Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ihsan

NIM : 1910312210066
Review materi 1 dan 2
Waktu 30 menit
Jawaban disubmit ke e -learning

1. Mengapa kita perlu mempelajari tentang etika bisnis?


2. Apakah yang dimaksud utiliarisme dan apakh yang penting pada konsep tersebut?
3. Apakah maksud dari “bisnis perlu memikirkan memberikan keuntungan bukan hanya
pada usahanya sendiri tetapi juga untuk kepentingan orang lain”. Jelaskan.
4. Apa saja kriteria bagi sebuah perusahaan yang dianggap mampu menerapkan etika
bisnis?

Jawaban harus berurutan


1. Etika bisnis menjadi pedoman untuk karyawan dan perusahaan dalam membangun
dan menjaga citra perusahaan.Dengan membangun citra perusahaan yang bagus
akan membuat pelanggan loyal pada perusahaan.Juga mempelajari etika bisnis kita
nilai moral salah satunya kejujuran.Sehingga kita memahami apa yang dimaksud
dengan bersaing secara sehat.Apabila kita sebagai pelanggan mepelajari etika bisinis
maka kita dapat membedakan bisnis yang menarik, etis, dan logis dalam
pelaksanaanya.Dan tidak mudah dibohongi oleh bisnis yang dapat merugikan kita.
2. Utilitarianisme merupakan suatu paham etis yang berpendapat bahwa yang baik
adalah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan. Sebaliknya, yang jahat atau
buruk adalah yang tak bermanfaat, tak berfaedah, dan merugikan. Nilai positif
Utilitarianisme terletak pada sisi rasionalnya dan universalnya. Rasionalnya adalah
kepentingan orang banyak lebih berharga daripada kepentingan individual. Secara
universal semua pebisnis dunia saat ini berlomba-lomba mensejahterakan
masyarakat dunia, selain membuat diri mereka menjadi sejahtera. berbisnis untuk
kepentingan individu dan di saat yang bersamaan mensejahterakan masyarakat luas
adalah pekerjaan profesional sangat mulia. Dalam teori sumber daya alam dikenal
istilah Backwash Effect, yaitu di mana pemanfaatan sumber daya alam yang terus
menerus akan semakin merusakan kualitas sumber daya alam itu sendiri, sehingga
diperlukan adanya upaya pelastarian alam supaya sumber daya alam yang terkuras
tidak habis ditelan jaman.
3. Terlaksananya etika bisnis dalam perusahaan akan menyebabkan kepentingan
bersama lebih didahulukan dari pada kepentingan individu atau golongan. Hal ini
adalah salah satu manfaat dari etika bisnis yang paling besar, yang mungkin tidak
akan pernah dimiliki suatu perusahaan jika tidak menerapkan etika bisnis secara
permanen. Kepentingan individu atau golongan tertentu dalam suatu perusahaan
seringkali menjadi fokus utama, hal ini merupakan kebiasaan buruk yang harusnya
ditinggalkan karena perusahaan bukan hanya berjalan untuk memenuhi keinginan
dari petinggi tetapi juga kebutuhan seluruh karyawan. Oleh karena itu, terapkanlah
etika bisnis dan bangunlah perusahaan yang lebih memperhatikan kepentingan
bersama dibandingkan kepentingan individu. Pelaku usaha harus menjalankan
usahanya dengan sebaik-baiknya agar semua pihak yang terlibat dapat memperoleh
keuntungan. Seperti halnya asas keadilan, asas memberi manfaat juga bertujuan
untuk mencegah hanya satu pihak yang memperoleh manfaat.
4. Perusahaan yang menerapkan :
a. Keterlibatan Manajemen Puncak Para eksekutif senior memainkan peran
penting dalam mengarahkan organisasi menuju perilaku etis. Dewan Direksi,
CEO, Ketua, dan Kepala Departemen harus memberi contoh dengan
berkomitmen pada perilaku moral. Mereka perlu mendukung staf dalam
merangkul dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip moral.
b. Aturan Etika yang Tepat Memiliki Aturan Perilaku Tertulis dengan Tepat yang
menguraikan standar yang dapat diterima adalah praktik yang baik untuk
perusahaan yang beretika. Aturan perilaku tersebut mencakup topik-topik
seperti integritas, keamanan produk, pemasaran yang etis, praktik bisnis yang
etis, kesehatan dan keselamatan tempat kerja, dll.
c. Kepatuhan terhadap Mekanisme Setelah Aturan Etik dirumuskan, langkah
selanjutnya bagi sebuah organisasi adalah memastikan kepatuhan terhadap
mekanisme yang dibangun di dalamnya. Ini penting karena membantu
memastikan apakah staf dan karyawan telah bekerja dalam batas kode etik
organisasi bisnis atau tidak. Ini melacak semua tindakan karyawan seperti
produksi, output terhadap pekerjaan, rekrutmen, akun, dll.
d. Partisipasi Karyawan Karena mereka adalah salah satu praktisi utama
kebijakan etis, manajemen harus melibatkan karyawan di semua tingkatan
dalam menerapkan program dan kebijakan etis. Kelompok kecil karyawan
juga dapat meninjau pedoman etika perusahaan, memungkinkan pembuat
undang-undang untuk menilai pemikiran karyawan tentang peraturan etika
tersebut dan, jika perlu, mengubahnya.
e. Pemantauan Merupakan tantangan untuk mengukur hasil program etis
dengan sangat hati-hati. Namun, disarankan bagi organisasi komersial untuk
secara berkala menilai sejauh mana standar moral telah ditegakkan.
Manajemen puncak dan anggota staf lainnya harus menentukan kebijakan
dan upaya etis organisasi berdasarkan fakta yang dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai