Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ETIKA MANAJEMEN DAN MANAJEMEN

INTERNASIONAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dosen Pengampu : Hasan Firdaus, S.Kom.,MM

Disusun oleh :
- Reni Nuraeni
- M Andhika Ilyas T
- Ambar Lestari
- Andi Nurizki
- Nadya Fatma Hilaturrahmi
- Zahra Sabila
- Anggi Abdul R
- Pajar Mustofa

Kelas : 2E

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YASA ANGGANA GARUT
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembahasan manajemen tidak dapat dipisahkan dengan etika karena hampir semua
aspek manajemen dikaitkan dengan etika. banyak faktor yang mempengaruhi dan
menentukan kesuksesan kegiatan manajemen. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar
keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak
merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada
batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu
sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja
bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut
menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam
konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak lembaga bisnis yang
menggunakan segala cara untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu, diharapkan
manajer dapat menjalankan bisnis yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial,
baik secara moral maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga
diharapkan dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika Manajemen


A. Pengertian Etika Manajemen
Etika ( etics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu
individu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem dari prinsip-prinsip
moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct). Etika menyangkut perilaku, perbuatan
dan sikap manusia terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu etika hadir dalam sebuah
situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi dapat
menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain. Jadi etika manajemen merupakan
Standar kelayakan pengelolaan yang memenuhi Etika.
Etika manajemen merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan aktivitas
perusahaan demi terjaminnya kelangsungan perusahaan. Untuk itu, perlu adanya penerapan
dari etika manajemen. Penerapan etika manajemen bukan hanya menjadi tanggungan bagi
manajer atau pimpinan melainkan juga dari karyawan perusahaan. Tak hanya itu, partisipasi
dari masyarakat dan pemerintah juga diperlukan dalam lingkup ini.

B. Tujuan dan manfaat etika manajemen


- Tujuan etika manajemen
Tujuan untuk mempelajari etika manajemen adalah untuk menciptakan nilai moral
yang baik yang dapat diterapkan dalam organisasi atau perusahaan. Etika harus benar-benar
dimiliki dan diterapkan oleh setiap manusia, sebagai modal utama moralitas pada kehidupan
bermasyarakat atau didalam organisasi.

- Manfaat etika manajemen


1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi perusahaan besar yang
karyawannya tidak semuanya saling mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya
etika bisnis, secara intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang
sama, sehingga akan mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus
sejenis yang timbul.
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang etika.
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan
untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan
harga saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif
C. Peran etika manajemen dalam merespon perubahan lingkungan
organisasi
Perubahan adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi. Perubahan
mengandung makna beralihnya keadaan sebelumnya menjadi keadaan setelahnya. Perubahan
merupakan hal yang cukup sulit dalam perusahaan kecil. Di lain pihak, perusahaan besar
yang melakukan perubahan juga membutuhkan kekuatan yang besar. Perubahan dalam
organisasi merupakan tindakan beralihnya suatu organisasi dari kondisi yang berlaku saat ini
ke kondisi yang akan datang guna meningkatkan efektivitas.
Perubahan dalam organisasi merupakan isu penting dalam suatu perusahaan,
perubahan dapat memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan kinerja dari
yang sebelumnya. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab sebuah organisasi akan berubah,
diantaranya adalah karena perusahaan perlu untuk merespon terhadap lingkungan bisnis yang
selalu berubah. Dikutip dari Jurnal yang ditulis oleh Jeaw Mei Chen yang berjudul
Organizational Change and Development, perubahan pada organisasi dapat dikarenakan oleh
tiga teori yaitu :

 Teori teleological, yang menjelaskan bahwa perubahan pada organisasi terjadi karena
organisasi ingin menjadi yang lebih baik dengan selalu mengevaluasi, eksekusi,
merancang tujuan – tujuan baru, dan sebagainya
 Teori Life Cycle, yang menjelaskan bahwa perubahan dalam sebuah organisasi
disebabkan tergantung pada lingkungan eksternal, siklus melalui tahapan awal hingga
akhir.
 Teori Dialectical, yang menjelaskan bahwa organisasi adalah seperti multi cultural
society. Ketika ada satu bagian yang menguasai yang lainnya, maka nilai dan tujuan
organisasi akan diperbaharui.
Sebagian besar perubahan organisasi meliputi visi yaitu yang menjadi tujuan dari
organisasi, strategi yang meliputi taktik – taktik dan cara organisasi melakukan sesuatu,
kebudayaan meliputi kebiasaan dan cara kerja yang biasa dilakukan oleh organisasi, struktur
mencakup pembuatan perubahan dalam hubungan wewenang, teknologi yaitu dalam
mengimplementasikan teknologi baru, dan gaya kepemimpinan.
Perubahan organisasi dan pengelolaan perubahan merupakan kajian yang menarik saat
ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi mengharuskan organisasi untuk
terus menerus melakukan perubahan, organisasi idealnya harus selalu berubah untuk dapat
terus bertahan, bukan menjadi pilihan namun menjadi keharusan. Keberhasilan organisasi
melakukan perubahan tergantung pada sejauh mana organisasi dapat mengatasi permasalahan
yang timbul dari perubahan tersebut.
1. Mengelola Perubahan
Apabila sebuah organisasi mengalami perubahan, tentu organisasi tersebut akan
menemui tantangan – tantangan yang harus diselesaikan, oleh karena itu pemimpin organisasi
perlu mengelola perubahan tersebut agar dapat berhasil sesuai dengan yang diinginkan. Salah
satu permasalahan yang sering terjadi saat melakukan perubahan di organisasi adalah adanya
penolakan dari perubahan tersebut. Disinilah peran dari para pemimpin untuk meyakinkan
dan memberikan motivasi kepada karyawan. Beberapa hal yang dapat menimbulkan
penolakan terhadap perubahan adalah :
 ketidakpercayaan kepada orang yang mengusulkan perubahan, hal ini akan
menyebabkan efek yang besar terhadap sumber penolakan yang lain
 kepercayaan bahwa perubahan tidak diperlukan dikarenakan tanpa adanya perubahan,
orang – orang didalam organisasi merasa sudah sangat baik.
 Perubahan biasanya berbiaya tinggi, walaupun perubahan biasanya membawa
keuntungan besar bagi perusahaan, tetapi besarnya biaya yang harus dikeluarkan
membuat perusahaan berfikir lebih mendalam sebelum menentukan perubahan.
 Ketakutan akan kegagalan. Apabila orang – orang dalam organisasi sudah terbiasa
menggunakan cara / metode lama, maka rencana perubahan membuat mereka
ketakutan jika mereka tidak bisa menggunakan metode baru.
Untuk dapat mengelola perubahan dalam organisasi dapat dilakukan dengan beberapa hal
berikut:

2. Memotivasi Perubahan
Perubahan merupakan proses untuk menuju sesuatu yang baru, oleh karena itu diperlukan
komitmen yang tinggi dari angota organisasi.

 Komunikasi, penolakan terhadap perubahan dapat dikurangi dengan melakukan


komunikasi yang lebih baik kepada karyawan, dengan komunikasi yang lebih baik,
karyawan akan melihat rencana perubahan sebagai suatu realita yang harus dilakukan.
 Partisipasi, jika ada perubahan sebaiknya melibatkan karyawan dimulai dari persiapan
hingga proses pengimplementasian sehingga nantinya karyawan akan merasa
berkepentingan untuk melakukan perubahan, hal ini juga dapat mengurangi penolakan
terhadap perubahan.
3. Mengelola Transmisi
Proses perubahan melewati masa transisi dari situasi saat ini menuju situasi yang
diharapkan di masa yang akan datang. Masa transisi tersebut membutuhkan struktur
manajemen dan aktivitas khusus untuk menjamin keberhasilan. Masa transisi membutuhkan
arahan yang jelas sehingga perubahan yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang
diinginkan perusahaan.

4. Melanjutkan Momentum Perubahan


Setelah perubahan dilakukan oleh organisasi, perusahaan harus senantiasa meningkatkan
semangat untuk berubah sehingga tidak kehilangan momentum untuk terus melakukan
perubahan. Hal – hal yang dapat dilakukan untuk dapat terus berubah adalah dengan
menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan perubahan dan membangun
pendukung untuk agen perubahan.
2.2 Management Internasional
A. Pengertian Management Internasional
Manajamen Internasional adalah proses penerapan teknik-teknik dan konsep dan konsep
manajemen dalam arena lingkungan internasinal.

Dalam era globalisasi sekarang ini, di samping istilah ekonomi internasional yang meliputi
perdagangan dan keuangan internasional, ternyata istilah bisnis internasional semakin dikenal dan
banyak digunakan. Istilah ini biasanya juga dikaitkan dengan transaksi yang menyangkut ekspor dan
impor barang, modal dan jasa lainnya dan pelaku utamanya yang sering disebut sebagai multinational
corporation (MNC).

B. Dasar Fundamental Management Internasional

Semua negara di dunia telah menyadari akan pentingnya kerjasama internasional untuk mengatasi
masalah-masalah nasional yang tidak dapat dipecahkan sendiri, tapi perlu bantuan negara lain yang
mempunyai kemampuan lebih sehingga dapat menolongnya dari kesulitan. Jalinan hubungan
kerjasama (net working) ini diwujudkan dalam bentuk organisasi anatarnegara-negara di dunia
internasional yang di sebut PBB.

Semua negara yang telah menyetujui adanya organisasi tersebut dengan aturan mainnya, mereka
telah terikat untuk melaksanakan dan menerima sanksi apabila terjadi penyimpangan dari aturan yang
telah disepakati bersama. Demikian halnya usaha-usaha kerjasama ekonomi termasuk transaksi-
transaksi yang melewati batas wilayah negara termasuk transfer barang, jasa, teknologi, modal,
sumber daya alam dan manusia, serta manajerial skill harus mengikuti aturan yang berlaku.

Beberapa contoh bentuk interaksi perusahaan antarnegara, misalnya : ekspor/impor barang dan
jasa, persetujuan lisensi untuk memproduksi di negara-negara lain, kontrak kerjasama/kemitraan
manajemen dalam dan luar negeri, kerjasama patungan (join venture), membuat cabang usaha di
negara lain. Semua itu dilakukan dalam rangka untuk memperoleh : sumberdaya yang lebih murah
dan berkualitas, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan tingkat investasi, kuota impor/ekspor dan
tarif yang lebih murah, hubungan kerjasama internasional atau regional.

Cara yang dilakukan melalui hubungan kerjasama strategis global (global strategic partnership)
adalah merupakan suatu hubungan kerjasama yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan dengan satu
atau lebih negara luar secara umumbertujuan untuk mengusahakan peluang-peluang yang ada di negar
alain agar dapat dikelola dengan baik dalam memproduksi barang ataupun jasa sama-sama mereka
butuhkan.

C. Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di berbagai negara
industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya, umumnya di berbagai negara berkembang.
Karena perusahaan ini bergerak di berbagai negara, dan adalah perusahaan global, maka tentu akan
berdampak kuat pada kondisi politik secara global.

Secara umum, perusahaan ini dikembangkan dengan status perseroan terbatas atau PT di berbagai
negara. Tapi, saham yang Anda miliki di dalamnya akan dikendalikan oleh perusahaan induk. Saham
perusahaan tidak akan terdaftar di bursa saham lokal.

Berdasarkan modal kepemilikannya, bergeraknya fungsi seluruh kebijakan perusahaan akan


tergantung pada kebijakan perusahaan induk dan bagian dari manajemen harus berasal dari
perusahaan induk perusahaan.

Perusahaan multinasional ini akan semakin penting di negara ini sejak akhir perang dunia ke II.
Perusahaan multinasional awalnya berasal dari Amerika Serikat, yang beroperasi di berbagai negara
seperti halnya negara Jepang, berbagai negara di Eropa, Australia, dan juga Selandia Baru.
Sejak tahun 1960 an lalu, perusahaan multinasional bukan hanya didominasi oleh negara Amerika
Serikat saja, tapi juga ada yang berasal dari Jepang, Eropa, dan berbagai negara industri lainnya, dan
juga sudah beroperasi di negara berkembang di Asia, Afrika, dan juga Amerika Latin.

Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan Multinasional

Walaupun perusahaan multinasional memang besar, namun perusahaan multinasional juga


mempunyai kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan perusahaan
multinasional.

1. Kelebihan Perusahaan Multinasional


 Keuntungan adanya mata uang asing dengan adanya investasi dalam sektor ekspor
 Mengurangi kegiatan persyaratan valuta asing untuk aktivitas impor di dalam sektor industri.
 Memodernisasi setiap sektor lini
 Mendukung pembangunan dalam negeri
 Mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
 Mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri

2. .Kekurangan Perusahaan Multinasional


 Bisa Mematikan Perusahaan Lokal

Perusahaan multinasional pada suatu negara bisa membunuh perusahaan lokal yang tengah
berkembang di negara terkait.

 Ekspor Keuntungan

Perusahaan multinasional bisa mengembalikan keuntungan pada pemilik modal yang berada di negara
asal mereka.

 Dampak Terhadap Budaya dan Sosial

Kelemahan lain yang dimiliki oleh perusahaan multinasional adalah bahwa banyak perusahaan asing
yang mampu merusak citra budaya dan sosial pada negara tuan rumah.

 Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja yang Rendah

Perusahaan multinasional di berbagai negara sering diyakini mengantongi peraturan regulasi yang
tidak terlalu ketat, sehingga kurang memperhatikan keselamatan dan juga kesehatan pekerja mereka,
seperti keamanan penambang yang rendah.

 Dapat Menyebabkan Kerusakan Lingkungan

Perusahaan multinasional yang ingin memproduksi secara efisien dan dengan biaya yang lebih
rendah.
 Pekerja yang Disediakan Berketerampilan Rendah

Pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan multinasional untuk para pekerja lokal ini cenderung
rendah, dan juga merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terampil, sehingga pekerja lokal ini
cenderung akan memiliki pendapatan yang rendah.

D. Management Komperatif

Manajemen komparatif adalah mempelajari proses manajemen di negara-negara yang berbeda


untuk menguji potensi tindakan manajemen di bawah kondisi lingkungan yang berbeda. Komparatif
manajemen di dalam suatu negara memungkinkan untuk diterapkan di negara-negara lain.

E. Manajemen Masa Depan=

Konsep Manajemen Masa Depan

1. Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan ROI(Return On Investment) , produktivitas dan


kualitas hidup manusia.

2. Manajemen masa depan mendasarkan tindakannya pada aspek kuantitatif dan perilaku manusia.

3. Manajemen masa depan akan menghadapi isu inflasi, sumber daya yang makin langka, nilai sosial
budaya masyarakat, teknologi, hubungan karyawan dan manajemen, etika dan tanggung jawab sosial,
konflik-konflik dan globalisasi.

4. Manajemen masa depan akan menghadapi masalah yang datang dari sektor industri dengan jasa dan
untuk itu perlu informasi yang dicari dengan sistem informasi manajemen yang baik.

Anda mungkin juga menyukai