konsumen. Contoh etika bisnis dalam hal keamanan
produk adalah kasus salah satu produk obat nyamuk yang mengandung zat berbahaya
[7]
1. Lapngan kerja dan kompensasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup para
karyawan.
2. Kondisi dan tempat kerja.
3. Kelancaran komunikasi.
4. Transparasi terhadap prestasi yang dihasilkan.
5. Merespon secara aktif setiap saran dan kritik.
6. Memberikan perlindungan yang baik terhadap kesehatan, keselamatan dan
kecelakaan kerja karyawan.
7. Memberikan dorongan terhadap yang konstruktif bagi pengembangan data
kemampuan keahlian. Tanggap terhadap peningkatan pengangguran pada
setiap keputusan yang dilakukan perusahaan.
Salah satu learning organization adalah empati dalam arti bahwa seluruh organisasi
idealnya memiliki sense of ethics kuat dalam hubungan dengan sesame karyawan dan
pelanggan.
[8]
menekan jumlah tenaga kerja sampai jumlah tertentu, tetapi mereka mempunyai
tanggung jawab untuk merekrut atau memecat secara bertanggungjawab.
[9]
2.6 Kode Etik Bisnis
Beberapa sumber mengatakan bahwa agar nilai nilai moral bisnis dapat
menjadi nyata dalam kinerja perusahaan diperlukan penuangan nilai nilai itu ke dalam
bentuk rumusan yang lebih konkrit dan operasionalnya yaitu kode etik. Menurut
Rosita Noer (1995) menyatakan bahwa mencari panduan bagi penerapan etika bisnis
di Indonesia tidaklah sulit. Sebab pada dasarnya seiap perilaku manusia Indonesia
haruslah mengacu pada pengamalan pancasila, yang operasionalnya tertata pada tata
perundangan dibawahnya.
The caux round table principles for business tersebut terdiri dari 3 pasal,
sedangkan yang akan dibahas berikut adalah pasal pasal yang meliputi prinsip
prinsip kode etik yang bertujuan untuk stakeholder saja. Kode etik yang ditujukan
untuk stakeholder terdapat pada pasal 3 yaitu:
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan orang yang membeli produk dari perusahaan
merupakan pihak yang sangat penting, karena kepadanya perusahaan
bergantung. Beberapa hal yang harus dilakukan perusahaan sebagai wujud
tanggung jawabnya kepada pelanggan:
a. Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai
dengan tuntutan mereka.
b. Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk
pelayanan yang baik dan memperbaiki ketidakpuasan mereka.
c. Membuat setiap usaha menjamin bahwa kesehatan dan keselamatan
pelanggan demikian juga kualitas lingkungan mereka akan dijaga
kelangsungannya dan ditingkatkan dengan prdosuk dan jasa perusahaan.
d. Perusahaan harusa menghormati martabat manusia dalam menawarkan,
memasarkan dan mengiklankan produk.
e. Menghormati integritas budaya pelanggan.
[10]
2. Pekerja
Pimpinan pekerja perusahaan mempunyai tanggungjawab:
a. Memberikan pekerjaan dan imbalan yang dapat memperbaiki kondisi
kehidupan mereka.
b. Memberikan kondisi kerja yang menghormati kesehatan dan martabat
pekerja.
c. Bersikap jujur dalam berkomunikasi dengan pekerja dan terbuka dalam
memberikan informasi.
d. Bersedia mendengarkan dan sejauh mungkin bertindak atas saram,
gagasan, permintaan dan keluhan pekerja.
e. Mengajak bermusyawarah apabila terjadi konflik.
f. Menghindari praktik diskriminasi dan menjamin perlakuan dan
kesempatan yang sama pada pekerja sekalipun berbeda gender, usia, suku
dan agama.
g. Mengembangkan divesifikasi pekerjaan dalam bisnis agar pekerja dapat
sungguh sungguh bermanfaat.
h. Melindungi pekerja dari kemungkinan terkena penyakit dan kecelakaan
ditempat kerja.
i. Mendorong dan membantu pekerja dalam mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan yang relevan dan dapat dialihkan.
j. Tanggap terhadap masalah pengangguran dalam pembuatan keputusan
bisnis dan bekerjasama dengan pemerintah, serikat pekerja dan pihak
pihak lain untuk menangani masalah.
3. Pemegang saham
Pengelola bisnis memiliki beberapa bertanggungjawab sebagai penghormatan
atas kepercayaan mengelola bisnisnya:
a. Menetapkan manajemen yang professional dan tekun guna memperoleh
keuntungan yang wajar dan kompetitif atas modal yang telah
ditanamankan.
[11]
b. Memperlihatkan informasi yang relevan kepada investor mengenai
masalah tuntutan tuntutan legal dan hambatan persaingan.
c. Menghemat, melindungi dan menumbuhkan asset asset dari investor.
d. Menghormati permintaan, saran, keluhan dan solusi dari investor.
4. Pemasok
Hubungan perusahaan dengan pemasok dan subkontraktor harus didasarkan
pada sikap saling menghormati. Ia memiliki tanggungjawab:
a. Mengusahakan terwujudnya prinsip keadila dan kejujuran dalam semua
aktivitas baik dalam menetapkan harga licensing, dan hak hal untuk
menjual.
b. Menjamin bahwa aktivitas bisnis perusahaan terbebas dari segala bentuk
pemaksaan dan proses yuridis yang tidak perlu.
c. Membantu terciptanya stabilitas hubungan jangka panjang dengan
pemasok dalam bentuk pengambilan, keuntungan secara wajar, terjaganya
kualitas, kontuitas dan kompetitif bahan baku.
d. Berbagi informasi dengan pemasok dan melibatkan mereka kedalam
perencanaan perusahaan.
e. Membayar pemasok tepat pada waktunya sesuai dengan persetujuan
perdagangan mereka.
f. Mencari, mendukung dan mengutamakan pemasok dan subkontraktor
yang menghoramti martabat manusia.
5. Pesaing
Setiap perusahaan harus menghormato persaingan dan memiliki
tanggungjawab untuk:
a. Mengembangkan pasar terbuka untuk perdagangan dan investasi.
b. Mengembangkan prilaku yang bersaing yang menguntungkan secara
social dan lingkungan serta mengembangkan sikap saling menghormati
diantara sesama pesaing.
[12]
c. Menghindarkan dari pemberian gaji atau hadiah yang dapat dipertanyakan
untuk menjamin keuntungan yang kompetitif.
d. Menghormati hak cipta dan hak paten.
e. Menolak untuk mencuri gagasan baik untuk inovasi maupun penciptaan
produk.
6. Masyarakat
Perusahaan mempunyai tanggungjawab kepada masyarakat dimana bisnis
beroperasi untuk:
a. Menghormati hak asasi manusia dan lembaga lembaga demokrasi dan
mengembangkan pelaksanaannya.
b. Mengakui kewajiban kepada pemerintah dan masyarakan serta
mendukung kebijakan dan pelaksanaan public yang bertujuan untuk
mengembangkan manusia melalui hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan bagian bagian masyarakat.
c. Bekerjasama dengan kekuatan kekuatan yang ada dimasyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan standar kesehatan, pendidikan dan
keselamatan ditempat kerja dan kesejahteraan ekonomi.
d. Mengembangkan dan merangsang pembangunan berkelanjutan dan
memainkan peran dalam memelihara dan meningkatkan lingkungan disik
dan koservasi sumber daya tanah.
e. Mendukung perdamaian keamanan, keanekaragaman dan keutuhan social.
f. Menghormati keutuhan budaya local.
[13]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia adalah khalifah dimuka bumi ini, halnya dengan pelaku bisnis adalah
pemimpin di bidang bisnis tertentu yang harus bertanggung jawab terhadap
pelanggan, karyawan, pemegang saham atau pemilik, mitra kerja dan masyarakat
pada umumnya. Penyelenggaraan bisnis yang beretika selalu bersandar pada suara
hati yang suci dan murni. Hati yang suci tidak pernah menyuruh orangnya membuat
sesuatu yang melanggar etika.
3.2 Saran
[14]
DAFTAR PUSTAKA
[15]