Anda di halaman 1dari 5

Etika Promosi dan Pemasaran suatu produk barang atau jasa dalam perspektif

kepentingan perusahaan dan hak konsumen


Meriska Dewi Valentina
Prodi Adminitrasi Bisnis Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun
Kampus 2 Politeknik Negeri Madiun
Email: meriska.valentina04@gmail.com

ABSTRAK

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis yang begitu cepat dan dinamis pada saat ini, tentunya
harus diimbangi dengan aturan-aturan atau norma-norma yang dapat mengatur
bisnis itu sendiri. Sehingga pihak-pihak yang berhubungan untuk melakukan kegiatan
bisnis dapat berjalan baik, lancar dan berkesinambungan. Bahkan kegiatan tersebut
dapat mendatangkan manfaat dan laba yang optimal bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan “kebaikan
(rightness)”atau “moralitas (kesusilaan)” dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini
etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang
diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan penentuan baik dan buruk
adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang
menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karya dan dalam pengambilan
keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah
dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan
bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba.
B. Tujuan
PEMBAHASAN

1. Etika Bisnis Dalam Promosi dan Pemasaran Produk Barang atau Jasa
Bisnis merupakan kegiatan antar manusia, dalam upaya mencari keuntungan
bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi, dan sebagai komunikasi
sosial yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat di dalamnya. Jika
di lihat dari kacamata ekonomi, bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat
menghasilkan keuntungan maksimal, akan tetapi bisnis juga dilihat dari segi moral
yaitu perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral, suatu perbuatan dapat dinilai
baik kalau memenuhi standart etis, demikian juga tidak kalah pentingnya bahwa
bisnis juga bisa dilihat dari kacamata hukum, yaitu "bisnis yang baik’’ yaitu bisnis
yang patuh pada hukum.

Etika pemasaran adalah prinsip moral yang mendorong kegiatan promosi


perusahaan. Perusahaan yang menetapkan dan menerapkan etika pemasaran biasanya
berusaha menghormati hak, keinginan, dan harapan dari konsumen. Filosofi etika
pemasaran sering berhubungan dengan misi perusahaan.

Sedangkan Promosi merupakan salah satu media terpenting dalam mengenalkan


produk jasa yang dihasilkannya serta pencitraan terhadap produk itu sendiri, Promosi
merupakan kegiatan komunikasi antara pihak penjual dengan pihak pembeli potensial.
Didalam kegiatan komunikasi ini terdapat pesan-pesan yang bersifat informatif dan
persuasif yang hendak disampaikan oleh penjual kepada konsumen potensial sehingga
mereka dapat terpengaruh untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan Mahmoedin (1996:81) menyebutkan ada 7 Prinsip-prinsip etika bisnis


yaitu:

1. Bersifat bebas: kebebasan adalah syarat yang harus ada agar manusia bisa
bertindak etis, Manager harus bebas mengembangkan usahanya.
2. Bertanggung Jawab: perbuatan yang menjunjung tinggi etika dan moral,
sehingga kebebasan diberikan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Bersikap Jujur kejujuran adalah suatu jaminan dan dasar bagi kegiatan bisnis
terutama dalam jangka panjang.
4. Bertindak baik: secara aktif melakukakn kegiatan berbuat baik kepada
masyarakat dan kegiatan yang saling menguntungkan dengan masyarakat.
5. Bersikap Adil: memperlakukakn setiap orang sesuai dengan hak.
6. Bersikap Hormat: menghargai orang lain.
7. Bersikap informatif: Informasi diperlukan bagi konsumen dan pelanggan
tentang produk barang dan jasa yang ditawarkan.
p
2. Perilaku Produsen Dalam Etika Promosi dan Pemasaran.

Produsen merupakan salah satu faktor penentu dalam bisnis. Produsen memiliki
peran penting dalam menghasilkan produk barang maupun jasa yang dampak bagi
ketersediaan konsumsi bagi masyarakat. Produsen merupakan individu maupun badan
usaha yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual dan dipasarkan. Sedangkan
pengertian produksi merupakan usaha menciptakan produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Produsen memiliki hubungan yang erat dengan
konsumen dan distributor.Dalam menghasilkan produk produsen berupaya untuk
mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam kegiatan produksinya. Oleh karena ini
produsen perlu melakukan penyusunan strategi, rencana bisnis, dan menjalankan
perusahaan sesuai dengan visi, misi perusahaan.

Sedangkan teori perilaku produsen merupakan teori yang mempelajari tentang


tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk baik berupa barang maupun jasa
dalam kegiatan produksinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen
merupakan salah satu dari tiga faktor penting dalam ilmu ekonomi selain konsumen
dan distributor (Usman, 2007).

Dalam melaksanakan kegiatan produksi dengan menggunakan faktor-faktor produksi


maka produsen perlu menerapkan prinsip:
a. Produsen lebih proaktif, inovatif, dan kreatif dalam menciptakan produk, sehingga
konsumen mengetahui fungsi guna dan manfaatnya.
b. Tujuan dari pembuatan produk demi kemaslahatan masyarakat banyak bukan
sekedar untuk mencari untung.
c. Memegang prinsip efisiensi sehingga penggunaan sumber daya alam dapat
digunakan secara berkelanjutan.
d. Mengantisipasi dampak negatif dari kegiatan produksi atau dampak negatif dari
produk yang dihasilkan seperti obat-obatan, peralatan teknologi dan lainnya.
e. Menjaga kelestarian lingkungan baik tanah, air, dan udara.
Secara universal terdapat sepuluh prinsip etika yang mengarah pada perilaku yaitu :
kejujuran, integritas, memelihara janji, kesetiaan, kewajaran dan keadilan, suka
membantu orang lain, hormat kepada orang lain, kewarganegaraan yang bertanggung
jawab, mengejar keuntungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Etika Promosi dan Pemasaran dalam Perspektif kepentingan Perusahaan


Ketika Produsen sudah menerapkan etika bisnis dalam promosi dan pemasaran
perusahaanya maka ada beberapa manfaat perspektif kepentingan perusahaan diantara
lain:
a)  Memiliki Citra Baik di Mata konsumen

Manfaat dari etika bisnis salah satunya adalah untuk memperbaiki citra
perusahaan ini. Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan etika bisnis
umumnya akan memiliki citra yang terus membaik dan konsumen yang terus
bertambah. Perusahaan pun kemudian dapat berkembang dan mencapai target
dengan sukses.

b) Perusahaan Menjadi Terpercaya


Perusahaan yang menerapkan etika bisnis akan mendapatkan manfaat berupa
kepercayaan dari konsumen. Selain itu etika bisnis juga bermanfaat untuk
menunjukkan perusahaan memiliki kejujuran dan tidak akan membohongi
konsumen.
c) Menjunjung Nilai Moral
Etika bisnis tentu erat kaitannya dengan nilai moral yang melandasi agar suatu
etika dapat terlaksana. Terciptanya perilaku yang menjunjung nilai moral oleh
karyawan dalam perusahaan tentu merupakan keunggulan yang sangat baik untuk
perusahaan itu sendiri. 

4. Keadilan dan Hak Konsumen


Keadilan merupakan hal yang penting berkaitan dengan etika, ketika orang atau
organisasi yang berlaku etis tetapi tidak melaksanakan keadilan atau bersikap acuh tak
acuh terhadap ketidakadilan merupakan hal yang sulit dibayangkan. Keadilan dalam
kontek bisnis menyangkut kepentingan atau barang dan jasa yang dimilki atau
dituntut oleh berbagai pihak.
Keadilan dalam konsep pemenuhan hak konsumen berkaitan dengan transaksi antara
perusahaan/pebisnis dengan konsumen harus menerapkan berbagai norma moral dan
etika yang berlaku di lingkungan masyarakat yang meliputi kebenaran, kejujuran dan
keadilan. Manifestasi dari para pebisnis/pengelola perusahaan dalam upaya memikul
tanggung jawab kepada masyarakat/konsumen berdasarkan norma-norma moral dan
etika meliputi empat hal yaitu : produk yang mampu memenuhi para penggunanya,
penyediaan informasi yang jujur dan faktual tentang produk yang dihasilkan, mutu
produk. keamanan penggunaan produk tersebut.

Kewajiban moral terhadap konsumen adalah : kualitas produk, harga, dan pemberian
label serta kemasan.Konsumen mempunyai enam hak antara lain:

1. hak atas keamanan,


2. hak atas informasi
3. hak untuk memilih
4. hak untuk di dengarkan,
5. hak untuk lingkungan hidup, dan
6. hak konsumen untuk pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai