Anda di halaman 1dari 4

ETIKA BISNIS

Oleh:
Tiara Tami Putri (22011403)

DOSEN PENGAMPU : Budhi Oktavia,S.Si., M.Si., h.D

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki kebutuhan yang harus mereka penuhi.
Mulai dari kebutuhan yang sifatnya dasar atau primer seperti sandang, pangan dan papan
hingga kebutuhan yang sifatnya tersier atau barang mewah. Berbagai cara dapat ditempuh
oleh manusia untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah dengan menjalankan bisnis. Bisnis dapat diartikan sebagai organisasi
yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud mendapatkan laba (keuntungan). Laba
(keuntungan) yang didapatkan tersebut dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan
memenuhi kebutuhan.Walaupun tujuan utama dari bisnis itu adalah mendapatkan keuntungan
yang sebesar -besarnya (maximum profit), bukan berarti organisasi yang menjalankan bisnis
tersebut dapat menghalalkan segala cara yang mereka tempuh. Bisnis yang dijalankan harus
menjunjung etika. Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ´kebaikan
(rightness)´atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia.
Banyak orang percaya bahwa tujuan utama bisnis dapat ditemukan didalam fungsi
pemasaran. Pemasaran (marketing) merupakan sebagai jantung dari kegiatan bisnis menurut
berbagai ahli pemasaran. Konsep sebuah pertukaran antara seorang pembeli dan penjual
sangatlah sentral terhadap “pasar” dan merupakan ide inti dibalik pemasaran. Pemasaran
melibatkan semua aspek dari menghasilkan sebuah produk atau jasa dan membawanya ke
pasar dimana pertukaran dilakukan. Dengan demikian etika pemasaran memeriksa
tanggungjawab yang berkaitan dengan membawa sebuah produk ke pasar, mempromosikan
produk kepada pembeli, dan mempertukarkannya dengan pembeli. Akan tetapi, model
sederhana dari seorang penjual membawa produknya ke pasar, dan etika yang tersirat
didalamnya, dengan segera menciptakan kerumitan yang cukup menyulitkan. Ketika produk
siap dipasarkan, produsen harus memutuskan berapa harga yang bisa diterima baik oleh
pembeli maupun produsen.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Etika Bisnis Dalam Pemasaran

Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik.
Dibutuhkan konsep pemasaran guna memasarkan produk tersebut sehingga laku terjual.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memasarkan produk perusahaan. Diantaranya melalui
promosi di berbagai media baik cetak maupun elektronik, membuat event atau acara tertentu,
membuat jalur distribusi yang baik, dan lain-lain. Pemasaran produk yang dilakukan
perusahaan tidak hanya memikirkan bagaimana caranya agar produk perusahaan dapat habis
terjual namun juga menciptakan, menumbuhkan, dan menjaga pelanggan/konsumen. Oleh
karena itu, dibutuhkan etika bisnis dalammemasarkan produk untuk mencegah praktik-
praktik pemasaran yang tidak etis, yang ujungnya menimbulkan persaingan yang tidak sehat
dan mencelakakan konsumen. Meliputi etika pemasaran dalam konteks produk, etika
pemasaran dalam konteks harga, etika pemasaran dalam konteks distribusi/penyaluran, etika
pemasaran dalam konteks promosi, dan juga keetisan iklan.
Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah suatu proses social yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut Philip Kotler adalah seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.2. Etika Bagaimana Suatu Produk Bisa di Pasarkan


Dalam dunia bisnis, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata "etika". Yah, etika
dalam bisnis merupakan hal yang sangat penting dan sangat diperlukan untuk mengelola dan
menjalankan sebuah bisnis, dengan adanya etika bisnis yang baik maka suatu bisnis akan
lebih mudah berkembang. Etika bisnis adalah cara-cara yang dilakukan seseorang untuk
menunjang kegiatan bisnis, yang dimana sangat berpengaruh terhadap individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya etika bisnis diharapkan suatu organisasi atau perusahaan mampu untuk
menciptakan bisnis yang adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku serta dapat memberikan
arah dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik sehingga dapat diterapkan dan
dilakukan oleh semua orang yang mempercayai bahwa organisasi atau perusahaan tersebut
telah memiliki etika bisnis yang baik.
Etika bisnis disini sangat diperlukan oleh setiap organisasi atau perusahaan karena dapat
mendorong kesadaran moral dan menciptakan bisnis yang baik karena jika tidak ada etika
bisnis dalam suatu organisasi atau perusahaan maka nantinya hal itu dapat merugikan
berbagai pihak yang terkait.
Kegiatan pemasaran ataupun promosi dilakukan untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan
harapan adanya kenaikan pada tingkat pemasarannya. Pengenalan produk disini sangat
diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui oleh publik dalam
memasarkan atau mempromosikan produk atau jasa tersebut diperlukan etika-etika yang
mengatur bagaimana cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan
yang berlaku, etika ini
Beberapa hal yang masih harus diperhatikan dalam memasarkan/mempromosikan suatu
produk/jasa dengan etika bisnis yang baik adalah :

1. Mampu mengendalikan diri sendiri untuk tidak memperoleh apapun dan dari siapapun
serta dalam bentuk apapun
2. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat
3. Tetap mempertahankan jati diri agar tidak mudah tergiur oleh hal-hal yang dapat
merugikan pihak terkait
4. Menciptakan persaingan yang sehat dengan dapat menjalin kerja sama antara pelaku bisnis
5. Memelihara kesepakatan atau menumbuhkan kesadaran terhadap apa yang telah disepakati
dengan konsumen/pelanggan.
2.3. Etika Dalam Persaingan Bisnis
Konsep Etika Dalam Persaingan Bisnis Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk
meningkatkan efesiensi dan kualitas, namun persaingan tersebut tidak mematikan yang
lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan
golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu
memberikan spread rffect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan
persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut. Dengan
adanya persaingan antar pelaku usaha, maka konsumen memperoleh keuntungan berupa
penawaran harga yang lebih murah dan semakin banyaknya alternatif pilihan baranga atau
jasa yang ditawarkan. Alternatif pilihan ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk
dapat memilih barang atau jasa sejenis yang mempunyai kualitas terbaik dengan harga yang
relatif lebih murah dibandingkan dengan barang atau jasa sejenis lainnya. Pelaku usaha baik
itu produsen maupun distributor harus dapat melakukan efesiensi dalam menekan biaya
produsksi atau distribusi, tentunya dengan tanpa mengurangi kualitas dari produk yang
ditawarkannya, sehingga pada akhirnya dia dapat menawarkan produk dengan harga yang
lebih rendah tanpa mengurangi kualitasnya.3 Menurut Muslich (2004) prinsip etika yang
dapat dikembangkan dalam persaingan antara lain dijabarkan pada beberapa landasan yakni
memberikan layanan terbaik bagi konsumen, tidak berlaku curang dan mengadakan
Kerjasama positif, dengan tidak melakukan hal-hal yang kurang baik terhadap produk
pesaing. Prinsip memberikan yang terbaik bagi konsumen dapat berupa antara lain
memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik, memberikan harga yang kompetitif
dibanding produk dan layanan sejenis dan dapat juga dilakukan dengan pena memberi
fasilitas tambahan berupa bonus dan lainnya. Dalam hal prinsip tidak berlaku curang, setiap
perusahaan ditekankan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan
perusahaan lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Praktek-praktek seperti
monopoli, monopsoni dan dumping adalah beberapa contoh bentuk kecurangan yang harus
ditinggalkan,

Anda mungkin juga menyukai