A. Etika Manajemen
Etika (etics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu
individu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan sebagai sistem dari prinsip-
prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule of conduct). Etika menyangkut perilaku,
perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu etika hadir
dalam sebuah situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah
organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain. Jadi etika
manajemen merupakan Standar kelayakan pengelolaan yang memenuhi kriteria Etika.
Hampir semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan sebagian dan
keseluruhan individu versus organisasi, atau organisasi versus masyarakat sebagai suatu
keseluruhan. Kadang-kadang suatu keputusan etika menimbulkan konflik antara dua
pihak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika manajemen dalam mengambil
keputusan yaitu hukum, peraturan pemerintah, kode etik industri atau perusahaan,
tekanan-tekanan arsial, dan tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi.
Para manajer yang menghadapi jenis pilihan etis yang sulit, sering memanfaatkan suatu
pendekatan normatif yang berdasarkan norma dan nilai-nilai untuk membimbing
pembuatan keputusan mereka. Etika normatif menggunakan beberapa pendekatan untuk
menggambarkan nilai-nilai acuan dalam pembuatan keputusan yang etis.
1. Pendekatan Ulitarian
Suatu konsep etika yang menyatakan bahwa perilaku moral menghasilkan kebaikan
paling utama dengan jumlah sebesar mungkin.
2. Pendekatan Individualisme
1
Konsep etika yang menyatakan bahwa tindakan dianggap bermoral apabila
mempromosikan kepentingan jangka panjang terbaik seseorang, yang pada akhirnya
membawa pada kebaikan yang lebih besar.
4. Pendekatan Keadilan
Konsep etika yang menyatakan bahwa keputusan moral harus didasarkan pada
standar kesetaraan,keseimbangan,dan keadilan.
Ada 3 jenis keadilan:
a. Keadilan Distribusi
b. Keadilan Prosedural
c. Keadilan Kompensasi
1. Manajer (Individu)
Manajer membawa pengaruh berupa kepribadian dan perilaku terhadap pekerjaan.
Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga, dan latar belakang agama seluruhnya membentuk
sistem nilai seorang manajer. Karakteristik pribadi yang khusus,seperti kekuatan ego,
percaya diri, dan rasa kebebasan yang kuat memungkinkan manajer untuk membuat
keputusan yang etis.
2. Organisasi
2
Seluruh keputusan beretika dibuat dalam konteks interaksi dengan orang lain dan
jaringan sosial dalam organisasi memainkan peranan penting dalam memandu tindakan
seseorang. Dalam organisasi pengaruh yang penting terhadap perilaku etis adalah adanya
norma dan nilai tim, departemen, dan organisasi secara keseluruhan. Aspek organisasi
yang lain seperti budaya, aturan, dan kebijakan yang eksplisit, sistem penghargaan,
sejauh mana perusahaaan memperhatikan karyawannya, sistem seleksi, penekanan pada
standar hukum dan professional, serta proses kepemipinan dan pengambilan keputusan,
juga dapat mempengaruhi nilai etika dan proses pegambilan keputusan oleh mana
3
perhatian baik bagi para manajer maupun ilmuwan manajemen. Salah satu hal yang
diperhatikan manajer adalah apakah menjadi warga negara yang baik akan membawa
dampak buruk bagi kinerja perusahaan. Sejumlah studi telah dilakukan untuk
menentukan apakah peningkatan etika dan respon sosial meningkatkan atau
menurunkan performa keuangan. Studi tersebut memberikan hasil yang bervariasi
namun umumnya menemukan suatu hubungan kecil yang positif antara tanggung jawab
sosial dan kinerja keuangan.
4
Upaya Perwujudan dan Peningkatan Etika Manajemen
3. Pelatihan Etika ( Ethics Training )
Melalui pelatihan ini kita diajak untuk mengenallebih jauh tentang kode etik batasan
kerja dan pengertia etka serta berbagai kajian secara tuntas mengenai bagaimana orang
bekerja dan mendorong orang menemukan nilai nilai dalam dirinya. Berbagai
potensi/kualitas harus diketahui dan disadari oleh karyawan supaya dapat berkinerja
secara bagus serta dapat membangun etika kerja secara profesional didalam era global
yang dapat dipandang sebagai dasar sukses sosial, organisasi dan pribadi. Tujuan dari
pelatihan ini agar para peserta mampu menumbuhkebangkan sifat-sifat atau perilaku
kerja secara etis dan bertanggung jawab terhadap perusahaan.
5
namun umumnya menemukan suatu hubungan kecil yang positif antara tanggung jawab
sosial dan kinerja keuangan.
6
7