Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI GERABAH DI DESA PENAKAK TERHADAP


TINGKAT KESEJAHTERAAN WARGA DESA PENAKAK

Disusun Oleh :

Harsyanto Ali
NISN : 0045037238
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang berada pada garis khatulistiwa


yang menyebabkan daerah Indonesia beriklim tropis. Karena beriklim tropis
Indonesia memiliki hamparan hutan hujan tropis yang sangat luas yang tersebar di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, Indonesia banyak dilewati oleh lempengan-
lempengan tektonik yang menyebabkan banyaknya gunung berapi di daerah
Indonesia. Dengan adanya gunung berapi tersebut berdampak pada kesuburan tanah
di Indonesia. Sumber daya yang melimpah tentunya perlu dimanfaatkan dengan
sebaik mungkin demi keberlangsungan hidup manusia. Indonesia yang kaya akan
sumber daya alam menjadi hal yang berharga dan perlu dilestarikan demi bangsa dan
Negara.

Sumber daya alam dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kepentingan dan


kebutuh hidup manusia agar lebih sejahtera. Indonesia dengan banyaknya pulau dan
berbagai jenis sumber daya alam yang tersedia perlu dimanfaatkan dengan sebaik
mungkin baik sumber daya alam hayati maupun non-hayati. sumber daya non- hayati
berupa sumber daya dari pertambangan, seperti besi, nikel, emas serta tembaga,
angin, tanah dan air.

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan


bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar. tanah memiliki berbagai macam jenis, salah satunya adalah
tanah liat. pada zaman dahulu tanah liat digunakan oleh masyarakat untuk membuat
batu bata yang menjadi bahan untuk membangun bangunan. Sampai sekarang batu
bata dari tanah liat masih banyak dipergunakan sebagai bahan membangun. Selain
menjadi bahan dasar untuk membuat batu bata, tanah liat juga menjadi bahan dasar
dalam pembuatan gerabah.
Gerabah memiliki berbagai kegunaan baik sebagai benda pakai ataupun hanya
sebagai benda hias. Sebagai benda hias gerabah dibuat dengan semenarik mungkin
agar bisa dinikmati oleh konsumen. Bermacam-macam ornament dan corak diberikan
pada gerabah untuk menambah nilai estetikanya.

Dengan berbagai pertimbangan dari peneliti, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian dengan judul “Analisis Produksi Gerabah di Desa Penakak Terhadap
Kesejahteraan Warga Desa Penakak”

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah pengaruh produksi gerabah di desa Penakak terhadap tingkat


kesejahteraan warga desa Penakak?
b. Apa saja jenis produk gerabah yang mampu menunjang kesejahteraan penduduk
desa Penakak?

C. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengaruh produksi gerabah di desa Penakak terhadap tingkat


kesejahteraan warga desa Penakak
b. Untuk mengetahui apa saja jenis produk gerabah yang mampu menunjang
kesejahteraan penduduk desa Penakak?

D. Manfaat

a. Teoritis

1. Sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menjadi acuan


peneliti untuk mengembangkan lebih jauh tentang produksi gerabah di desa
Penakak terhadap tingkat kesejahteraan warga desa Penakak.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi perbandingan terhadap
penelitian lain yang memiliki kesamaan.
b. Praktis

1. Bagi Masyarakat
Bahan untuk memperkaya wawasan tentang produksi gerabah dalam
meningkatkan kesejahteraan warga.
2. Bagi Siswa
Sebagai bahan untuk meningkatkan minat siswa dalam melakukan penelitian
dengan mengambil materi yang memiliki kemiripan dengan judul yang
diangkat oleh peneliti.
3. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam melakukan
penelitian terkait produksi gerabah di desa Penakak terhadap tingkat
kesejahteraan warga desa Penakak.

E. Kajian Pustaka

A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input
diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang disebut output. Proses
perubahaan bentuk faktor-faktor produksi tersebut disebut dengan proses
produksi. Proses produksi pada dasarnya merupakan proses penciptaan atau
penambahan faedah bentuk , waktu dan tempatatas faktor-faktor produksi
sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produksi
dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu pengertian secara teknis dan pengertian
secara ekonomis.
Ditinjau dari pengertian secara teknis , produksi merupakan proses
pendayagunaan sumber-sumber yang telah tersedia guna memperoleh hasil
yang lebih dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan jika
ditinjau dari pengertian secara ekonomis, produksi merupakan suatu proses
pendayagunaan segala sumber yang telah tersedia untuk memperoleh hasil yang
terjamin kualitas maupun kuantitasnya, terkelola dengan baik sehingga
mendapatkan komoditi yang dapat diperdagangkan. Adanya hubungan antara
faktor-faktor produksi yang digunakan dengan output yang dihasilkan
dinyatakan dalam suatu fungsi produksi.
Produksi adalah menciptakan, menghasilkan, dan membuat. Kegiatan
produksi tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada bahan yang memungkinkan
dilakukannya proses produksi itu sendiri. Untuk bisa melakukan produksi,
orang memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber alam, modal dalam segala
bentuknya , serta kecakapan. Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi.
Jadi, semua unsur yang menopang usaha penciptaan nilai atau usaha
memperbesar nilai barang disebut faktor-faktor produksi. Pengertian produksi
lainnya yaitu hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Dengan pengertian ini dapat
dipahami bahwa kegiatan produksi diartikan sebagai aktivitas dalam
menghasilkan output dengan menggunakan teknik produksi tertentu untuk
mengolah atau memproses input sedemikian rupa.
Produksi adalah kegiatan yang dilakukan manusia dalam menghasilkan
suatu produk, baik barang atau jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh
konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan masih sederhana,
kegiatan produksi dan konsumsi sering kali dilakukan sendiri, yaitu seseorang
memproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Namun, seiring dengan
semakin beragamnya kebutuhan dan keterbatasannya sumber daya, maka
seseorang tidak dapat lagi memproduksi apa yang menjadi kebutuhannya
tersebut.
Produksi adalah proses mencari, mengolakasikan dan mengolah sumber
daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia.
Oleh karena itu, produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasilkan
output serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan hasilnya. Dalam
sistem ekonomi Islam, produksi merupakan salah satu hal yang terpenting. Dari
konsep dan gagasan produksi ditekankan bahwa tujuan utama yang ingin
dicapai kegiatan ekonomi yang diteorisasikan sistem ekonomi adalah untuk
kemashlahatan individu dan kemashlahatan secara seimbang
2. Fungsi dan Faktor-faktor Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input
dan output. Dalam hal ini, input sebagai sebab dan output sebagai akibat. Atau
input sebagai variabel bebas dan output sebagai output tak bebas. Input
produksi dikenal juga dengan faktor-faktor produksi dan output produksi
dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Ketika
input-input produksi terdiri dari dari capital, labour, resources dan technology
maka persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

Q = f(C, L, R, T)

Dimana: Q = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional


C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

Persamaan tersebut menjelaskan menjelaskan bahwa output dari suatu


produksi merupakan fungsi atau dipengaruhi akibat dari input. Artinya setiap
barang yang dihasilkan dihasilkan dari produksi akan tergantung pada
jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
mempengaruhi perubahan pada output.
Faktor produksi merupakan segala macam input yang digunakan untuk
menghasilkan output. Secara umum, faktor produksi terdiri atas 4 macam,
yaitu. :
1. Tanah
Tanah dan segala potensi ekonomi, dianjurkan Al-Qur’an untuk diolah dan
tidak dapat dipisahkan dari proses produksi. Faktor alam merupakan faktor
yang cukup mendasar dalam hal produksi. Alam yang dimaksudkan disini
adalah bumi dengan segala isinya, baik berada di atas permukaan bumi Allah
Swt ini maupun yang terkandung dalam perut bumi yang paling dalam
sekalipun. Sumber daya yang disediakan oleh alam harus digunakan dengan
sebaik mungkin agar kelesetarian alam dapat terjaga dengan maksimal.
2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja terkait langsung dengan tuntutan hak milik melalui produksi.
Tenaga kerja merupakan faktor pendayaguna dari faktor produksi sebelumnya.
Dalam perspektif ekonomi Islam diskursus tentang tenaga kerja bermuara
sekitar hakikat bekerja, kewajiban pekerja, hak pekerja. Bekerja merupakan
amalan yang dipandang sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
3. Modal
Modal juga terlibat langsung dengan proses produksi karena pengertian
modal mencakup modal produktif yang menghasilkan barang- barang yang
dikonsumsi, dan modal individu yang dapat menghasilkan kepada pemiliknya.
Modal merupakan faktor penting dalam proses produksi. Dengan adanya modal
pengusaha dapat membeli bahan baku produksi.
4.Manajemen
Manajemen, karena adanya tuntutan leadership dalam Islam. Dengan
manajemen pelaku ekonomi dapat memperhitungkan keuntungan yang
diperoleh dan resiko kerugian yang mungkin akan dideritannya.
B. Gerabah
1. Pengertian Gerabah
Gerabah atau tembikar adalah suatu bentuk dari tanah liat yang mengalami
proses pembakaran. Gerabah sebagai suatu hasil seni dan teknologi yang
menghasilkan barang dari tanah liat. Gerabah pada awalnya berasal dari
bahasa Yunani Keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah
mengalami proses pembakaran. Kamus dan Ensiklopedi tahun 1950
mendefinisikan gerabah sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti, genteng, porselin,
dan sebagainya. Gerabah di Indonesia sudah ada sejak zaman Neolitikum
yang ditemukan di beberapa tempat di Indonesia.
Gerabah adalah bagian dari keramik yang dilihat berdasarkan tingkat
kualitas bahannya. Namun masyarakat ada yang mengartikan terpisah antara
gerabah dan keramik, karena benda-benda keramik adalah benda-benda pecah
belah, permukaannya halus dan mengkilap seperti porselin. Sedangkan
gerabah merupakan perkakas yang terbuat dari tanah liat atau lempung yang
dibentuk kemudian di bakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu
kehidupan manusia, biasanya berbentuk wadah. Menurut The Concise
Colombia Encyclopedia (1995), kata keramik berasal dari bahasa Yunani
(greeak) “keramikos” menunjukkan pada pengertian gerabah, “Keramos”
menunjukkan pada pengertian tanah liat. “Keramikos” terbuat dari mineral
non metal, yaitu tanah liat yang di bentuk, kemudian secara permanen menjadi
jelas setelah melalui proses pembakaran pada suhu tinggi. Menurut para ahli
gerabah merupakan kebudayaan yang universal (menyeluruh), artinya gerabah
ditemukan di mana-mana, hampir di seluruh dunia.
Dalam ilmu Purbakala (Arkeologi) istilah lain gerabah/ keramik
tradisional ini adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar. Istilah
tersebut dipergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat
lainnya yang dibuat dari tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat
pemakaman zaman prasejarah. Barang-barang tanah bakar yang ditemukan di
luar sarkopagus (peti mati dari batu) berupa jembung, piring-piring kecil,
periuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan sebaginya.
2. Fungsi Gerabah
Fungsi gerabah dapat digolongan menjadi 2, yaitu fungsional dan non
fungsional :
1. Fungsional: gerabah yang dapat memberikan manfaat secara langsung
kepada penggunanya. Gerabah seperti ini sangat bermanfaat untuk digunakan
dalam kehidupan sehari-hari Bentuk gerabah fungsional antara lain: pot
bunga, tempat payung, tempayan, kendi, asbak, tempat lilin dan peralatan
dapur.
2. Non Fungsional: gerabah dengan golongan ini lebih diutamakan sebagai
barang-barang hiasan ruang, seperti guci. Gerabah seperti ini hanya melihat
segi keindahan dan membuang segi kegunaan.
C. Tingkat Kesejahteraan
1. Pengertian Tingkat Kesejahteraan
Tingkat kesejahteraan dapat didefinisikan seabagai kondisi agregat dari
kepuasan individu-individu. Pengertian dasar itu mengantarkan kepada
pemahaman kompleks yang terbagi dalam dua arena perdebatan. Pertama
adalah apa lingkup dari substansi kesejahteraan kedua adalah bagaimana
intensitas substansi tersebut bisa direpresentasikan agregat. Kesejahteraan
merupakan sejumlah kepuasan yang diperoleh seseorang dari hasil
mengkonsumsi pendapatan yang diterima. Namun demikian tingkatan dari
kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang bersifat relatif karena
tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari hasil mengkonsumsi
pendapatan tersebut.
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi masyarakat yang berarti bahwa
telah berada pada kondisi yang sejahtera. Pengertian sejahtera itu sendiri
adalah kondisi manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur,
dalam keadaan sehat, dan damai, sehingga untuk mencapai kondisi itu orang
tersebut memerlukan suatu usaha sesuai kemampuan yang dimilikinya. Para
ahli ekonomi melihat kesejahteraan sebagai indikasi dari pendapatan individu
(flow of income) dan daya beli (purchashing of power) masyarakat.
Berdasarkan pemahaman ini, konsep kesejahteraan memiliki pengertian yang
sempit karena dengan hanya melihat pendapatan sebagai indikator
kemakmuran ekonomi berarti kesejahteraan dilihat sebagai lawan dari kondisi
kemiskinan” (Dwi 2008 diacu oleh Widyastuti 2012).
Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas tantang
kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup pangan, pendidikan,
kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan social lainya seperti
kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbebasan dari kemiskinan, dan
sebagainya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan
ada sepuluh, yaitu umur, jumlah tangungan, pendapatan, konsumsi atau
pengeluaran kelaurga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal,
kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan,
kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan dan kemudahan
mendapatkan fasilitas.

F. Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif).

Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan beberapa responden yang ada di


Desa Penakak, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Peneliti akan
bertemu langsung dengan para responden sehingga mendapatkan data yang lebih
akurat dan valid.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Desa Penakak, Kecamatan Masbagik,


Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada 20 Desember 2021.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian,


sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala
yang akan diteliti. menurut Suharsimi Arikunto (1998: 99), variabel penelitian
adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian
suatu penelitian. Secara umum Variabel dapat dibagi menjadi dua yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan “Produksi Gerabah” sebagai
variable bebas. Sedangkan variable terikatnya adalah “Tingkat Kesejahteraan
Warga”.

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari beberapa objek atau subjek yang
memenuhi syarat dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Seluruh warga Desa Penakak, Kecamatan Masbagik, Kabupaten
Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik
tertentu yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lima produsen gerabah di Desa Penakak, Kecamatan Masbagik, Kabupaten
Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Interview
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan,
adalah tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara atau peneliti untuk
memperoleh informasi dan pendapat dari narasumber.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan wawancara terstruktur
terhadap narasumber untuk memperoleh informasi terkait produksi gerabah di
Desa Penakak. Untuk diketahui, yang dimaksud dengan wawancara terstruktur
yaitu wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai chek list, di
sini pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, tentang produksi gerabah yang
ada di Desa Penakak, dan sebagainya.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang produksi gerabah dan
pengaruhnya bagi kesejahteraan warga sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 2006. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.

Sadono Sukirno, 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : Raja Grafindo.

Dikutip 11 Februari 2021 dari :


http://eprints.stainkudus.ac.id/1784/5/5.%20BAB%20II.pdf

Nur Rianto Al Arif, Euis Amalia, 2010. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Kencana.

Haslam Haneef, 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporen. Jakarta : Rajawali


Pres.

Soeharno, 2007. Teori Mikroekonomi. Yogyakarta : Andi.

Mawardi, op.cit, h. 69-72.

Dikutip 11 Februari 2021 dari : http://repository.uin-suska.ac.id/6740/4/BAB


%20III.pdf

Boechari. 2012. Melacak Sejarah Kuna Indonesia Lewat Prasasti. Jakarta:


Kepustakaan Populer Gramedia, Universitas Indonesia dan EFEO.

Dikutip 11 Februari 2021 dari : http://repository.unigoro.ac.id/378/2/BAB%20II.pdf

Surasdi dan Soebarno, Kerajinan Keramik Tanah Liat Sederhana .1998, Jakarta: Tiga
Serangkai

Dikutip 11 Februari 2021 dari :


http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/453/5/118220017_file5.pdf

Anda mungkin juga menyukai