Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM PEMASARAN

Disusun oleh :
1.Gusti Refly Rezaisra
(201841031)
2.Junaidi Mustafa
(201841024)

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS KALTARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah- Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "ETIKA BISNIS DALAM PEMASARAN" Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu IKA NISWATIN BUDIARTI selaku dosen Mata
Kuliah ETIKA BISNIS. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Makalah ini memberikan panduan dalam pembelajaran ETIKA BISNIS DALAM
PEMASARAN. Bagi Mahasiswa-Mahasiswi untuk memahami Etika dalam berbisnis yang baik
dan benar. Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran dan
kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah.

Tanjung Selor, 28 Oktober


2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki
kebutuhan yang harus mereka
penuhi. Mulai dari kebutuhan yang sifatnya dasar atau
primer seperti sandang, pangan dan papan hingga
kebutuhan yang sifatnya tersier atau barang mewah.
Berbagai cara dapat ditempuh oleh manusia untuk
memenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut. Salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
menjalankan bisnis. Bisnis dapat diartikan sebagai
organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan
maksud mendapatkan laba (keuntungan). Laba
(keuntungan) yang didapatkan tersebut dapat
digunakan untuk mempertahankan diri dan memenuhi
kebutuhan.Walaupun tujuan utama dari bisnis itu adalah
mendapatkan keuntungan yang sebesar -besarnya
(maximum profit), bukan berarti organisasi yang
menjalankan bisnis tersebut dapat menghalalkan segala
cara yang mereka tempuh. Bisnis yang dijalankan harus
menjunjung etika. Etika adalah suatu cabang dari
filosofi yang berkaitan dengan ´kebaikan (rightness)´atau
moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia.
Banyak orang percaya bahwa tujuan utama bisnis dapat
ditemukan didalam fungsi
pemasaran. Pemasaran (marketing) merupakan sebagai
jantung dari kegiatan bisnis menurut berbagai ahli
pemasaran. Konsep sebuah pertukaran antara seorang
pembeli dan penjual sangatlah sentral terhadap “pasar”
dan merupakan ide inti dibalik pemasaran. Pemasaran
melibatkan semua aspek dari menghasilkan sebuah produk
atau jasa dan membawanya ke pasar dimana pertukaran
dilakukan. Dengan demikian etika pemasaran memeriksa
tanggungjawab yang berkaitan dengan membawa sebuah
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Etika Bisnis Dalam Pemasaran


Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi
pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan
dan mengoperasikan bisnis yang etik. Dibutuhkan
konsep pemasaran guna memasarkan produk
tersebut sehingga laku terjual. Berbagai cara dapat
dilakukan untuk memasarkan produk perusahaan.
Diantaranya melalui promosi di berbagai media baik
cetak maupun elektronik, membuat event atau acara
tertentu, membuat jalur distribusi yang baik, dan lain-lain.
Pemasaran produk yang dilakukan perusahaan tidak
hanya memikirkan bagaimana caranya agar
produk perusahaan dapat habis terjual namun
juga menciptakan, menumbuhkan, dan menjaga
pelanggan/konsumen. Oleh karena itu, dibutuhkan etika
bisnis dalammemasarkan produk untuk mencegah
praktik- praktik pemasaran yang tidak etis, yang ujungnya
menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan
mencelakakan konsumen. Meliputi etika pemasaran
dalam konteks produk, etika pemasaran dalam konteks
harga, etika pemasaran dalam konteks
distribusi/penyaluran, etika pemasaran dalam konteks
promosi, dan juga keetisan iklan.
Menurut Philip Kotler, Pemasaran adalah suatu proses
social yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain. Sedangkan Manajemen Pemasaran menurut Philip
Kotler adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan
2. Prinsip Ekonomi Bisnis
Secara umum, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik sesungguhnya tidak
bisa
dilepaskan dari kehidupan kita sebagai manusia, dan prinsip-prinsip ini sangat terkait erat dengan
sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat. Sonny Keraf (1998)
menjelaskan, bahwa prinsip ekonomi bisnis sebagai berikut;
1. Prinsip Otonomi, yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan
kesadaran tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.
2. Prinsip Keadilan, bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuanyang
sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.
3. Prinsip tidak berniat jahat (saling menguntungkan), agar semua pihak berusaha
untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk berbisnis yang kompetitif.
4. Prinsip Integritas Moral (hormat pada diri sendiri), prinsip ini merupakan dasar
dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam menjalankan usaha bisnis mereka
harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan
terbaik
5. Prinsip Kejujuran, bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran
karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis.
a.Dalam hal perjanjian kontrak kerja.
b.Penawaran dengan kualitas dan fakta riil.
c.Hubungan perusahaan dengan tenaga kerja.
d.Hubungan kerja dengan perusahaan lain.

3. Norma dan Etika Pemasaran


1. orientasi dan konsep pemasaran.
2. Etika bersaing di lingkungan pasar industri.
3. Kepuasan pelanggan /masyarakat saling menguntungkan.
4. a. Product (produk) Meliputi keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merk,
kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, imbalan.
b. Price (Harga)Meliputi daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode
pembayaran,syarat kredit.Place (tempat)Meliputi hal-hal seperti salurang pemasaran, cakupan
pasar, lokasi,transportasi.
c. Promotion (promosi)Meliputi beberapa hal seperti promosi penjualan, periklanan,
tenaga penjualan,public relation, direct marketing.
5. Mutu produk, efisien perusahaan, dan servis terbaik.

2.4. Konsep Ekonomi Dalam Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Menurut McCarthy, bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya.

- Etika pemasaran dalam konsep produk :


a.produk yang dibuat berguna dan dibutuhkan masyarakat.
b.Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit
c.Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi
d.Produk yang dapat memuaskan masyarakat

- Etika pemasaran dalam konteks harga :


a.Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.
b.Perusahaan mencari margin laba yang layak.
c.beban cost produk wajar dan menarik bagi konsumen.
d.Sebagai alat kompetisi.

- Etika pemasaran dalam konteks tempat/distribusi :


a.Barang dijamin keamanan dan keutuhannya.
b.Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.
c.Kompetisi pelayanan baik pada masyarakat.

- Etika pemasaran dalam konteks promosi :


a.sarana memperkenalkan barang.
b.Informasi kegunaan dan kualifikasi barang.
c.Informasi fakta yang jujur sehingga menarik bagi konsumen.
2.5. Iklan
Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yg didasari pada informasi tentang
keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan
pembelian. Fungsi dari iklan antara lain :
a.Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan di pasar.
b.Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.
Sebenarnya dalam dunia periklan sudah ada peraturan yang mengatur tata cara dalam
periklanan yang diantaranya tertuang dalam Tata Krama dan Tata Cara Periklanan
Indonesia serta SK Menkes Nomor 38.

2.6. Studi Kasus


Siapa yang tidak mengenal Aqua, merek minuman dalam kemasan ini menguasai pasar-
pasar penjualan air mineral dalam kemasan di Indonesia. Dengan total asset mencapai sekian dan
harga saham perlembarnya mencapai tentu saja menunjukkan perusahaan ini adalah perusahaan
yang bonafide.
Aqua menjadi pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Berawal dari ide Tirto
Utomo, pendiri perusahaan Aqua Golden Missisipi yang melihat adanya peluang pasar
yang besar. Pada saat itu Indonesia kekurangan air bersih siap minum, karena yang tersedia
hanya air leding atau air dari sumber lain yang dimasak sendiri untuk keperluan minum.
Untuk menjamin ketersediaan dan kualitas produk, perusahaan merasa perlu memiliki
pabrik penjernihan air sendiri. Untuk itulah Aqua membangun pabrik penjernihan air pertama di
Indonesia yang berasal dari Bekasi. Saat itu permintaan produk masih kecil sehingga
pabrik hanya beroperasi tiap senin dan selasa. Saat itu pasar untuk industri minuman dalam
kemasan masih sangat terbatas. Banyak yang menertawakan konsep bisnis Aqua, selain karena
harganya yang sama dengan bensin ketika itu, banyak juga yang menganggap Indonesia tidak
memerlukan produk minuman dalam kemasan.
Pada saat itu juga fokus Aqua hanya ada pasar orang asing yang menyantap makanan di berbagai
restoran di Jakarta. Ketika itu penjualan mencapai 2,5 juta liter di tahun 1980, dengan kondisi
belum memiliki distribusi di luar Jakarta. Perusahaan mengambil langkah antisipasi dengan
menggunakan kemasan sekali pakai. Dengan penggunaan kemasan ini perusahaan
mengalami peningkatan penjualan terutama untuk wilayah luar Jakarta.
Pada tahun 1985 Aqua memulai kompetisi dengan minuman ringan yang ditandai dengan
mengeluarkan kemasan 220 ml yang mendongkrak penjualan dan dalam waktu
setahun mencapai penjualan 42 juta liter dalam produk air kemasan.
Keberhasilan pemasaran Aqua dimulai saat penentuan nama merek. Tirto memberi nama
Aqua
yang diambil dari bahasa latin yang artinya “air”. Orang asing yang datang ke
Indonesia pasti langsung mengerti maksud dari merek tersebut. Di lain pihak nama itu
dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia karena dianggap netral dan tidak
menyerupai salah satu bahasa daerah yang digunakan di Negara kita. Untuk membangun
reputasi merek dengan baik, perusahaan berusaha mempertahankan kualitas produk dengan
mengembangkan berbagai inovasi yang dapat menjamin kandungan dan tingkat keamanan
konsumsi produk.
Citra disini memegang peranan penting karena Aqua menyediakan air minum tanpa rasa
dan manfaat seperti pada minuman berenergi. Untuk membangun citra perusahaan menggunakan
slogan “bersih, bening dan bebas bakteri” pada empat tahun pertama. Namun, slogan ini tidak
membantu banyak. Pada tahun 1979, Aqua mengganti slogan menjadi “air sehat setiap
saat” yang akhirnya lebih efektif memberikan dampak signifikan bagi perusahaan.
Kesempurnaan operasional dari hulu ke hilir menjadikan Aqua pemimpin pasar di kategori air
minum dalam kemasan sampai saat ini yang terlihat dari kinerja finansial serta non-finansialnya.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi
pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan
dan mengoperasikan bisnis yang etik. Pemasaran
(marketing) merupakan sebagai jantung dari
kegiatan bisnis menurut berbagai ahli pemasaran.
Selain itu, didalam pemasaran juga membutuhkan
suatu periklanan. Di Indonesia terdapat tata karma
dan tata cara dalam iklan yang sudah diatur dalam SK
Menkes nomor 38.

Anda mungkin juga menyukai