Disusun Oleh :
Najmi Laili (503200041)
KELAS : AKS 6B
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas individu pada mata kuliah “Akuntansi Manajemen” dengan baik dan tepat
waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Mellya Embun Baining, SE., M.EI selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu kewajiban kami sebagai mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima guna kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Najmi Laili
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
KESIMPULAN. ..............................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sektor yang berperan penting
dalam perekonomian suatu negara. Di Indonesia, UMKM menjadi tulang punggung
ekonomi dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan
lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
Salah satu jenis UMKM yang menarik perhatian adalah tokoh kue. Bisnis tokoh
kue telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri makanan dan minuman.
Makanan manis seperti kue merupakan produk yang sangat diminati oleh berbagai
kalangan, baik untuk acara formal maupun informal, seperti pesta ulang tahun, pernikahan,
atau hanya untuk dinikmati sehari-hari.
UMKM tokoh kue menawarkan beragam jenis kue, mulai dari kue tradisional
hingga kue modern yang inovatif. Tokoh kue sering kali menjadi tempat yang populer bagi
konsumen yang mencari hidangan manis untuk memuaskan selera mereka. Kue-kue
tersebut tidak hanya dijual dalam bentuk eceran, tetapi juga dapat dipesan dalam jumlah
besar untuk acara khusus.
Salah satu keunggulan UMKM tokoh kue adalah kemampuan mereka untuk
menyesuaikan produk dengan permintaan pasar. Mereka mampu menciptakan kue-kue
yang sesuai dengan tren terbaru, memenuhi kebutuhan pelanggan vegetarian atau dengan
diet khusus, serta memberikan pilihan variasi rasa yang beragam. Selain itu, beberapa
tokoh kue juga menawarkan kue khusus dengan desain yang dipersonalisasi sesuai
permintaan pelanggan.
Pada era digital saat ini, UMKM tokoh kue juga memanfaatkan kehadiran platform
online dan media sosial untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas bisnis
mereka. Dan mereka juga memanfaatkan website, media sosial, atau aplikasi pesan instan
untuk memperkenalkan produk, menerima pesanan, dan menjalin interaksi dengan
pelanggan.
4
Hal ini memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian dan memperluas peluang
pasar bagi UMKM tokoh kue.
Namun, seperti halnya UMKM pada umumnya, tokoh kue juga menghadapi
berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah persaingan yang ketat dengan tokoh kue
lainnya, pengaturan harga yang menguntungkan baik bagi bisnis maupun pelanggan,
pemenuhan standar kebersihan dan kualitas produk, serta pemilihan bahan baku yang
berkualitas.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan berbagai pihak
terkait memberikan dukungan kepada UMKM tokoh kue melalui program pelatihan,
pendampingan, dan bantuan modal. Dengan demikian, diharapkan UMKM tokoh kue
dapat terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan kontribusi yang
baik .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok rumusan masalah pada makalah ini
adalah bagaimana Perhitungan harga pokok produksi dengan metode Job Order Costing
pada UMKM “Kue Nunung”.
C. TUJUAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok
produksi dengan metode Job Order Costing pada UMKM ”Kue Nunung”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus – putus. Jika pesanan yang
satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan dimulai dengan
pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan digudang.
Tabel 1
Biaya Produksi sesuai pesanan
Untuk pembuatan 50 loyang kue bolu gulung di butuhkan bahan sebagai berikut :
7
PERHITUNGAN HPP BERDASARKAN METODE JOB ORDING COSTING
Tabel 2
Perhitungan harga pokok produksi
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk Jumlah Pesanan 50 kue
Biaya bahan baku Rp. 701.000
Biaya overhead :
Tabel 3
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Untuk Jumlah Pesanan 50 Kue
Persediaan Barang Jadi Awal Rp.
Harga Pokok Produksi Rp. 1.481.000
Persediaan Siap Jual Rp. 1.481.000
Persediaan Barang Jadi Akhir Rp.
Harga Pokok Penjualan Normal Rp. 1.481.000
8
D. BIAYA BAHAN BAKU KUE BOLU PISANG
Tabel 1
Biaya Produksi sesuai pesanan
Untuk pembuatan 20 loyang kue bolu pisang di butuhkan bahan sebagai berikut :
9
PERHITUNGAN HPP BERDASARKAN METODE JOB ORDING COSTING
Tabel 2
Perhitungan harga pokok produksi
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk Jumlah Pesanan 20 kue
biaya bahan baku Rp. 350.000
Biaya overhead :
Tabel 3
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Untuk Jumlah Pesanan 20 Kue
Persediaan Barang Jadi Awal Rp.
Harga Pokok Produksi Rp. 746.000
Persediaan Siap Jual Rp. 746.000
Persediaan Barang Jadi Akhir Rp.
Harga Pokok Penjualan Normal Rp. 746.000
10
E. PENDAPATAN
Tabel
Analisis Biaya Produksi dan Harga Jual Produksi
“KUE NUNUNG”
Item Barang Jumlah
Macam Biaya Bolu Gulung Bolu Pisang
11
F. LAPORAN LABA RUGI KUE NUNUNG
Pendapatan usaha
Penjualan Bolu Gulung 50 loyang Rp. 2.000.000
Penjualan bolu Pisang 20 loyang Rp. 1.100.000
Total Pendapatan Usaha Rp. 3.100.000
12
Kartu Produksi
Kartu Produksi
13
BAB III
KESIMPULAN
UMKM "Kue Nunung " menerima pesanan kue brownies dan berbagai jenis kue
basah lainnya seperti bolu kering, bolu pandan, dan lain-lain. Harga kueyang
ditawarkan bervariasi tergantung jenis kue yang dipesan, dengan rentang harga per kue
berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 100.000.
Pada makalah ini, fokusnya adalah pada perhitungan harga pokok produksi dengan
metode Job Order Costing pada UMKM "Kue Nunung". Metode Job Order Costing
merupakan metode perhitungan biaya yang digunakan untuk menentukan biaya
produksi suatu pesanan atau proyek tertentu. Dengan melakukan perhitungan ini,
UMKM "Kue Nunung" dapat mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi setiap pesanan kue, sehingga dapat menentukan harga jual yang tepat
dan mengelola keuntungan dengan lebih baik. Dengan menggunakan metode Job Order
Costing, UMKM "Kue Nunung" dapat menghitung harga pokok produksi secaraakurat
dan memperhitungkan biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan kue secara
terpisah.
Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan
pemahaman tentang metode Job Order Costing dan bagaimana mengaplikasikannya
dalam perhitungan harga pokok produksi UMKM "Kue Nunung". Dengan demikian,
diharapkan UMKM "Kue Nunung" dapat mengoptimalkan pengelolaan biaya produksi
dan meningkatkan efisiensi serta keuntungan usaha mereka.
14