Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI

DENGAN METODE JOB ORDER COSTING

PADA UMKM “KUE NUNUNG”

Dosen Pengampu : Mellya Embun Baining, SE., M.EI

Disusun Oleh :
Najmi Laili (503200041)

KELAS : AKS 6B

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas individu pada mata kuliah “Akuntansi Manajemen” dengan baik dan tepat
waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Mellya Embun Baining, SE., M.EI selaku
dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu kewajiban kami sebagai mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Selain itu penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
para pembaca.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima guna kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 11 Mei 2023

Penulis

Najmi Laili

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG. .........................................................................................................


B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................
C. TUJUAN MAKALAH..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................

A. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. ................................................................................


B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN......................................................................................
C. BIAYA BAHAN BAKU KUE BOLU GULUNG.....................................................................
D. BIAYA BAHAN BAKU KUE BOLU PISANG.......................................................................
E. PENDAPATAN....................................................................................................................
F. LAPORAN LABA RUGI KUE NUNUNG..........................................................................

BAB III ............................................................................................................................................

KESIMPULAN. ..............................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sektor yang berperan penting
dalam perekonomian suatu negara. Di Indonesia, UMKM menjadi tulang punggung
ekonomi dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan
lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Salah satu jenis UMKM yang menarik perhatian adalah tokoh kue. Bisnis tokoh
kue telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri makanan dan minuman.
Makanan manis seperti kue merupakan produk yang sangat diminati oleh berbagai
kalangan, baik untuk acara formal maupun informal, seperti pesta ulang tahun, pernikahan,
atau hanya untuk dinikmati sehari-hari.

UMKM tokoh kue menawarkan beragam jenis kue, mulai dari kue tradisional
hingga kue modern yang inovatif. Tokoh kue sering kali menjadi tempat yang populer bagi
konsumen yang mencari hidangan manis untuk memuaskan selera mereka. Kue-kue
tersebut tidak hanya dijual dalam bentuk eceran, tetapi juga dapat dipesan dalam jumlah
besar untuk acara khusus.

Salah satu keunggulan UMKM tokoh kue adalah kemampuan mereka untuk
menyesuaikan produk dengan permintaan pasar. Mereka mampu menciptakan kue-kue
yang sesuai dengan tren terbaru, memenuhi kebutuhan pelanggan vegetarian atau dengan
diet khusus, serta memberikan pilihan variasi rasa yang beragam. Selain itu, beberapa
tokoh kue juga menawarkan kue khusus dengan desain yang dipersonalisasi sesuai
permintaan pelanggan.

Pada era digital saat ini, UMKM tokoh kue juga memanfaatkan kehadiran platform
online dan media sosial untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan visibilitas bisnis
mereka. Dan mereka juga memanfaatkan website, media sosial, atau aplikasi pesan instan
untuk memperkenalkan produk, menerima pesanan, dan menjalin interaksi dengan
pelanggan.

4
Hal ini memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian dan memperluas peluang
pasar bagi UMKM tokoh kue.

Namun, seperti halnya UMKM pada umumnya, tokoh kue juga menghadapi
berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah persaingan yang ketat dengan tokoh kue
lainnya, pengaturan harga yang menguntungkan baik bagi bisnis maupun pelanggan,
pemenuhan standar kebersihan dan kualitas produk, serta pemilihan bahan baku yang
berkualitas.

Dalam upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah dan berbagai pihak
terkait memberikan dukungan kepada UMKM tokoh kue melalui program pelatihan,
pendampingan, dan bantuan modal. Dengan demikian, diharapkan UMKM tokoh kue
dapat terus berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan kontribusi yang
baik .

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok rumusan masalah pada makalah ini
adalah bagaimana Perhitungan harga pokok produksi dengan metode Job Order Costing
pada UMKM “Kue Nunung”.

C. TUJUAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok
produksi dengan metode Job Order Costing pada UMKM ”Kue Nunung”.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PENELITIAN


UMKM Kue Nunung adalah sebuah industri rumah tangga yang berfokus pada
produksi makanan, khususnya berbagai jenis kue basah seperti brownies dan kue-kue basah
lainnya. Usaha ini telah beroperasi selama kurang lebih 1,5 tahun dan berlokasi di Jl.
Walisongo RT. 03, Lorong dahlia, kelurahan Kenali besar, Kecamatan Alam Barajo,
Kabupaten Jambi, Provinsi Jambi.
Nama Kue Nunung diambil dari nama pemiliknya, yaitu Nunung. Ibu Nunung
adalah seorang ibu rumah tangga yang menggunakan waktu senggangnya untuk menerima
pesanan kue. Selain menerima pesanan kue brownies, UMKM ini juga menerima pesanan,
bolu kering, bolu pandan, dan kue basah lainnya. Harga kue yang ditawarkan bervariasi
tergantung jenis kue yang dipesan. Rentang harga per kue biasanya berkisar antara Rp
30.000 hingga Rp 100.000

B. DESKRIPSIKAN DATA PENELITIAN

UMKM yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi


produk jadi berdasarkan pesanan dari luar. Karakteristik usaha UMKM tersebut adalah
sebagai berikut :

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus – putus. Jika pesanan yang
satu selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan dimulai dengan
pesanan berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan digudang.

Karakteristik UMKM yang produksinya berdasarkan pesanan tersebut diatas


berpengaruh terhadap pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya
produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. UMKM memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi


pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinyasecara
individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk
menjadi dua kelompok berikut ini : biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung.
6
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya
overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan
tarif yang ditentukan dimuka.
Setelah melakukan wawancara, maka berikut adalah hasil yang diberikan
narasumber selaku pemilik usaha maka dapat diperoleh biaya produksi sesuai pesanan
sebagai berikut:

C. BIAYA BAHAN BAKU KUE BOLU GULUNG

Tabel 1
Biaya Produksi sesuai pesanan
Untuk pembuatan 50 loyang kue bolu gulung di butuhkan bahan sebagai berikut :

No Jenis Biaya Rincian Unit Harga Per Jumlah


Dibutuhkan Unit
Tepung 4 kg Rp. 15.000 Rp. 60.000
Telor 5 piring Rp. 35.000 Rp. 175.000
1 Biaya Bahan Gula Halus 4 kg Rp. 16.000 Rp. 64.000
Baku Mentega 7 kg Rp. 36.000 Rp. 252.000
Nanas 50 buah Rp. 150.000 Rp. 150.000
TOTAL Rp. 701.000
2 Biaya Tenaga Pembuatan kue 36 jam Rp. 20.000 Rp. 720.000
Kerja
3 Biaya Biaya Bensin 5 ltr Rp. 12.000 Rp. 60.000
Overhead
TOTAL Rp. 1.481.000
Kesimpulannya untuk harga 1 loyang bolu gulung adalah sebagai berikut :
Rp. 1.481.000 : 50 loyang = Rp. 29.620

Harga Jual = Rp. 40.000


Mencari Laba = Rp. 40.000 – 29.600 = Rp. 10.380 ( Laba perloyang)
Keuntungan Pemesanan 50 Loyang = Rp. 519.000

7
PERHITUNGAN HPP BERDASARKAN METODE JOB ORDING COSTING

Tabel 2
Perhitungan harga pokok produksi
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk Jumlah Pesanan 50 kue
Biaya bahan baku Rp. 701.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 720.000

Jumlah biaya langsung Rp. 1.421.000

Biaya overhead :

Biaya bensin Rp. 60.000

Jumlah biaya overhead Rp. 60.000

Harga pokok produksi Rp. 1.481.000

Tabel 3
Perhitungan Harga Pokok Penjualan

KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Untuk Jumlah Pesanan 50 Kue
Persediaan Barang Jadi Awal Rp.
Harga Pokok Produksi Rp. 1.481.000
Persediaan Siap Jual Rp. 1.481.000
Persediaan Barang Jadi Akhir Rp.
Harga Pokok Penjualan Normal Rp. 1.481.000

8
D. BIAYA BAHAN BAKU KUE BOLU PISANG

Tabel 1
Biaya Produksi sesuai pesanan
Untuk pembuatan 20 loyang kue bolu pisang di butuhkan bahan sebagai berikut :

No Jenis Biaya Rincian Unit Harga Per Jumlah


Dibutuhkan Unit
Tepung 4 kg Rp. 15.000 Rp. 60.000
Gula pasir 3 kg Rp. 14.000 Rp. 120.000
1 Biaya Bahan Telor 1 piring Rp. 35.000 Rp. 35.000
Baku Pisang Ambon 3 sisir Rp. 25.000 Rp. 75.000
Minyak sayur 2 kg Rp. 14.000 Rp. 48.000
Baking powder 1 botol Rp. 6.000 Rp. 6.000
Baking soda 1 botol Rp. 6.000 Rp. 6.000
TOTAL Rp. 350.000
2 Biaya Tenaga Pembuatan kue 18 jam Rp. 20.000 Rp. 360.000
Kerja
3 Biaya Biaya Bensin 3 ltr Rp. 12.000 Rp. 36.000
Overhead
TOTAL Rp. 746.000
Kesimpulannya untuk harga 1 loyang bolu pisang adalah sebagai berikut :
Rp. 746.000 : 20 loyang = Rp. 37.300

Harga Jual = Rp. 55.000


Mencari Laba = Rp. 55.000 – Rp. 37.300 = Rp. 17.700 ( Laba perloyang)
Keuntungan Pemesanan 20 Loyang = Rp. 354.000

9
PERHITUNGAN HPP BERDASARKAN METODE JOB ORDING COSTING

Tabel 2
Perhitungan harga pokok produksi
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Untuk Jumlah Pesanan 20 kue
biaya bahan baku Rp. 350.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp. 360.000

Jumlah biaya langsung Rp. 710.000

Biaya overhead :

Biaya bensin Rp. 36.000

Jumlah biaya overhead Rp. 36.000

Harga pokok produksi Rp. 746.000

Tabel 3
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
KUE NUNUNG
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Untuk Jumlah Pesanan 20 Kue
Persediaan Barang Jadi Awal Rp.
Harga Pokok Produksi Rp. 746.000
Persediaan Siap Jual Rp. 746.000
Persediaan Barang Jadi Akhir Rp.
Harga Pokok Penjualan Normal Rp. 746.000

10
E. PENDAPATAN

PERIODE BULAN APRIL 2023


“KUE NUNUNG”
Jenis Produk Harga Jual Total Biaya Pendapatan laba
Kue Pesanan produksi
Kue Bolu Rp. 40.000 50 loyang Rp. 1.481.000 Rp. 2.000.00 Rp. 519.000
Gulung
Kue Bolu Rp. 55.000 20 loyang Rp. 746.000 Rp. 1.100.000 Rp. 354.000
Pisang
JUMLAH Rp. 95.000 70 Loyang Rp. 2.227.000 Rp. 3.100.000 Rp. 873.000

Tabel
Analisis Biaya Produksi dan Harga Jual Produksi
“KUE NUNUNG”
Item Barang Jumlah
Macam Biaya Bolu Gulung Bolu Pisang

Bahan Baku Rp. 701.000 Rp. 350.000 Rp. 1.944.000


Produksi
Biaya Tenaga Rp. 720.000 Rp. 360.000 Rp. 1.690.000
Kerja
Langsung
Biaya Rp. 60.000 Rp. 36.000 Rp. 204.000
Overhead
Total Biaya Rp. 1.481.000 Rp. 746.000 Rp. 3.838.000
Produksi
Penetapan (135% x 1.481.000) (147% x 746.000) Rp. 5. 300.000
Harga Jual = 2,000,000 = 1,100,000
Produksi

11
F. LAPORAN LABA RUGI KUE NUNUNG

LAPORAN LABA RUGI


”KUE NUNUNG”

Pendapatan usaha
Penjualan Bolu Gulung 50 loyang Rp. 2.000.000
Penjualan bolu Pisang 20 loyang Rp. 1.100.000
Total Pendapatan Usaha Rp. 3.100.000

Biaya Atas Pendapatan


Biaya produksi
Biaya pembuatan Bolu Gulung 50 loyang Rp. 1.481.000
Biaya pembuatan bolu Pisang 20 loyang Rp. 746.000

Total Biaya Produksi Rp. 2.227.000

Laba/Rugi Kotor Rp. 873.000


Biaya Usaha Rp. –
Biaya Pemesanan (Kotak kue gulung 20pc) Rp. 25.000
Biaya Pemesanan ( Kotak Kue 50pc X 8.000) Rp. 400.000
Laba Bersih Rp. 448.000

12
Kartu Produksi

Kartu Harga Produksi


No. Pesanan : Pemesan :
Jenis Produk : Bolu Gulung Sifat Pesanan : Biasa
Tanggal Pesanan : Jumlah : 50 Loyang
Tanggal Selesai : Harga Jual : 40.000
Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
50 x 14.020 701.000 36 jam 720.000 5 liter 60.000

Total 701.000 Total 720.000 Total 60.000


Jumlah Total Biaya Produksi 1.481.000

Kartu Produksi

Kartu Harga Produksi


No. Pesanan : Pemesan :
Jenis Produk : Bolu Pisang Sifat Pesanan : Biasa
Tanggal Pesanan : Jumlah : 20 Loyang
Tanggal Selesai : Harga Jual : 55.000
Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik
Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah Tgl Keterangan Jumlah
20 x 17.500 350.000 18 jam 360.000 3 liter 36.000

Total 350.000 Total 360.000 Total 36.000


Jumlah Total Biaya Produksi 746.000

13
BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa UMKM "Kue Nunung"


merupakan sebuah industri rumah tangga yang berfokus pada produksi makanan, terutama
kue basah seperti brownies dan kue-kue basah lainnya. Usaha ini telah beroperasi selama
kurang lebih 2 tahun dan berlokasi di Jl. Walisongo RT. 03, Lorong dahlia, kelurahan
Kenali besar, Kecamatan Alam Barajo, Kabupaten Jambi, Provinsi Jambi.

UMKM "Kue Nunung " menerima pesanan kue brownies dan berbagai jenis kue
basah lainnya seperti bolu kering, bolu pandan, dan lain-lain. Harga kueyang
ditawarkan bervariasi tergantung jenis kue yang dipesan, dengan rentang harga per kue
berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 100.000.

Pada makalah ini, fokusnya adalah pada perhitungan harga pokok produksi dengan
metode Job Order Costing pada UMKM "Kue Nunung". Metode Job Order Costing
merupakan metode perhitungan biaya yang digunakan untuk menentukan biaya
produksi suatu pesanan atau proyek tertentu. Dengan melakukan perhitungan ini,
UMKM "Kue Nunung" dapat mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi setiap pesanan kue, sehingga dapat menentukan harga jual yang tepat
dan mengelola keuntungan dengan lebih baik. Dengan menggunakan metode Job Order
Costing, UMKM "Kue Nunung" dapat menghitung harga pokok produksi secaraakurat
dan memperhitungkan biaya-biaya yang terkait dengan setiap pesanan kue secara
terpisah.

Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk memberikan
pemahaman tentang metode Job Order Costing dan bagaimana mengaplikasikannya
dalam perhitungan harga pokok produksi UMKM "Kue Nunung". Dengan demikian,
diharapkan UMKM "Kue Nunung" dapat mengoptimalkan pengelolaan biaya produksi
dan meningkatkan efisiensi serta keuntungan usaha mereka.

14

Anda mungkin juga menyukai