Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

MAKANAN RINGAN COMBRO


Disusun sebagai salah satu Syarat Tugas Mata Kuliah SKB
Diampu oleh Efi Hikmawati.,SE.,M.SI.

Di susun oleh :

SISKA AGUSTINA DEWI (2016110080)


RITA SAFITRI (2016110082)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR`AN (UNSIQ)

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

2019

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Makalah tentang Kewiraushaan sesuai dengan rencana.
Dengan terselesaikannya makalah ini, saya menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Ibu Efi Hikmawati., SE., M.SI,.Selaku dosen mata kuliah Studi kelayakan
bisnis yang telah memberikan tugas ini sebagai sarana pembelajaran.
2. Kedua orang tua tercinta yang selalu membimbing penulis dimanapun
penulis berada.
Dan semua yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini dan semoga laporan ini bermanfaat, saran dan kritik dari pembaca sangat
kami harapkan sehingga dapat menjadi pengalaman yang lebih baik dimasa
mendatang.

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... II
DAFTAR ISI ................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Pokok Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Produk Usaha Combro Putra Hidayah ....................................... 3
2.2 Aspek Hukum ...................................................................................... 4
2.1.1 Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum................................ 4
2.2.1 Kemampuan memenuhi perizinan .............................................. 4
2.3 Aspek Pasar dan Pemasaran ................................................................. 5
2.3.1 Permintaan .................................................................................. 5
2.3.2 Penawaran ................................................................................... 5
2.3.3 Promosi ....................................................................................... 6
2.4 Aspek Keuangan .................................................................................. 6
2.5 Aspek Teknis/Operasi .......................................................................... 7
2.6 Aspek Manajemen/Organisasi ............................................................. 8
2.7 Aspek Ekonomi Sosial ......................................................................... 8
2.8 Aspek Dampak Lingkungan ................................................................. 9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 10
3.2 Saran ..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada Era moderen saat ini bisnis makanan sedang mengalami
perkembangan pesat. Salah satunya tantangan bangsa saat ini adalah bagaimana
meningkatkan nilai tambah hasil industri usaha lokal, dapat menjadi penentu dan
pendorong pertumbuhan ekonomi disetiap daerah. Pertumbuhan dan
perkembangan Industri yang begitu cepat memunculkan berbagai ragam dan
bentuk industri yang ada, baik industri bersekala kecil maupun besar, masing-
masing industri berusaha untuk meningkatkan produktifitas agar mampu
bersaing dan mempertahankan Industrinya agar tetap eksis.
Dusun Bongkotan, Bojasari Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo
merupakan salah satu sentral usaha cemilan Combro. Ada sebanyak 6 unit
pemilik usaha combro, di masing-masing unit bisnis memiliki karyawan 4-7
orang yang membantu dalam pengolahan combro. Salah satunya usaha milik Ibu
Roliyah pemilik combro “Putra Hidayah’’. Para pelaku usaha combro yang ada
di Bongkotan masih proses dalam meningkatkan kualitas pemasaran dan
mencari strategi baru dalam memasarkan hasil produksinya.
Hingga sekarang produksi combro “Putra Hidayah” ibu Roliyah dapat
memproduksi dalam skala yang cukup besar. Bahkan sekarang dapat memenuhi
permintaan beberapa toko oleh-oleh yang ada di kota daerah wonosobo. Bahkan
konsumen sering kali membeli produk combro langsung ke tempat produksi.
Melihat peluang bahawa singkong merupakan hasil alam yang melimpah di
Wonosobo itulah yang menjadi dasar pengusaha membuat olahan combro.
Pada dasarnya pasar merupakan salah satu kegiatan pokok setiap usaha
yang dijalankan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup usahanya agar
bisa terus berkembang dan bertahan untuk memperoleh laba atau keuntungan
sesuai dengan tujuan yang diinginkan, hal ini pengusaha kecil maupun besar
dalam menjalankan usahanya di tuntut harus mampu menganalisis peluang pasar
untuk melaksanakan strategi pemasaran produknya untuk mencapai visi dan misi

1
sesuai dengan perencanaan strategi yang telah ditetapkan dan Strategi pemasaran
tersebut diperlukan untuk dapat meraih tujuan perusahaan yang diharapkan.

1.2 Pokok Masalah


Membahas studi kelayakan bisnis usaha combro yang terkait dengan
berbagai aspek penilaian bisnis.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana studi kelayakan bisnis usaha combro dalam
menjalankan usahanya dengan beberapa aspek penilaian bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Produk Usaha Combro Putra Hidayat

Combro merupakan makanan ringan/cemilan lokal khas Wonosobo yang


terbuat dari bahan baku singkong , diolah secara higenis dengan
mengunatamakan keamanan pangan dan berkualaitas terbaik untuk dikonsumsi.
Cemilan ini terbuat dari bahan dan bumbu seperti :

 Bahan dasar = Singkong


 Bahan pendukung = Bawang putih, daun bawang, cabai kering/cabai
bubuk, garam, dan minyak goreng.

Produk Combro ini sudah disistribusikan ke berbagai wilayah diluar


Wonosobo, combro memiliki rasa gurih, sedikit pedas. Nikmat untuk cemilan
keluarga. Bahan baku yang mudah didapat dan proses pengolahan yang mudah
dapat menciptakan citra rasa unik dari sebuah makana yaitu cemilan combro,
penggunaan bahan baku yang serba alami menjadikan cemilan ini sebagai
makanan yang layak di perjual belikan bebas dipasar karena tidak mengandung
bahan pengawet.

3
2.2 Aspek Hukum
2.1.1 Analisis Kesesuaian Bisnis dengan Hukum
Bisnis makanan ringan “combro” yang akan dijalankan ini merupakan
bisnis yang tidak berbadan hukum, karena bentuk badan usahanya adalah
perusahaan perseorangan/perusahaan dagang. Hal ini dikarenakan
kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum diletakkan pada mitra atau
sekutu dari bentuk usaha tersebut, dengan pembatasan pengaturan yang
ditetapkan oleh undang-undang. Selain itu harta kekayaan perusahaan dan
pribadi tidak terpisah dengan jelas, atau pada prinsipnya usaha ini tidak
memiliki kekayaan sendiri. Tidak dapat digugat dan menggugat pada bentuk
usaha ini, tetapi dapat dilakukan pada pemilik atau pengurusnya langsung
yang melakukan hubungan hukum.
Dari segi produk yang dihasilkan dan pendirian bisnis ini tentunya
tidak melanggar hukum yang berlaku, karena dalam pembuatan makanan
ringan dari perusahaan ini tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya
dan juga tidak terdapat unsur barang atau bahan-bahan yang haram.
2.2.1 Kemampuan Memenuhi Perizinan
Bisnis olahan produksi combro ini sudah memiliki jaminan kualitas
halal, yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat. Combro Putra
Hidayat membuat/ memperoleh jaminan bukti bahwa produk yang dibuat atau
diolah 100% halal pada dinas kesehatan pada tahun 2017 dengan
menyertakan beberapa dokumen dengan persyaratan berikut:
a. Lengkapi formulir yang dibutuhkan
b. Fotokopi KTP penanggung jawab usahaa
c. Lokasi usaha
d. Jenis Usaha
e. Label kemasan produk
FOTO

4
2.3 Aspek Pasar dan Pemasaran
Pemasaran, merupakan suatu bidang yang penting bagi suatu usaha,
karena bidang pemasaranlah yang secara langsung bersentuhan dengan
konsumen. Pemasaran merupakan suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk
mempertahankan produknya dipasar dan memperoleh keuntungan dari penjualan
produknya yang menjadi parameter berhasil tidaknya suatu usaha. Seperti yang
diungkapkan oleh ibu Roliyah “pemasaran yang dilakukannya yaitu dengan
menunggu pesanan datang atau pedagang yang ada dipasar datang untuk
membeli/memesan secara langsung ke tempat produksi, bahkan dulu beliau juga
pernah menitipkan produksinya pada warung-warung atau minimarket.”
Sebelum memulai usaha, dan mengetahui layak atau tidaknya usaha ini,
pertama akan dilakukan kajian aspek pasar dengan menganalisis pasar potensial
yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan. Dengan demikian akan
diketahui keberadaan pasar potensial yang dimaksud. Untuk mengetahui pasar
potensial kami akan menganalisis permintaan dan penawaran.
2.3.1 Permintaan
Apabila dicermati, permintaan terhadap makanan yang murah dan
membuat perut kenyang serta perubahan menu semakin meningkat seiring
dengan tingkat kejenuhan konsumen terhadap makanan yang itu-itu saja.
Dalam hal kuliner lokal, umumnya konsumen ingin mencoba hal yang baru,
yang harus diperhatikan agar konsumen tetap setia membeli produk kami
adalah dengan rasa yang enak dan sesuai dengan selera masyarakat
Wonosobo. “Combro Putra Hidayat” selalu berusaha menjaga kualitas produk
agar konsumen yang menyukai rasa produk kami tetap menyukai cita rasa
produk dan menjadi konsumen setia dan untuk menjaga tingkat permintaan
agar tidak menurun. Dan tidak lain dapat menjaga makanan lokal dari
Wonosobo
2.3.2 Penawaran
Mengingat besarnya peluang dalam usaha cemilan, maka kami akan
memberikan penawaran harga yang terjangkau bagi konsumen dan tetap
berusaha menjaga kualitas rasa pada cemilan combro kami. Harga yang

5
ditawarkna oleh para pelaku usaha industri combro ini cukup terjangkau.
Dilapangan juga terjadi variasi harga tergantung pada tingkat harga singkong
dan tergantung pada tempat pengambilan bahan baku (singkong). Produk
dalam Kemasan kecil 3 saf combro dijual dengan harga Rp 5.000. untuk
kemasan yang lebih besar 4 saf dengan harga Rp. 9.000, untuk setiap pesanan
dalam jumlah besar biasanya pemilik memberi diskon Rp 500-1.000/bungkus
tergantung berapa banyak pesanan. Namun sekarang pemilik jarang
mengemas kemasan 3 saf, mengkemas 3 saf hanya kalau permintaan, pemilik
lebih banyak mengemas kemasan 4 saf karena penjualanya lebih cepat.
2.3.3 Promosi
promosi yang dilakukan oleh pengusaha combro saat ini masih
menggunakan media mulut ke mulut dari para konsumen yang sudah pernah
membeli produk combro dari pengusaha combro tersebut. Namun saat ini
dengan perkembangan ekonomi yang semakin maju dapat mempermudah
promosi dalam hal penjualan melalui internet.

2.4 ASPEK KEUANGAN


Keuangan, pencatatan keuangan merupakan salah satu cara atau seni
dalam berusaha, penginflmentasian tentang pencatatan akuntansi ini bisa melihat
sejauh mana perkembangan perusahaan atau usaha yang dijalankan. Siklus
keuangan yang masuk dan keluar sangatlah penting dalam sebuah perusahaan
karena ini akan membuat perusahaan ini menjadi sakit atau sehat. Dalam usaha
combro milik ibu roliyah, ibu roliyah tidak pernah mencatat keuangan baik itu
uang kelaur maupun masuk , hanya saja kalau combro sudah terjual separu dari
hasil jual untuk membeli bahan baku seperti singkong, minyak goreng, kayu dan
bahan-bahan lainya untuk membuat combro dan untuk mengeluakan biaya untuk
para karyawannya.
Ibu Roliyah per/hari biasanya memperoduksi combro sekitar 80-100 kg
singkong yang sudah menjadi adonan setelah melalui proses pengilingan. Modal
untuk sekali pembuatan kira-kira menurut Ibu Roliyah Rp.400.000- Rp.600.000,
modal tersebut dikeluarkan untuk pembiayaan minyak, bumbu, singkong, bahan

6
bakar kayu dan biaya untuk karyawannya . 100 kg biasanya jadi 100 bungkus
jika dibungkus besar menjadi 4 saf

Bungkusan Combro 4 saf (ukuran besar)


Keuntungan yang diperoleh Ibu Roliyah dengan modal Rp. 500.000 yaitu
sebesar
100 bungkus X Rp. 9.000 (Harga Jual) = Rp. 900.000
Rp. 900.000 – Rp. 500.000 (Modal Awal) = Rp. 400.000
Jadi Ibu Roliyah dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp. 400.000/hari. Hanya
saja jika setiap hari beliau memproduksi Combro, biasanya combro tidak dijual/
diambil distributor atau konsumen setiap hari tapi biasanya 3-4 hari sekali atau
bahkan sampai 1 minggu sekali.

2.5 ASPEK TEKNIS/ OPERASI


Produksi/Operasi, menjalankan usaha pasti dilihat dari bagaimana cara
memperoduksi bahan bakunya atau operasi diperusahaan tersebut.
Memperoduksi combro tergolong cukup mudah bisa juga dikatakan sulit karena
butuh sinar matahari untuk dapat menghasilkan combro yang baik saat digoreng,
jika kurang kering maka gorengan akan kurang maksimal hasilnya. Seperti
halnya yang diungkapkan ibu Roliyah “cara membuat combro itu mudah kita
kupas terlebih dahulu singkong,cuci sampai bersih lalu digiling dengan mesin
penggiling, peras singkong keluarkan sari airnya, adonan yang sudah dipisahkan
dengan sari airnya lalu dimasukan ember untuk diolah sebagi combro dengan
dicampur dengan bumbu yaitu; bawang putih, garam, daun oncang yang sudah
dihaluskan, cetak combro menggunkan kaleng bekas susu, setelah jadi combro

7
yang telah dicatak kedalam tampah/nampan lalu dikeringkan beberapa menit lalu
goreng combro.

2.6 ASPEK MANAJEMEN/ORGANISASI

Manajemen, dari hasil wawancara dengan Ibu Roliyah menurut beliau


manajemen yaitu intinya bagaimana kita bisa mengatur segala sesuatu dengan
baik. Dengan berprinsip bagaimana memproduksi combro dengan kulitas yang
baik dan bisa berhubungan baik dengan tetangga sekitar (sebagai karyawan).
Sistem Informasi Manajemen, alat informasi yang digunakan oleh
pengusahaa combro adalah dengan komunikasi langsung datang memesan dalam
jumlah berapa bungkus, namun juga sering melalui media komunikasi telpon
melalui hand phone ini digunkan untuk mempermudah kegiatan transaksi
pemasran peroduknya dalam hal jual beli dengan konsumen.

2.7 ASPEK EKONOMI SOSIAL

Dampak aspek ekonomi yang ditimbulkan dari usaha “COMBRO”


adalah sebagai berikut:

a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga dengan membuka lapangan kerja


bagi masyarakat sekaligus mengurangi pengangguran, sehingga pendapatan
keluarga akan meningkat.
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam melalui
penggunaan lahan yang efisien dan efektif.
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah lokal melalui menambah peluang
dan kesempatan kerja, pemerataan pendistribusian pendapatan, peningkatan
pendapatan asli daerah.

Dampak sosial dengan adanya usaha “COMBRO” adalah sebagai berikut:


a. Adanya perubahan demografi melalui perubahan komposisi tenaga kerja.
Dengan adanya usaha ini, kami dapat meningkatkan partisipasi angkatan
kerja dan juga menurunkan tingkat pengangguran yang ada di wonosobo.

8
b. Perubahan budaya melalui terjadinya perubahan sikap dan persepsi
masyarakat terhadap rencana usaha.

2.8 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

Pendirian usaha “combro” ini sesuai dengan alternatif terbaik menurut


lokasi, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi
masyarakat sekitar lingkungan tempat usaha. Semua usaha pasti akan memiliki
dampak terhadap sekitarnya, sehingga setiap usaha tidak terkecuali usaha
“combro” berkewajiban melaksanakan upaya menyeimbangkan dan mencegah
timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Usaha “combro” merupakan usaha dalam bidang kuliner tidak memiliki
limbah berupa yang berasal dari sisa-sisa bahan. Kulit singkong biasanya
dimanfaatkan untuk pakan kerbau atau sapi bahkan dijadikan pupuk. Hanya saja
pada saat penggilingan singkong menjadi bahan pembuat combro, menimbulkan
suara yang keras, namun hal tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat
sekitar.

9
BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
hasil dari wawancara yang dilakukan terhadap pemilik usaha combro di
Bongkotan, kc. Kertek, wonosobo. Sterategi pemasaran yang dilakukan saat ini
dalam memasarkan produk combronya yaitu masih dengan cara mouth to mouth
dan dengan cara konsumen datang langsung ke rumah pemilik untuk membeli
combronya. Dengan adanya strategi pemasran yang diterapkan pada bisnis
combro setidaknya pengusaha combro dapat mengetahui peluang maupun
kendala yang dapat mempengaruhi perolehan laba.

3.2 Saran
Secara umum bisnis apa saja sangat membutuhkan peran media sosial
dalam memasarkan produknya, untuk itu saran bagi pemilik usaha combro Ibu
Roliyah harus pandai-pandai lah dalam melihat peluang bisnis melalui media,
karena jaman sekarang orang lebih sering menggunakan media sosial setiap
harinya dan Ibu Roliyah secara tidak langsung dapat memasarkan produknya
agar lebih dikenal masyarakat luas dengan produknya Combro.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dicto.id/t/apa-yang-dimaksud-rencana-strategis-stratrgic-plan/4036
eko marwanto marketing mix-7p https://ekomarwoto.com/2012/04/marketing-
mix-7p-produk-price-promotion.html?m=1
http://www.dictio.id/t/strategi –pemasaran-marketing-strategy/2328.html
DOKUMENTASI

Gambar 1. Foto bersama pemilik usaha

Gambar 2. Bentuk adonan Combro


Gambar 3. Proses pencetakan Combro
Gambar 4. Proses penjemuran

Gambar 5. Proses Penggorengan

Gambar 6. Proses Pengepakan/pembungkusan

Anda mungkin juga menyukai