Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 5.

ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA

Nama : Yesi Badriatul Fadila


Nim : 21060196
Mata Kuliah : Pengantar Kewirausahaan
Dosen : Dr.Marwan,S.Pd,M.Si.

ARTIKEL
ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA

A. Pentingnya Etika Bisnis Dalam Berwirausaha

 Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis dan moral dalam berbisnis merupakan salah satu aspek
yang harus mendapatkan perhatian yang serius dalam upaya mengelola
suatu kegiatan bisnis, Karenna hal ini akan mampu menjamin kepercayaan
serta loyalitas dari seluruh unsusr yang berpengaruh terhadap perusahaan
(stakeholders), yang berarti sangat menentukan maju –mundurnya suatu
perusahaan. Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah : “Suatu kode etik
perilaku pengusaha berdasarkan nilai - nilai moral dan norma yang
dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan dalam memecahkan
persoalan – persoalan yang dihadapi”.

Sementara itu menurut Ronald J Ebert dan Ricky M Griffin, etika


bisnis adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan
perilaku etika dari seorang manajer ataupun karyawan suatu orgaisasi.
Etika bisnis ini sangat berpengaruh bagi perusahaan dalam upayanya untuk
mempertahankan loyalitas stakeholders berkenaan dengan upaya
memecahkan problem maupun membuat keputusan2 perusahaan. Hal ini
mengingat bahwa antara perusahaan dengan stakeholders merupakan dua
pihak yang saling mempengaruhi.

Stakeholders dibedakan menjadi dua, yaitu :


1. Internal stakeholders (investor karyawan, manajemen ataupun pimpinan
perusahaan).
2. Eksternal stakeholders ( pelanggan, asosiasi dagang, kreditor,
pemasuok, pemerintah, masyarakat umum dan kelompok khusus)

 Contoh Etika Bisnis

Kamu mungkin pernah mendengar berita tentang ide atau strategi


bisnis suatu perusahaan dicuri atau dijiplak oleh perusahaan lain.
Hal seperti ini bisa saja terjadi dikarenakan tidak adanya etika
bisnis yang baik. Padahal, bisnis apa pun bebas berinovasi dalam
menghasilkan produk, selama tidak meniru secara keseluruhan. 
 
Bila para pemilik bisnis atau perusahaan sama-sama memegang
teguh etika bisnis, maka persaingan bisnis akan menjadi adil
karena konsumen menilai produkmu secara objektif sesuai
kualitas atau inovasi yang kamu tawarkan. Sebagai pemilik bisnis
semestinya kamu pun tidak ingin dicurangi oleh perusahaan mana
pun dalam skala kecil atau besar. 
 
Untuk lebih memahami seperti apa sebenarnya yang dimaksud
dengan etika bisnis, berikut ada beberapa contoh etika bisnis
yang bisa kamu terapkan dalam bisnis atau perusahaanmu.
 
1. Jujur
Kejujuran merupakan satu nilai penting yang harus diterapkan
dalam semua hal termasuk berbisnis. Ketidakjujuran dalam
berbisnis bisa diartikan sebagai penipuan, terlebih lagi bila hal
tersebut merugikan pihak lain. Bersikap jujur bisa membuat
perusahaan menjadi lebih mudah dipercaya. 
 
2. Menyebutkan Nama
Menyebutkan nama atau memberikan kartu nama sudah menjadi
etika umum ketika bertemu dengan klien atau relasi bisnis. Hal
ini mengindikasikan niat baik dan ketertarikan untuk
berkolaborasi lebih lanjut. Seorang pebisnis biasanya akan
menyebutkan nama secara lengkap ketika bertemu dengan orang
baru. Hal ini penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa kamu
memiliki etika yang baik. Ada pengecualian bila namamu terlalu
panjang untuk diucapkan, kamu bisa menyingkatnya.
 
Contoh etika bisnis kebalikannya adalah kamu perlu
menyebutkan nama klien dengan baik saat rapat atau pertemuan.
Hal ini penting dan terkesan menghormati ketika mengetahui
nama klien yang akan diajak kerjasama. Hal ini juga bisa
memberikan suasana bisnis yang sehat, nyaman dan penuh
kepercayaan.
 
3. Berpakaian Rapi
Ajining diri saka busana. Begitu kata pepatah lama. Pakaian
mencerminkan kepribadian seseorang. Terutama dalam dunia
bisnis, berpakaian rapi berarti kamu menghormati relasi bisnis,
pimpinan, atau perusahaan yang kamu temui. Memakai pakaian
yang rapi dalam kondisi bersih dan harum menggambarkan
kualitas diri kamu sebagai seseorang yang dapat dipercaya.
 
4. Menggunakan Bahasa yang Baik
Bercakaplah dengan santun. Bahasa apa pun yang kamu gunakan
dalam berkomunikasi, sebaiknya biasakan memakai bahasa yang
positif dan jauhi kata-kata atau istilah kasar. Penggunaan bahasa
menentukan kualitas diri serta bagaimana kamu ingin dihargai
oleh orang lain. 
 
5. Berdiri saat Berjabat Tangan
Gestur tubuh yang baik juga merupakan contoh etika bisnis
lainnya. Saat relasi bisnis datang, berdirilah menyambutnya,
perkenalkan diri dengan menjabat tangan mereka. Hal ini
menunjukkan sikap hormat dan menghargai. Dengan begitu,
relasi bisnis juga akan menghargai kamu. Jangan sampai kamu
mengesankan sikap terlalu bossy meskipun kamu adalah tuan
rumah. 
 
6. Mengucapkan Terima Kasih
Mengucapkan terima kasih seperlunya dan secara formal akan
memberikan kesan profesional. Sebaliknya, jika diucapkan
berlebihan, kamu bisa saja akan dianggap kurang sopan. 
 
Hal ini bisa menjadi salah satu pembangun citra yang baik. Selain
itu bukankah sudah menjadi keharusan untuk berterima kasih
pada orang lain dalam kehidupan bersosial.
 
7. Mengirim Ucapan Terima Kasih Lewat Pesan atau Email
Setelah menyelesaikan pertemuan atau rapat bisnis, ada baiknya
kamu mengirimkan ucapan terima kasih secara terpisah ke email
pribadi rekan bisnismu. Pengiriman lewat email atau aplikasi
pesan sangat disarankan karena lebih cepat dan efisien.
 
8. Membayar Tagihan Sebagai Tuan Rumah
Bila kamu mengundang rekan bisnis untuk bertemu dan makan di
luar maka kamu lah yang harus membayar tagihan. Jika kamu
adalah seorang perempuan, sementara rekan bisnis atau klienmu,
laki-laki, kamu tetap harus menolaknya. Katakan bahwa
perusahaan yang membayarnya, bukan uang pribadi. Jangan
sampai klien yang mengeluarkan uang karena bisa memberikan
citra kurang baik.
 
Mengundang seseorang berarti kamu meminta waktunya untuk
membicarakan persoalan bisnis. Dengan kamu yang membayar
tagihan, maka mereka akan merasa dihargai. 

 Tujuan Etika Bisnis


Tujuan etika bisnis adalah untuk mendorong kesadaran moral dan
memberikan batasan-batasan bagi para pebisnis atau pemilik
perusahaan untuk menjalankan good business dan tidak
melakukan monkey business atau dirty business. Karena hal
tersebut dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
 
Dengan adanya etika bisnis para pebisnis memiliki aturan yang
dapat mengarahkan mereka dalam mewujudkan citra dan
manajemen bisnis yang baik sehingga dapat diikuti oleh semua
orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika
yang baik. 
 
Bisnis yang memahami pengertian etika bisnis dengan baik
biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak
melanggar aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana
yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya dan yang juga
penting adalah memiliki izin bisnis yang sah.
 
Tujuan etika bisnis bisa disimpulkan menjadi beberapa poin:
1. Meningkatkan kesadaran moral, sehingga pebisnis bukan saja
memikirkan keuntungan dari kegiatan operasional, tapi juga nilai
dan sikap yang harus dimiliki. Dengan cara ini maka perselisihan
dapat dihindarkan.  
2. Membuat batasan-batasan bagi para pebisnis, merupakan etika
yang harus dimiliki. Pembatasan inilah yang membuat bisnis
dapat berjalan sesuai standar dan menghindari kecurangan.
3. Memberikan motivasi kepada pelaku bisnis untuk dapat
meningkatkan kemampuan. Karena adanya standar yang sudah
berlaku, dan harus dipatuhi oleh seluruh pebisnis.

 Manfaat Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki banyak manfaat positif bagi perusahaan
atau sebuah bidang bisnis. Bila kamu terbiasa menerapkan etika
dalam keseharian, tidak akan sulit untuk menerapkannya dalam
berbisnis. 
 
Manfaat apa saja yang bisa kamu dapatkan? Berikut beberapa di
antaranya: 
1. Menimbulkan Kepercayaan
Perusahaan atau sebuah bisnis baik kecil maupun besar yang
memiliki kejujuran akan mendapatkan kepercayaan dari
konsumen. Bukan saja loyalitas, mereka akan merekomendasikan
bisnis tersebut kepada orang lain.
2. Reputasi yang Baik 
Perusahaan yang menerapkan etika bisnis selayaknya akan
memiliki citra yang baik dan menjadikan jumlah konsumen terus
bertambah.  Dengan begitu, bisnismu dapat berkembang dan
mencapai target dengan sukses. 
3. Keuntungan Finansial
Perusahaan yang patuh menerapkan etika bisnis mampu membuat
konsumen percaya, dan berujung menghasilkan keuntungan
finansial yang maksimal. Ini terjadi karena konsumen telah
menaruh kepercayaan penuh.

B. Contoh Perilaku Pengusaha yang Tidak Mencerminkan Etika Bisnis


dalam Berwirausaha.
Contoh Perusahaan yang melanggar Etika Bisnis (Studi Kasus PT.Megasari
Makmur dengan Produknya HIT)
A. Latar Belakang Masalah
Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh PT
Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti tisu basah,
dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga mengenalkan
dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh untuk kelasnya.
Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke luar Indonesia. Obat
anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari Makmur dinyatakan
ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif Propoxur dan Diklorvos
yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan terhadap manusia.
Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida, telah melakukan
inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan pestisida yang
menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap darah, gangguan
syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel pada tubuh, kanker hati
dan kanker lambung. HIT yang promosinya sebagai obat anti-nyamuk ampuh
dan murah ternyata sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan
Propoxur tetapi juga Diklorvos (zat turunan Chlorine yang sejak puluhan
tahun dilarang penggunaannya di dunia). Obat antinyamuk HIT yang
dinyatakan berbahaya yaitu jenis HIT 2,1 A (jenis semprot) dan HIT 17 L
(cair isi ulang). Selain itu, Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan melaporkan
PT Megarsari Makmur ke Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya pada tanggal
11 Juni 2006. Korbannya yaitu seorang pembantu rumah tangga yang
mengalami pusing, mual dan muntah akibat keracunan, setelah menghirup
udara yang baru saja disemprotkan obat anti-nyamuk HIT.
B. Analisis permasalahan
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering
didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan
perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda
yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama
menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab
atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?. Pandangan tradisional
berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang
diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab Lain
halnya pendapat para kritikus pada pandangan tradisional, yang menyatakan
bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak
bersamasama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai
tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan
tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas
tindakan tersebut. Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang
membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut
tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu.
Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan
bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan
perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu. Namun
demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja
dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan
tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang
bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung
jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu,
seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah
perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan
dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan
menghilangkan tanggung jawab moral orang itu. Kita mengetahui bahwa
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis
merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke
dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk
memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada
orang-orang yang ada di dalam organisasi. Dari kasus diatas terlihat bahwa
perusahaan melakukan pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
perusahaan besarpun berani untuk mmengambil tindakan kecurangan untuk
menekan biaya produksi produk. Mereka hanya untuk mendapatkan laba yang
besar dan ongkos produksi yang minimal. Mengenyampingkan aspek
kesehatan konsumen dan membiarkan penggunaan zat berbahaya dalam
produknya . dalam kasus HIT sengaja menambahkan zat diklorvos untuk
membunuh serangga padahal bila dilihat dari segi kesehatan manusia, zat
tersebut bila dihisap oleh saluran pernafasan dapat menimbulkan kanker hati
dan lambung. Dan walaupun perusahaan sudah meminta maaf dan juga
mengganti barang dengan memproduksi barang baru yang tidak mengandung
zat berbahaya tapi seharusnya perusahaan jugamemikirkan efek buruk apa
saja yang akan konsumen rasakan bila dalam penggunaan jangka panjang.
Sebagai produsen memberikan kualitas produk yang baik dan aman bagi
kesehatan konsumen selain memberikan harga yang murah yang dapat
bersaing dengan produk sejenis lainnya.
C. Penyelesaian Masalah
yang dilakukan PT.Megasari Makmur dan Tindakan Pemerintah Pihak
produsen (PT. Megasari Makmur) menyanggupi untuk menarik semua produk
HIT yang telah dipasarkan dan mengajukan izin baru untuk memproduksi
produk HIT Aerosol Baru dengan formula yang telah disempurnakan, bebas
dari bahan kimia berbahaya. HIT Aerosol Baru telah lolos uji dan
mendapatkan izin dari Pemerintah. Pada tanggal 08 September 2006
Departemen Pertanian dengan menyatakan produk HIT Aerosol Baru dapat
diproduksi dan digunakan untuk rumah tangga (N0. RI. 2543/9-
2006/S).Sementara itu pada tanggal 22 September 2006 Departemen
Kesehatan juga mengeluarkan izin yang menyetujui pendistribusiannya dan
penjualannya di seluruh Indonesia.
D. Undang-undang yang telah di Langgar
Jika dilihat menurut UUD, PT Megarsari Makmur sudah melanggar beberapa
pasal, yaitu:
1. Pasal 4, hak konsumen adalah :
· Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.
· Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”. PT Megarsari tidak pernah
memberi peringatan kepada konsumennya tentang adanya zat-zat
berbahaya di dalam produk mereka.Akibatnya, kesehatan konsumen
dibahayakan dengan alasan mengurangi biaya produksi HIT.
2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :
Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan
penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan” PT Megarsari tidak pernah
memberi indikasi penggunaan pada produk mereka, dimana seharusnya
apabila sebuah kamar disemprot dengan pestisida, harus dibiarkan selama
setengah jam sebelum boleh dimasuki lagi.
3. Pasal 8 ·
Ayat 1“Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan
barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan”
Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan
ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta
wajib menariknya dari peredaran” PT Megarsari tetap meluncurkan
produk mereka walaupun produk HIT tersebut tidak memenuhi standar
dan ketentuan yang berlaku bagi barang tersebut.Seharusnya, produk HIT
tersebut sudah ditarik dari peredaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, tetapi mereka tetap menjualnya walaupun sudah ada korban
dari produknya.
4. Pasal 19 :
· Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas
kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat
mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan” ·
Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis
atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian
santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku” ·
Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7
(tujuh) hari setelah tanggal transaksi” Menurut pasal tersebut, PT
Megarsari harus memberikan ganti rugi kepada konsumen karena telah
merugikan para konsumen.
E. Kesimpulan
Pelanggaran etika bisnis itu dapat melemahkan daya saing hasil industry di
pasar internasional. Ini bias terjadi sikap para pengusaha kita. Lebih extreme
bila pengusaha Indonesia menganggap remeh etika bisnis yang berlaku secara
umum dan tidak mengikat itu. Kencendrungan makin banyaknya pelanggaran
etika bisnis membuat ke prihatinan banyak pihak. Pengabdian etika bisnis
dirasakan akan membawa kerugian tidak saja buat masyarakat, tetapi juga
bagi tatanan ekonomi nasional. Disadari atau tidak, para pengusaha yang
tidak memperhatikan etika bisnis akan menghancurkan nama mereka sendiri
dan Negara. Seperti pada kasus PT Megarsari Makmur (produk HIT) masalah
yang terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai
kandungan-kandungan apa saja yang terkandung dalam produk tersebut. PT.
Megarsari Makmur sudah melakukan perbuatan yang sangat merugikan
dengan memasukkan 2 zat berbahaya pada produk mereka yang berdampak
buruk pada konsumen yang menggunakan produk mereka. Salah satu sumber
mengatakan bahwa meskipun perusahaan sudah melakukan permintaan maaf
dan berjanji menarik produknya, namun permintaan maaf itu hanyalah sebuah
klise dan penarikan produk tersebut seperti tidak di lakukan secara sungguh –
sungguh karena produk tersebut masih ada dipasaran.
F. Saran
Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh PT. Megarsari Makmur
yaitu Prinsip Kejujuran dimana perusahaan tidak memberikan peringatan
kepada konsumennya mengenai kandungan yang ada pada produk mereka
yang sangat berbahaya untuk kesehatan dan perusahaan juga tidak memberi
tahu penggunaan dari produk tersebut yaitu setelah suatu ruangan disemprot
oleh produk itu semestinya ditunggu 30 menit terlebih dahulu baru kemudian
dapat dimasuki /digunakan ruangan tersebut. Melakukan apa saja untuk
mendapatkan keuntungan pada dasarnya boleh dilakukan asal tidak
merugikan pihak mana pun dan tentu saja pada jalurnya. Disini perusahaan
seharusnya lebih mementingkan keselamatan konsumen yang menggunakan
produknya karena dengan meletakkan keselamatan konsumen diatas
kepentingan perusahaan maka perusahaan itu sendiri akan mendapatkan
keuntungan yang lebih besar karena kepercayaan / loyalitas konsumen
terhadap produk itu sendiri.
C. Upaya Agar Seluruh Wirausaha Mampu Mengaplikasikan Etika
Bisnis Dalam Berwirausaha
1. Jujur dan tidak berbohong
2. Bersikap dewasa dan tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
5. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi atau emosional
7. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas dan menyesuaikan keadaan
10. Bertingkah laku yang baik

Upaya lain agar seluruh wirausaha mampu mengaplikasikan etika bisnis


dalam berwirausaha yaitu:

1. Pengendalian diri,
2. Pengembangan akan tanggung jawab secara social (social
responsibility),
3. Mempertahankan jati diri dan tidak terombang-ambing oleh pesatnya
akan perkembangan informasi serta teknologi,
4. Besaing secara sehat,
5. Menerapkan akan konsep pembangunan yang berkelanjutan,
6. Menghindari dari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi,
dan Komisi),
7. Mampu menyatakan bahwa itu memang benar atau salah,
8. Menumbuhkan sikap untuk saling percaya baik antara golongan
pengusaha kuat atau golongan pengusaha bawah,
9. Konsekuen dan konsisten atas aturan main yang sudah disepakati
bersama,
10. Menumbuhkembangkan akan sikap sadar, rasa memiliki atas apa yang
sudah disepakati, dan tidak memberikan kecurangan, dan
11. Perlu etika bisnis yang dituangkan pada suatu hukum yang positif
dengan berupa peraturan yang berlaku pada perundang-undangan.

DAFTAR PUSTAKA
Modul 5_KWU_Etika Bisnis Dalam Wirausaha.pdf

https://majoo.id/solusi/detail/etikabisnis#:~:text=Tujuan%20etika%20bisnis
%20adalah%20untuk,merugikan%20banyak%20pihak%20yang%20terkait.

https://elearning.stiemp.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/contoh-beberapa-
perusahaan-yang-melanggar-etika-bisnis.pdf

https://www.wartaekonomi.co.id/read167670/10-etika-bisnis-ini-wajib-
dimiliki-pengusaha-agar-jadi-pebisnis-sukses

Anda mungkin juga menyukai