Anda di halaman 1dari 5

Rekapitulasi Pertanyaan Untuk Kelompok 1

“Hakikat Etika dan Bisnis Islam“

Nama Kelompok :

1. Aldi Nopan Hidayah (2021030006)


2. Khusnul Khotimah (2021030272)
3. Widia Nur Fauziah (2021030458)

Kelompok 3

Penanya : Tiara afrina


jelaskan apa yang dimaksud dengan barang intagible?

Jawaban : Dari pengertiannya barang atau produk Intangible adalah produk yang tidak berwujud dan
tidak memiliki bentuk fisik.

Contohnya: jasa atau aset. Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
pada pihak lain.

Kelompok 4

Penanya : Riska Munira


Permasalahan etika bisnis yang sering terjadi di Indonesia yang mana? Alasannya?

Jawaban : Mencuri ide bisnis dan Menggunakan Foto Produk Orang Lain.

Alasannnya, karena Mereka Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi, Sikap serakah dapat
mengakibatkan masalah etika bisnis di indonesia saaat ini.

Kelompok 5

Penanya : Lutpi
Mengapa etika bisnis Islam dipandang sangat penting di era modern saat ini?

Jawaban :

1. Menjaga integritas dan kepercayaan konsumen: Etika bisnis Islam melarang nilai-nilai seperti
kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam berbisnis. Di era dimana kepercayaan konsumen menjadi
kunci kesuksesan bisnis, menjaga integritas dan membangun kepercayaan konsumen menjadi sangat
penting.

2. Menghindari praktik-praktik bisnis yang merugikan: Etika bisnis Islam menekankan pentingnya
menghindari praktik-praktik bisnis yang merugikan, seperti penipuan, korupsi, dan penghindaran
pajak. Hal ini tidak hanya dianggap sebagai praktik yang tidak etis, tetapi juga dilarang oleh hukum
Islam.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Etika bisnis Islam melarang bahwa bisnis harus
membawa manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini berarti bahwa bisnis harus
bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.

4. Mengedepankan keadilan: Etika bisnis Islam menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek
bisnis, mulai dari hubungan antara pemilik bisnis dan karyawan hingga hubungan antara bisnis dan
pemerintah. Keadilan menjadi penting di era modern di mana pusat perhatian sosial semakin
meningkat.

Kelompok 6

Penanya : Alviana
Adakah ayat Alquran yang berkaitan dengan bisnis Islam!

Jawaban :

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang
bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu." (QS.
An-Nisa: 29)

Ayat ini adalah memberikan kepada arah pentingnya berbisnis dengan cara yang halal dan tidak
merugikan orang lain. Berbisnis harus dilakukan dengan cara yang adil dan seimbang sehingga
keuntungan yang diperoleh juga bisa bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Kelompok 7

Penanya : Nurdiana
Bagaimana cara menerapkan etika bisnis dalam sebuah persaingan?

Jawaban :

1. Prinsip prinsip kejujuran dan transparansi: Saat berbisnis, pastikan untuk selalu berbicara dengan
jujur dan terbuka terutama terkait dengan informasi penting seperti produk, harga, dan layanan yang
ditawarkan. Hal ini akan membangun kepercayaan konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pesaing.

2. Menghindari praktik bisnis yang tidak etis: Menghindari praktik bisnis yang merugikan, seperti
meniru produk atau merek pesaing, mencuri informasi rahasia bisnis, atau memojokkan pesaing
dengan cara yang tidak adil. Praktik-praktik ini tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat merusak
reputasi bisnis.
3. Memperhatikan kepentingan masyarakat: Saat berbisnis, selalu perhatikan kepentingan masyarakat
dan lingkungan sekitar. Bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan akan
mendapatkan dukungan dan pengakuan dari masyarakat serta memperkuat posisi bisnis di tengah
persaingan.

4. Menjaga hubungan baik dengan pesaing : Selalu menjaga hubungan baik dengan pesaing dapat
mengurangi persaingan yang tidak sehat dan menghindari konflik yang dapat merugikan kedua belah
pihak. Jalinlah kerjasama dengan pesaing jika memungkinkan, seperti kerjasama dalam proyek
tertentu atau bergabung dalam asosiasi bisnis.

5. Berinovasi dan berkembang: Teruslah menciptakan dan mengembangkan dengan mengikuti tren
terbaru dan berusaha menciptakan produk atau layanan yang lebih baik dari pesaing. Hal ini dapat
meningkatkan daya saing bisnis dan memperluas pasar.

Kelompok 8
Bagaimana konsep tawakal dalam Islam dapat mempengaruhi strategi bisnis dan pengambilan
keputusan?

Jawaban :

1. Memperkuat rasa ikhlas: Konsep tawakal melarang bahwa tujuan utama manusia adalah
memperoleh ridha Allah SWT, bukan semata-mata memperoleh keuntungan materi. Oleh karena itu,
dalam mengambil keputusan bisnis, seorang pebisnis muslim harus selalu mengutamakan tujuan
ikhlas, yaitu melakukan bisnis dengan tujuan memperoleh keberkahan dan ridha Allah SWT.

2. Mengurangi rasa takut dan khawatir: Dalam bisnis, risiko kegagalan dan kebebasan sering kali
membuat pebisnis merasa takut dan khawatir. Konsep tawakal melarang bahwa manusia harus selalu
mempercayai kehendak Allah SWT dan tidak perlu merasa takut atau khawatir terhadap masa depan.
Seorang pebisnis muslim yang menginternalisasi konsep tawakal dapat merasa lebih tenang dan
percaya diri dalam mengambil keputusan bisnis.

3. Meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan sekitar: Konsep tawakal juga melarang bahwa
manusia harus selalu menghormati dan memperhatikan lingkungan sekitar. Seorang pebisnis muslim
yang menerapkan konsep tawakal dalam bisnisnya akan lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan produk atau layanan yang bermanfaat dan
berkualitas.

4. Mengoptimalkan sumber daya: Konsep tawakal juga melarang bahwa manusia harus berusaha
semaksimal mungkin, namun tidak berlebihan atau melebihi kemampuan yang ada. Seorang pebisnis
muslim yang menerapkan konsep tawakal dalam bisnisnya akan lebih cermat dalam mengelola
sumber daya yang dimiliki dan tidak memaksakan diri untuk mencapai tujuan bisnis dengan cara yang
tidak etis.
Kelompok 9

Penanya : Feri
Bagaimana jika etika bisnis itu tidak diterapkan secara maksimal dalam etika bisnis?

Jawaban :

1. Merusak citra bisnis: Etika bisnis yang buruk dapat merusak citra bisnis secara keseluruhan. Hal
ini dapat berdampak buruk pada kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat secara umum.
Bisnis yang tidak mengutamakan etika bisnis bisa kehilangan kepercayaan dan kepatuhan pelanggan,
sehingga bisnis tersebut bisa mengalami penurunan penjualan dan reputasi.

2.Terkena hukum sanksi: Bisnis yang melanggar etika bisnis berisiko terkena sanksi hukum, baik dari
pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut, maupun dari pemerintah. Pelanggaran etika bisnis yang
serius dapat mengakibatkan bisnis tersebut kehilangan lisensi atau izin usaha, serta berpotensi
menghadapi tuntutan hukum.

3. Kehilangan keuntungan jangka panjang: Bisnis yang mengabaikan etika bisnis bisa mendapatkan
keuntungan jangka pendek, namun bisa kehilangan peluang bisnis yang lebih baik di masa depan.
Bisnis yang mengutamakan etika bisnis cenderung lebih berkelanjutan dan bisa memperoleh
keuntungan jangka panjang dari pelanggan yang loyal dan berulang.

4. Kehilangan talenta dan karyawan: Bisnis yang tidak menghargai etika bisnis bisa kehilangan talenta
dan karyawan yang berkualitas tinggi. Karyawan dan talenta cenderung bekerja dengan baik dan
bertahan di perusahaan yang memperhatikan etika bisnis dengan baik.

5. Merusak hubungan sosial: Bisnis yang tidak mengutamakan etika bisnis bisa merusak hubungan
sosial, baik dengan pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat sekitar. Hal ini dapat berdampak
pada keberlangsungan bisnis dan hubungan sosial yang penting bagi bisnis.

Kelompok 10 Puput Amalia

bagaimana contoh lain dari tag secara acak?

Jawaban :

1. Pemilihan sampel penelitian: Ketika melakukan penelitian, peneliti seringkali menggunakan


teknik pemilihan sampel secara acak. Ini bertujuan agar setiap anggota populasi yang dijadikan
sampel memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih dan diwakilkan dalam penelitian.

2. Pengurutan daftar hadir: Dalam situasi di mana ada banyak orang yang hadir, misalnya dalam
kelas atau rapat, memberikan nomor urut secara acak dapat digunakan untuk mengurutkan daftar
hadir. Hal ini dapat menghindari adanya gangguan dalam pengurutan daftar hadir.

3. Pengacakan tim atau kelompok kerja: Dalam beberapa situasi, seperti dalam pembentukan tim atau
kelompok kerja, pengacakan dapat digunakan untuk membentuk kelompok yang seimbang dan
memiliki keberagaman. Ini dapat memperkuat kerjasama dan mendapatkan hasil yang lebih baik.

4. Pemilihan juri atau pengadilan: Dalam sistem hukum, juri atau hakim seringkali dipilih secara acak
dari daftar penduduk atau warga negara yang memenuhi persyaratan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa setiap warga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi juri atau hakim.
5. Pemilihan pemenang undian: Dalam pengundian atau giveaway, pemenang seringkali dipilih
secara acak menggunakan nomor undian atau nomor peserta yang diacak. Ini membantu memastikan
bahwa setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan hadiah.

Kelompok 11

Penanya : Hadi
bagaimana cara mengatasi kendala atau masalah dalam etika bisnis?

Jawaban :

1. mendorong standar etika bisnis yang jelas: Bisnis harus memiliki standar etika bisnis yang jelas
dan konsisten untuk diikuti oleh seluruh karyawan dan pihak terkait. Standar tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk kode etik atau peraturan yang mengatur perilaku bisnis.

2. Pelatihan dan etika bisnis pendidikan: Pelatihan dan etika bisnis pendidikan dapat membantu
karyawan memahami pentingnya etika bisnis dan bagaimana menghadapi situasi yang dapat
menimbulkan masalah etika.

3. Mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan: Bisnis harus mempertimbangkan dampak


sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnisnya, dan berusaha mengurangi dampak negatif tersebut. Hal
ini dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar dan menjalin hubungan yang baik dengan
para pemangku kepentingan.

4. Gambaran sistem pengawasan dan pengendalian yang baik: Bisnis harus menerapkan sistem
pengawasan dan pengendalian yang baik untuk memastikan bahwa semua karyawan dan pihak terkait
mematuhi standar etika bisnis yang telah ditetapkan.

5. Mempertimbangkan tanggung jawab sosial dan lingkungan: Bisnis harus mempertimbangkan


tanggung jawab sosial dan lingkungan mereka dalam setiap keputusan bisnis yang diambil. Hal ini
dapat membantu bisnis mendapatkan dukungan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

6. Jalin kerjasama dengan pihak terkait: Bisnis harus menjalin kerjasama dengan pihak terkait seperti
pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini dapat membantu bisnis
memahami kebutuhan dan harapan dari pihak terkait, dan menghasilkan solusi yang lebih baik untuk
masalah etika bisnis yang dihadapi.

7. Menindaklanjuti pelanggaran etika bisnis: Bisnis harus menantang setiap pelanggaran etika bisnis
yang terjadi dengan tegas dan konsisten. Hal ini dapat membantu bisnis memperkuat standar etika
bisnis dan mempertahankan integritas bisnis secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai