Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 12:

ETIKA BISNIS

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan penerapan etika dalam pelaksanaan bisnis.Melalui
proses pembelajaran, Anda harus mampu:
1.1 Mengetahui Teori-teori yang menjadi dasar pemikiran etis
1.2 MemahamiCiri Kelakuan Beretika dalam Perusahaan dan Organisasi
1.3 MemahamiFaktor yang Mempengaruhi Kelakuan Beretika

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Mengetahui Teori-teori yang Menjadi Dasar Pemikiran Etis

Kata Etika memiliki beberapa makna, Websters Collegiate Dictionary yang


dikutip oleh Ronald Duska dalam buku Accounting Ethics memberi empat makna
dasar dari kata Etika, yaitu:
1. Suatu disiplin terhadap apa yang baik dan buruk dan dengan tugas moral serta
kewajiban.
2. Seperangkat prinsip- prinsip moral atau nilai - nilai
3. Sebuah teori atau sistem atas nilai- nilai moral
4. Prinsip atas pengaturan perilaku suatu individu atau kelompok
Beberapa alasan mempelajari etika menurut Ronald Duska:
1. Beberapa kepercayaan moral yang dipegang mungkin tidak cukup, karena itu hanya
kepercayaan sederhana tentang isu isu komplek. Pelajaran etika dapat membantu
seseorang memecahkan isu yang komplek tersebut, dengan apa yang prinsip-prinsip
katakan tentang kasus itu.
2. Etika dapat menyediakan pengertian yang mendalam bagaimana menimbang dan
memutuskan terhadap konflik prinsip dan menunjukan mengapa tindakan tertentu
lebihdibutuhkan dari pada yang lain
3. Cerminan etika dapat membuat kita lebih berpengetahuan dan teliti dalam masalah-
masalah moral.

118
4. Alasan yang penting untuk mempelajari etika adalah untuk mengerti keadaan dan
mengapa opini - opini kita berharga. Contohnya ketika tanggung jawab kekeluarga
berbenturan dengan tanggung jawab kita terhadap pekerjaan dan bagaimana jalan
keluarnya.
5. Alasan terakhir dalam mempelajari etika adalah untuk belajar mengindentifikasi
prinsip - prinsip dasar etika yang dapat diaplikasikan pada tindakan.

Menurut ilmu pengetahuan, etika dibagi menjadi dua (Duska Duska, 2005)
yaitu:
1. Etika Umum
2. Etika Khusus
Etika Umum membahas prinsip - prinsip moral dasar, sedangkan Etika khusus
membahas tentang prinsip-prinsip dasar pada masing - masing bidang dalam kehidupan
masyarakat. Etika khusus dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial. Etika
individual membahas tentang kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri, sedangkan
etika sosial membahas tentang kewajiban manusia sebagai anggota masyarakat
(hubungan dengan sesama dan lingkungan) kemudian berkembang menjadi etika
politik; etika keluarga; etika lingkungan; dan etika profesi. Profesi adalah suatu
pekerjaan yang menuntut pengetahuan yang tinggi dan keahlian khusus, seperti :
dokter, notaris, akuntan, yang selanjutnya disebut subjek profesional. Subjek
profesional memiliki apa yang disebut sebagai kode etik. Kode Etik secara bahasa
dikatakan sebagai kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan manusia.
Berdasarkan suatu teori etika, keputusan moral yang kita ambil bisa menjadi
beralasan. Teori etika mampu menjelaskan mengapa tindakan - tindakan benar atau
salah, dengan kata lain suatu teori etika membantu kita untuk mengambil keputusan
moral yang tahan uji, jika ditanyakan dasarnya. Sehingga teori etika dianggap mampu
menyediakan justifikasi untuk keputusan kita.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Memahami Ciri Kelakuan Beretika dalam Perusahaan dan Organisasi

Etika Bisnis merupakan prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tingkah laku
seseorang untuk hindari pelanggaran etis meskipun kecil sifatnya, pusatkan pada
reputasi jangka panjang, dalam jangka pendek, bersiaplah menghadapi konsekuensi

119
yang kurang baik bagi diri Anda bila berpegang pada perilaku etis (terutama terjadi
pada organisasi yg minim dalam penerapan etika).Faktor yang mempengaruhi kelakuan
ber-etika Post dkk (2002: 112-113) menguraikan empat faktor yang umumnya menjadi
penyebab timbunya masalah etika bisnis di Perusahaan, yaitu:
1. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi
Ambisi mengejar keuntungan untuk diri sendiri, bahkan sikap serakah, dapat
mengakibatkan masalah etika. Perusahaan kadang-kadang mempekerjakan pekerja
yang memiliki nilai-nilai pribadi tidak layak. Para pekerja ini akan menempatkan
kepentingannya untuk memperoleh kekayaan melebihi kepentingan lainnya
meskipun didalam melakukan akumulasi kekayaan tersebut ia merugikan pekerja
lainnya, perusahaan dan masyarakat.
2. Tekanan Persaingana Terhadap Laba Perusahaan
Ketika Perusahaan berada dalam situasi persaingan yang sangat keras, perusahaan
sering kali terlibat dalam berbagai aktivitas bisnis yang tidak etis untuk melindungi
tingkat profitabilitas mereka. Berbagai perusahaan makanan dan minuman di
Indonesia ditengarai menggunakan bahan pewarna makanan dan minuman yang
tidak aman untuk dikonsumsi manusia tetapi harganya murah, agar mereka dapat
menekan biaya produksi dan mendapatkan harga jual produk yang rendah. Bahkan
industri makanan berani menggunakan formalin yang merupakan bahan untuk
pengawet mayat sebagai bahan pengawet makanan.
3. Pertentangan antara Tujuan Perusahaan dengan Nilai- nilai Perorangan
Masalah etika dapat pula muncul pada saat perusahaan hendak mencapai tujuan-
tujuan tertentu atau menggunakan metode-metode baru yang tidak dapat diterima
oleh para pekerjanya. Sebagai contoh kegiatan restrukturisasi perusahaan dengan
tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan dapat
menimbulkan penurunan moral karyawan yang sangat hebat.
4. Pertentangan Etika Lintas Budaya (Cross- Cultural Contradiction)
Berbagai permasalahan etika sering kali muncul pada saat perusahaan
melakukan kegiatan usahanya diberbagai negara dimana standar etika negara asing
berbeda dengan standar etika di negara asal perusahaan. Hal ini timbul karena adanya
relativisme etis ( ethical relativism ) yaitu ketidak samaan cara pandang terhadap suatu
perbuatan sebagai etis atau tidak etis yang terjadi antara masyarakat suatu negara
dengan negara lainnya atau antara satu agama dengan agama lainnya.Sebagai contoh
penggunaan zat aditif yang mengandung unsur lemak babi untuk produk makanan,
120
tidak akan menimbulkan masalah serius diwilayah Amerika dan Eropa. Tetapi
penggunaan zat aditif yang sama akan menimbulkan permasalahan yang sangat serius
di Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama islam dan mengharamkan
babi.
Cakupan etika bisnis meliputi:
1. Investor
Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat mengelola
perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
2. Konsumen
Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat
dipercaya dan dengan harga yang layak.
3. Karyawan
Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang
layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik pangkat atau promosi
jabatan.
4. Kreditur
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat
pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat
secara teratur.
5. Pesaing
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak
merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Menjaga etika suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan.
Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis,
namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak
dibentuk dalam waktu pendek tapi akanterbentuk dalam jangka panjang. Dan ini
merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi sebuah perusahaan. Etika bisnis
menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan
ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan perbuatan
tidak terpuji.
Ciri- Ciri Bisnis yang ber- Etika :
1. Tidak Merugikan siapapun
121
2. Tidak menyalahi aturan aturan dan norma yang ada
3. Tidak melanggar hukum
4. Tidak menjelek-jelekan saingan bisnis
5. Mempunyai surat izin usaha
Dasar-Dasar menjadikan etika bisnis saat ini diperlukan :
1. Para pelaku Bisnis dituntut profesional
2. Persaingan semakin tinggi
3. Kepuasan konsumen faktor utama
4. Perusahaan dapat dipercaya dalam jangka panjang
5. Mencegah jangan sampai dikenakan sanksi-sanksi pemerintah pada akhirnya
mengambil keputusan

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Memahami Faktor yang Mempengaruhi Kelakuan Beretika

Etika mempengaruhi perilaku individu di tempat kerja, pertanggungjawaban


sosial mengacu pada cara menyeluruh dimana upaya bisnis untuk menyeimbangkan
komitmen-komitmennya kepada individu-individu dan kelompok-kelompok yang
relevan dalam lingkungan sosialnya. Kelompok-kelompok dan individu-individu yang
secara langsung dipengaruhi oleh praktik-praktik sebuah organisasi dan mempunyai
kepentingan terhadap kinerjanya adalah para pemangku kepentingan organisasional.
Pride (1996) mendefinisikan Social Responsibility sebagai perhatian entitas
bisnis bahwa aktivitasnya berdampak pada masyarakat dan dapat memengaruhi
pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis. Jika Model Pertanggungjawaban
Pemangku Kepentingan (Stakeholders Model of Responsibility).Bisnis yang
bertanggung jawab kepada para pelanggannya memperlakukan mereka dengan layak
dan jujur, membebankan harga yang wajar, memberikan jaminan, berkomitmen atas
pengiriman dan menjaga kualitas produk.
Bisnis yang bertanggung jawab sosial dalam hubungannya dengan para
karyawan memperlakukan para karyawan tersebut dengan adil, menjadikan mereka
bagian dari tim, dan menghargai martabat serta kebutuhan dasar manusiawi mereka.
Perusahaan-perusahaan ini juga berkomitmen untuk mempekerjakan dan
mempromosikan warga minoritas yang cakap. Pertanggung jawaban sosial terhadap

122
investor mengandung arti bahwa organisasi mengikuti prosedur akuntansi yang tepat,
memberikan informasi yang tepat mengenai kinerja keuangan, dan memproteksi hak
dan investasi pemegang saham. Sebagian besar bisnis mencoba untuk melakukan
tanggung jawab sosial terhadap masyarakat setempat (komunitas lokal) dengan
memberikan program-program lokal, terlibat dalam amal, serta meminimumkan
dampak negatif pada masyarakat.Bidang-bidang Pertanggung jawaban sosial, sebuah
perusahaan terutama menghadapi empat bidang pertanggungjawaban sosial, yaitu
lingkungan, pelanggan, karyawan dan investor

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan menurut pemahaman anda mengenai teori-teori yang menjadi dasar
pemikiran etis
2. Sebutkan dan jelaskan 4(empat) faktor yang umumnya menjadi penyebab timbulnya
masalah etika bisnis di Perusahaan!
3. Jelaskan cakupan-cakupan dalam etika bisnis!
4. Bisnis yang bertanggung jawab sosial dalam hubungannya dengan para karyawan
memperlakukan para karyawan tersebut dengan adil, menjadikan mereka bagian dari
tim, dan menghargai martabat serta kebutuhan dasar manusiawi mereka. Berikan
pendapat anda terkait hal tersebut!

123

Anda mungkin juga menyukai