Anda di halaman 1dari 8

Nama : Miftahurrahmi Oktavia

Nim : 23046075
Prodi : Pendidikan Sejarah
Matkul : Pengatar Kewirausahaan
Dosen : Firman, SE, M.Sc

1. Mengapa pentingnya etika berbisnis dalam berwirausaha

Etika adalah seperangkat aturan tidak tertulis yang berlaku untuk


situasi sosial, tempat kerja profesional, dan hubungan. Dalam dunia bisnis,
etika bisnis yang baik berarti Anda bertindak secara profesional dan
menerapkan tata krama yang tepat saat berhubungan dengan orang lain
dalam profesi Anda.
Etika bisnis adalah seperangkat tata krama yang diterima atau
diperlukan dalam suatu profesi. Sering dijunjung tinggi oleh adat dan
ditegakkan oleh anggota organisasi. Mereka yang melanggar etika bisnis
dianggap ofensif. Hukuman untuk perilaku seperti itu sering terletak pada
ketidaksetujuan anggota organisasi lainnya.
Etika bisnis yang baik adalah keterampilan berharga yang akan
membuat Anda menonjol dari orang lain, meningkatkan peluang Anda
untuk sukses, dan membantu Anda mendapatkan pekerjaan impian.
Dengan etika bisnis yang baik dapat menjadi resep untuk
memajukan karir Anda. Di dunia bisnis, orang-orang dengan etiket yang
baik dihargai karena keterampilan profesional dan sopan mereka.
Misalnya, seorang karyawan yang datang ke rapat tepat waktu (atau lebih
awal) dan siap untuk mencatat memiliki peluang lebih baik untuk
membuat atasannya terkesan daripada karyawan yang datang terlambat ke
rapat, dan lupa membawa pena. Mereka yang mencontohkan etika bisnis
yang baik membuktikan bahwa mereka menghormati posisi, pekerjaan,
rekan kerja, dan menganggap serius kinerja mereka. Dengan demikian,
individu-individu ini memenangkan promosi dan maju dalam karir
mereka.
Etika bisnis merupakan landasan fundamental bagi wirausahawan
untuk membangun usaha yang sukses dan berkelanjutan. Penerapannya
bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga tentang membangun
budaya dan nilai-nilai positif dalam berbisnis. Berikut beberapa alasan
mengapa etika bisnis penting dalam berwirausaha:

1) Membangun Kepercayaan dan Reputasi:

Kepercayaan adalah elemen kunci dalam membangun hubungan


jangka panjang dengan pelanggan, mitra, dan investor. Etika bisnis
membantu wirausahawan membangun kepercayaan dengan:
 Menyediakan produk dan layanan yang berkualitas dan
aman.
 Menepati janji dan komitmen.
 Bertindak dengan integritas dan transparansi.
 Menjaga kerahasiaan data pelanggan dan mitra bisnis.

Reputasi yang baik sebagai wirausahawan beretika akan


meningkatkan daya tarik usaha Anda dan menarik pelanggan yang loyal.
Sebuah studi oleh Reputation Institute menunjukkan bahwa 70%
konsumen lebih memilih untuk membeli produk dari perusahaan dengan
reputasi yang baik.

2) Meningkatkan Keuntungan dan Kesuksesan Jangka


Panjang:

Bisnis yang beretika cenderung lebih stabil dan tahan lama karena
meminimalkan risiko:
 penipuan dan penyalahgunaan.
 Masalah hukum dan regulasi.
 Kerusakan reputasi.
 Kehilangan pelanggan dan mitra.

Hal ini dibuktikan oleh studi Harvard Business Review yang


menunjukkan bahwa perusahaan dengan skor etika tinggi memiliki kinerja
keuangan yang lebih baik daripada perusahaan dengan skor etika rendah.

3) Menciptakan Lingkungan Bisnis yang Sehat dan Adil:

Etika bisnis mendorong persaingan yang sehat dan adil, sehingga


meminimalkan praktik curang dan monopoli. Hal ini menciptakan
lingkungan bisnis yang lebih kondusif bagi semua pihak, termasuk:
 Wirausahawan: Memiliki kesempatan yang sama untuk
bersaing dan berkembang.
 Pelanggan: Mendapatkan akses ke produk dan layanan
yang berkualitas dengan harga yang wajar.
 Masyarakat: Menikmati manfaat dari pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.

4) Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas Karyawan:

Karyawan yang bekerja di perusahaan yang beretika merasa lebih


dihargai dan dihormati. Hal ini meningkatkan:
 Motivasi mereka untuk bekerja dengan baik.
 Produktivitas dan efisiensi kerja.
 Loyalitas mereka terhadap perusahaan.
5) Mewujudkan Tanggung Jawab Sosial dan Kepedulian
terhadap Lingkungan:

Wirausahawan yang beretika memiliki tanggung jawab sosial


untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Mereka dapat menunjukkan komitmennya dengan:
 Mendukung komunitas lokal.
 Terlibat dalam kegiatan sosial.
 Menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.

Contoh Penerapan Etika Bisnis dalam Berwirausaha:


Berikut beberapa contoh penerapan etika bisnis dalam
berwirausaha:
 Menjual produk yang aman dan berkualitas dengan harga
yang wajar.
 Membayar gaji karyawan dengan upah yang layak dan
kondisi kerja yang baik.
 Menjaga kerahasiaan data pelanggan dan mitra bisnis.
 Menghindari praktik penipuan, korupsi, dan
penyalahgunaan wewenang.
 Mendukung komunitas lokal dan terlibat dalam kegiatan
sosial.**

Kesimpulan:
Etika bisnis bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi juga
tentang membangun budaya dan nilai-nilai positif dalam berwirausaha.
Dengan menerapkan etika bisnis, wirausahawan dapat membangun usaha
yang sukses dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat dan lingkungan.

2. Berikan contoh perilaku pengusaha yang tidak mencerminkan etika bisnis


dalam berwirausaha!

Contoh Perilaku Pengusaha yang Tidak Mencerminkan Etika


Bisnis dalam Berwirausaha. Berikut beberapa contoh perilaku pengusaha
yang tidak mencerminkan etika bisnis dalam berwirausaha:

a) Menjual Produk atau Layanan yang Berbahaya:


 Contoh : Menjual produk kosmetik ilegal yang mengandung bahan
berbahaya.
 Penjelasan: Perilaku ini membahayakan kesehatan dan keselamatan
konsumen. Pengusaha yang melakukan hal ini mengabaikan tanggung
jawabnya untuk melindungi konsumen dan hanya mementingkan
keuntungan pribadi.

b) Menipu Pelanggan:
 Contoh:Memberikan informasi palsu tentang produk atau layanan, seperti
melebih-lebihkan manfaat atau menyembunyikan kekurangan.
 Penjelasan: Perilaku ini menipu dan memanipulasi konsumen untuk
membuat keputusan pembelian yang salah. Pengusaha yang melakukan hal
ini tidak menghormati hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang
akurat dan transparan.

c) Membayar Upah Buruh yang Rendah dan Memberikan


Kondisi Kerja yang Buruk:
 Contoh:Membayar upah di bawah standar minimum, memaksa karyawan
bekerja lembur tanpa upah lembur, dan menyediakan tempat kerja yang
tidak aman dan tidak sehat.
 Penjelasan: Perilaku ini mengeksploitasi pekerja dan melanggar hak-hak
mereka. Pengusaha yang melakukan hal ini tidak menghargai kontribusi
pekerja dan hanya mementingkan keuntungan perusahaan.

d) Melakukan Praktik Monopoli:


 Contoh: Menekan pesaing dengan cara yang tidak adil, seperti melakukan
kartel dan memboikot produk pesaing.
 Penjelasan: Perilaku ini memonopoli pasar dan membatasi pilihan
konsumen. Pengusaha yang melakukan hal ini ingin memaksimalkan
keuntungannya sendiri dengan mengorbankan persaingan yang sehat dan
adil.
e) Melakukan Korupsi dan Penyuapan:
 Contoh: Memberikan suap kepada pejabat pemerintah untuk mendapatkan
izin atau memenangkan proyek.
 Penjelasan: Perilaku ini merusak sistem ekonomi dan politik. Pengusaha
yang melakukan hal ini merusak kepercayaan publik dan menghambat
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Contoh Kasus:
 Kasus Enron: Enron adalah perusahaan energi yang melakukan penipuan
akuntansi besar-besaran untuk menyembunyikan hutang dan
meningkatkan keuntungannya. Hal ini menyebabkan kebangkrutan
perusahaan dan merugikan banyak investor dan karyawan.
 Kasus Volkswagen: Volkswagen melakukan kecurangan emisi pada mobil
dieselnya. Perusahaan ini memasang perangkat lunak ilegal pada mobilnya
untuk memanipulasi hasil tes emisi. Hal ini menyebabkan kerusakan
reputasi perusahaan dan denda besar dari pemerintah.

Kesimpulan:
Perilaku pengusaha yang tidak mencerminkan etika bisnis dapat
merugikan banyak pihak, termasuk konsumen, pekerja, pesaing, dan
masyarakat umum. Pengusaha yang ingin sukses dan berkelanjutan harus
menerapkan etika bisnis dalam semua aspek usahanya.

3. Upaya apa yang akan anda lakukan agar seluruh wirausaha mampu
mengaplikasikan etika bisnis dalam berwirausahaUpaya apa yang akan
anda lakukan agar seluruh wirausaha mampu mengaplikasikan etika bisnis
dalam berwirausaha

Upaya untuk Meningkatkan Penerapan Etika Bisnis dalam Berwirausaha:

Meningkatkan penerapan etika bisnis dalam berwirausaha merupakan


upaya penting untuk membangun ekosistem bisnis yang sehat dan
berkelanjutan. Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan:

a. Pendidikan dan Pelatihan:


 Memberikan edukasi tentang etika bisnis kepada
wirausahawan, baik melalui pelatihan formal maupun
informal. Materi edukasi dapat mencakup prinsip-prinsip
etika bisnis, studi kasus, dan contoh penerapan etika bisnis
dalam berbagai situasi.
 Menyediakan platform pembelajaran online yang mudah
diakses oleh wirausahawan. Platform ini dapat berisi modul
pembelajaran, video tutorial, dan forum diskusi untuk
bertukar informasi dan pengalaman.
 Mendorong perguruan tinggi untuk memasukkan mata
kuliah etika bisnis dalam kurikulum kewirausahaan. Hal ini
akan membekali calon wirausahawan dengan pengetahuan
dan pemahaman tentang pentingnya etika bisnis sejak dini.
b. Pembinaan dan Pendampingan:
 Memberikan pembinaan dan pendampingan kepada
wirausahawan dalam menerapkan etika bisnis dalam
usahanya. Pendampingan dapat dilakukan oleh mentor,
konsultan, atau organisasi yang fokus pada pengembangan
wirausaha.
 Memfasilitasi pembentukan komunitas wirausaha yang
menjunjung tinggi etika bisnis. Komunitas ini dapat
menjadi wadah bagi wirausahawan untuk saling berbagi
pengalaman, belajar, dan mendapatkan dukungan.
 Menyelenggarakan program penghargaan bagi
wirausahawan yang telah menunjukkan komitmennya
dalam menerapkan etika bisnis. Penghargaan ini dapat
menjadi motivasi bagi wirausahawan lain untuk mengikuti
jejak mereka.

c. Penegakan Hukum dan Regulasi:


 Memperkuat regulasi yang terkait dengan etika bisnis.
Regulasi ini dapat mencakup larangan terhadap praktik-
praktik bisnis yang tidak etis, seperti penipuan, korupsi, dan
monopoli.
 Menegakkan hukum secara tegas terhadap pelanggaran
etika bisnis. Penegakan hukum yang tegas akan
memberikan efek jera bagi para pelanggar dan
meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem bisnis.
 Membuat daftar hitam perusahaan yang terbukti melakukan
pelanggaran etika bisnis. Daftar hitam ini dapat membantu
konsumen untuk menghindari perusahaan-perusahaan
tersebut.

d. Peningkatan Kesadaran Masyarakat:


 Melakukan kampanye dan edukasi publik tentang
pentingnya etika bisnis. Kampanye ini dapat dilakukan
melalui media massa, media sosial, dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
 Mendorong konsumen untuk memilih produk dan layanan
dari perusahaan yang beretika. Konsumen memiliki
kekuatan untuk mendorong perubahan dengan memilih
perusahaan yang bertanggung jawab dan berintegritas.
 Memberikan penghargaan kepada perusahaan yang telah
menunjukkan komitmennya dalam menerapkan etika bisnis.
Penghargaan ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan
dan menarik lebih banyak pelanggan.

Kesimpulan:
Meningkatkan penerapan etika bisnis dalam berwirausaha
membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah,
lembaga pendidikan, organisasi bisnis, dan masyarakat. Dengan upaya
yang terarah dan berkelanjutan, diharapkan seluruh wirausahawan mampu
mengaplikasikan etika bisnis dalam usahanya dan membangun ekosistem
bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Referensi :

 Jurnal Manajemen dan Bisnis Universitas Brawijaya: Pentingnya


Etika Bisnis dalam Menciptakan Kepercayaan dan Keunggulan
Kompetitif
 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia: Pengaruh
Etika Bisnis Terhadap Kepercayaan Pelanggan dan Kinerja
Perusahaan
 Buku “Etika Bisnis: Suatu Pengantar” oleh Sonny Keraf
 Jurnal Manajemen dan Bisnis Universitas Brawijaya: Pentingnya
Etika Bisnis dalam Menciptakan Kepercayaan dan Keunggulan
Kompetitif:
(http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf)
 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Indonesia: Pengaruh
Etika Bisnis Terhadap Kepercayaan Pelanggan dan Kinerja
Perusahaan:
(http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf)
 Buku “Etika Bisnis: Suatu Pengantar” oleh Sonny Keraf:
(http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf)
 Buku “Business Ethics: A Textbook” by John R. Boatright:
(http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina
%20Thiveny%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf)
 Artikel “ Mengapa Etika Dalam Berbisnis Itu Penting”, Universitas
Stekom:
https://stekom.ac.id/artikel/mengapa-etika-dalam-berbisnis-itu-
penting

Anda mungkin juga menyukai