Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL DAN ARTIKEL

STANDAR ETIKA DAN ANTISIPASI BERWIRAUSAHA,


PRINSIP ENTERPRENEURSHIP

DOSEN PENGAMPU:
RISNAWATI, SST, M.KEB

Disusun Oleh :

SITI RAHMAH
1904058

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS

WIYATA HUSADA SAMARINDA

TAHUN 2022
JURNAL 1 (NASIONAL)

JUDUL :
EDUKASI ETIKA BISNIS UNTUK PELAKU USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM)

PENULIS :
Istianingsih Sastrodiharjo , Robertus Suraji

TUJUAN :
Tujuan kegiatan ini adalah Para peserta Edukasi Etika Bisnis memahami pentingnya
menerapkan prinsipprinsip etika dalam berbisnis, Para peserta Edukasi Etika Bisnis
bersedia mengikuti sosialisasi pemahaman penerapan prinsip-prinsip etika dalam
berbisnis dan Para peserta Edukasi Etika Bisnis memahami penerapan prinsip-
prinsip etika dalam berbisnis..

PENDAHULUAN :
Etika Bisnis adalah cara untuk melakukan kegiatan bisnis meliputi seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat. Etika bisnis adalah
studi yang difokuskan tentang moral yang benar dan salah, dan berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku
bisnis. Di dalam etika bisnis keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan organisasi,
maka dari itu etika memiliki peranan yang sangat penting di dalam dunia bisnis.
Menurut Kerin et al, etika adalah prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang
mengatur tindakan dan keputusan dari seorang individu atau kelompok (dalam Story
& Hess, 2010:61). Dari keterangan tesebut dapat disimpulkan bahwasannya seorang

1
pelaku bisnis selaku individu yang berperan penting dalam bisnis tidak dapat
dipisahkan dari prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang dianut.

METODE :
Metode pelaksanaan yang digunakan adalah dengan cara ceramah, diskusi dan tutorial
soal praktis melalui Teleconference dengan Aplikasi Meeting Online. (Istianingsih et al.,
2021) Materi yang diberikan meliputi pembahasan tentang: 1. Peranan Etika dalam
berbisnis untuk pelaku UMKM 2. Manfaat dalam berbisnis untuk pelaku UMKM 3.
Penerapan prinsip-prinsip etika dalam berbisnis untuk pelaku UMKM.

KESIMPULAN :
Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah: 1. kegiatan edukasi yang mampu
meningkatkan wawasan Etika Bisnis Dimasa Pandemi Covid 19 Untuk UMKM. Perlu
dilakukan kegiatan yang mampu membangun sikap positif dan motivasi untuk :
Mewujudkan kehidupan yang sehat dan lebih baik, Konsep dasar berwirausaha,
Mengenal, menemukan, dan memilih peluang usaha, serta memulai usaha, Berjiwa
wirausaha ekonomi kreatif dan menjadikan wirausaha sebagai pilihan karir dalam
memanfaatkan sampah menjadi berkah. 2. Kegiatan ini disikapi sangat positif oleh
para peserta, terlihat dari antusiasme mereka dengan banyak bertanya mengenai
potensinya yang cukup besar, secara efektif memodifikasi sikap dan pengetahuan
peserta mengenai etika bisnis dan pemahaman prinsip-prinsip etika

ARTIKEL 2 (NASIONAL)

PENULIS :
Nur Nicikita Wiga Putri

PEMBAHASAN :

2
Entreuprener merupakan seorang yang megerti tentang bagaimana
mengambangkan sebuah inovasi menjadi sebuah peluang yang dapat menjadi bisnis.
Dalam hal mengembangan kan idenya entrepreneur hanya perlu membuat sebuah
keberanian untuk membuka jalan agar inovasi yang dibuatnya menjadi peluang
bisnis.
Setiap orang mampu menjadi seorang pembuat inovasi karena setiap orang
mempunyai potensi yang sama. Hanya saja tidak semua orang berani untuk
mengembangkan inovasi yang dimilikinya. Bagi yang mau memulai sebuah inovasi
menjadi peluang, hanya perlu mencari apa yang sebenarnya yang dibutuhkan oleh
lingkungan. Salah satu hal yang dapat dibuat menjadi sebuah inovasi adalah
membuat sebuah alat yang bisa mengurangi sampah yang ada di masyarkat. Hal ini
termasuk kedalam sociopreneurship karena membuat ide yang menyentuh pada
kebutuhan masyarakat. Dalam inovasi seperti itu, seorang preneurship harus mampu
memikirkan lingkungan sekitarnya.
Alat yang dapat dibuat ialah seperti membuat alat yang menjadi pendeteksi
ketika seseorang membuang sampah secara sembarangan. Alat ini berupa sensor
yang dapat mendeteksi ketika seseorang berada disebuah tempat dan melakukan
buang sampah secara sembarangan. Maka alat ini akan berbunyi secara otomatis dan
akan berhenti berbunyi ketika orang yang membuang sampah sembarangan tadi
mengambil kembali sampah yang dibuangnya secara sembarangan. Alat ini akan
membantu masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Sehingga
masyarakat mampu mendisiplinkan diri secara sadar tanpa harus dipaksa. Terobosan
seperti ini mampu membuat masyarakat sadar dan akan semakin menghargai
bagaimana pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Alasan dibalik inovasi ini
ialah melihat keadaan lingkungan sekarang yang semakin mengkhawatirkan.
Dimana setiap orang seperti terlihat tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.
Bahkan karena ulah manusia yang dengan seenaknya saja membuang sampah tidak
pada tempatnya ini. Membuat sebuah bencana yang sebenarnya tidak bisa
dipandang secara sepele seperti bencana banjir akibat penumpukkan sampah pada
sungai, selokan air dan bahkan membuat wilayah yang dipenuhi sampah menjadi
tidak nyaman untuk dihuni. Untuk itu inovasi seperti ini dibutuhkan dimana inovasi
ini termasuk dalam technopreneurship karena mencoba menciptakan sebuah alat
baru. Tapi inovasi ini juga dapat masuk kedalam golongan sociopreneurship karena

3
melihat alasana awal pembuatan alat seperti ini. Ada beberapa contoh orang-orang
yang berinovasi dibidang technopreneurship, seperti Larry Page dan Sergey Brin
yang membidangi lahirnya mesin pencarian terbesar di dunia yaitu google. Mereka
berdua menciptakan google dengan tujuan agar mempermudah setiap orang untuk
mencari data yang berasal bukan hanya pada satu wilayah itu saja tetapi dari
berbagai sumber di dunia. standar etika bisnis:
1. Ciptakan Kepercayaan Perusahaan
Standar etika bisnis yang baik yaitu membuat stakeholder menjadi percaya
pada bisnis yang sedang dijalankan. Untuk menciptakan kepercayaan ini
yang perlu dilakukan yaitu jujur, berani, bertanggung jawab, adil, dan
menepati janji.
2. Kembangkan Kode Etik
Yang dimaksud dengan kode etik adalah suatu catatan penting mengenai
standar tingkah laku dan prinsip etika yang diharapkan oleh perusahaan
untuk mencapai etika bisnis yang baik. Kode etik biasanya memuat tentang
aktivitas bisnis, kualitas tempat kerja, kegiatan pemasaran, penentuan harga,
penetapan kontrak, jaminan perlindungan, dan lain sebagainya
3. Melindungi Hak Perorangan
Etika bisnis yang baik selalu melindungi hak dari individu yang terlibat
termasuk pelanggan, karyawan maupun pimpinan. Hal ini diperlukan untuk
menghindari terjadinya penyimpangan etika.
4. Melakukan Pelatihan Etika
Etika yang baik perlu dibangun untuk memberikan pelayanan yang
maksimal kepada pelanggan. Kamu bisa lakukan ini kepada para karyawan
untuk menumbuhkan kesadaran mereka dalam memberikan layanan yang
terbaik.
5. Melakukan Audit Etika Secara Berkala
Audit perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Dengan audit
etika ini ditujukan untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan oleh
karyawan kepada pelanggan sudah baik atau belum.
6. Menciptakan Komunikasi Dua Arah
Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan hubungan yang baik pada
pelanggan, pimpinan atau pun antar karyawan. Apabila komunikasi hanya

4
berjalan satu arah, akan berisiko terjadinya kesalahpahaman dari salah satu
pihak sehingga tujuan tercapainya etika bisnis yang baik tidak tercapai

Anda mungkin juga menyukai